Anda di halaman 1dari 22

BAGIAN ILMU ANESTESI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNISMUH MAKAASSAR

Obstruksi Jalan
Napas
St. Nurchaliza D. Pratiwi

Pembimbing : dr. A. Alamsyah Irwan, M. Kes, Sp. An


Skenario

Seorang laki-laki berusia


30 tahun tampak
sempoyongan di jalan. Di
samping pasien tampak
mangkok makanan padat.
Pasien tampak sianosis.
Pertanyaan
1. Anatomi dan fisiologi terkait dengan
skenario
2. Etiologi sumbatan jalan napas
3. Tanda dan gejala pada sumbatan jalan
napas terkait skenario
4. Langkah diagnostik terkait skenario
5. Tatalaksana pada sumbatan jalan
napas terkait dengan skenario!
Anatomi
Fisiologi
Etiologi

Infeksi Benda Asing

Trauma Iatrogenik Angioderma


Tanda dan Gejala

Obstruksi Parsial Obstruksi Total

- Kualitas pernapasan - Pasien sadar namun panik atau


dapat baik atau buruk tidak sadar
- Dapat batuk dengan kuat
- Memegang leher dengan “V Sign”
- Adanya bunyi napas
tambahan - Dyspneu hingga apneu
- Disfonia
- Sianosis
Diagnosis

Anamnesis tetang riwayat penyakit Pemeriksaan fisik meliputi tanda


yang akurat menjadi dasar vital, kesadaran penderita, stridor
diagnosis pada penderita. Riwayat lnspiratoir, sesak napas inspiratoir,
ada tidaknya infeksi / inflamasi, retraksi suprasternal, epigastrial,
operasi struma, tersedak benda supraklavlkuler, lntorkostal, suara
asing, seiak progresif, trauma, parau (kecuali paralilsis midline),
kelainan seiak lahir. sianosis, gelisah.
Penatalaksanaan
Primary Survey
Kriteria Jackson
Gradasi Kriteria

1 Retraksi suprasternal ringan


Tanda-tanda ketakutan (-)

2 Retraksi suprasternal (++), epufastrial (+)


Ketakutan (+), sulit diajak bercanda

3
Retraksi suprasternal (+), klavikule r(+),
interkostal (+), epigastrial (+)
Usaha menarik napas (+), kelelahan (+)

4 Retraksi (++), ketakutan , sianosis


Menolak makan atau minum
Tanpa Alat
Manuver Heimlich
Penolong harus dibelakang pasien

Melingkari pinggang korban dengan


kedua lengan
Kepalkan satu tangan dan letakkan sisi
jempol tangan kepalan pada perut korban,
sedikit di atas pusar dan di bawah ujung
tulang sternum

Pegang erat kepalan tangan dengan tangan


lainnya

Tekan kepalan ke perut dengan hentakan


yang cepat ke arah atas
Chest Thrust
Korban harus diletakkan pada posisi
terlentang dengan muka keatas
Penolong berlutut disisi paha korban
Letakkan salah satu tangan pada perut
korban di garis tengah sedikit di atas pusat
dan jauh dibawah ujung tulang sternum,
tangan kedua diletakkan diatas tangan
pertama
Penolong menekan kearah perut dengan
hentakan yang cepat kearah atas
Back Blow
Berdirilah di samping dan tepat di
belakang korban
Letakkan satu tangan di dada orang
tersebut untuk menopang
Tekuk orang di pinggang sehingga tubuh
bagian atas sejajar dengan lantai
Lakukan lima pukulan punggung terpisah
antara tulang belikat orang tersebut dengan
tumit tangan Anda
Finger Sweep
Wajah korban menghadap keatas

Buka mulut korban dengan memegang


lidah dan rahang diantara ibu jari dan jari-
jarinya, kemudian mengangkat rahang
bawah
Bungkus jari yang akan mengait dengan kain

Masukkan jari telunjuk tangan lain menelusuri


bagian dalam pipi, jauh ke dalam
kerongkongan di bagian dasar lidah
Lakukan gerakan mengait untuk melepaskan
benda asing serta menggerakkan benda asing
tersebut ke dalam mulut sehingga memudahkan
untuk diambil
Dengan Alat
Needle Cricothyrotomi

Teknik ini dapat dilakukan dengan


menggunakan jarum (needle
chrycothyrotomy) dengan melubangi
melewati mebran krikoid yang berada
disepanjang trach atau melalui teknik
pembedahan (surgical chrycotirotomi).
Tracheostomi

Trakheostomi merupakan prosedur


pembukaan dinding anterior leher untuk
memasukkan tabung yang dapat membantu
pasien yang kesulitan bernafas dan
mengalami penurunan kadar oksigen yang
signifikan guna mencapai trakhea sebagai
jalan pintas untuk bernafas sementara.
Secondary Survey

ANAMNESIS ANAMNESIS

Allergies A
 Kepala
M
 Leher
Medication  Thoraks
Past Illness P  Abdomen
 Regio genital,
Last Meal L perineum dan rectum
 Muskuloskeletal
Environment E
 Sistem saraf
Relief of Choking.
Choking (tersedak) adalah penyebab umum henti jantung yang
dapat dicegah. Respon yang benar untuk orang yang tersedak
tergantung pada obstruksi jalan napas, apakah orang tersebut
responsif atau tidak, dan juga usia orang tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai