0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
60 tayangan15 halaman
Ayam memiliki dua jenis otot skeletal, yaitu otot putih dan merah. Otot merah mengandung mioglobin yang berfungsi sebagai pengikat besi dan pembawa oksigen. Setelah disembelih, otot berubah menjadi daging dan mengalami kaku bangkai akibat kenaikan tegangan otot.
Ayam memiliki dua jenis otot skeletal, yaitu otot putih dan merah. Otot merah mengandung mioglobin yang berfungsi sebagai pengikat besi dan pembawa oksigen. Setelah disembelih, otot berubah menjadi daging dan mengalami kaku bangkai akibat kenaikan tegangan otot.
Ayam memiliki dua jenis otot skeletal, yaitu otot putih dan merah. Otot merah mengandung mioglobin yang berfungsi sebagai pengikat besi dan pembawa oksigen. Setelah disembelih, otot berubah menjadi daging dan mengalami kaku bangkai akibat kenaikan tegangan otot.
SISTEM OTOT UNGGAS a. RANGKA adalah suatu kesatuan sistem yang terdiri dari banyak tulang yang menunjang terbentuknya tubuh dan sebagai tempat melekatnya otot. Makhluk hidup dibedakan: a. Endoskeleton (contoh Vertebrata) b. Ektoskeleton (contoh Insecta) Fungsi rangka pada unggas adalah membentuk kekuatan kerja untuk menyokong tubuh, melindungi organ-organ vital, tempat pertautan otot, tempat diproduksi sel darah merah dan sel darah putih pada sumsum, membantu pernafasan, dan meringankan tubuh saat terbang, alat gerak pasif (Nort, 1978) Unsur penyusun tulang rangka adalah kalsium fosfat (13%), magnesium fosfat (5%) , dan kalsium karbonat (2%). Unggas adalah hewan bipedal, yaitu berdiri pada kakinya. Namun demikian, struktur dasar kerangka unggas umumnya analog dengan mamalia. Beberapa perbedaan terdapat pada bagian tertentu, yaitu: 1) Unggas memiliki sepasang ekstra tulang pada daerah coracoid. Sepasang tulang ini mendukung gerakan sayap dan mendukung melekatnya sayap
2) Tulang leher (vertebrae cervicalis) pada unggas
mempunyai suatu bangun seperti hurup S yang menghu- bungkan kepala dengan tubuh. Tulang leher ini berbeda jumlahnya untuk setiap jenis unggas. Pada ayam berjumlah 13-14 ruas, itik 15 ruas, dan angsa 17-18 ruas. Bentuk leher demikian ini berfungsi sebagai pegas yang mampu mengurangi pengaruh tekanan balik dari tubuh pada saat unggas mendarat setelah terbang. Susunan tulang leher yang demikian ini juga memungkinkan bagi unggas untuk menggerakkan lehernya secara bebas.
3) Tulang belakang atau columna vertebralis (tulang
punggung) dan tulang pinggul (thoracic column) pada unggas terdiri dari beberapa tulang yang menyatu. Keadaan punggung yang kaku ini mendukung kuat bagi melekatnya otot sayap dan pergerakan sayap pada saat terbang. 4) Terdapat satu lunas yang besar, Berta tulang panggul kuat, dan kokoh pada ileum. Tulang velvic tidak menutup, sedikit terbuka atau tertutup tidak rapat, sedangkan mamalia tertutup. Hal ini berfungsi untuk mempermudah pengeluaran telur pada saat oviposisi. Velvic cenderung meluas pada saat ayam akan bertelur dan merapat selesai bertelur.
5) Sayap tersusun atas tulang seperti halnya pada
ekstremitas depan pada mamalia. Demikian pula pada kaki, terdiri dari tulang seperti pada mamalia. Akan tetapi tulang pada metatarsus umum dijumpai pada mammalia pada unggas telah bersatu dan memanjang untuk membentuk cakar. Produksi telur pada ayam memerlukan kalsium karbonat untuk membentuk kerabang. Untuk memenuhi kebutuhan ini terdapat suatu struktur tulang yang dapat memproduksi kalsium disebut medullary bones (tulang pipa), yaitu tibia (tulang kering), femur (tulang paha), pubic (tulang pinggul), ribs (tulang iga), toes (tulang kaku), ulna (tulang hasta), dan scapula (tulang belikat). Sistem kerangka pada unggas berkaitan dengan respirasi, beberapa tulang bersifat pneumatic, berlubang dan berhubungan dengan sistem respirasi. Tulang-tulang ini berfungsi sebagai tempat penampung udara dan meringankan berat tubuh saat terbang.
Tulang-tulang tersebut adalah tulang tengkorak (skull),
tulang lengan/sayap (humerus), tulang selangka (clavicle), tulang pinggang (lumbal) dan tulang kemudi (sacral vertebrae). Apabila terjadi penyumbatan pada transpirasi sehingga udara tidak dapat masuk ke dalam tubuh, salah satu bagian dari tulang ini tebuka, misalnya sayap—maka unggas akan tetap bernapas. b. OTOT Otot merupakan sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya berkontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh dan substansi dalam tubuh (alat gerak aktif) Unggas seperti halnya mamalia, memiliki tiga jenis otot, yaitu 1) otot halus, 2) otot kardiak, dan 3) otot skeletal. Otot halus Otot halus adalah otot yang membangun organ yang tidak dapat dikontrol, misalnya saluran pencernaan. Otot kardiak Otot kardiak adalah otot yang membangun jantung. Dengan demikian, otot halus dan otot kardiak merupakan otot yang tidak dapat diperintah, kontraksinya tidak tergantung kepada faktor luar (ekstrinsik). Otot skeletal Otot skeletal merupakan otot yang membangun sebagian besar tubuh. Otot ini bertanggung jawab bagi sebagian besar gerak yang dapat diatur. Otot skeletal Otot skeletal unggas terdiri dari tiga macam serabut otot, yaitu serabut merah, serabut putih, dan serabut intermedier.
Serabut otot merah membentuk "daging merah". Serabut otot
ini mengandung banyak mioglobin, suatu persenyawaan zat besi yang mengandung oksigen mirip dengan hemoglobin. Serabut otot putih membentuk "daging putih", mengandung sedikit mioglobin. Sementara serabut otot intermedier mengandung keduanya, yaitu serabut merah dan serabut putih. Serabut otot merah terdapat pada otot yang melakukan aktivitas gerak, banyak mengandung lemak, dan mioglobin. Otot ini mampu memproduksi secara aerobik (menggunakan oksigen) sehingga melakukan aktivitas gerak secara lama. Sementara otot kaya akan glikogen—persenyawaan yang kaya glukosa berguna sebagai sumber energi setelah mengalami bongkaran dengan cara anaerobik (tanpa oksigen). karena itu, pada unggas yang banyak melakukan terbang akan memiliki otot merah lebih banyak dibandingkan dengan unggas yang jarang terbang.
Otot dada (pec muscle) pada burung dara (sering terbang)
memiliki mioglobin lebih banyak dibandingkan otot yang sama pada ayam (jarang terbang) sehingga otot dada burung dara gelap dibandingkan otot dada ayam. Sebaliknya, otot pada paha ayam lebih gelap dibandingkan otot dadanya sebab ayam lebih banyak jalan dibandingkan terbang. Ayam memiliki 2 jenis otot skeletal, yaitu otot putih (white muscle) dan otot merah (red muscle). Otot merah mengandung mioglobin yang berfungsi sebagai pengikat besi dan pembawa komponen.
Sesaat setelah penyembelihan otot akan berubah
menjadi daging dan mengalami proses patologis yang dinamakan rigor mortis atau kaku bangkai. Otot berubah menjadi kaku karena kenaikkan tegangan otot sehingga kehilangan elastisitas. Kaku bangkai dimulai dari tubuh bagian depan melanjut ke belakang dan biasanya hilang dengan urutan yang sama (Akoso, 1993).