Anda di halaman 1dari 16

Sosialisasi Skema

Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT)

Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan

Serang, 18 Juli 2019 1


Daftar Isi
01 Komponen Utama BP2BT 06 Kelebihan BP2BT

02 Tipe Rumah Layak Program 07 Simulasi Perhitungan BP2BT

03 Zona Wilayah 08 Target Penyaluran

04 Proses Penyaluran Dana 09 Peta Pemohon

Sinergi Pelaku
05 Pembangunan Perumahan
10 Strategi Penyaluran

2
Komponen Utama BP2BT

Dana Masyarakat Minimal


5% dari nilai rumah/RAB dengan
saldo min 2 Jt – 5 Jt Dana
Dana BP2BT sebesar
Masyarakat 45% dari nilai rumah
dengan batasan maksimal Bantuan Rp.
40 Jt.

Dana *) Sesuai KEPMEN PUPR No.587/2019


BP2BT
Kredit/Pembiayaan Bank:
50 % < KPR < 80 %
TARGET BP2BT 2019:
PEROLEHAN/
14.000 Unit
PEMBANGUNAN RUMAH

Suku Bunga Pasar


dengan batasan maksimal sebesar KPR
(SUN 10th + Marjin)

3
Tipe Rumah Layak Program
1. RUMAH TAPAK 2. SATUAN RUMAH SUSUN 3. RUMAH SWADAYA

• Luas lantai 21 – 36 m2 • Luas lantai 36 < LL < 48 m2


• Luas tanah 60 – 200 m2 (khusus Rumah Tapak) • Luas tanah < 200 m2
• Rumah Baru Siap Huni (dibangun Pengembang) • Pembangunan Rumah Baru diatas kavling tanah matang
• Memenuhi persyaratan teknis keselamatan, keamanan, keandalan • Pembangunan Rumah Baru pengganti Rumah rusak total
dan kenyamanan • Dibangun di atas tanah dengan alas hak yang sah (SHM)
• Dilengkapi dengan : • Dilengkapi IMB
 Jaringan distribusi air bersih • Lokasi lahan dapat terhubung jaringan distribusi air bersih, Utilitas
 Utilitas jaringan listrik jaringan listrik, Jalan lingkungan, dan Drainase lingkungan.
 Jalan dan drainase lingkungan • Memenuhi persyaratan Rencana teknis bangunan
4  Sarana pewadahan sampah
Zona Wilayah*)
BATASAN PENGHASILAN
Tipe Rumah Zona I Zona 2
Rumah Tapak 6 Juta 6 Juta
Rumah Susun 7 Juta 7,5 Juta
Rumah Swadaya 6 Juta 6 Juta
ZONA 2

BATASAN HARGA RUMAH DAN RAB ZONA 1


RUMAH SWADAYA
Rumah Susun
Rumah Rumah Rumah Susun
Tapak Harga/m 2
Harga/ Unit Swadaya Rumah Rumah
Tapak Swadaya
Jawa (selain Harga/m2 Harga/ Unit
140 7,3 262,8 120
Jabodetabek)
Jabodetabek 158 8,6 309,6 120

5 *) Akan mulai berlaku saat Revisi Kepmen BP2BT sudah ditandatangai Menteri
PROSES ALUR PROSES PENETAPAN PENERIMA MANFAAT BP2BT
PENYALURAN Pengajuan oleh Pengujian oleh
Pemohon Satker **)
DANA BP2BT
02 04
Penetapan
Penerima

01

02
01 03 05
Verifikasi oleh Penetapan
Penyiapan Tabungan dan Bank Pelaksana Penerima Manfaat oleh
Persyaratan Pemohon *) Satker
Pencairan *) Calon Pemohon BP2BT untuk Rumah Swadaya **) termasuk pengecekan fisik
6 Bantuan dapat dibantu oleh Tenaga Fasilitator dalam rumah bagi Permohonan
penyiapan DED, RAB dan IMB BP2BT untuk pemilikan rumah
PROSES ALUR PROSES PENCAIRAN DANA BP2BT
PENYALURAN A. PEMILIKAN RUMAH TAPAK/SUSUN
DANA BP2BT 1 2 3

Penetapan
Penerima

01
Akad Kredit *) Pencairan Bantuan Pemanfaatan
*) Sudah terbit SLF
B. PEMBANGUNAN RUMAH SWADAYA

1 2 3 4 5 6

02

Akad Kredit Pencairan Kredit Pembangunan Pencairan Bantuan Penyelesaian Pemanfaatan


Rumah + Kredit Tahap Pembangunan **)
Pencairan Akhir
*) Dilanjutkan dengan
Bantuan Bertahap dan Didampingi penerbitan SLF
oleh Tenaga Fasilitator
Sinergi Pelaku Pembangunan Perumahan
PEMERINTAH
PUSAT

LEMBAGA TPP BP2BT:


PEMBIAYAAN 1. Koordinator Penyaluran
2. Tenaga Penggerak Swadaya
BANK PELAKSANA TA 2019: Masyarakat
3. Tenaga Tata Bangunan
4. Tenaga Pendukung Pengujian
BP2BT

PILAR PEMBANGUNAN
PERUMAHAN PEMERINTAH
PENGEMBANG DAERAH
POKJA
PKP

8 MASYARAKAT
SUBSIDI UANG MUKA TABUNGAN

Kelebihan BAGI BANK: LTV Lebih Kecil BAGI BANK: analisis kredit
1
1  Mengurangi risiko gagal bayar  Salah satu referensi dalam
BP2BT  Ketika terjadi gagal bayar, nilai
agunan dapat menutupi sisa
menganalisis kemampuan dan
kerajinan membayar/mencicil
outstanding dari pemohon
 Menambah nasabah

BAGI MASYARAKAT
2
BAGI MASYARAKAT:
Skin in the Game Masyarakat agar mempersiapkan
2
 Jumlah Pengembalian lebih kecil: dan merencanakan perolehan
Pokok pinjaman dan beban rumah dengan cara menyiapkan
bunga yang harus dibayar oleh uang muka melalui menabung
penerima manfaat lebih kecil
 Porsi Kepemilikan Aset Lebih
Besar Fitur Tabungan ini merupakan salah
• Dalam hal pelunasan dipercepat, satu terobosan untuk memperluas
jumlah pelunasan lebih kecil akses bagi MBR dari segmen informal,
• Dalam hal purna jual sebelum yang selama ini penghasilannya tidak
lunas, maka porsi bagi hasil yang terdokumentasikan sehingga cenderung
9
diterima lebih besar dianggap non-bankable
Kelebihan BP2BT

Pemerintah Pusat Pengembang


1. Subsidi uang muka dibayar Pemerintah Daerah 1. Kepastian Pasar dari proses
sekali di muka sehingga 1. Menyelesaikan persoalan pendataan dan penyiapan
tidak menjadi beban fiskal perumahan di Daerah masyarakat
di tahun berikutnya 2. Mendorong insentif 2. SLF sebagai jaminan kualitas
2. Harga satuan untuk 1 Perumahan bangunan sehingga daya jual
(satu) unit rumah lebih 3. Pengendalian menjadi lebih tinggi dan
kecil (dibandingkan skema Pembangunan mengurangi resiko.
subsidi sebelumnya) Perumahan
4. Meningkatkan
Penerimaan Daerah

10
Simulasi Perhitungan Jumlah Bantuan
CONTOH KASUS:
A. Saldo Tabungan Minimal Tabungan min 2 Jt
JUMLAH MBR
SALDO
01 PENGHASILAN
B. Indeks Bantuan thd Nilai Rumah
C. Jumlah Bantuan Paling Banyak 4 JUTA
Indeks = 45 %
Bantuan maks 40 Jt
TABUNGAN
DAN HARGA D. Jumlah Bantuan = B x Harga
BESARAN 02 RUMAH/RAB E. Jumlah Dana Masyarakat (5%) Rumah Bantuan = 63 Jt
Rp. 140 Juta Dana Masy. = 7 Jt
DANA
BP2BT
JUMLAH F. Jumlah bantuan = D
03 BANTUAN (maksimal sebesar C) Bantuan
60 Juta > 40 Juta
Rp. 40 Juta

UANG MUKA H. Uang Muka = E + F


UM = 47 Juta Porsi UM = 33,6%
04 DAN KREDIT
I. Kredit = Harga Rumah – H
(maksimal 80% dari Harga) KREDIT = 93 Jt Porsi Kredit = 66,4%

11
Simulasi Perhitungan BP2BT vs FLPP

Tahun Cicilan 10 Tahun 15 Tahun


Jenis
Bantuan BP2BT* FLPP BP2BT* FLPP
Penghasilan
MBR (Juta) Harga Rumah 140 158 140 158 140 158 140 158
Uang Muka 7 7.9     7 7.9    
Jumlah
KREDIT CICILAN KREDIT CICILAN CICILAN CICILAN KREDIT CICILAN KREDIT CICILAN CICILAN CICILAN
Bantuan
3.00 40.0 93.0 1.361 110.1 1.612 1.336 1.508 93.0 1.146 110.1 1.357 0.996 1.125
4.00 40.0 93.0 1.361 110.1 1.612 1.336 1.508 93.0 1.146 110.1 1.357 0.996 1.125
5.00 40.0 93.0 1.361 110.1 1.612 1.336 1.508 93.0 1.146 110.1 1.357 0.996 1.125
6.00 38.0 95.0 1.391 112.1 1.641 1.336 1.508 95.0 1.171 112.1 1.382 0.996 1.125
7.00 36.0 97.0 1.420 114.1 1.670 1.336 1.508 97.0 1.196 114.1 1.406 0.996 1.125
8.00 34.0 99.0 1.449 116.1 1.699 1.336 1.508 99.0 1.220 116.1 1.431 0.996 1.125
8.50 32.0 101.0 1.478 118.1 1.729 1.336 1.508 101.0 1.245 118.1 1.456 0.996 1.125

Selisih Cicilan ± Rp 25.000 Selisih Cicilan ± Rp 150.000

12
*) SIMULASI BP2BT MENGGUNAKAN BUNGA: 12,5%
Target Peyaluran BP2BT Prov. BANTEN TA 2019

1 Kota. Serang : 110 Unit


23 Provinsi
Lokasi Prov. BANTEN *) Kab. …….. : …. Unit
2
Prioritas: : 110 Unit
14.000 Unit
3 Kota …….. : …. Unit

*) Target tidak membatasi kuota penyaluran BP2BT di suatu Kab/Kota, jika


Kabupaten/Kota Lokasi
terdapat Kab/Kota lainnya yang memiliki calon pemohon BP2BT dapat Prioritas harus sudah
tetap diajukan kepada Bank menjalankan/memiliki SLF

13
Peta Pemohon BP2BT (berdasarkan Pantau Calon Pemohon ODK Collect)

73 % 27% 20%
Jumlah Pemohon s/d 10 Juli 2019
584 Beli Dari Membangun
Persentase pemohon yg
diverifikasi bank
Pengembang Sendiri
24
JUMLAH 26 KALIMANTAN SELATAN Kota Banjarbaru 2    
JUMLAH PENGAJUAN/VERIFIKASI 27   Kab. Banjar 1    
NO. PROVINSI KOTA/KABUPATEN CALON 28 MALUKU Kota Ambon 52   1
PEMOHON BTN BRI 29 SULAWESI TENGGARA Kota Kendari 29 1 3
30 SULAWESI BARAT Kab. Polewali Mandar 28    
1 NUSA TENGGARA TIMUR Kota Kupang 18        
31   Kab. Mamuju 5
2 JATENG Kota Tegal 23 2  
32 SULAWESI TENGAH Kota Palu 2    
3   Kota Pekalongan 16 1  
33   Kab. Sigi 1    
4   Kota Semarang 31    
34 GORONTALO Kab. Gorontalo 55 45 10
5   Kota Surakarta 35 21  
35   Kab. Bone Bolango 13 1 8
6   Kab. Grobogan 21    
36   Kota Gorontalo 22   16
7   Kab. Semarang 7    
37 KEPULAUAN RIAU Kota Batam 2    
8   Kab. Kendal 5    
    38   Kota Tanjungpinang 2    
9   Kab. Pati 7
    39 RIAU Kab. Rokan Hulu 1    
10   Kab. Wonosobo 1
    40   Kota Dumai 1    
11   Kab. Banyumas 5
12 JABAR Kota Bandung 20     41   Kab. Kampar 2    
13   Kab. Bandung 13     42   Kota Pekanbaru 1    
14   Kab. Sukabumi 11     43 JAMBI Kab. Muorajambi 9    
15 BALI Kota Denpasar 4 4   44   Kab. Sarolangun 5    
16 BANTEN Kota Serang 2     45   Kota Jambi 5    
17 DI YOGYAKARTA Kab. Sleman 1     46 SUMATERA SELATAN Kota Palembang 11    
18 JATIM Kab. Lamongan 8     47 SUMATERA UTARA Kab. Deli Serdang 2    
19   Kab. Gresik 5     48   Kota Medan 3    
20   Kab. Situbondo 8     49 BENGKULU Kota Bengkulu 19 3  
21   Kab. Blitar 2     50 LAMPUNG Kota Metro 6    
22   Kota Blitar 6     51   Kota Bandar Lampung 50    
23   Kab. Ngawi 1     J U M L AH 584 78 38
 
14 24   Kab. Nganjuk 1    
25 KALIMANTAN BARAT Kota Pontianak 4    
Strategi Penyaluran BP2BT TA 2019

01 Review skema dan sistem delivery BP2BT

Koordinasi dengan Direktorat Penataan Bangunan, Ditjen Cipta Karya dan


02 Pemerintah Daerah untuk mendorong percepatan pelaksanaan penerbitan
SLF
Koordinasi dengan Pengembang terkait ketersediaan stock rumah di 23
03
Provinsi Lokasi Prioritas

Melakukan peralihan debitur SSB/FLPP yang penghasilannya melampaui


04 ketentuan SSB/FLPP kepada Program BP2BT, dengan peralihan tersebut maka
program kepemilikan rumah lebih diprioritaskan dibandingkan dengan rumah
swadaya

15
TERIMA KASIH
We are one as a team

Anda mungkin juga menyukai