Anda di halaman 1dari 12

Konsumsi Pakan Sapi Bali

yang Diberikan Pakan


Daun Kelor (Moringa
oleifera)

Kelompok 16 :
Andi Bau Mawar B04190004
Anisya Saeila Putri B04190010
Imas Rezki Amanah Are B04190039
Outline :
• Pendahuluan
- Latar belakang
- Tujuan
• Tinjauan Pustaka
• Metode Penelitian
• Hasil
• Pembahasan
• Kesimpulan
Pendahuluan

-Latar Belakang-
• Pakan : salah satu faktor yang sangat penting karena dengan pemberian nutrisi yang bagus dan strategi
manajemen yang baik dapat meningkatkan produktivitas sapi
• Pemberian pakan untuk sapi potong : hijauan dan konsentrat
• Kelor : jenis tanaman perdu yang mampu hidup di berbagai jenis tanah, tidak memerlukan perawatan
intensif, tahan terhadap musim kemarau, dan mudah dikembangbiakkan
• Kandungan nutrisi yang tinggi sekitar 26-43% dari bahan kering, memiliki asam amino yang lengkap -->
vitamin A, C, B1, dan B kompleks serta mineral seperti Fe, Ca, Mg, Se, dan Zn
• Perlunya dilakukan penelitian terkait bagaimana konsumsi pakan sapi Bali yang diberikan daun kelor
TUJUAN

"Mengetahui pengaruh konsumsi pakan sapi


Bali yang diberikan pakan daun kelor (Moringa
oleifera)"
Pakan : Bahan baku yang telah dicampur menjadi satu dengan
nutrisi yang sesuai sehingga dapat dikonsumsi dan dapat dicerna
oleh ternak yang penting untuk perawatan tubuh, pertumbuhan dan
reproduksi

Hijauan : Bahan pakan berasal dari tanaman atau rumput termasuk

TINJAUAN leguminosa dalam keadaan segar.


Ketersediaan bervariasi tergantung : lokasi, cuaca, musim dan

PUSTAKA kualitas tanah

Konsentrat : Pakan yang dapat berfungsi sebagai sumber protein


atau sumber energi, mengandung zat pakan pelengkap (feed
supplement) atau pakan imbuhan (feed additive)
Daun Kelor :
• Bunga bewarna putih
• Berbunga sepanjang tahun
• Buah bersisi segitiga dengan panjang sekitar 30 cm,
• Tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 700 m di atas
permukaan laut
• Kandungan protein yang tinggi sehingga dapat berpotensi
TINJAUAN sebagai pakan tambahan

PUSTAKA
Palatabilitas : Tingkat kesukaan pada makanan tertentu yang akan
dimakan oleh ternak dengan respon yang diberikan
METODE PENELITIAN

-Materi Penelitian-

Alat : drum, ember, gerobak, timbangan analitik Iconix FX-1, 2


timbangan manual, mesin copper, parang, sekop, kandang jepit,
dan tali pengikat.
Bahan : 10 ekor ternak sapi jali jantan berumur 1 – 2 tahun dengan
berat badan rata-rata 150 kg. Pakan --> hijauan, daun kelor, dan
konsentrat.
METODE PENELITIAN
-Metode Penelitian-

Rancangan acak lengkap (RAL) dengan pola 2 x 5 --> 2 perlakuan dengan 5 ulangan
• P1 : pakan konsentrat dan hijauan segar lainnya dan perlakuan
• P2 : pakan konsentrat, hijauan segar lainnya + 250 gram daun kelor.
Pakan dan air minum diberikan 2 kali per hari (pagi dan sore)
Pakan hijauan dan air minum --> secara adlibitum
Parameter penelitian : konsumsi pakan dalam satuan kilogram

Konsumsi pakan (kg) = Jumlah pakan yang diberikan (kg) - Jumlah pakan sisa (kg)

- Analisis Data-
--> Uji t-2 sampel bebas
HASIL PENELITIAN
Rata-rata konsumsi pakan sapi bali (kg/ek/hr)
selama periode penelitian pada kedua perlakuan

12.9
12.44

13
12.16

12.89
12.85

12.9
12.93

12.81
11.77

12.89
12.5
11 11.5 12 12.5 13 13.5

Perlakuan P1 Perlakuan P2
PEMBAHASAN
• Rata-rata konsumsi pakan pada ternak sapi P1 dan ternak sapi P2 --> tidak berbeda nyata, dengan nilai (P > 0,05).
• Pemberian pakan P1 dan P2 tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi pakan pada sapi Bali, tetapi secara
statistik menunjukkan pengaruh
• Diduga dipengaruhi palatabilitas dari pakan yang diberikan
• Jumlah konsumsi pakan dan kemampuan ternak untuk mengkonsumsi bahan kering yang terkandung dalam pakan
berkaitan dengan kapasitas fisik lambung serta kondisi saluran pencernaan
• Rata-rata konsumsi sapi Bali pada P2 > sapi Bali P1 --> adanya kandungan nutrisi pakan perlakuan yang berbeda.
• Konsumsi pakan sapi Bali yang diberikan daun kelor lebih tinggi, karena palatabilitas daun kelor yang disenangi oleh
ternak.
• Daun kelor mempunyai potensi untuk bisa dipakai sebagai bahan suplemen pakan pada ternak ruminansia.
KESIMPULAN
Rata-rata konsumsi pakan P2 yang ditambahkan
dengan daun kelor lebih tinggi daripada P1 yang tidak
ditambahkan daun kelor. Hal ini akibat patabilitas daun
kelor yang disenangi ternak. Namun pemberian daun
kelor 250 gram/ekor/hari pada sapi Bali tidak
berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap konsumsi pakan,
tetapi berpengaruh signifikan sehingga berpotensi
menjadi pakan sapi Bali.
DAFTAR PUSTAKA
• Afa M, Popalayah. 2017. Efek pemberian daun kelor (Moringa Olifera Lam) terhadap pertambahan bobot badan kambing bligon (Effect
Of Moringa Leaves On The Body Weigth Bligon Does). Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan. 5(3): 117-121.
• Church D C, Pond W G. 1988. Basic Animal Nutrition and Feeding. 3nd Ed. John Wiley and Son, New York.
• Erlangga E. 2013. Meningkatkan Bobot Sapi Potong dengan Pakan Racikan Sendiri. Pamulang (ID): Pustaka Argo Mandiri.
• Foidl N, Makkar H, Becker K. 2001. In The Miracle Tree: The Multiple Uses of Moringa (Ed, J, F). Wageningen, Netherlands. pp. 45-76.
• Heryanto K, Maaruf S S, Malalantang, Waani M R. 2016. Pengaruh pemberian rumput raja (Pennisetum purpupoides) dan tebon jagung
terhadap performans sapi peranakan ongole (Po) betina. Jurnal Zootek. 36(1): 123-130.
• Makkar H P S. Bekker K. 1996. Nutritional Value And Antinutritional Components of Whole and Ethanol Extracted Moringa Oleifera
Leaves. Anim. Feed Sci. and Tech. 63 : 211-228.
• Nurlaha, Setiana A, Asminaya N S. 2014. Identifikasi jenis hijauan makanan ternak di lahan persawahan Desa Babakan Kecamatan
Dramaga Kabupaten Bogor. Jurnal Jitro. 1 (1) : 54-62.
• Retnani Y, Permana I G, Purba L C. 2014. Physical characteristic and palatability of biscuit bio-supplement of dairy goat. Pakistan
Journal of Biological Science. 17 (5) : 725-729.
• Simbolan J M M, Simbolan N, Katharina. 2007. Cegah Malnutrisi dengan Kelor. Yogyakarta (ID): Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai