Anda di halaman 1dari 21

EUTHANASIA

NAMA KELOMPOK:
• SATRIA EMPATY
• NUR HAYATI YUSUF
• SHEILLY TANDAYU
DEFINISI EUTHANASIA

• Menurut istilah kedokteran


Euthanasia berarti tindakan agar kesakitan atau penderitaan yang dialami
seseorang yang akan meninggal diperingan.

Mempercepat kematian seseorang yang ada dalam kesakitan dan penderitaan


hebat menjelang kematian.
Pengertian Euthanasia
Euthanasia berasal dari bahasa Yunani:
Eu > Normal, Baik, Sehat
Thanatos > Mati atau Kematian

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia):


“Tindakan mengakhiri kehidupan makhluk hidup (manusia atau binatang)
yang mengalami sakit berat atau luka parah dengan sengaja.”
Orang yunani kuno melihat penyakit sebagai penderitaan yang mengganggu 
dan memungkinkan orang yang
sedang sakit untuk memperoleh persetujuan negara untuk bunuh diri.

Euthanasia merupakan upaya yang mana dilakukan untuk dapat membantu s
eseorang dalam mempercepat kematiannya secara mudah akibat
ketidakmampuan menanggung derita yang panjang dan tidak ada lagi harapa
n untuk hidup atau disembuhkan.
Eutanasia adalah praktik pencabutan kehidupan manusia atau hewan
melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau
menimbulkan rasa sakit yang minimal, biasanya dilakukan dengan
cara memberikan suntikan yang mematikan.
KLASIFIKASI EUTHANASIA

Secara garis besar, euthanasia dikelompokan dalam dua kelompok,


yaitu euthanasia aktif dan euthanasia pasif dan berdasarkan kondisi
pasien, euthanasia dibagi menjadi euthanasia volunteer dan euthanasia
involunteer.
a.Euthanasia aktif 

Euthanasia aktif ialah tindakan dokter mempercepat kematian pasien


dengan memberikan suntikan ke dalam tubuh pasien tersebut. Suntikan
dilakukan pada saat keadaan penyakit pasien sudah sangat parah atau
sudah sampai pada stadium akhir, yang menurut perkiraan-perhitungan medis
sudah tidak mungkin lagi bisa sembuh atau bertahan lama. 
Alasan yang lasim dikemukakan dokter ialah bahwa pengobatan
yang diberikan hanya akan memperpanjang penderitaan pasien, tidak
mengurangi keadaan sakitnya yang memang sudah parah. Contoh
kasus euthanasia aktif misalnya pada orang yang
mengalami keadaan koma yang sangat lama, karena bagian otaknya
terserang penyakit atau bagian kepalanya mengalami benturan
yang sangat keras.
Sedangkan dokter ahli berkeyakinan bahwa penderita tidak akan dapat
disembuhkan. Jika alat pernapasan tersebut dihentikan dilepas,
maka penderita sakit tidak mungkin dapat melanjutkan
pernafasannya sebagai cara aktif yang kemudian akan memudahkan proses
kematiannya
b.Euthanasia pasif 
Euthanasia pasif adalah tindakan dokter berupa penghentian pengobatan
pasien yang menderita sakit keras, yang secara medis
sudah tidak mungkin lagi dapat disembuhkan. Penghentian pemberian
obat ini berakibat mempercepat kematian pasien. Alasan
yang lasim dikemukakan ialah karena keadaan ekonomi
pasien yang terbatas, sementara dana yangbdibutuhkan untuk biaypengobata
n cukup tinggi, sedangkan fungsi pengobatan menurut perhitungan dokter su
dah tidak efektif lagi.
ASPEK HUKUM AUTHANASIA

Hukum Authanasia di Belanda


10 April 2001: Belanda melegalkan baik euthanasia maupun bunuh diri yang
dibantu, beberapa hal dalam hukum tersebut:
a. Dokter melakukan pengakhiran kehidupan dengan prosedur dan cara
yang tepat
b. Berumur 16 tahun atau lebih bole mengajukan pernyataan tertulis yang
berisi permintaan pengakhiran kehidupan
c. Pasien dapat menerima euthanasia atau bunuh diri yang dibantu jika dokter memegang
keyakinan bahwa penderitaan pasien terus dan tak tertahankan
d. Segala kesalahan yang terjadi pada euthanasia maupun bunuh diri yang dibantu akan
ditinjau oleh lembaga non-yudisial setelah kematian pasien
e. Hanya warga Belanda saja yang berhak menerima euthanasia atau bunuh diri yang
dibantu
Hukum Euthanasia di Indonesia
Belum ada Undang-undang yang secara khusus mengatur tentang euthanasia, => KUHP
Euthanasia dalam KUHP dikategorikan sebagai kejahatan terhadap nyawa. Pasal-pasal yang
dapat diterapkan berkaitan dengan euthanasia adalah pasal mengenai pembunuhan, yakni
pasal 338, 344 dan 345 KUHP.
Pasal 338 berbunyi sebagai berikut :
“ Barang siapa sengaja merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan,
dengan Pidana penjara paling lama lima belas tahun”.
Pasal 344 KUHP yang berbunyi : “Barang siapa merampas barang orang lain atas
permintaan orang itu sendiri yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati, diancam
dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun”
Pasal 345 yang berbunyi : “ Barang siapa sengaja mendorong orang lain untuk bunuh diri,
menolongnya dalam perbuatan itu, atau memberi saran kepadanya untuk itu, diancam
dengan pidana paling lama empat tahun kalau orang itu jadi bunuh diri “
Jelas bagi kalangan kedokteran bila melihat pasal-pasal yang terdapat pada KUHP, maka
pelaksanaan euthanasia apapun jenisnya tidak mungkin dilaksanakan
ASPEK AGAMA EUTHANASIA

• Agama Islam
- Majelis ulama Indonesia (MUI) dalam fatwanya tidak memperbolehkan euthanasia ,
- Hidup dan mati manusia hanya Allah yang menentukan
- Euthanasia => disamakan dengan pembunuhan dengan sengaja.
- Dalam kondisi separah apapun , manusia harus berusaha secara optimal dan tak bole
putus asa
• Agama Kristiani
- Iman Kristen => menolak euthanasia aktif
- Tuhanlah yang memberikan kepada manusia nafas kehidupan, maka Tuhan jugalah yang
berhak memanggilnya kembali.
- Euthanasia aktif pada hakikatnya sama dengan membunuh
HAK ASASI DALAM EUTHANASIA

• Eutanasia dipandang dari prespektif hak asasi manusia indonesia sebagai


negara hukum sudah tentu indonesia sangat menghormati HAM, seperti
yang tercantum dalam Universal Declaration of Human Right ternyata telah
dimuat dalam rumusan pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945.
• Dalam alenia pertama Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945
dinyatakan adanya pengakuan hak untuk mendapatkan kebebasan.
• Pengakuan pada peri kemanusiaan merupakan inti dari HAM. Pada alenia
kedua disebutkan Indonesia sebagai negara yang adil dan adil adalah
tujuan dari negara hukum. Alenia ketiga menyebutkan setiap orang berhak
untuk turut serta bebas dalam hidup kebudayaan masyarakat. Dalam alenia
keempat berisi hak asasi manusia di bidang politik, sipil, ekonomi, sosial,
dan budaya.
• Menurut pasal 1 angka 1 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, HAM
adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintahan, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
• Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, terbagi atas sepuluh
katagori.
• Hak untuk hidup dalam undang-undang ini diatur dalam Bab II pasal 4,
yang menyatakan bahwa hak hidup adalah hak yang dimiliki oleh setiap
orang dan tidak boleh dirampas sebagian atau seluruhnya dalam keadaan
apapun dan oleh siapapun, dalam Bab III pasal 9 ayat (1), yang
menyatakan bahwa tiap orang berhak untuk hidup dan mempertahankan
kehidupannya serta dalam pasal 33 ayat (2), yang menyatakan bahwa tiap
orang bebas dari perasaan takut akan penghilangan paksa dan
penghilangan nyawa.
• Jika dikaitkan dengan eutanasia, tindakan eutanasia ini sangat
bertentangan dengan pasal 4, pasal 9 ayat (1), dan pasal 33 ayat (2) UU
Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
• Terdapat beberapa pasal dalam UUD Negara Republik Indonesia 1945
yang mengatur tentang HAM dan berkaitan dengan eutanasia, yaitu pasal
28A, pasal 28G ayat 2, dan pasal 28I.

Anda mungkin juga menyukai