Anda di halaman 1dari 14

“NASIONALISME


secara etimologis, kata nasionalisme berasal dari kata nationalism
dan nation dlm bhs Inggris, yg dlm studi semantik kata nation tsb
berasal dari kata Latin natio yg berakar pada kata nascor yg
bermakna “saya lahir”, atau dari kata natus sum, yg berarti “saya
dilahirkan”.

Dlm perkembangannya kata nation merujuk pada bgs atau pok


mns yg menjadi penduduk resmi suatu negara.
Pusat Penelitian Politik LIPI, 2007,
memberikan definisi Nasionalisme atau rasa kebangsaan
adlh kemauan utk rela bersatu atas dasar dialektika sejarah dan
kesamaan visi serta kepentingan masa depan di mana semangat
kemanusiaan menjadi landasannya.
Secara lebih spesifik dlm makna keindonesiaan hal ini dikaitkan dgn
nilai-nilai persamaan, keadilan, dan demokrasi yg didampingkan dgn
nilai-nilai ketuhanan dan persatuan.
Hans Khon:
“nationalism is a state of mind in which the supreme loyalty of
individual is felt to be due the nation state”. Bahwa nasinalisme
merupakan suatu paham yg memandang bhw kesetiaan tertinggi
individu hrs diserahkan kpd negara kebangsaan.
Filsuf Perancis Ernest Renan:
“nasionalisme merupakan kesadaran utk bersatu tanpa paksaan yg
dituntun oleh obsesi mewujudkan sebuah kepentingan kolektif yg
dianggap luhur, yg pd akhirnya menciptakan sebuah identitas nasion
atau identitas sebuah bgs”.
Ernest Gellner dlm Firman Noor: nasionalisme kebangsaan dpt
berperan dlm menyediakan rasa aman dan stabilitas ketika dunia
kehidupan terpecah dan terbagi-bagi dlm ikatan primordial suku,
agama, dan ras dan masy tercerabut dari akar-akar budayanya.

Jadi tujuan penting nasionalisme adlh menciptakan kembali


sentiment keutuhan dan kesinambungan dgn masa lalu antar
warga-negara, mentransendensi alienasi dan keretakan
antara individu dan masy yg diakibatkan oleh modernitas
dlm suatu tata kelola negara yg berdaulat.
Perkembangan nasionalisme
1. Nasionalisme Indonesia baru timbul awal abad ke-20, tgl 20
Mei 1908 dianggap sbg tonggak kebangkitan nasional dgn
berdirinya Budi Utomo. Budi Utomo adlh organisasi yg didirikan
elite Jawa utk memajukan Dik di kalangan org Jawa.
Nasionalisme Indonesia ini dimotori oleh para Mhs kedokteran
Stovia, sekolahan anak para elite Jawa, di sekolah yg disediakan
Belanda di Jkt.
Nasionalisme pd awal abad ke-20 boleh dikatakan nasionalisme
lokal atau etno-nasionalisme.
2. Kebangkitan Nasionalisme tahun 1928.
20 thn pasca kebangkitan nasional, kesadaran utk satukan negara,
bgs dan bhs ke dlm satu negara, bgs dan Bhs Indonesia.
Kesadaran para pemuda yg sdh mulai terkotak-kotak dlm
organisasi pemuda yg berbasis etnis atau kesukuan atau kedaerahan
spt: Jong Java, Jong Celebes, Jong Sumatra, Jong Ambon, Jong
Batak, dsb.
Kemudian mengikrarkan Sumpah Pemuda 28 Okt 1928.
3. Masa revolusi fisik, perjuangan kemerdekaan RI.
Peranan nyata para pemuda pada masa revolusi fisik
kemerdekaan. ini Nampak ketika mereka menyandera dan
memboyong Soekarno-Hatta ke Rengas-Dengklok agr segera
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Mereka sangat bersemangat utk mewujudkan nation state
yg berdaulat dlm kerangka kemerdekaan.
4. Nasionalisme baru Indonesia
Edward Aspinal dlm “The New Nationalism in Indonesia” (Asia
and The Pacific Policy Studies, ANU, 2015) mengungkapkan
perkembangan baru nasionalisme Indonesia yg dgn kuat menolak
intervensi asing terutama sejak era reformasi. Nasionalisme miliki
wajah Dewa Janus yg bermuka dua, satu menghdp ke luar (bgmn
menempatkan diri dlm komunitas internasional) dan ke dlm
(menempatkan ciri2 identitas nasional dan membuat sedemikian rupa
agr warga setia kpdnya serta beri sanksi bila melanggarnya).
Semangat nasionalisme dlm negara kebangsaan dijiwai oleh
5 prinsip nasionalisme

-1. Kesatuan (unity), dlm wilayah territorial, bgs, bhs, ideology, dan
doktrin kenegaraan, sistem politik atau pemerintahan, sistem
perekonomian, sistem Hankam, dan policy kebudayaan;
-2. Kebebasan (liberty, freedom, independence), dlm beragama,
berbicara dan berpendapat lisan dan tertulis, berkelompok dan
berorganisasi;
-3. Kesamaan (equality), dlm kedudukan hkm, hak dan
kewajiban;
-4. Kepribadian (personality) dan identitas (identity), yaitu
memiliki harga diri (self estreem), rasa bangga (pride) dan rasa
sayang (depotion) thd kepribadian dan identitas bgsnya yg
tumbuh dari dan sesuai dgn sejarah dan kebudayaannya;
-5. Prestasi (achievement), yaitu cita-cita utk mewujudkan
kesejahteraan (welfare) serta kebesaran dan kemanusiaan (the
greatness and the glorification) dari bgsnya.
Gangguan nasionalisme atau rasa kebangsaan

- Kebijakan Nasional / lokal yg tdk adil & membangun potensi


perpecahan (social injustice)
- Elite menonjolkan kepent diri / poknya, melupakan kepent bgs,
langkanya keteladanan, KKN
- Hilangnya rasa bangga sbg anak bgs, gejala menguatnya ethno-
nationalism.
- Kaburnya bts2 kedaulatan negara, globalisasi, kemajuan teknologi
trans / kom
- Tdk hargai pluralitas, toleransi keberadaan anak2 / anggota bgs
- Pemarginalan therapy mental, penangkal maya
NILAI-NILAI NASIONALISME

Pengorbanan
Kesediaan mereduksi kepentingan pribadi, daerah, golongan,
demi kepentingan bangsa.

Kesederhanaan
Kesempatan yang sama untuk berperan demi bangsa

Kekeluargaan
Kesediaan untuk menjalin hubungan harmonis diantara
sesama anak bangsa
NILAI-NILAI KEBANGSAAN

- Penghargaan terhadap harkat dan martabat sebagai


makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa
- Tekat bersama untuk berkehidupan yang bebas, merdeka
dan bersatu
- Cinta tanah air dan bangsa
- Demokrasi dan kedaulatan rakyat
- Kesetiakawanan sosial
- Masy adil dan makmur

Anda mungkin juga menyukai