Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, 30 Agustus 2021

KEPMENKES NOMOR HK.01.07/MENKES/5673/2021


TENTANG PETUNJUK TEKNIS KLAIM
PENGGANTIAN BIAYA PELAYANAN PASIEN
CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
SUNDOYO, SH, MKM, M.HUM
KEPALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN
PENETAPAN COVID-19 SEBAGAI KKM DAN
BENCANA NASIONAL

KEPPRES NO 11 TAHUN
2020
1. Menetapkan COVID-19 sbg penyakit yang
menimbulkan KKM
2. Menetapkan KKM COVID-19 di Indonesia

KEPPRES NO 12 TAHUN 2020


Menyatakan bencana nonalam yang
diakibatkan oleh penyebaran COVID-19
sebagai bencana nasional.

PEMERINTAH PUSAT DAN PEMDA WAJIB


MELAKUKAN UPAYA PENANGGULANGAN
TERMASUK PENANGANAN PASIEN COVID-19
PERMENKES NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PEMBEBASAN
BIAYA PASIEN PENYAKIT INFEKSI EMERGING TERTENTU

KMK NO HK.01.07/MENKES/104/2020
Menetapkan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi
2019-nCoV) Sebagai Penyakit Yang Dapat
PENYAKIT INFEKSI EMERGING Menimbulkan Wabah.
Pembiayaan upaya penanggulangan termasuk
1 Poliomyelitis, penyakit virus ebola, penyakit virus MERS, influensa A (H5N1)/Flu
burung, penyakit virus hanta, penyakit virus nipah, demam kuning, demam biaya perawatan pasien dibebankan pada anggaran
Kementerian Kesehatan, pemda, dan/atau sumber
lassa, demam congo, meningitis meningokokus, dan penyakit infeksi emerging
dana lain
baru

PENETAPAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING BARU


2 Penyakit infeksi emerging baru ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

PEMBEBASAN BIAYA
Pasien penyakit infeksi emerging tertentu diberikan pembebasan
3 biaya

KRITERIA PEMBEBASAN BIAYA


4 1. rumah sakit rujukan nasional/provinsi/regional, dan RS lain yang ditetapkan Menteri
2. dimulai sejak pasien ditetapkan sebagai suspek/tersangka dan/atau sejak pasien
dinyatakan positif menderita penyakit infeksi emerging tertentu hingga dinyatakan
sembuh sesuai kriteria atau meninggal.
3. pengajuan klaim penggantian biaya kepada Menteri
RUMAH SAKIT RUJUKAN PENANGGULANGAN PENYAKIT
INFEKSI EMERGING TERTENTU
KEPMENKES NO HK.01.07/MENKES/275/2020 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT RUJUKAN
PENANGGULANGAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING TERTENTU

04 01
RS yang memberikan pelayanan kesehatan Menetapkan rumah sakit rujukan
terhadap pasien COVID-19 mendapatkan penanggulangan penyakit infeksi emerging
penggantian biaya perawatan pasien. tertentu dalam Lampiran Kepmenkes

41 -

32
03 02
Selain rumah sakit yang ditetapkan dalam Lampiran
Kepmenkes, rumah sakit lain dapat melakukan Terdiri atas 132 RS milik pemerintah pusat dan
penatalaksanaan dan rujukan pasien dan spesimen pemerintah daerah, pada 32 provinsi
COVID-19 sampai dengan dicabutnya penetapan
KKM dan/atau Bencana.
PERATURAN TEKNIS PENANGGULANGAN
ACUAN COVID-19
PELAKSANAAN
02
PENGGANTIAN Kepmenkes Nomor
BIAYA 01 HK.01.07/Menkes/446/2021 tentang
Penggunaan Rapid Diagnostic Test
PELAYANAN Kepmenkes Nomor Antigen dalam Pemeriksaan Corona Virus

PASIEN COVID-19 HK.01.07/MENKES/413/2020


tentang Pedoman Pencegahan
Disease 2019 (COVID-19) sebagaimana
telah diubah dengan:
dan Pengendalian Coronavirus •Kepmenkes Nomor Nomor
Disease 2019 (COVID-19) HK.01.07/MENKES/3602/2021
•Kepmenkes Nomor
HK.01.07/Menkes/4794/2021

Pengajuan penggantian biaya


pelayanan pasien COVID-19
dilakukan sesuai dengan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh
rumah sakit penyelenggara
pelayanan COVID-19 dengan
mengacu pada pedoman 03
pencegahan dan pengendalian
COVID-19 dan/atau pedoman lain
04 Kepmenkes Nomor
HK.01.07/MENKES/4641/2021 tentang
yang terkait dengan upaya Kepmenkes Nomor Panduan Pemeriksaan, Pelacakan,
pencegahan dan pengendalian HK.01.07/MENKES/5671/2021 tentang Karantina, dan Isolasi dalam rangka
COVID-19 yang berlaku pada saat Manajemen Klinis Tata Laksana Corona Percepatan Pencegahan dan
pasien mulai dirawat Virus Disease 2019 (COVID-19) di Fasilitas Pengendalian Coronavirus Disease 2019
Pelayanan Kesehatan (COVID-19)
PENGGUNAAN RAPID DIAGNOSTIC TEST ANTIGEN (RDT-Ag)
UNTUK DIAGNOSIS PASIEN

01
RDT-Ag dapat digunakan dalam pelacakan kontak,
penegakan diagnosis, dan skrining COVID-19 dengan
memperhatikan akses terhadap Nucleic Acid Amplification
test (NAAT) serta kecepatan pemeriksaan NAAT

01
02
Kriteria akses terhadap NAAT menggunakan waktu pengiriman
yaitu waktu dari pengambilan swab sampai sampel diterima
laboratorium. 02

03
Kriteria kecepatan pemeriksaan NAAT menggunakan waktu 03
tunggu yaitu waktu dari sampel diterima laboratorium sampai
keluar hasil pemeriksaan.
KRITERIA PENGGUNAAN RDT-Ag UNTUK DIAGNOSIS PASIEN
KRITERIA KECEPATAN PEMERIKSAAN NAAT

WAKTU TUNGGU WAKTU TUNGGU WAKTU TUNGGU


≤ 24 JAM 24-48 JAM > 48 JAM
KRITERIA A KRITERIA B KRITERIA B
WAKTU
PENGIRIMAN Pelacakan kontak dan penegakan Pelacakan kontak, penegakan Pelacakan kontak, penegakan
KRITERIA ≤ 24 JAM diagnosis: NAAT. Skrining: RDT-Ag diagnosis, dan skrining: RDT-Ag diagnosis, dan skrining: RDT-Ag
AKSES konfirmasi dengan NAAT. konfirmasi dengan NAAT. konfirmasi dengan NAAT.
TERHADAP KRITERIA B KRITERIA B KRITERIA C
NAAT WAKTU
PENGIRIMAN Pelacakan kontak, penegakan Pelacakan kontak, penegakan Pelacakan kontak, penegakan
> 24 JAM diagnosis, dan skrining: RDT-Ag diagnosis, dan skrining: RDT-Ag diagnosis, dan skrining: RDT-Ag.
konfirmasi dengan NAAT. konfirmasi dengan NAAT.

Penggunaan RDT-Ag berdasarkan self assessment dan ditetapkan oleh Kadinkes Kabupaten/Kota atau
Kadinkes Provinsi utk DKI Jakarta

SE DIRJEN P2P NO HK.02.02/II/2009/2021 TENTANG PERCEPATAN PEMERIKSAAN DAN PELACAKAN


PADA MASA PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM)

Saat situasi COVID-19 Indonesia berada pada level 4 dengan tingkat transmisi level 4 dan kapasitas respon rendah:
1.Mempercepat pemeriksaan dan pelacakan kontak pada masa PPKM, sehingga seluruh kabupaten/kota ditetapkan sebagai
kriteria wilayah C
2.Menggunakan hasil pemeriksaan RDT-Ag sebagai data dukung dalam pengajuan klaim COVID-19
KEPMENKES NOMOR HK.01.07/MENKES/5673/2021
TENTANG PETUNJUK TEKNIS KLAIM PENGGANTIAN BIAYA
PELAYANAN PASIEN COVID-19

01. Terjadi gelombang COVID-19 baru di Indonesia


dengan ditemukannya varian delta, menyebabkan
peningkatan kasus dan terjadinya penumpukan pasien di
IGD RS
04. Penyesuaian dengan kebutuhan teknis
pelayanan pasien COVID-19

02. Efektivitas dan efisiensi baik terkait klaim rumah


sakit maupun pengelolaan keuangan negara, dengan
perubahan metode pembayaran menjadi tarif INA-CBG
03. Penyesuaian dengan regulasi teknis
penanggulangan COVID-19

LATAR BELAKANG:
UPAYA PENANGANAN ATAS
LONJAKAN PASIEN DI IGD RUMAH
SAKIT
Penanganan/
perawatan pasien
COVID-19 di IGD
Rumah Sakit
dapat dilakukan
pengajuan klaim

Menggunakan tarif INA-CBG


dengan ketentuan Length of Stay (LOS) ≤ 6 jam,
sampai dengan 48 jam, dan > 48 jam
KONSEKUENSI PERUBAHAN METODE PEMBAYARAN
MENJADI INA CBG
01. TARIF PERAWATAN
1. Metode dan tarif pembayaran:
• tarif INA-CBG sesuai kelas rumah sakit (untuk tarif ranap
dan rajal)
• tarif top up efektif dan efisien (untuk pemulasaraan
jenazah dan terapi plasma konvalesen) 02. PENGURANGAN TARIF APD
2. Norma tarif, koding dan besaran tarif menyesuaikan
dengan metode pembayaran INA- CBG dan top up,
DAN OBAT BANTUAN
antara lain tarif untuk:
• Rajal Tidak diberlakukannya ketentuan pengurangan
• Ranap tarif APD dan obat-obatan bagi rumah sakit yang
• IGD telah mendapatkan bantuan APD dan obat-
• RS Lapangan/Darurat COVID-19
• perawatan pasien OTG dan gejala ringan tetapi tidak memiliki obatan dari pemerintah pusat melalui APBN,
fasilitas isoman/isoter/RS lapangan/darurat karena menjadi paket INA-CBG.
• rumah sakit pengembangan pelayanan
• plasma konvalesen
• pasien dengan kondisi tertentu.
• pasien pulang (discharge status) dengan cara dirujuk atau
Atas Permintaan Sendiri (APS)
KONSEKUENSI PENYESUAIAN DENGAN REGULASI
PENANGGULANGAN COVID-19 DAN KEBUTUHAN
TEKNIS PELAYANAN

RDT-Ag dapat digunakan untuk penegakan


01 diagnosis COVID-19 pada daerah tertentu yang
memenuhi kriteria, sejak tanggal 5 Maret 201

Dalam kondisi peningkatan kasus yang signifikan di wilayah


02 kabupaten/kota yang berdampak meluas secara nasional, Kementerian
Kesehatan juga dapat menetapkan kriteria wilayah

Batasan penjaminan pasien COVID-19 dari perawatan di rumah sakit,


03 dibuktikan dengan hasil pemeriksaan klinis DPJP, dengan atau tanpa
pemerikaan radiologis/pemeriksaan darah

MASA KADALUARSA KLAIM


04 1.untuk layanan tahun 2020 adalah sejak tanggal 1 Juni 2021.
2.untuk bulan layanan mulai Januari 2021 sampai dengan Oktober 2021, adalah sejak tanggal 1 Januari 2022.
3.untuk layanan sejak bulan November 2021, adalah setelah 2 (dua) bulan sejak pelayanan kesehatan COVID-19
selesai diberikan.
KONSEKUENSI PENGGANTIAN
PEMBERLAKUAN PENYESUAIAN DENGAN
BIAYAREGULASI
PELAYANAN
PENANGGULANGAN
SESUAI COVID-19
KETENTUAN REVISI DAN KEBUTUHAN
KEPMENKES JUKNIS
TEKNIS
KLAIM PELAYANAN
COVID-19

sejak tanggal 28 sejak tanggal 15


Januari 2020 Agustus 2020 Mempertimbangkan kesiapan
sampai dengan 14 sampai dengan 19
Agustus 2020 April 2021 operasional aplikasi E-Klaim
INA-CBG
A B

C D Mempertimbangkan kesiapan
kesiapan RS untuk transisi
sejak tanggal 20 April sejak tanggal
2021 sampai dengan
pelayanan dan teknis pengajuan
30 September 2021 1 Oktober 2021 klaim
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai