Anda di halaman 1dari 4

ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

PRAKTIKUM 11
ANESTESI HEWAN BESAR

Tujuan Praktikum :
1. Mengetahui berbagai jenis obat anestesi yang digunakan pada hewan besar
2. Mengetahui teknik anestesi pada hewan besar
3. Mengetahu tanda-tanda vital penting yang perlu diperhatikan selama anestesi
Tanggal Praktikum : 09 November 2021
Dosen : Asisten : Nilai :
1. Dr. Drh. Gunanti, MS 1. drh. Fitria Senja
murtiningrum, M.Si
2. 2. drh. Bintang Nurul Iman
3. 3. Fathan Rahmadya Anfara

A. HEWAN BESAR
Lengkapi keterangan dalam tabel berikut mengenai obat anestesi pada hewan besar!
No Nama dagang Kandungan Dosis Kontraindikasi Kelebihan Kelemahan
(Gambar) dan Rute
1. Sulpidon injection Dypiron 250 Sapi & kuda: Hipersentivitas Sebagai Menyababkan
mg, dan 10-20 ml/200- terhadap lidocain analgesik dan gatal dan
lidorane 2% 400 kg BB antispasmodik kemerahan
Rute injeksi
IM dan
subkutan

2. Diazepam Diazepam 0.5-2.0 Pada hewan Dapat diberikan Tidak digunakan


Rute injeksi mg/kg IM, dengan kelainan melalui oral, pada hewan
IV dan IM 0.1–0.2 hati dan ginjal parenteral, dan yang
mg/kg IV supositoria mempunyai
jantung yang
lemah dan dapat
mengganggu
saluran
pernapasan
3. Halothane liquid Halothan 0,5-3% Hewan dengan Dapat digunakan Mudah menguap
99,9% kelainan jantung untuk
Rute inhalasi dan paru-paru maintenance
anestesi general

4. Isoflurane Isofluran Kuda: 1,5- Hewan Induksi anestesi Dapat


liquid 100% 1,8% dalam hipersensitivitas, cepat dan tidak menyebabkan
Rute Inhalasi oksigen. hipoglikemia, dan mudah terbakar hipersalivasi dan
hipertermia dapat
menyebabkan
iritasi pada kulit,
mata, serta
saluran
pernapasan.
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

5. Xylazine Xylazine Sapi (IM) Hewan bunting Bisa digunakan Meningkatkan


hidrochloride 0,25 ml/100 dan pneumonia sendiri atau tekanan darah
Rute injeksi kg BB dikombinasikan secara signifikan
IV dan IM Kuda (IV) : dengan obat
4 ml/100 kg lain seperti
BB benzodiazepin
IM :10 atau opioid
ml/100 kg untuk
BB menghasilkan
sedasi.
6. Ketamine Ketamine 10-15 mg/kg Tidak untuk pasien Menjadi pilihan Meningkatkan
Hydrochloride dengan hipertensi pada operasi resiko
100 mg/ml dan penyakit sesar karena bradikardia
Rute injeksi coroner tidak meracuni
IM dan IV fetus

7. Castran Acepromazine IV : 0,5 Hewan dengan Efek sedasi lama Dapat


maleate 15 ml/100 kg hipotermi, dan dapat menyebabkan
mg/ml BB. hipertensi, dan digunakan untuk hipotensi dan
Rute injeksi IM : 1 ml/100 kelainan jantung prosedur bedah aritmia
IM dan IV kg BB

8. Acepromazine Acepromazine Sapi: 0,05-0,1 Hewan yang Mengontrol rasa Menyebabkan


maleat mg/kg IV, IM mengalami nyeri hipersensitivitas,
Rute injeksi Kuda: 0,04- hipersensitivitas bradikardi,
IV dan IM 0,1 dan infeksi kulit hipertensi,
mg/kg IV yang kronis cedera penis.
atau IM
Kambing dan
Domba:
0,05-0,1
mg/kg IM
9. Lidocaine Lidocaine Operasi Dosis tinggi Lebih tahan lama Pusing, kejang,
Rute injeksi minor: 0,5- menyebabkan dibanding serangan
IV, IM dan SC 10 ml melalui pusing, kejang, procaine, jantung, depresi
infiltrasi. serangan jantung, anestesi lokal nafas.
Operasi depresi nafas
mayor: 10-20
ml melalui
epidural/IM

10. Atropine sulfate Atropine Kuda, sapi: Penyakit ginjal, Antidota dalam Meningkatkan
Rute injeksi 1,5 - 2 gangguan jantung, kasus keracunan frekuensi denyut
IM, IV, SC mL/100 kg dan pernapasan insektida. jantung
BB
Babi,
kambing: 0,5-
1 ml/50 kg
BB
1 DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI
DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

Sebutkan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan atau dipertimbangkan sebelum
memberikan obat anestesi pada hewan besar!
1. Anamnesa hewan
2. Spesies, ras, dan umur pasien
3. Status present pasien
4. Waktu yang dibutuhkan, tipe, dan keparahan kondisi hewan
5. Pengalaman dalam penggunaan teknik anestesi yang akan digunakan
6. Ketersediaan personal dan peralatan pendukung
7. Pemberian obat premedikasi dan perawatan pre anastesi

Apa perbedaan teknik anestesi pada hewan kecil dengan hewan besar?

Perbedaannya terdapat pada teknik handling atau restrain hewan, jenis obat anestesi
yang digunakan, dosis yang diberikan, dan peralatan anestesi yang akan digunakan. Hewan
besar biasanya lebih sering menggunakan anestesi lokal, epidural, dan regional daripada
anestesi umum. Peralatan yang digunakan pada hewan besar memiliki ukuran yang lebih
besar, dosis obat yang digunakan juga lebih banyak.

Sebutkan obat premedikasi dan kombinasi anestesi yang sering digunakan, pada hewan
besar!
1. Premedikasi : Atropine Sulfate Dosis : 0,5-1 mg/kgBB
Kombinasi anestesi : Acepromazine + Ketamine Dosis : 0,55 mg/kg dan 2 mg/kgBB

2. Premedikasi : Atropine Sulfate Dosis : 0,5-1 ml/kgBB


Kombinasi anestesi : Ketamine + Xylazine Dosis : 22 mg/kgBB dan 0,22mg/kgBB

3. Premedikasi : Acepromazine Dosis : 0,55 mg/kgBB


Kombinasi anestesi : Ketamine + Xylazine Dosis : 22 mg/kgBB dan 0,22mg/kgBB

Sebutkan tanda-tanda vital yang perlu dikenali pada hewan besar selama proses anestesi!
1. Frekuensi napas
2. Frekuensi jantung
3. Saturasi oksigen
4. Suhu tubuh
5. Tekanan darah
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

Resume materi video praktikum yang tersedia.

Teknik anestesi epidural pada sapi


Anestesi epidural caudal dapat dilakukan pada sapi untuk prosedur bedah dan kepentingan
operasi. Dilakukan pada celah epidural dengan menaik turunkan ekor sambil dipalpasi untuk
mengetahui lokasi. Setelah lokasi ditemukan, daerah dicukur dan dibersihkan. Jarum yang
digunakan berukuran cukup panjang dan besar. Jarum ditancapkan sampai mencapai celah
epidural (akan terasa popping sensation atau suara karena adanya tekanan negatif). Anestesi akan
mengisi ruang epidural dan membius saraf secara difusi saat bergabung dari sumsum tulang
belakang sakral. Anestesi ini akan memberikan efek blokade pada sacrineural 5,4,3. Sedangkan
saraf lumbal tidak diblok untuk menghindari masalah pada penggerak pasien dan fungsi tungkai
belakang. Apabila sudah terinjeksikan semua, syringe dicabut. Untuk mengetahui anestesi sudah
bekerja, maka bisa dilihat dengan ekor yang mudah diangkat dan vulva tidak bereaksi ketika
dicubit.

Teknik anestesi lokal blok paravertebral


Blok paravertebral adalah teknik efektif untuk menghilangkan sensitifitas syaraf pada area
flank untuk kuda dan ruminansia dalam kondisi berdiri. Sediaan yang sering digunakan adalah
lidocain. Anestesi ini mentargetkan saraf thoracal terakhir, saraf lumbar pertama dan kedua.
Anastesi dari paralumbar fossa bertujuan untuk segala operasi abdominal, seperti eksplorasi
laparotomy, operasi DA, dan caesarean section. Kelebihan dari anestesi regional dibandingkan
anestesi lokal adalah menggunakan lebih sedikit lidocain dan lebih fleksibel dalam menentukan
area insisi. Dalam melakukan persiapan blockade paravertebral, hal pertama yang perlu dilakukan
adalah mengetahui posisi tuber coxae, kemudian dicranialnya akan ditemukan processus
transversus dari lumbar yang paling mudah untuk dipalpasi adalah L5, kemudian L4, L3, L2, dan
L1 dapat ditentukan. Untuk blockade proximal paravertebral, dibutuhkan 18-gauge, 6 inch spinal
needle dan 14-gauge, 1inch needle yang berfungsi sebagai cannula. Sedangkan blockade distal
paravertebral dibutuhkan 1 1⁄2 18 gauge needle, dan dibutuhkan syringe untuk anestesi.
Proceccus transversus dari L1 menjadi titik orientasi untuk blokade syaraf pada T13, begitu juga
dengan L2 dan L3 merupakan titik orientasi untuk blokade syaraf pada L1 dan L2. Administrasi
sediaan anastesi dilakukan 3 – 5 cm ke ventral sejajar dengan caudal dari garis tengah proceccus
transversus Teknik memegang needle harus secara benar agar tidak terjadi kesalahan dalam
mengadministrasikan anastesi. Terdapat 3 cara mengetahui apakah blockade berhasil, yaitu
punggung sapi tampak mengalami scoliosis, area paralumbar fossa menjadi lebih hangat, dan
tidak ada reflek rasa sakit.

Teknik anestesi lokal kornual blok


Teknik blokade cornual adalah teknik yang sangat sederhana untuk prosedur dehorning pada
hewan. Pada sapi dilakukan pada lateral mata kemudian sepanjang krista dorsalis pangkal tanduk
hingga fossa temporalis. Infiltrasi anestesi dilakukan melalui m. Frontalis dengan menggunakan
lidocain 3-10 cc tergantung ukuran hewan. Dibutuhkan waktu selama 2-3 menit sebelum anestesi
tersebut bekerja.

Teknik anestesi blok L terbalik


Teknik ini digunakan dalam prosedur operasi dengan teknik flank atau paramedian. Lokasi
administrasi adalah sisi vertikal di caudal dari os costae terakhir dan sisi horizontal dari proceccus
transversus dari os vertebrae lumbalis terakhir. Sediaan anastesi di administrasikan dengan
infiltrasi berpola L dengan tujuan untuk memblokade syaraf yang terdapat pada area operasi.
Teknik anastesi ini menggunakan needle berukuran 18 G dan panjang 1 ½ inci . Ketika
diinjeksikan, arah orientasi needle di ubah-ubah dan dosis anestetikum yang digunakan sebanyak
100 mL.
2 DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI
DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB

Anda mungkin juga menyukai