Anda di halaman 1dari 18

HUKUM

DAGANG
Rasida Reva Cahyani
205020300111108
CG
Pengertian Hukum Dagang
• Hukum dagang terdiri dari dua kata yaitu hukum dan dagang.

• Hukum adalah aturan-aturan atau batasan mengenai hak dan kewajiban


dalam lingkungan social yang bersifat memaksa. Sedangkan dagang atau
perniagaan adalah suatu kegiatan menukar benda dengan benda yang
lainnya untuk mendapat keuntungan.

• Hukum dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang
melakukan perdagangan dalam rangka memperoleh keuntungan.

• Hukum dagang juga bisa diartikan sebagai hukum yang mengatur


hubungan hukum antara manusia dan badan hukum satu sama lainnya
dalam hal perdagangan.
1

Subjek Hukum
Dagang
Subjek Hukum Dagang

Subjek hukum merupakan pihak yang memeiliki kewenangan terhadap segala hak dan
kewajiban yang diberikan oleh hukum untuk melakukan perbuatan hukum, baik dalam
pengadilan maupun pergaulan hukum di masyarakat.

Dalam hukum dagang, yang menjadi pihak atau subjek yang melakukan kegiatan
perdagangan disebut sebagai perusahaan yang terdiri dari perseorangan (natuurlijk
persoon) dan badan usaha, baik badan usaha hukum (recht person) maupun bukan
badan hukum.

Sesorang yang memiliki perusahaan disebut pengusaha


UNSUR PERUSAHAAN

Kegiatannya dilakukan terus menerus tidak insidential sebagai mata


pencaharian

Kegiatannya dilakukan secara terang terangan (legal)

Kegiatannya memiliki bentuk tertentu (badan usaha )

Kegiatannya bertujuan untuk mencari keuntungan

Adanya keharusan melakukan pembukuan yang diatur dalam Pasal 6


dan 5 UU No. 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan
Badan Usaha Sebagai Badan Hukum

Badan hukum dapat memiliki kekayaan sendiri, ikut serta dalam lintas hukum
melalui pengurusnya, serta dapat digugat dan menggugat di hadapan pengadilan.

Dapat menadakan hubungan hukum dengan subjek hukum lain baik dengan
sesama badan hukum atau dengan natuurijk persoon

Hukum yang mengatur Badan Hukum di Indonesia: VENUS


• UU No. 40/2007 ttg PT
• UU No. 28/2004 ttg Yayasan
• UU No 25/1992 ttg Perkoperasian
Syarat Badan Usaha menjadi Badan Hukum

Syarat Materiil Syarat Formil

Memiliki harta kekayaan yang terpisah dari Terdaftar sebagai badan hukum sesuai
kekayaan subjek hukum yang lain
hukum yang berlaku

Memiliki tujuan yang tidak bertentangan Mendapat pengakuan dari negara dimana
dengan hukum badan hukum tersebut beraktivitas

Memiliki organisasi pengurus yang sesuai Ditetapkan oleh peraturan perundangan


dengan hukum yang berlaku kebiasaan, atau yurisprudensi
2

Objek Hukum
Dagang
Objek Hukum Dagang
Objek hukum dagang yaitu segala benda atau hak yang dapat dimiliki oleh subjek hukum yang
dapat menjadi objek perikatan

Objek hukum dagang harus diperdagangkan atau diusahakan untuk mencari keuntungan.

Dalam sistematika KUH Perdata mengenai benda diatur di dalam Buku II tentang Benda.

Pengaturan hukum benda menggunakan sistem tertutup, artinya orang tidak boleh mengadakan
hak-hak kebendaan selain dari yang sudah diatur dalam Undang-undang.

Hukum benda yang diatur di dalam KUH Perdata itu bersifat pemaksa, artinya harus dipatuhi, ditaati
dan tidak boleh disimpangi dengan mengadakan ketentuan baru mengenai hak-hak kebendaan.
3

Perantara
Dagang
Yang dimaksud dengan perantara adalah mereka yang membeli dan menjual barang-
barang tersebut dan memilikinya, mereka bergerak di bidang perdagangan besar dan
pengecer.
Macam Macam Perantara Dagang
Macam Perantara Dagang Menurut KUHDagang :

Bursa Dagang Makelar Kasir

Komisioner Ekspeditur Pengangkut


Bursa Dagang
KUHD memberikan definisi bursa dagang sebagai suatu tempat pertemuan para
pedagang, juragan perahu, makelar, kasir dan orang-orang lain yang termasuk dalam
gelanggang perdagangan.

Saat ini bursa dagang yang ada di Indonesia adalah Bursa Efek (Bursa Efek Indonesia)
dan Bursa Berjangka Komoditi (Bursa Berjangka Jakarta) yang tunduk pada ketentuan-
ketentuan UU Pasar Modal dan UU Perdagangan Berjangka Komoditi.

Bentuk Usaha bursa dagang ini adalah Perseoran Terbatas. 


Makelar
Berdasarkan Pasal 62 KUHD, makelar adalah seorang perantara yang diangkat oleh Presiden atau
oleh seorang pembesar yang ditunjuk oleh Presiden, dalam hal ini Kepala Pemerintah Daerah.
Tugas Makelar :
1. Mengadakan pembukuan atau catatan harian tentang perbuatan atau usaha-usahanya.
2. Menyampaikan salinan surat-surat kepada hakim atau pengadilan apabila diminta.
3. Menyimpan contoh-contoh barang dalam dalam hal jual beli dengan contoh, sampai pada
penyerahan barang yang dijualnya atau yang dibelinya.
4. Menyampaikan catatan dan surat-surat bukti kepada pihak-pihak yang bersangkutan.
5. Menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik, jujur, dan penuh rasa tanggung jawab.
6. Bertindak sebagai pemisah yang adil apabila terjadi perselisihan antara penjual dengan
pembeli.
Kasir

Kasir adalah seseorang, yang dengan menerima upah atau provisi tertentu, dipercaya
dengan pekerjaan menyimpan uang dan melakukan pembayaran-pembayaran.

Kasir yang dimaksud sebagai pedagang perantara menurut KUHD adalah bank sebagai
lembaga keuangan.

Di samping melakukan kegiatan sebagai perantara, khususnya dalam kaitannya dengan


pembayaran atau penerimaan uang, bank juga melakukan kegiatan usaha dengan
memberikan pinjaman kepada mereka yang membutuhkan.
Komisioner
Dasar hukum Pasal 76 – 85 KUHD
Komisioner adalah perusahaan yang pekerjaannya membuat kontrak atas amanat
orang lain, tetapi ketika komisioner membuat kontrak tersebut, ia melakukannya
atas namanya sendiri.

Ciri-ciri :
•  Pengusaha (pasal 76 KUHD)
• VENUS
  Bertindak untuk principal dan atas nama sendiri (pasal 76 KUHD)
• Tidak berkewajiban menyebut nama principal (pasal 77 ayat (1) KUHD)
• Boleh atas nama principal, termasuk perjanjian pemberian kuasa biasa
(pasal 79 KUHD)
•   Komisioner adalah pihak dalam perjanjian (pasal 77 ayat (2) KUHD)
•   Tidak ada syarat pengangkatan resmi dan sumpah
Ekspeditur
Menurut pasal 86 KUHD, ekspeditur adalah barang siapa yang menyuruh menyelenggarakan
pengangkutan barang dagangan, melalui daratan atau perairan

Orang yang disuruh oleh ekspeditur adalah pengangkut. Sedangkan ia sendiri disuruh oleh orang
lain (pemilik barang) untuk mengirimkan barangnya ke tempat lain.

Kewajibannya diatur dalam Pasal 87, 88, dan 89 KUHD, oleh karena seorang ekspeditur menyuruh
menyelenggarakan pengangkutan kepada orang lain, maka ia bertanggung jawab terhadap
perbuatan-perbuatan orang lain itu.

Contoh ekspeditur : TIKI, Pos Indonesia, Fed Ex


Pengangkut

Pengangkut adalah orang yang menyelenggarakan pengangkutan

Pengangkutan itu sendiri diartikan sebagai perjanjian timbal balik antara pengangkut
dengan pengirim barang, di mana pengangkut mengikatkan diri untuk
menyelenggarakan pengangkutan dari suatu tempat ke tempat lain dengan selamat,
sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar ongkos angkutan.

Perjanjian pengangkutan adalah salah satu bentuk dari perjanjian pemberian jasa,
sebagaimana disebut dalam Pasal 1601 KUH Perdata.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai