Anda di halaman 1dari 2

B.

Mengenal Obat Pokok Pasien Hemodialisa Obat ini dapat menyebabkan feses berwarna
Obat pokok yang akan dibahas pada hitam
pembahasan kali ini adalah Amlodipin, Bicnat, Pemberian : sewaktu atau segera setelah
PENTINGNYA KONSUMSI Sulfas Ferosus, Folic Acid dan Calcium. makan (jangan waktu perut kosong).
OBAT RUTIN  Amlodipine : merupakan obat golongan anti-  Folic Acid : Asam folat adalah vitamin yang larut
hipertensi bekerja dengan merelaksasi otot air, sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh.
PASIEN HEMODIALISA jantung dan dinding pembuluh darah. Anak-anak dan orang dewasa memerlukan Asam
SELAMA DI RUMAH  Komposisi : Amlodipine Folat untuk memproduksi sel darah merah dan
Indikasi : Anti hipertensi mencegah anemia.
Dosis : 2,5mg, 5mg dan 10mg, 1x/hr Komposisi : Asam folat
Efek samping : Sakit kepala, edema, kelelahan Indikasi : Anti anemia
A. Pengertian Obat Dosis : 1x/hr, 5mg
menyeluruh, muntah. Jarang : pruritus, edema,
Obat adalah suatu bahan atau campuran dyspepsia, asthenia, spasme otot, pembesaran Efek samping : Reaksi alergi, bronkospasme,
bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam gusi. wajah memerah, gatal, erupsi sementara.
menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi,  Bicnat : Natrium bikarbonat  Calcium : Kalsium karbonat menjadi kalsium
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau Komposisi : Natrium bicarbonat klorida oleh asam lambung, harus digunakan
gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau Indikasi : Antidot dan Obat Lain untuk bersama makanan untuk meningkatkan
rohaniah pada manusia atau hewan, termasuk Keracunan aborpsinya (karena peningkatan sekresi asam
memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia. lambung). Antasid menetralkan asam lambung.
Dosis : 3x1/hr, 650mg
Efek samping : Peregangan (disletion) Suplemen kalsium & osteoporosis :
Meskipun obat dapat menyembuhkan meningkatkan kadar kalsium plasma untuk
lambung, flatulen, perdarahan serebral, udem,
penyakit, tetapi masih banyak juga orang yang berbagai keperluan termasuk pembentukan
kejang tetanus, udem paru, hipernatremia,
menderita akibat keracunan obat. Oleh karena itu, tulang dan pengikat fosfat.
hiperosmolalitas, hipokalsemia, hipokalemia,
dapat dikatakan bahwa obat dapat bersifat Komposisi : Calcium carbonate, setara
asidosis intrakranial, alkalosis metabolic.
sebagai obat dan dapat juga bersifat sebagai dengan elemen calcium 500mg.
 Sulfas Ferosus : Zat besi merupakan zat penting
racun. Obat itu akan bersifat sebagai obat apabila Indikasi : pencegahan dan therapy untuk
untuk pembentukan sel darah merah.
tepat digunakan dalam pengobatan suatu gangguan metabolisme atau defisiensi calcium.
Komposisi : Feritin sulfate heptahydrate
penyakit dengan dosis dan waktu yang tepat. Jadi, Dosis : 1-2x/hr
Indikasi : Anemia
apabila obat salah digunakan dalam pengobatan Efek samping : Jarang, kembung, diare,
Dosis :300mg,1-3x/hr dws,1-2x/hr anak
atau dengan dosis yang berlebih maka akan konstipasi.
Efek samping : Peroral dapat menimbulkan
menimbulkan keracunan dan bila dosisnya kecil gangguan saluran cerna,seperti : mual, diare,
tidak akan memperoleh penyembuhan (Anief, konstipasi, rasa nyeri epigaster. Efek samping ini
1991). mungkin dikurangi dengan pengurangan dosis.
C. Prinsip Pemberian Obat 4. Pasien tahu aturan pakai obat : 86% tahu, 6% MARI MENGENAL OBAT-OBATAN
Prinsip pemberian obat untuk perawat meliputi tahu sebagian, 8% tidak tahu.
12 Benar, tetapi untuk pasien sendiri selama 5. Pasien tahu efek samping obat : 14% tahu, 30% PENDAMPING HIDUP ANDA
dirumah cukup dengan 5 Benar. 12 B itu adalah tahu sebagian, 56% tidak tahu.
sebagai berikut : 6. Pasien tahu fungsi obat : 57% tahu, 25% tahu Hemodialisa RSUD R Syamsudin,SH
1. Benar Pasien, sebagian, 18% tidak tahu.
2. Benar Obat, 7. Pasien mengalami keluhan setelah meng-
3. Benar Dosis, konsumsi obat : 26% mengalami, 5% kadang-
4. Benar Waktu, kadang, 69% tidak mengalami.
5. Benar Cara Pemberian, 8. Pasien rutin meminta obat : 76% rutin, 18%
6. Benar Dokumentasi, tidak rutin, 6% tidak meminta obat.
7. Benar Pendidikan Kesehatan Perihal Medikasi 9. Cara pasien meminta obat : 82%meminta obat
Klien, (43%sebelum obat habis, 39% setelah obat
8. Hak Klien untuk Menolak, habis), 15% kadang-kadang sebelum dan sesudah
9. Benar Pengkajian, habis, 3% tidak meminta obat
10. Benar Evaluasi, 10. Pasien berkonsultasi tentang obat : 70%
11. Benar Reaksi terhadap Makanan, berkonsultasi, 17%kadang-kadang, 13% tidak
12. Benar Reaksi dengan Obat Lain. berkonsultasi.
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan pasien
D. Hasil Survei Pengetahuan Pasien Hemodialisa tentang obat sebagian besar sudah baik, untuk
RSUD R Syamsudin,SH tentang Konsumsi meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pasien
tentang obat diharapkan pasien untuk aktif Begitu pentingnya obat pendukung selama
Obat
Hasil survey dari 100 pasien shift 1 yang mencari informasi dan para pemberi pelayanan menjalani therapy pengganti ginjal
dilakukan selama 3hari dari tanggal 24-26 kesehatan untuk memberikan informasi- (Hemodialisa)
September 2014 adalah sebagai berikut : informasi setiap saat pasien memerlukan. Apakah anda menyadarinya ? ? ?
1. Pasien rutin mengkonsumsi obat : 78% rutin,
17%tidak rutin, 5%tidak makan obat. TERIMA KASIH ATAS Disusun Oleh :
2. Pasien tahu nama obat yang dikonsumsi : 49%
KERJASAMA DAN Ira Komarasari
tahu, 38% tahu sebagian, 13% tidak tahu.
3. Pasien tahu dosis obat : 52% tahu, 19% tahu PERHATIANNYA… Johan Abdul Haris
sebagian, 29% tidak tahu.

Anda mungkin juga menyukai