Medical Check Up adalah pemeriksaan minimal lengkap yang harus dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya penyakit.
Pemeriksaan Kesehatan Pra-kerja (Pre-Employe)
Pemeriksaan kesehatan Pra-Penempatan atau alih tugas (Pre-Placement) Pemeriksaan Kesehatan Berkala (Periodical Examination) Pemeriksaan Kesehatan Khusus akibat paparan tertentu (Spesial Exposure) Pasca-Penempatan (Post-placement, exit) Pensiun (Termination)
Medical Check Up bertujuan untuk
mengetahui penyakit sedini mungkin, mengatasi secepat mungkin serta mencegah agar penyakit yang telah dideteksi secara dini tidak berlanjut. Prosedur
1. Jadwal dan Paket Pemeriksaan Pasien
2. Pendaftaran ke Unit Medical Check Up dimulai pukul 07.00-10.00 WIB 3. Pemeriksaan a. Laboratorium : Darah, Urine, Faeces b. Radiologi : Rontgen c. Promotif & PKB : EKG, Pemeriksaan fisik, Spirometri, Audiometri, Tympanometri d. Pemeriksaan Gigi e. Pemeriksaan Mata f. Pemeriksaan Fisik 4. Evaluasi Hasil Medical Check Up 5. Rekapitulasi dan Input data 6. Print out hasil Rekapitulasi pemeriksaan serta kesimpulan dan saran Pemeriksaan Kesehatan Pra-kerja (Pre-Employe)
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum
penempatan seorang calon pekerja pada suatu pekerjaan yang spesifik, dalam kapasitas sebagai karyawan baru (max 30-60 hari setelah penempatan). Hasil pemeriksaan ini merupakan baseline data sebagai pembanding untuk masa yang akan datang dan menetapkan apakah yang bersangkutan memenuhi standar fisik yang ditetapkan bagi pekerjaan tersebut (fitness for the job). emeriksaan kesehatan Pra-Penempatan atau alih tugas (Pre-Placement) • Pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan pada suatu pekerjaan yang spesifik, dalam kapasitas sebagai seorang pekerja yang dipindahkan ke pekerjaan lain dengan faktor resiko yang berbeda dengan sebelumnya. Hasil pemeriksaan digunakan sebagai baseline data untuk pekerja sebelum menghadapi faktor resiko yang berbeda dari sebelumnya. Penilaian apakah pekerja mampu melaksanakan suatu pekerjaan dari sudut pandang kesehatan dengan cakap dan aman serta apakah yang bersangkutan memenuhi standar fisik yang ditetapkan bagi pekerjaan tersebut. Pemeriksaan yang dilakukan bersifat job-related tergantung faktor resiko apa yang akan dihadapi dalam melaksanakan tugas yang baru. Pemeriksaan Kesehatan Berkala (Periodical Examination)
• Pemeriksaan kesehatan sebagai usaha dini atas adanya
perubahan kesehatan pekerja, dikaitkan dengan pekerjaannya dan dilaksnakan berdasarkan jadwal/ interval waktu yang ditetapkan. Menurut Kepmenaker no. 02/Men/1980 ditetapkan sekurang-kurangnya setahun sekali. Pemeriksaan Kesehatan Khusus akibat paparan tertentu (Spesial Exposure) • Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan bila ada suatu paparan tertentu yang memerlukan pengamatan lebih ketat. Frekuensi pemeriksaan ini lebih sering dibandingkan dengan kesehatan berkala dan dinilai berdasarkan risiko atau jabatan. Cont’ • Pemeriksaan kesehatan khusus berdasarkan resiko Manajemen harus melaksanakan analisis resiko untuk setiap pekerjaan dan tugas, setiap temuan, baik yang mencakup zat/keadaan tersebut dimana membutuhkan pemeriksaan kesehatan khusus. – Pemeriksaan Kesehatan khusus berdasarkan faktor resiko (Malaka, 2005) – a.Bising: Audiometri – b.Debu: Spirometri, Chest X-Ray – c.Suhu Exterm (Heat or cold Stress): Harvard Step Test, ECG – d.Heavy Metals : Bio Monitoring, neurologik, Faal ginjal dll Cont’ • Pemeriksaan Kesehatan Khusus berdasarkan Jabatan Jenis jabatan yang memerlukan pemeriksaan kesehatan khusus (Malaka 2005) – a. Welders : Urinalysis, Bio-monitoring – b. Penjamah Makanan : Kultur feses, Chest X-Ray – c. Petugas Medis : Serologi Hepatitis B, LFTs, Chest X-Ray – d. Pekerja di Offshore : audiometri, fungsi paru, drugs and alkohol test serta psikologis – e.Supir : Vision (visual field, depth, color dan night vision), audiometri, drugs and alkohol test, ECG – f. Komputer (Visual Display Unit) : Visual acuity, ergonomic aspect – g. Pemakai alat respirator (SCBA) : Fungsi Paru (Spirometri) – h.Penyelam : (Parameter ditetapkan oleh kedokteran kelautan) – i. Pilots : (Parameter ditetapkan oleh kedokteran penerbangan) – j. Pemadam Kebakaran : Audiometry, test fungsi paru – k. Operator alat berat : Vision (Visual fields, depth, peripheral and color) Pasca-Penempatan (Post-placement, exit) • Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan setelah selesai melaksanakan suatu tugas yang mengandung unsur berisiko terhadap kesehatan dan beralih ke tugas lain/ pekerja yang bersangkutan dipindahkerjakan (job transfer). Pensiun (Termination) • Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada saat mengundurkan diri atau pensiun atau akhir status kepagawaian. Hasilnya harus didokumentasikan untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya permasalahan kesehatan dikemudian hari yang berhubungan dengan paparan ditempat kerja, penting untuk suatu kondisi kronis atau yang mempunyai periode laten. Resume Pemeriksaan Kerja Kesimpulan dari hasil pemeriksaan kesehatan kerja Pegawai yang dinyatakan dalam : – Fit to work (bugar untuk pekerjaannya) – Fit with medical note (bugar untuk pekerjaannya dengan pengobatan) – Temporarily Unfit (sementara tidak bugar untuk pekerjaannya dan memerlukan pengobatan) – Unfit (tidak bugar untuk pekerjaannya) Terima Kasih ~~~~