KomersialCG ResumeMateri5 Rasida Reva Cahyani.
KomersialCG ResumeMateri5 Rasida Reva Cahyani.
DAGANG
Rasida Reva Cahyani
205020300111108
CG
Pengertian Hukum Dagang
• Hukum dagang terdiri dari dua kata yaitu hukum dan dagang.
• Hukum dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang
melakukan perdagangan dalam rangka memperoleh keuntungan.
Subjek Hukum
Dagang
Subjek Hukum Dagang
Subjek hukum merupakan pihak yang memeiliki kewenangan terhadap segala hak dan
kewajiban yang diberikan oleh hukum untuk melakukan perbuatan hukum, baik dalam
pengadilan maupun pergaulan hukum di masyarakat.
Dalam hukum dagang, yang menjadi pihak atau subjek yang melakukan kegiatan
perdagangan disebut sebagai perusahaan yang terdiri dari perseorangan (natuurlijk
persoon) dan badan usaha, baik badan usaha hukum (recht person) maupun bukan
badan hukum.
Badan hukum dapat memiliki kekayaan sendiri, ikut serta dalam lintas hukum
melalui pengurusnya, serta dapat digugat dan menggugat di hadapan pengadilan.
Dapat menadakan hubungan hukum dengan subjek hukum lain baik dengan
sesama badan hukum atau dengan natuurijk persoon
Memiliki harta kekayaan yang terpisah dari Terdaftar sebagai badan hukum sesuai
kekayaan subjek hukum yang lain
hukum yang berlaku
Memiliki tujuan yang tidak bertentangan Mendapat pengakuan dari negara dimana
dengan hukum badan hukum tersebut beraktivitas
Objek Hukum
Dagang
Objek Hukum Dagang
Objek hukum dagang yaitu segala benda atau hak yang dapat dimiliki oleh subjek hukum yang
dapat menjadi objek perikatan
Objek hukum dagang harus diperdagangkan atau diusahakan untuk mencari keuntungan.
Dalam sistematika KUH Perdata mengenai benda diatur di dalam Buku II tentang Benda.
Pengaturan hukum benda menggunakan sistem tertutup, artinya orang tidak boleh mengadakan
hak-hak kebendaan selain dari yang sudah diatur dalam Undang-undang.
Hukum benda yang diatur di dalam KUH Perdata itu bersifat pemaksa, artinya harus dipatuhi, ditaati
dan tidak boleh disimpangi dengan mengadakan ketentuan baru mengenai hak-hak kebendaan.
3
Perantara
Dagang
Yang dimaksud dengan perantara adalah mereka yang membeli dan menjual barang-
barang tersebut dan memilikinya, mereka bergerak di bidang perdagangan besar dan
pengecer.
Macam Macam Perantara Dagang
Macam Perantara Dagang Menurut KUHDagang :
Saat ini bursa dagang yang ada di Indonesia adalah Bursa Efek (Bursa Efek Indonesia)
dan Bursa Berjangka Komoditi (Bursa Berjangka Jakarta) yang tunduk pada ketentuan-
ketentuan UU Pasar Modal dan UU Perdagangan Berjangka Komoditi.
Kasir adalah seseorang, yang dengan menerima upah atau provisi tertentu, dipercaya
dengan pekerjaan menyimpan uang dan melakukan pembayaran-pembayaran.
Kasir yang dimaksud sebagai pedagang perantara menurut KUHD adalah bank sebagai
lembaga keuangan.
Ciri-ciri :
• Pengusaha (pasal 76 KUHD)
• VENUS
Bertindak untuk principal dan atas nama sendiri (pasal 76 KUHD)
• Tidak berkewajiban menyebut nama principal (pasal 77 ayat (1) KUHD)
• Boleh atas nama principal, termasuk perjanjian pemberian kuasa biasa
(pasal 79 KUHD)
• Komisioner adalah pihak dalam perjanjian (pasal 77 ayat (2) KUHD)
• Tidak ada syarat pengangkatan resmi dan sumpah
Ekspeditur
Menurut pasal 86 KUHD, ekspeditur adalah barang siapa yang menyuruh menyelenggarakan
pengangkutan barang dagangan, melalui daratan atau perairan
Orang yang disuruh oleh ekspeditur adalah pengangkut. Sedangkan ia sendiri disuruh oleh orang
lain (pemilik barang) untuk mengirimkan barangnya ke tempat lain.
Kewajibannya diatur dalam Pasal 87, 88, dan 89 KUHD, oleh karena seorang ekspeditur menyuruh
menyelenggarakan pengangkutan kepada orang lain, maka ia bertanggung jawab terhadap
perbuatan-perbuatan orang lain itu.
Pengangkutan itu sendiri diartikan sebagai perjanjian timbal balik antara pengangkut
dengan pengirim barang, di mana pengangkut mengikatkan diri untuk
menyelenggarakan pengangkutan dari suatu tempat ke tempat lain dengan selamat,
sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar ongkos angkutan.
Perjanjian pengangkutan adalah salah satu bentuk dari perjanjian pemberian jasa,
sebagaimana disebut dalam Pasal 1601 KUH Perdata.
TERIMA KASIH