Anda di halaman 1dari 39

STKIP PARIS BARANTAI

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING/ONLINE SELAMA


PANDEMI COVID-19 DENGAN MEMANFAATKAN
APLIKASI GOOGLE CLASSROOM PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI MEDIA BELAJAR
PESERTA DIDIK KELAS XI IPA 3
SMA NEGERI 1 KOTABARU

LEGIKA HARDIANTI
NIM. 2017.11.0883
STKIP PARIS BARANTAI

BAB I
PENDAHULUAN
STKIP PARIS BARANTAI
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat
15 pendidikan jarak jauh merupakan pendidikan yang anak
LATAR BELAKANG didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya
menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi dan
Pendidikan secara umum adalah usaha sadar komunikasi dan media lain. Pendidikan jarak jauh juga.
dan terencana untuk mewujudkan suasana Media teknologi pembelajaran jarak jauh yang dapat
belajar dan proses pembelajaran untuk digunakan antara lain, aplikasi zoom meeting, google
peserta didik agar secara aktif classroom, google meet, TVRI, whatsapp group,
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki edmodo, dan lain sebagainya
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian Google Classroom merupakan salah satu aplikasi yang
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak sederhana dan mudah dipahami dalam
mulia, serta keterampilan yang penggunaannya
diperlukan dirinya dan masyarakat. Aplikasi Google Classroom ini juga banyak digunakan
Terkait dengan adanya wabah Covid-19, disekolah-sekolah untuk menunjang pembelajaran daring.
Kementerian Pendidikan mengeluarkan Salah satu pembelajaran yang menggunakan aplikasi
kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah ini sebagai medianya adalah pelajaran matematika.
dan menggantinya dengan kegiatan Akibat dari adanya wabah Covid-19 ini maka PR guru
belajar mengajar dengan menggunakan bertambah, khususnya guru matemtika karena harus
sistem daring (online). Pandemi Covid-19 menjelaskan ataupun memberikan contoh kepada peserta
memberi dampak terhadap pembelajaran didiknya dengan cara apapun yang dapat dipahami oleh
yang dilaksanakan melalui sistem daring. peserta didik.
STKIP PARIS BARANTAI

Efektifitas merupakan suatu standar mutu pendidikan yang


LATAR BELAKANG sering kali diukur dengan tercapainya tujuan, yang diperoleh
setelah pelaksanaan proses belajar mengajar, yang
menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan
Efektifitas merupakan suatu standar mutu aktivitas seluas-luasnya kepada peserta didik. Untuk
pendidikan yang sering kali diukur dengan mengetahui apakah suatu pembelajaran dapat dikatakan
tercapainya tujuan, yang diperoleh setelah efektif atau tidak ada beberapa indikator yang harus dipenuhi,
pelaksanaan proses belajar mengajar, yang antara lain: 1) keterlaksanaan pembelajaran; 2) hasil belajar
menyediakan kesempatan belajar sendiri peserta didik; 3) respon peserta didik; dan 4) aktivitas peserta
atau melakukan aktivitas seluas-luasnya didik. Penelitian ini nantinya dikatakan efektif apabila 3 dari 4
kepada peserta didik. Untuk mengetahui apakah indikator yang disebutkan diatas berhasil dipenuhi.
suatu pembelajaran dapat dikatakan Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengangkat judul
efektif atau tidak ada beberapa indikator yang penelitian yang sudah didiskusikan dengan dosen pembimbing
harus dipenuhi, antara lain: 1) keterlaksanaan yaitu “EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN
pembelajaran; 2) hasil belajar peserta didik; 3) DARING/ONLINE SELAMA PANDEMI COVID-19 DENGAN
respon peserta didik; dan 4) aktivitas peserta MEMANFAATKAN APLIKASI GOOGLE CLASSROOM
didik. Penelitian ini nantinya dikatakan efektif PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI
apabila 3 dari 4 indikator yang disebutkan diatas MEDIA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA
berhasil dipenuhi. NEGERI 1 KOTABARU”.
STKIP PARIS BARANTAI

IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah.
Indentifikasi masalah yang muncul sebagai berikut:
1. Adanya Corona Virus Diseases 2019 (COVID-19)
2. Pembelajaran tatap muka diganti dengan pembelajaran daring.
STKIP PARIS BARANTAI

PEMBATASAN MASALAH

• Penelitian difokuskan pada pembelajaran matematika kelas XI IPA SMA Negeri 1


Kotabaru
• Efektivitas pembelajaran daring dengan aplikasi Google Classroom pada peserta
didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotabaru
• Efektivitas ditinjau dari 4 indikator yakni:
1. Hasil Belajar Peserta Didik
2. Keterlaksanaan Pembelajaran
3. Aktivitas Peserta Didik
4. Respon Peserta Didik
STKIP PARIS BARANTAI

Rumusan MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada


penelitian ini adalah:
Bagaimana efektivitas pembelajaran daring/online selama pandemi Covid-19
dengan memanfaatkan aplikasi Google Classroom pada mata pelajaran matematika
sebagai media belajar peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotabaru ditinjau
dari:
1. Hasil belajar peserta didik.
2. Keterlaksanaan pembelajaran.
3. Aktivitas peserta didik.
4. Respon peserta didik.
STKIP PARIS BARANTAI

Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran
daring/online selama pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan aplikasi Google
Classroom pada mata pelajaran matematika sebagai media belajar peserta didik
kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotabaru ditinjau dari:
1. Hasil Belajar Peserta Didik.
2. Keterlaksanaan Pembelajaran
3. Aktivitas Peserta Didik.
4. Respon Peserta Didik
STKIP PARIS BARANTAI

Manfaat penelitian
Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan


dapat menjadi masukkan Bagi Peneliti
yang berguna untuk
meningkatkan kualitas Penelitian ini diharapkan
Bagi Peserta Didik pelaksanaan program dapat mengembangkan
pembelajaran daring saat pengetahuan untuk
ini dan memanfaatkan memanfaatkan media daring
Penelitian ini dapat dalam kegiatan belajar
membantu peserta didik fasilitas yang disediakan
dalam kegiatan belajar mengajar. Dan dapat
kelas XI IPA SMA Negeri 1 mengetahui keefektifan
Kotabaru untuk mengajar.
pembelajaran matematika
meningkatkan semangat dan
motivasi belajar mereka dengan memanfaatkan
di masa pandemi seperti ini. aplikasi Google
Classroom sebagai media
belajar.
STKIP PARIS BARANTAI

BAB II
Kajian pustaka, kerangka berpikir,
dan hipotesis
STKIP PARIS BARANTAI

Pengertian Pembelajara
Efektivitas
Belajar n Matematika

Pandemi Media Google


E-Learning
Covid-19 Pembelajaran Classroom
STKIP PARIS BARANTAI

EFEKTIVITAS PENGERTIAN BELAJAR


Efektivitas pembelajaran adalah
satu standar mutu pendidikan dan Belajar merupakan aktivitas yang
sering kali diukur dengan dilakukan oleh seseorang yang
tercapainya tujuan, yang PENGERTIAN disadari atau disengaja. Aktivitas
diperoleh setelah pelaksanaan ini menunjuk pada keaktifan
BELAJAR
proses belajar mengajar, yang seseorang dalam melakukan aspek
menyediakan kesempatan mental yang memungkinkan
belajar sendiri atau melakukan terjadinya perubahan pada dirinya
aktivitas seluas-luasnya kepada
peserta didik untuk belajar. EFEKTIVITAS
Dengan indikator yaitu:
1) kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran
(keterlaksanaan pembelajaran);
2) hasil belajar peserta didik;
3) respon peserta didik; dan
4) aktifitas peserta didik.
STKIP PARIS BARANTAI

Pembelajaran Matematika
Pembelajaran matematika bagi peserta didik merupakan pembentukan pola, pikir dalam
pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan diantara pengertian-
pengertian itu. Dalam pembelajaran matematika, peserta didik dibiasakan untuk memperoleh
pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari
sekumpulan objek (abstraksi). Pembelajaran matematika merupakan suatu proses interaksi
antara pendidik dan peserta didik dalam lingkungan belajar agar dapat memahami lambang-
lambang yang diatur menurut aturan yang logis. Dalam pembelajaran matematika terdapat
beberapa metode mengajar, seperti ceramah, demostrasi, Tanya jawab, pemberian tugas, diskusi
dan lain sebagainya.
STKIP PARIS BARANTAI

Pandemi Covid-19
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus
(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan yang
menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut,
sampai kematian. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa
inkubasi terpanjang selama 14 hari.
Pandemi Covid-19 terjadi karena ada penemuan dan mutasi baru dari
virus SARS-CoV menjadi sangat mudah menginfeksi dan tingkat
kemampuan bertahan dan berkembang biak yang tinggi, ini menjadi
tantangan masyarakat karena pasien yang dalam masa inkubasi dan
terdekteksi negative palsu dapat menyebarkan virus.
STKIP PARIS BARANTAI
E-Learning
E-Learning atau disebut juga pembelajaran jarak
jauh adalah pembelajaran yang dilaksanakn dengan
menggunkan media internet, dimana
peserta didik dan guru tidak saling tatap muka.
Kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan
bantuan aplikasi yang menjadi jembatan antara
guru dan peserta didik.

Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah semua sarana seperti orang, bahan, alat atau peristiwa
yang memungkinkan adanya kondisi seseorang untuk menerima pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan media
terdiri dari guru, pendidik, atau dosen, buku ajar, alat peraga, serta
lingkungan. Setiap media merupakan sarana untuk menuju ke suatu tujuan yang
mengandung informasi yang dapat dikomunikasikan kepada orang lain. Informasi
ini diperoleh dari buku-buku, rekaman, internet dan sebagainya.
STKIP PARIS BARANTAI

Google Classroom

Google Classroom merupakan salah satu bentuk pembelajaran e-learning yang


menggunakan WebCT. Sebuah aplikasi yang memungkinkan terciptanya
ruang kelas di dunia maya. Google Classroom diharapkan mampu memberi
kemudahan dalam dunia pendidikan pada masa pandemi seperti sekarang ini
karena dapat di akses kapan saja, dimana saja, dan dapat menghubungkan guru
dan peserta didik saat melakukan pembelajaran daring. Guru dan peserta didik
dapat menggunakan aplikasi ini sebagai sarana distribusi tugas, mengumpulkan
tugas, penyampaian materi, pengiriman materi, dan menilai tugas yang
dikumpulkan.
STKIP PARIS BARANTAI

KERANGKA BERPIKIR
Pada masa pandemi seperti sekarang ini guru Berdasarkan hal tersebut di atas, diharapkan pembelajaran
tentu menggunakan media pembelajaran yang
pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini dapat diatasi
dirasa bisa membantu guru selama pandemi dalam
menyampaikan materi-materi pembelajaran kepada dengan adanya media pembelajaran berupa aplikasi Google
peserta didik. Salah satu media pembelajaran yang
Classroom. Selain itu, penggunaan aplikasi tersebut juga diharapkan
digunakan oleh guru adalah Google Classroom.
Penggunaan Google Classroom ini bertujuan untuk bisa menciptakan pembelajaran yang efektif
membantu peserta didik dalam mengakses
Keefektifan suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif
materi dan soal-soal sesuai dengan waktu yang
sudah ditetapkan oleh guru. apabila 3 dari 4 indikatornya terpenuhi. Dan keefektifan dapat
Penggunaan Google Classroom dinilai efektif
diukur melalui keterlaksanaan pembelajaran, hasil belajar peserta
dan memudahkan guru dalam menyampaikan
pembelajaran pada saat pandemi seperti didik, respon peserta didik, dan aktifitas peserta didik.
sekarang ini. Efektivitas sendiri dapat dilihat apabila
beberapa indikatornya terpenuhi. Indikator
efektivitas ada empat yaitu 1) hasil belajar peserta
didik; 2) keterlaksanaan pembelajaran; 3) aktivitas
peserta didik; dan 4) respon peserta didik.
STKIP PARIS BARANTAI

 𝐻1
 𝐻0
Penggunaan aplikasi
Penggunaan aplikasi Google Classroom
Google Classroom pada pembelajaran
pada pembelajaran matematika secara
matematika secara
HIPOTESIS daring sebagai
daring sebagai media media belajar selama
belajar selama pandemi Covid-19
pandemi Covid-19 di di kelas XI IPA SMA
kelas XI IPA SMA Negeri 1
Negeri 1 Kotabaru Kotabaru efektif.
tidak efektif.
STKIP PARIS BARANTAI

BAB III
Metodologi penelitian
STKIP PARIS BARANTAI

1.Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kotabaru pada kelas XI
IPA. Sedangkan waktu pelaksanaan akan dilaksanakan pada 08 Maret
sampai dengan 11 Mei 2021.
2.Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
Pre-Experimental Design (Desain Pra-Eksperimen) One-Group Pretest-
Posttest Design.

Pretest Perlakuan Posttest


STKIP PARIS BARANTAI

Populasi dan Sampel Teknik Pengambilan Sampel Teknik Pengumpulan Data


Populasi yang digunakan dalam Penelitian ini menggunakan
penelitian ini adalah peserta Untuk pengambilan sampel pada penelitian beberapa teknik pengumpulan
didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 ini, peneliti menggunakan teknik Probability data, diantaranya dengan tes
Kotabaru. Dan untuk sampel Sampling. Probability Sampling adalah teknik tertulis, angket dan observasi
pada penelitian ini adalah pengambilan sampel yang memberikan
peserta didik kelas XI IPA 3 peluang yang sama bagi setiap unsur
SMA Negeri 1 Kotabaru. (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Dalam Probability Sampling
terdapat beberapa macam, teknik yang
digunakan peneliti adalah Simple Random
Sampling. Yaitu pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi
STKIP PARIS BARANTAI

Teknik Validasi Instumen Penelitian


Instrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berupa
soal-soal latihan yang sudah divalidasi karena menggunakan soal-soal
yang didapat dari guru mata pelajaran matematika untuk menemukan hasil
belajar peserta didk. Dan untuk menemukan respon peserta didik,
observasi keterlaksanaan pembelajaran dan aktivitas peserta didik, peneliti
menggunakan lembar observasi/lembar pengamatan. Dalam penelitian ini
setiap butir soal telah di uji validitasnya oleh tim validator program studi
Pendidikan Matematika STKIP Paris Barantai.
STKIP PARIS BARANTAI

Teknik analisis data


Analisis deskriptif

Analisis ini dilakukan untuk menganalisis indikator keefektifan yaitu hasil belajar peserta didik, keterlaksanaan pembelajaran, aktivitas peserta didik, dan
respon peserta didik.
1) Hasil belajar peserta didik
Hasil belajar peserta didik dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan pemahaman materi matematika
peserta didik yang menerapkan pembelajaran daring dengan bantuan Google Classroom baik sebelum perlakuan ataupun sesudah diberikan perlakuan.
2) Keterlaksanaan pembelajaran
Teknik analisis data terhadap keterlaksanaan pembelajaran digunakan analisis rata-rata. Artinya keterlaksanaan pembelajaran dihitung dengan cara
menjumlah nilai setiap aspek kemudian membaginya dengan banyak aspek yang dinilai.
3) Aktifitas Peserta Didik
Teknik analisis data terhadap aktivitas peserta didik digunakan analisis rata-rata. Artinya aktivitas peserta didik dihitung dengan cara menjumlah nilai
setiap aspek kemudian membaginya dengan banyak aspek yang dinilai..
4) Respon Peserta Didik
Data tentang respon peserta didik diperoleh dari angket respon peserta didik terhadap pembelajaran matematika secara daring dengan menggunakan
media belajar Google Classroom selama masa pandemi Covid-19. Selanjutnya dianalisis dengan mencari presentase jawaban peserta didik untuk tiap-
tiap butir soal dalam angket.
STKIP PARIS BARANTAI

Teknik analisis data


Analisis inferensial
Dalam
  penelitian ini peneliti menggunakan statitik inferensial untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
Teknik ini dimaksudkan untuk pengujian hipotesis penelitian. Sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas sebagai uji prasyarat.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara spesifik. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data
berdistribusi normal atau tidak. Untuk pengujian tersebut digunakan uji Shapiro Wilk dengan menggunakan taraf signifikansi atau .
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk membandingkan dua variabel untuk menguji kemampuan generalisasi yang berarti data sampel
dianggap dapat mewakili populasi. Uji yang digunakan pada penelitian ini adalah Anova. Pengujian dilakukan dengan bantuan SPSS
dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05.
3) Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis merupakan metode pembuktian empiris untuk mengkonfirmasi atau menolak sebuah dugaan sementara menggunakan data
sampel. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji-t satu sampel gain ternormalisasi. Pengkajian hipotesis berdasarkan Gain
(peningkatan) menggunakan uji-t satu sampel (One Sample t-test).
Uji-t satu sampel (One Sample t-test) sampel digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar matematika yang terjadi
pada peserta didik, diperoleh dengan membandingkan skor rata-rata pretest dan posttest. Uji hipotesis dibuat dalam situasi ini, yaitu:
STKIP PARIS BARANTAI

Teknik analisis data


Analisis kriteria keefektifan pembelajaran
1.
  Hasil Belajar Matematika
• Hasil belajar matematika peserta didik dikatakan efektif apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
• Skor rata-rata hasil belajar untuk posttest minimal KKM (70)
• Rata-rata gain ternormalisasi minimal berada pada kategori sedang yakni lebih dari
• Ketuntasan klasikal mencapai 80%
2. Keterlaksanaan Pemebelajaran
Keterlaksanaan pembelajara dikatakan efektif apabila secara deskriptif skor rata-rata keterlaksanaan pembelajaran berada pada kategori
cukup terlaksana dengan skor minimal .
3. Aktivitas Peserta Didik
Aktivitas peserta didik dikatakan efektif apabila secara deskriptif skor rata-rata aktivitas peserta didik berada pada kategori cukup aktif
dengan skor minimal .
4. Respon Peserta Didik
Respon peserta didik dikatakan efektif apabilla secara deskriptif skor rata-rata respon peserta didik berada pada kategorisasi cenderung
positif dengan skor minimal atau 75% (.
STKIP PARIS BARANTAI

BAB Iv
Hasil dan pembahasan
STKIP PARIS BARANTAI

Deskripsi data
Peneliti memilih tempat penelitian di SMA Negeri 1 Kotabaru karena sekolah tersebut adalah salah satu sekolah yang
terdampak pandemi Covid-19 yang harus melakukan pembelajaran daring/online. Pembelajaran daring/online disekolah ini
dilakukan dengan bantuan beberapa aplikasi untuk menunjang pembelajaran daring/online, salah satunya aplikasi Google
Classroom. Dalam penelitian ini populasinya adalah kelas XI IPA. Kemudian menetapkan sampel penelitiannya satu kelas
yaitu kelas XI IPA 3 yang berjumlah 35 peserta didik.
Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Dimana pertemuan
pertama dilaksanakan pada Kamis, 22 April 2021 dan pertemuan kedua pada Kamis, 29 April 2021. Untuk pemberian pretest
dilaksanakan diluar jam pembelajaran agar tidak mengganggu peserta didik dalam belajar yakni tanggal 16 April 2021.
Sebelum memulai pembelajaran, peneliti menyiapkan RPP untuk setiap pertemuan. RPP tersebut dapat dilihat pada
lampiran. Setelah pembelajaran atau pemberian perlakuan selesai peneliti memberikan posttest yakni pada tanggal 29 April
2021. Jumlah soal pretest-posttest berjumlah 5 butir soal yang telah diuji validasi dan reliabilitasnya dan dapat dilihat pada
lampiran. Setelah posttest dilakukan maka peneliti memperoleh data hasil belajar peserta didik yang akan dianalisis data
statistik.
STKIP PARIS BARANTAI

Berikut
  perhitungan dengan menggunakan rumus gain
Analisis deskriptif ternormalisasi:

1. Deskripsi Hasil Belajar Untuk klasifikasi gain ternormalisasi terlihat pada tabel berikut:

Nilai Nilai
  Koefisien
Pretest Posttest Klasifikasi
Normalisasi
N 35 35 Rendah
Maksimum 95 95 Sedang
Sedang
Minimum 0 0 Tinggi
Tinggi
Mean 44,43 61,57
Standar
36,72 32,26
Deviasi
Variansi 1348,25 1040,69
DSI 47% 64%
KBK 34% 54%
DSK 44% 61%
STKIP PARIS BARANTAI

3. Deskripsi Aktivitas Peserta Didik


Analisis deskriptif Pertemuan pertama dari 2 orang responden adalah 31 poin,
dan pada pertemuan kedua dari 2 orang responden didapat
2. Deskripsi Keterlaksanaan Pembelajaran skor 24 poin. Dengan rata-rata skor pertemuan pertama 2,21
dengan kualifikasi “kurang aktif” dan ratra-rata skor pada
Pertemuan pertama skor keterlaksanaan pertemuan kedua adalah 1,71 dengan kualifikasi “kurang
pembelajaran berada pada kategori kurang aktif”. Dengan demikian maka skor yang didapat dari indikator
terlaksana dengan skor 2,43. Dan untuk keterlaksanaan pembelajaran selama 2 kali pertemuan
pertemuan kedua keterlaksanaan pembelajaran adalah 1,96 yang berada pada kategorisasi kurang aktif.
berada pada kategori kurang terlaksana dengan
skor 2,43. Dengan demikian keterlaksanaan
pembelajaran dari 2 pertemuan tersebut berada 4. Deskripsi Respon Peserta Didik
pada kategori kurang terlaksana dengan skor
rata-rata 2,43. Dari tabel IV.9 maka dapat diketahui bahwa untuk total skor
sebanyak 2662, dan dari perhitungan hasil angket respon
peserta didik mendapatkan nilai 2,81 dimana angka tersebut
berada pada interval ketiga (berdasarkan tabel IV.10) dengan
keterangan cenderung positif. Persentase dari hasil
perhitungan angket respon peserta didik adalah 70%.
STKIP PARIS BARANTAI

2.
  Uji Homogenitas
Hasil uji persyaratan Test of Homogeneity of Variances
 
1.
  Uji Normalitas Levene Statistic df1 df2 Sig.
2,511 1 68 ,118

Tests of Normality
Berdasarkan tabel di atas didapatkan nilai signifikansi
Shapiro-Wilk
Statisti
homogenitas sebesar dengan kolom Levene Statistic
  c df Sig.
sebesar . Hal tersebut menunjukkan bahwa maka dapat
Unstandardized
disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang homogen.
,949 35 ,109
Residual
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas uji normalitas diperoleh


nilai signifikansi dengan statistik . Karena maka
dapat disimpulkan bahwa untuk data berdistribusi
normal
STKIP PARIS BARANTAI

Hasil uji-t gain ternormalisasi


  One-Sample Test

Test Value = 0.29

95% Confidence Interval of the

Sig. (2- Mean Difference

  t df tailed) Difference Lower Upper


N_Gain -1,305 34 ,201 -,08702 -,2225 ,0485

Berdasarkan tabel IV. 15 diatas dapat dilihat bahwa nilai (Sig. (2 arah)) adalah 0,201 nilai ini adalah nilai tes untuk
dua pihak (2-arah), sehingga nilai untuk hipotesis pihak kanan adalah atau .
Karena nilai maka diterima dan ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata gain ternormalisasi peserta didik pada
pembelajaran matematika secara daring/online dengan menggunakan media belajar Google Classroom selama
masa pandemi Covid-19 kurang dari .
STKIP PARIS BARANTAI

Analisis kriteria keefektifan pembelajaran


1.
  Hasil Belajar Peserta Didik
Hasil belajar peserta didik dapat dikatakan efektif apabila memenuhi beberapa kriteria. Dari hasil perhitungan
statistik deskriptif didapat bahwa:
• Skor rata-rata hasil belajar untuk posttest sebesar yang berarti dibawah KKM (70).
• Rata-rata gain ternormalisasi berada dikategori rendah dengan skor .
• Ketuntasan klasikal hanya mencapai .
2. Keterlaksanaan Pembelajaran
Keterlaksanaan pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila secara deskriptif skor rata-rata keterlaksanaan
pembelajaran minimal berada pada kategori cukup terlaksana dengan skor minimal . Sedangkan dari hasil
perhitungan statistik deskriptif didapat skor rata-rata dalam 2 kali pertemuan untuk indikator keterlaksanaan
pembelajaran sebesar dimana hal tersebut masuk kedalam kategori kurang terlaksana.
STKIP PARIS BARANTAI

Analisis kriteria keefektifan pembelajaran


3.
  Aktivitas Peserta Didik
Aktivitas peserta didik dikatakan efektif apabila secara deskriptif skor rata-rata aktivitas peserta didik minimal
berada pada kategori cukup aktif dengan skor minimal dengan skor minimal . Sedangkan skor yang didapat
pada penelitian ini hanya berada pada kategori kurang aktif dengan skor sebesar .
4. Respon Peserta Didik
Respon peserta didik dikatakan efektif apabila secara deskriptif skor rata-rata respon peserta didik minimal
berada pada kategori cenderung positif dengan persentase minimal 75% atau mendapat skor . Dalam penelitian
ini skor rata-rata respon peserta didik mencapai kategori cenderung positif dengan skor sebesar atau .
STKIP PARIS BARANTAI

Analisis kriteria keefektifan pembelajaran


Adapun hasil analisis tingkat keefektifan masing-masing indikator berdasarkan
kriteria yang sudah disebutkan diatas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV. 16 Hasil Analisis Tingkat Keefektifan
Kriteria Rata-rata Klasifikasi/
No. Kesimpulan
keefektifan skor kategori

 Skor rata-rata
posttest melebihi
1 Rendah Tidak Efektif
KKM
 

 Gain hasil belajar


  peserta didik Rendah Tidak Efektif

Keterlaksanaan
Keterlaksanaan Kurang
Kurang
2 Tidak Efektif
Pembelajaran
Pembelajaran Terlaksana
Terlaksana

Aktivitas
Aktivitas Peserta
Peserta
3
3 Kurang
Kurang Aktif
Aktif Tidak
Tidak Efektif
Efektif
Didik
Didik

Respon
Respon Peserta
Peserta Cenderung
Cenderung
4
4 Tidak
Tidak Efektif
Efektif
Didik
Didik Positif
Positif
STKIP PARIS BARANTAI

Analisis kriteria keefektifan pembelajaran


Berdasarkan
  perhitungan masing-masing indikator di atas maka dicarilah nilai efektif nya dengan rumus
berikut:

Berdasarkan tabel IV. 16 dapat dilihat bahwa pembelajaran daring/online dengan memanfaatkan aplikasi
Google Classroom selama pandemi Covd-19 adalah tidak efektif untuk digunakan bagi peserta didik kelas
XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kotabaru karena semua indikator dinyatakan tidak efektif. Dan dari perhitungan
masing-masing penskoran indikator didapat hasil skor efektif sebesar 1,86 yang ,mana skor tersebut jika
kita lihat pada tabel III.7 termasuk kedalam kategori kurang efektif.
STKIP PARIS BARANTAI

Penyebab dari tidak efektifnya penggunaan Google


Classroom di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kotabaru ada
pembahasan beberapa hal yakni, peserta didik mengalami kesulitan dalam
memahami materi yang diberikan khususnya mata pelajaran
matematika, kekuatan jaringan yang bisa menghambat
peserta didik dalam mengakses materi maupun
mengumpulkan tugas, dan peserta didik yang merasa tertekan
Menurut Baroh (dalam Ramadhanti, 2021) karena banyaknya tugas yang diberikan baik pada mata
pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila pelajaran matematika sendiri maupun dari mata pelajaran
minimal tiga dari keempat aspek atau indikator yang lain, serta waktu yang diberikan untuk menyelesaikan
terpenuhi, dengan syarat aspek ketuntasan tugas sedikit.
belajar peserta didik terpenuhi.
Dari pemaparan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran daring/online
dengan memanfaatkan aplikasi google
classroom sebagai media belajar pada mata
pelajaran matematika selama masa pandemi
Covid-19 adalah “Tidak Efektif” karena semua
indikator menyatakan tidak efektif.
STKIP PARIS BARANTAI

BAB v
penutup
STKIP PARIS BARANTAI

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran daring/online dengan
memanfaatkan aplikasi Google Classroom sebagai media belajar di masa pandemi Covid-19 tidak efektif digunakan pada
pembelajaran matematika di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kotabaru dengan kriteria ketercapaian:
1. Hasil belajar matematika dikategorikan tidak efektif dikarenakan sebagai berikut:
• Rata-rata hasil belajar matematika peserta didik kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kotabaru dengan memanfaatkan aplikasi
Google Classroom sebagai media belajar selama pandemi Covid-19 hanya mendapatkan skor 61,57 dengan skor
maksimal 95, skor minimal 0 dan standar deviasi 32,26. Karena skor rata-rata lebih kecil dari 70 (nilai KKM) maka
berada pada kategori Rendah.
• Secara klasikal persentase ketuntasan belajar peserta didik setelah diajar dengan menggunakan aplikasi Google
Classroom sebesar 50% dimana itu berarti kurang dari 80%.
• Rata-rata gain ternormalisasi peserta didik kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Kotabaru yang diajar dengan memanfaatkan
aplikasi Google Classroom adalah 0,295 berada pada kategori rendah.
2. Rata-rata skor keterlaksanaan pembelajaran pada pembelajaran daring/online dengan memanfaatkan aplikasi Google
Classroom yaitu 2,43 dan berada pada kategori kurang terlaksana, sehinga keterlaksanaan pembelajaran ini dikategorikan
tidak efektif.
3. Rata-rata skor aktivitas peserta didik pada pembelajaran daring/online dengan memanfaatkan aplikasi Google Classroom
yaitu 1,96 dan berada pada kategori kurang aktif, sehinga aktivitas peserta didik terhadap pembelajaran ini dikategorikan
tidak efektif.
4. Rata-rata skor respon peserta didik terhadap pembelajaran daring/online dengan memanfaatkan aplikasi Google Classroom
yaitu 2,81 dan berada pada kategori cenderung positif, sehingga respon peserta didik terhadap pembelajaran ini
dikategorikan tidak efektif.
STKIP PARIS BARANTAI

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai