Anda di halaman 1dari 31

ASKAN LUKA

BAKAR
OLEH YUSTIANA OLFAH
PENGERTIAN

 Luka bakar (combustio/burn) adalah cedera (injuri) sebagai akibat


Kontak langsung atau terpapar dengan sumber-sumber panas
(thermal), listrik (electrict), zat kimia (chemycal), atau radiasi (radiation) .
 Luka bakar adalah suatu keadaan dimana integritas kulit atau
mukosa terputus akibat trauma api, air panas, uap metal,
zat kimia, dan listrik atau radiasi.
 
INGAT LAGI ANATOMI FISIOLOGI KULIT
FISIOLOGI

 1.      Fungsi proteksi
 a.       Proteksi fisis dan mekanis : tekanan, gesekan, tarikan.àketebalan lapisan kulit dan lemak subcutis.
 b.      Proteksi kimiawi : zat iritan àstratum korneum impermeabel, dan lepas secara teratur.
 c.       Proteksi terhadap panas: ultra violet àmelanosit.
 d.      Proteksi terhadap infeksi à keratin impermeabel, lepas secara teratur, pH 5-6,5.
 2.      Fungsi ekskresi
 a.       Kelenjar-kelenjar kulit  mengeluarkan zat2 sisa metabolisme berupa : NaCl, Urea, asam urat, amonia.
 b.      Kulit mengeluarkan (kelenjar sebasea) mengeluarkan sebum yang berfungsi unuk melicinkan kulit, menahan
evaporasi, dan menciptakan keasaman kulit.
 3.      Fungsi pengatur suhu (termoregulasi)
 a.       Mengeluarkan keringat, evaporasi, radiasi.
 b.      Vasokonstriksi vasodwlatasi perifer oleh sistem syaraf simpatis
 4.      Fungsi pembentuk pigmen
 a.       Pada stratum basale ; jumlah dan besarnya melanosomes menentukan warna kulit.
 b.      Warna kulit juga ditentukan oleh kadar Hb, Oksi Hb, dan karoten.
 c.       Warna kulitjugadipengaruhi tebalnya kulit.
 5.      Fungsi keratinasi
 Epidermis  terdiri dari keratinosit, sel langerhans dan melanosit. Keratinosit terus bergerak keatas dan berubah
bentuknya menjadi spinosum àgranulosum à keratin ; proses ini berjalan terus seumur hidup.
 6.      Fungsi pembnetukan vitamin D
 Mengubah 7 dihidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari.
 7.      Fungsi persepsi sensori/ perabaan
 Kulit mempunyai ujung2 serabut saraf pada dermis dan subkutis:
 a.      panasà BADAN RUFFINI dermis dan subkutis.
 b.      Dingin à BADAN KRAUSE dermis.
 c.       Taktil /rabaan àBADAN MEISNER papila dermis dan BADAN MARKEL RANVIER epidermis.
 d.      Tekanan à BADAN VATER PACCINI epidermis.
 Saraf tersebut diatas lebih banyak pada daerah erotis.
 8.      Fungsi absorbs
 a.      Kulit yang sehat tidak menyerap air, larutan atau benda padat, tapi hanya cairan yang mudah diserap,
mudah menguap dan yang larut dalam lemak.
 b.      Permeabilitas kulit terhadap O2 dan CO2 serta uap air memungkinkan kulit berperan proses respirasi
jaringan.
 c.       Absorbsi diserap lebih banyak dari sel2 epidermis daripada saluran2 kelenjar.
ETIOLOGI

 Penyebab timbulnya luka bakar:


1.    Api: kontak dengan kobaran api.
2.    Luka bakar cair: kontak dengan air mendidih, uap panas, dan minyak panas.
3.    Luka bakar kimia: asam akan menimbulkan panas ketika kontak dengan jaringan  organik.
ETIOLOGI

.
4.    Luka bakar listrik:
 Bisa timbul dari sambaran petir atau aliran listrik. Luka bakar listrik memiliki karakteristik yang unik,
sebab sekalipun sumber panas (listrik) berasal dari luar tubuh, kebakaran/kerusakan yang parah justru
terjadi di dalam tubuh.
5.    Luka bakar kontak :  kontak langsung dengan obyek panas, misalnya dengan wajan panas atau
knalpot sepeda motor.
6.    Luka bakar karena radiasi.
No Kedalaman Luka Bakar Kulit yang terkena Manifestasi

1. Derajat 1 Hanya mengenai Epidermis Warna Merah atau Pink, dapat


sembuh tanpa blister dan kurang
beresiko terjadinya infeksi.
KLASIFIKASI Tingkat kesembuhan 3-5 hari

2. Derajat II Mengenai Epidermis dan superfisial Adanya Blister, Edema Ringan,


dermis dan sangat nyeri. Penyembuhan
dapat 10-21 hari
3. Derajat III Mengenai Epidermis, Dermis Kemungkinan blister lebih besar
dan warnanya putih, coklat, dan
atau jaringan berwarna
kenitaman,Edema, Hilangya
panas dan cairan secara cepat.
 Penyembuhan dapat 14-21 hari.

4. Derajat IV Mengenai seluruh lapisan Kulit, Kulit kering, Keras (ischemik


dapat ke otot dan tulang total) Warna kecoklatan atau
kehitaman (nekrosis) tanpa nyeri
(kecuali pada pinggiran saraf
yang masih utuh), dan Edema.
Penyembuhan dapat dari
beberapa minggu bahkan bulan
FAKTOR YANG MENJADI PENYEBAB BERATNYA LUKA BAKAR

 1.    Keluasan luka bakar

 2.    Kedalaman luka bakar

 3.    Umur pasien

 4.    Agen penyebab

 5.    Fraktur atau luka–luka lain yang menyertai

 6.    Penyakit yang dialami terdahulu seperti diabetes, jantung, ginjal, dll

 7.    Obesitas

 8.    Adanya trauma inhalasi


PATOFISIOLOGI
 

 Pada suhu lebih tinggi dari 44 °C (111 °F), protein mulai kehilangan bentuk tiga dimensinya dan mulai
terurai. Keadaan ini menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan. Kebanyakan efek kesehatan
langsung dari luka bakar adalah gangguan sekunder terhadap fungsi kulit yang normal. Efek-efek ini
meliputi gangguan sensasi kulit, kemampuan untuk mencegah keluarnya air melalui evaporasi, dan
kemampuan untuk mengontrol suhu tubuh. Gangguan pada membran sel menyebabkan sel kehilangan
kalium yang keluar dari sel dan mengisi ruang di luar sel sehingga sel tersebut mengikat air dan
natrium.
Pada luka bakar yang luas (lebih dari 30% dari total area permukaan tubuh), akan terdapat suatu
respon peradangan yang signifikan. Keadaan ini menyebabkan meningkatnya kebocoran cairan dari
pembuluh kapiler, dan kemudian menyebabkan pembengkakan jaringan edema. Hal ini selanjutnya
menyebabkan hilangnya volume darah secara keseluruhan, dan kehilangan plasma yang signifikan dari
darah yang tersisa, sehingga menyebabkan darah menjadi lebih kental. Terhambatnya aliran darah ke
organ seperti misalnya ginjal dan saluran cerna dapat mengakibatkan gagal ginjal dan tukak lambung.

Meningkatnya kadar katekolamin dan kortisol dapat menyebabkan keadaan hipermetabolik yang
dapat berlangsung bertahun-tahun. Keadaan ini berhubungan dengan meningkatnya curah jantung,
metabolisme, denyut jantung cepat, dan buruknya fungsi imun.
Wallace membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang terkenal dengan

KLASIFIKASI LUKA BAKAR BERDASARKAN LUASNYA (WALLACE MEMBAGI TUBUH ATAS BAGIAN
9% ATAU KELIPATAN 9)

nama rule of nine atau rule of
wallace yaitu:
1. Kepala dan leher : 9%

2. Lengan masing-masing 9% : 18%

3. Badan depan 18%, badan : 36%


belakang 18%
4. Tungkai maisng-masing 18% : 36%

5. Genetalia/perineum : 1%
 Hanya luka bakar derajat dua dan tigalah yang dihitung menggunakan rule of nine, sementara luka bakar derajat
satu tidak dimasukan sebab permukaan kulit relatif bagus sehingga fungsi kulit sebagai regulasi cairan dan suhu masih
baik.
 Jika luas luka bakar lebih dari 15 – 20% maka tubuh telah mengalami kehilangan cairan yang cukup signifikan.
Jika cairan yang hilang tidak segera diganti maka pasien dapat jatuh ke kondisi syok atau renjatan.
 Semakin luas atau besar prosentase luka bakar maka resiko kematian juga semakin besar. Pasien dengan luka bakar
dibawah 20% biasanya akan sembuh dengan baik, sebaliknya mereka yang mengalami luka bakar lebih dari 50% akan
menghadapi resiko kematian yang tinggi.
• Bagian depan dan belakang kepala dan leher setara dengan 9% dari luas permukaan tubuh.
• Bagian depan dan belakang masing-masing lengan dan tangan setara dengan 9% dari luas permukaan tubuh.
• Dada setara dengan 9% dan perut setara dengan 9% dari luas permukaan tubuh.
• Punggung atas setara dengan 9% luas permukaan tubuh dan punggung bawah setara dengan 9% dari luas permukaan
tubuh.
• Bagian depan dan belakang masing-masing kaki dan kaki yang setara dengan 18% dari luas permukaan tubuh.
• Daerah selangkangan setara dengan 1% dari luas permukaan tubuh.
• Bagian depan dan belakang kepala dan leher setara dengan 21% dari luas permukaan tubuh.
• Bagian depan dan belakang masing-masing lengan dan tangan setara dengan 10% dari luas permukaan tubuh.
• Dada dan perut setara dengan 13% dari luas permukaan tubuh.
• Punggung adalah setara dengan 13% dari luas permukaan tubuh.
• Pantat setara dengan 5% dari luas permukaan tubuh.
• Bagian depan dan belakang masing-masing tungkai kaki dan kaki setara dengan 13,5% dari luas permukaan tubuh.
• Daerah selangkangan adalah 1% dari luas permukaan tubuh.
.      
 

Untuk mengkaji beratnya luka bakar harus dipertimbangkan beberapa faktor antara lain :

 a.       Persentasi area (Luasnya) luka bakar pada permukaan tubuh.

 b.      Kedalaman luka bakar.

 c.       Anatomi lokasi luka bakar.

 d.      Umur klien.

 e.       Riwayat pengobatan yang lalu.

 f.       Trauma yang menyertai atau bersamaan


PROSES PENYEMBUHAN LUKA :
 

 1.      Fase inflamasi

Fase inflamasi yaitu fase yang bertentangan dari terjadinya luka bakar 3-4 hari pasca luka bakar. Dalam fase ini
terjadi perubahan vascular dan proliferasi selular. Daerah luka mengalami agregasi trombosit dan mengeluarkan
serotonin. Mulai timbul epitelisasi.
 2.        Fase fibroblastic
Fase fibroblastic yaitu dimulai pada hari ke 4-20 pasca luka bakar. Pada fase ini timbul sebukan fibroblast yang
membentuk kolagen yang tampak secara klinis sebagai jaringan granulasi yang berwarna kemerahan.
  3.        Fase maturasi

Fase maturasi yaitu terjadi proses pematangan kolagen. Pada fase ini terjadi pula penurunan aktivitas selular
dan vascular, berlangsung hingga 8 bulan sampai lebih dari 1 tahun dan berakhir jika sudah tidak ada tanda-
tanda radang. Bentuk akhir dari fase ini adalah jaringan parut yang berwarna pucat, tipis, lemas tanpa rasa nyeri
atau gatal.
BERDASARKAN DERAJAT

 1. Luka bakar derajat satu


Hanya permukaan kulit luar (epidermis) saja yang mengalami kerusakan. Sel-sel yang berada di bagian dermis (akar rambut dan kelenjar keringat) akan naik ke
permukaan untuk menggantikan sel-sel yang rusak. Itu sebabnya luka bakar Derajat Satu atau sering juga disebut dengan superficial burns dapat sembuh relatif
cepat yaitu antara 1-2 minggu. Luka bakar ini biasanya tak menimbulkan bekas luka setelah sembuh.
 
 2. Luka bakar derajat dua
Dengan luka bakar yang telah sampai di lapisan kedua kulit yaitu dermis, kemungkinan besar banyak kelenjar yang rusak dan yang tersisa hanyalah sel-sel akar
rambut. Untuk area luka bakar yang luas kemungkinan dibutuhkan operasi penanaman kulit baru atau skin grafting. Proses penyembuhan bisa dalam hitungan
bulan. Bekas luka cukup terlihat dan kurang fleksibel.
 
 3. Luka bakar derajat tiga
Untuk luka bakar jenis ini, lapisan kulit telah rusak sepenuhnya dan luka kemungkinan besar tak dapat sembuh dengan sendirinya. Satu-satunya cara
penyembuhan adalah melalui proses operasi rekonstruksi yang biasanya dilakukan secara bertahap. Bekas luka sangat terlihat bahkan mungkin akan
mengganggu gerak penderita seumur hidupnya.
 
TUGAS
 

 Klasifikasi luka bakar berdasarkan : American Burn Association , American college of surgeon dan resusitasi cairan ; EVAN dan
BAXTER
 Permenkes di ringkas
 Askep berdasarkan sdki,siki dan slki
 Video
 https://youtu.be/Dsvtzwp4nG8 video burn classification and treatment
 https://youtu.be/UIG-A6D6szg burn damage

 https://youtu.be/EaJmzB8YgS0 how to trheat burn

 https://youtu.be/O1kiguGUt3o how to treath burn

 
 TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai