Anda di halaman 1dari 4

Macam Obat yang Nefrotoksik

Macam Obat yang Nefrotoksik

1. Aminoglikoside : Efektif untuk gram negatif, tetapi


Nefrotoksis. Pemakaian pada GGK dan GGK end stage yang
Hemodialisa :
– Dosis sama, interval diperpanjang
– Dosis kecil interval sama
– Monitor ureum/creatinin dn kadar obat dalam plasma

2. Sulfonamid : Ekskresi lewat ginjal, sering dipakai pada


HIV/AIDS. Bila terpaksa dipakai:
– Mempertahankan hidrasi  diuresis 1500 cc/24 jam
– Alkalinasi dengan sodium bicarbonat pH urine > 7,5
– Pemeriksaan urine berkala mendeteksi adanya Hematuria.
Macam Obat yang Nefrotoksik
3. Amphotericyn B : Obat jamur sangat Nefrotoksik, larut dalam air.
Bila terpaksa dipakai :
– Mencampur dengan intralipid
– Dopamin agonis
– Suplementasi garam infus
– Dosis titrasi

4. Rimfampisin : Obat TBC, toksitas tergantung lama pemakaian


bersifat reversible

5. Asiklovir : Anti virus tidak larut air, terjadi presipitasi pada tubulus
 obstruksi bersifat reversible

6. Penisilin, Sefalosforin, Betalaktam : Tidak langsung Nefrotoksik,


tetapi terjadi Nefropati terutama metisilin, Penisilin, dan
Ampisilin. Sefalosforin bila dosis tinggi dapat Nefrotoksis.
Macam Obat yang Nefrotoksik
7. Vankomisin : Sangat toksis, bila terpaksa dipakai harus
monitoring yang ketat; urine, plasma darah, ureum / kreatinin.

8. NSAID : Menghambat efek Prostaglandin. Prostaglandin


menimbulkan dilatasi kapiler ginjal, menurunkan resistensi
kapiler ginjal, meningkatkan perfusi ginjal

9. Tetrasiklin : Menimbulkan Fanconis’s Syndrome,


Hiperkatabolik degan kenaikan urea

10. Metotrexate : Dosis tinggi menimbulkan Tubular Nekrosis Akut


dan pengendapan di Tubulus.

Anda mungkin juga menyukai