Anda di halaman 1dari 22

Analisa Kualitatif Senyawa

Analgetik
Definisi :
Analgetika atau obat penghalang nyeri merupakan obat
yang mengurangi rasa nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran
Analgetika umumnya digunakan untuk mengobati
nyeri ringan seperti sakit kepala hingga nyeri
berat
Pembagian Analgetik Berdasarkan
Mekanisme Kerja
1. Analgetik Narkotik (morfin HCl, morfin SO4, Pethidin HCl, Codein
HCl)
2. Analgetik non-narkotik
Analgetik Narkotik
Dalam suatu senyawa morfin, terdapat Gugus
• Alkohol ( cari cara identifikasi alkohol, Iodoform test, Benedict test,
Esterifikasi)
• Phenol ( cari cara identifikasi gugus fenol, Diazo test)
• N-metyl
Alkohol primer, dioksidasi …………….aldehid
Alkohol sekunder, dioksidasi ………….keton
Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi
Beberapa reaksi identifikasi untuk analgetik
narkotik :
1. Dengan + FeCl3, terbentuk warna biru, hilang jika + HCl atau alcohol
95% atau jika dipanaskan
2. 2. Dengan penambahan H2SO4 encer, lalu + lar KIO3 jenuh akan
terbentuk warna kuning + kloroform, menjadi ungu
Analgetik non-narkotik terdiri dari :
• Asetosal
• Antalgin
• Paracetamol
• Ibuprofen
• Asam mefenamat
Asetosal (sifat2nya lihat di FI.Ed III)
• Asetosal adalah senyawa turunan fenol juga turunan asam
karboksilat
• Asetosal oleh pengaruh suhu (>25oC) mudah terhidrolisa
menjadi asam salicylate dan asam acetat ( lihat rumus
bangunnya di FI.Ed III). Ciri-ciri sampel yang sudah
terhidrolisa tercium bau asam cuka
• Cara menghidrolisa asetosal :
Sampel + lar. KOH/etanol, bila perlu dipanaskan
Penggunaan :
• Pertama ditemukan asetosal digunakan sebagai analgetik, dosis 250 –
500 mg pertablet (sekarang tidak direkomendasikan lagi)
• Sekarang asetosal digunakan sebagai anti-platetet dengan dosis mulai
80 mg s/d 160 mg pertablet.
• Penggunaan jangka Panjang dapat menyebabkan iritasi lambung
• Beberapa sediaan terdapat dalam bentuk formulasi khusus,
contohnya Thrombo-Aspilet.
Identifikasi Asetosal (sebagai senyawa fenol)
• Sampel + lar. FeCl3, seharusnya tidak ungu, karena yang ungu
dengan FeCl3 adalah as.salicylate, sehingga bila saat sampel
di tambah FeCl3 sudah ungu berarti sudah terhidrolisa
• Bila dengan penambahan lar.FeCl3 tidak terjadi warna maka,
tambahkana larutan KOH dalam Etanol, dipanaskan. Lau
tambahkan lar FeCL3, maka akan terbentuk warna ungu
stabil.
Esterifikasi untuk asetosal (sebagai senyawa
asam karboksilat)
Sampel didalam tabung reaksi + larutan methanol
beberapa tetes dan H2SO4 pekat beberapa tetes,
tutup mulut tabung reaksi dengan kapas, dipanaskan
diatas water bath hingga mendidih, buka sumbat
kapas. Tambahkan sekitar 5 ml aquadest, lalu kocok
kuat2, maka akan terbentuk metyl salicylate ( bau
gandapura)
Catatan
• Esterifikasi adalah identifikasi untuk beberapa senyawa turunan
asam karboksilat.
• Untuk identifikasi asam benzoat dan asam acetat gunakan etanol,
tetapi untuk asam salicylate gunakan methanol
• Asam benzoate, dihasilkan etyl benzoat (bau pisang ambon)
• Asam acetat, dihasilkan etyl acetat (bau kutex)
Antalgin (sifat2nya baca FI Ed.III)
• Antalgin adalah senyawa turunan fenol
• Antalgin sangat mudah teroksidasi, oleh cahaya
• Pada beberapa individu dapat menyebabkan alergi, sehingga perlu
berhati hati
• Selain dalam bentuk tablet juga tersedia injeksi
• Dalam penggunaan jangka Panjang dapat mengiritasi lambung
Identifikasi Antalgin (sebagai senyawa fenol)
Sedikit larutan zat + lar.FeCl3, dihasilkan warna merah
yang segera berubah jadi ungu kehitaman (bedakan
dengan asetosal yang menghasilkan warna ungu dan
parasetamol yang menghasilkan warna biru)

Catatan : senyawa turunan fenol, memberikan warna


yang berbeda-beda dengan penambahan lar. FeCl3
Identifikasi Antalgin sebagai zat yang mudah
teroksidasi (reduktor)
Sedikit larutan zat + lar. AgNO3,larutan berwarna kuning
bahkan terkadang sampai abu-abu kehitaman, yang pada
akhirnya dihasikan endapan perak yang menempel di dinding
tabung reaksi, (terjadi juga pada identifikasi INH dan Vit C)
Sedikit larutan zat + lar. KMnO4,maka warna pink akan hilang
(terjadi juga pada Vit C dam INH). Bila kadar antalginnya
sangat sedikit, warna KMnO4 nya tidak hilang tetapi berubah
menjadi coklat saja.
Paracetamol (sifat2nya baca di FI Ed III)
• Paracetamol atau acetaminophen adalah senyawa turunan fenol
• Senyawa ini juga merupakan turunan amin aromatis
• Paracetamol merupakan metabolit aktif dari senyawa phenacetin
(dulu zat ini digunakan sebagai analgetik-antiinflamasi, namun karena
sifatnya yang toksik sekarang sudah tidak digunakan lagi)
• Paracetamol merupakan analgetik antipiretik yang paling aman,
digunakan baik oleh bayi maupun lansia.
• Dosisnya mulai dari 125 mg/5ml (sirup) sampai 500 mg/tablet
• Tersedia juga dalam bentuk drops dan larutan infus
Identifikasi paracetamol (sebagai turunan
fenol)
• Sedikit zat di dalam tabung reaksi maupun plat
tetes+sedikit air (ingat paracetamol agak sukar larut
dalam air) lalu + lar FeCl3, akan dihasilkan warna biru
Identifikasi paracetamol
• Didihkan larutan zat dengan HCl encer, lalu tambahkan
sedikit aquadest lalu tambahkan larutan kalium-bikromat,
perlahan lahan akan terbentuk warna violet. ( kalau
phenacetin warna violetnya akan berubah menjadi merah)
Ibuprofen
• Senyawa ini termasuk kelompok AINS
• Selain sebagai analgetik senyawa ini juga memiliki khasiat antipiretik
• Merupakan senyawa turunan asam karboksilat ( 2-4, isobutyl-fenil-
propionate)
• Terdapat dua macam senyawa enantiomer, R (memutar kanan) dan S
(memutar kiri)
• Yang berkhasiat adalah yang S
Identifikasi Ibuprofen
• Sedikit larutan zat + etanol 95% dan air lalu + NaHCO3, terbentuk
gelembung gas
• Sedikit larutan zat + beberapa tetes tyonil chloride, dipanaskan di
water bath, lalu +kan campuran hidroksilamin dan CaOH dengan
methanol , lanjutkan pemanasan 2 menit, + HCl pekat dan FeCL3,
akan timbul warna merah kekuningan
Asam Mefenamat
• Senyawa ini juga termasuk AINS
• Merupakan senyawa turunan asam karboksilat (asam benzoate dan
asam anthranilate)
• Juga termasuk senyawa turunan amin aromatis
• Digunakan sebagai analgetik anti-inflamasi (daya antipiretiknya sangat
kecil)
• Dosisnya mulai 250 – 500 mg percapsul
Identifikasi Asam Mefenamat
• Sedikit zat dilarutkan dengan chloroform dan methanol (3:!),
lalu disaring. Fotratnya diidentifikasi menggunakan
Kromatografi Lapisan Tipis (KLT) menggunakan larutan elusi
Chloroform, Etyl-acetat dan Asam Acetat Glasial (75:25:1)
• Asam mefenamat juga dapat diidentifikasi menggunakan
spektrofotometri infra red (IR)

Anda mungkin juga menyukai