Anda di halaman 1dari 12

PENYELENGGARAN JENAZAH

MENURUT SUNNAH RASUL


SYARAT MAYAT AKAN
DIMANDIKAN

• Mayat itu orang Islam


• Didapati tubuhnya
• Mayat itu bukan mati Syahid
YANG BERHAK MEMANDIKAN
• Jika mayat laki-laki yang berhak
memandikan adalah laki-laki dan
sebaliknya
• Jika laki-laki tidak ada baik dekat
atau jauh maka yang berhak
adalah isterinya/muhrimnya
• Anak-anak dibawah umur tidak
ada batasan
• Jika yang berhak memandikan
tidak ada maka cukup
ditayamumkan saja
QOBLA MEMANDIKAN JENAZAH
• Mayat setelah memakai basahan diletakan
ditempat yang agak tinggi dan tersembunyi
• Setelah berada ditemapat yang agak tinggi maka
punggungnya disandarkan kepada sesuatu sambil
mengurutkan perutnya
• Sewaktu mengurut perutnya diikuti dengan air
harum-haruman
• Pakai sarung tangan untuk membersihkan
kotorannya baru kemudian membersihkan gigi
serta mulutnya
• Dan tempat-tempat yang mungkin ada kotoran
CARA MEMANDIKAN JENAZAH
• Mandikan mayat itu dimulai menyirami dari
ujung rambut hingga ujung kaki
• Mandikan mayat sekurang-kurangnya satu kali
• Jika memungkinkan boleh banyak dan lebih
baik dengan bilangan ganjil
• Memulai mandikan mayat dari anggota
wudhu’nya
HR.Al- Jama’ah

• Dari ummu ‘Athiyah, ia berkata : tatkala kami


memandikan anak Nabi saw., bersabda beliau
mulailah sebelah kanannya dan dari anggota
wudhu’nya
AIR YANG DIPAKAI
• Air yang dipakai adalah air dingin kecuali agak
payah mengeluarkan kotorannya baru air hangat
• Air mandi terakhir bercampur dengan kapur
barus
• HR.Bukhari wa muslim”Dari ummu’Athiyah, nabi telah
masuk kepada kami saat kami memandikan anak beliau yang
perempuan, lalu beliau berkata: mandikanlah dia tiga kali
atau lebih banyak dari itu lagi,jika yang demikian itu engkau
pandang lebih baik dengan air bidara silahkan dan yang
penghabisan campurilah dengan kapur barus”.
QOBLA MENGAPANI JENAZAH

• Kain kapan berasal dari harta si mayat


• Jika tidak ada maka harta orang yang
menafkannya
• Jika tidak ada maka diambil dari baitul mal
• Jika tidak ada maka tanggung jawab kaum
muslimin
• Sifat kain kafan berwarna putih
Hadits Rasulullah

• Berkata Rasulullah saw., Pakailah olehmu


pakaianmu aygn putih itulah kain yang sebaik-
baiknya dan kapanilah mayat kamu dengan
kain putih itu
Bilangan kain kapan

• Laki-laki tiga lapis dengan rincian kain pertama


sebagai kain mandi/sarung, kedua kain baju dan
ketika kain yang menutupi seluruh tubuhnya
• Perempuan lima lapis dengan perincian
pertama kain basahan/sarung, kedua baju,
ketiga kain penutup kepala, keempat jelbab dan
terakhir kain penutupn seluruh badannya
Hadits dari Laila binti qonib
• “Saya salah seorang yang ikut memandikan
Ummi Kalsum, anak dari Rasulullah saw.,
ketika wafatnya, yang mula-mula diberikan
Rasulullah kepada kami adalah kain basahan,
kemudian baju, tutup kepala,jelbab/kerudung
dan sesudah itu baru dimasukkan kepada kain
yang lain (yang berfungsih menutupi seluruh
tubuhnya).”
Cara memakainya

• Dengan menghamparkan sehelsai-sehelai lalu


ditaburi dengan kapur barus atau wangi-
wangian nlainnya
• Kemudian diletakkan mayat itu diatasnya dan
kedua tangannya dalam posisi bersedekap

Anda mungkin juga menyukai