Anda di halaman 1dari 34

Nama Kelompok

Sabrina Debby P.S. 120410056

Gabriel C. Simarmata 120410046

Rofiqoh Wulandari 120410066

Dewi Puspita Sari 120410076

Deska Fitriyani 120160046

Sofiyan 120160036
PROVINSI
Hafidz Rifat 120160066

Naila Tsamrotul Aulia 120160056


JAMBI
TABLE OF CONTENT

FISHBONE – SOLUSI

ANALISIS SWOT KESIMPULAN


BAGIAN 1

FISHBONE
Diagram yang menunjukkan sebuah dampak atau akibat
dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebab
Faktor
PENGELOMPOKAN
Penyebab 1
FAKTOR-FAKTOR
Penyebab 2 Penyebab 3
Pemerintah kurang Kurangnya dana (M1.1.1)
berkontribusi (M1.1)

Man (M1) Pemerintah belum


berkembang (M1.2)
Stagnan pada sistem
pemerintahan yang lama
(M1.2.1)

Keterbatasan SDM Tingkat Pendidikan


dalam proses Masyarakat Rendah
pembangunan (M1.3.1)
( M1.3)
Kurangnya komunikasi Sulitnya pembebasan
antara pemerintah lahan (M2.1.1)
dengan masyarakat
Method (M2) (M2.1)

Kurangnya inovatif Kurangnya desain


(M2.2) pembangunan (M2.2.1)

Belum optimalnya Belum optimalnya Kurangnya sosialisasi dari


intensifikasi dan pengelolahan keuangan pemerintah (M3.1.1.1)
pengelolahan dan penataan asset
pendapatan daerah (M3.1.1)
(M3.1)
Masih rendahnya Masyarakat belum Pengetahuan rendah
kesadaran wajib mengetahui fungsi (M3.2.1.1)
pajak dalam membayar pajak
Money (M3) membayar
kewajibannya (M3.2)
(M3.2.1)

Adanya perbedaan
data dapodik dengan
anggaran yang
disiapkan (M3.3)

Kelangkaan material Kesiapan rantai pasok


yang dibutuhkan material dan
untuk pembangunan peralatan kontruksi
(M4.1) yang kurang (M4.1.1)

Material (M4) Manajemen konstruksi Belum ada regulasi


yang kurang baik yang khusus mengatur
(M4.2) rantai pasok material
dan peralatan
kontruksi (M4.2.1)
Kecacatan dalam Material didatangkan
produksi bahan dari luar, sehingga
pembangunan (M4.3) memakan waktu yang
cukup lama (M4.3.1)

Masyarakat (M5.1) Kurangnya kesadaran


masyarakat akan
pentingnya kemajuan
infrastruktur di
daerahnya (M5.1.1)

Market (M5)

Menggangu
kelancaran
pembangunan
(M5.1.2)
Dinas pemerintahan Belum mantapnya
(M5.2) koordinasi antara
dinas kabupaten/kota
dengan dinas provinsi
terhadap
perencanaan,
pelaksanaan, dan
monitoring serta
evaluasi (M5.2.1)

Machine (M6) Keterbatasan mesin- Kurangnya mesin


mesin berat dalam berat seperti bulldozer
pembangunan (M6.1.1)
infrastruktur (M6.1)

Kurangnya teknisi ahli Terhambatnya


dalam perbaikan & pembangunan
perawatan terhadap infrastruktur jika
mesin berat (M 6. 2) terjadi kerusakan (M
6. 2. 1)

Information (I1) Lemahnya penyampaian Kurangnya kecakapan


informasi tentang daerah penyampaian kepala daerah
yang membutuhkan bantuan ke pemerintah pusat (I1.1.1)
pembangunan infrastruktur
(I1.1)
Lama datangnya Pembelian bahan
pasokan bahan konstruksi di luar daerah
konstruksi (T1.1) dan luar negeri (T1.1.1)

Time (T1) Pembangunan


membutuhkan waktu
Kurangnya kemampuan
kontraktor dalam
yang lama karena mengurus pekerja
kontraktor yang kurang (T1.2.1)
cakap (T1.2)

Hanya menggunakan Kurangnya kecakapan


satu teknologi untuk dalam pengunaan
membangun teknologi yang lain yang
infrastruktur (T2.1) lebih efisien (T2.1.1)
Teknologi (T2)

Menggunakan teknologi Keterbatasan


yang lama (T2.2) penggunaan teknologi
baru (T2.2.1)
T1 M3 M1
I1 M5 M1.1
M1.2
I1.1 M5.1 M3.3 M1.1.1
M5.2 M1.2.1
I1.1.1 M5.1.2
M5.1.1 M3.2
T1.2 T1.1
M3.1
M5.2.1 M3.2.1.1
T1.2.1 T1.1.1 M3.1.1 Lambatnya
M3.1.1.1 M3.2.1
Pembangunan
Infrastruktur
T2.1.1 M6.1.1
T2.2.1 M4.1.1 M2.1.1
M6.1 M4.1
T2.1 M2.1
T2.2 M4.2.1
M2.2.1
M4.1.1
M4.3 M4.2 M2.2
T2
M6 M2
M4
Hasil Identifikasi Faktor Potensial

1.Tingkat Pendidikan Masyarakat


Rendah (M1.1.1)
2.Kesiapan rantai pasok material dan
peralatan kontruksi yang kurang
(M4.1.1)
3.Kurangnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya kemajuan infrastruktur di
daerahnya (M5.1.1)
4.Keterbatasan penggunaan teknologi
baru (T2.2.1)
5.Kurangnya sosialisasi dari pemerintah
Pengelompokkan Frasa Kunci Negatif dan Positif

MASALAH (-) CAPAIAN (+)


Terciptanya Sumber
Sumber Daya Manusia Daya Manusia yang
yang Rendah unggul

Rendahnya kesadaran
Masyarakat dapat
masyarakat mengenai
memahami
pentingnya kemajuan
pentingnya kemajuan
infrastruktur
infrastruktur
Keterbatasan mesin-
mesin berat dalam Tersedia nya Mesin
pembangunan mesin yang berkualitas
infrastruktur dan banyak
BAGIAN 2

SOLUSI
Mengusulkan solusi yang dapat mengatasi permasalahan
yang terjadi di suatu daerah
1. Public Private Partnership (PPP)

Publik private partnership adalah sebuah perjanjian kontrak


antara swasta dengan pemerintah. Mengelola pembelanjaan
investasi publik dan mengalokasikan anggaran yang efektif dan
efisien dengan sumber dana yang digunakan tidak hanya dari
APBN, tetapi juga dari dana yang didapatkan BUMN, pinjaman
dari donor atau pasar modal yang jumlahnya substansial
disediakan oleh sektor privat, serta pajak pembangunan dari
masyarakat. Dan setiap lembaga pemerintah yang berwenang
dalam pembangunan infrastruktur harus berkoordinasi dan
membahas perencanaan pembangunan infrastruktur secara
matang. Perencanaan yang baik tak hanya berkaitan dengan
masalah teknis saja, namun juga tentang pembiayaan
infrastruktur tersebut.
2. Padat Karya
Padat karya adalah sebuah program yang dibuat oleh Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk menyikapi kegiatan
pembangunan infrastruktur. Dengan pola menciptakan peluang
kerja bagi masyarakat dengan meminimalisir penggunaan
peralatan/teknologi. Mengingat masih terbatasnya alokasi
anggaran dan personil kegiatan nantinya lebih menitikberatkan
pada ruas jalan dan daerah irigasi, hal ini untuk pemeliharaan
terhadap sarana infrastruktur yang sudah terbangun, jadi dalam
kegiatan ini tidak ada kegiatan yang berupa pembangunan baru.
Harapannya tentu dengan adanya program ini dapat
memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat terutama
membantu memberikan peluang kerja sekaligus mengatasi
kesulitan ekonomi masyarakat dimasa masa sekarang ini.
BAGIAN 3

ANALISIS
SWOT
Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats yaitu
perencanaan strategis yang digunakan untuk memonitor
dan mengevaluasi lingkungan eksternal dan internal
SWOT

Public Private Partnership (PPP)


STRENGTH (KEKUATAN)

– Terdapat sumber anggaran dana dari


APBN, BUMN, donor, dan pajak
– Anggaran dana dialokasikan secara efektif
WEAKNESS (KELEMAHAN)

– Masih rendahnya kesadaran masyarakat


dalam membayar pajak
– Masyarakat belum mengetahui fungsi
membayar pajak
OPPORTUNITY (PELUANG)

– Terbangunnya infrastruktur yang


berkualitas
– Teknis pembangunan dan pembiayaan
infrastruktur berjalan lancar
THREATS (ANCAMAN)

– Pembangunan tidak terlaksana sesuai


dengan rencana
– Teknis dan pembiayaan pembangunan
terhambat
MATRIKS ANALISIS SWOT
STRENGHTH WEAKNESS
•Terdapat sumber anggaran dana dari •Masih rendahnya kesadaran
APBN dan BUMN masyarakat dalam membayar pajak
•Anggaran dana dialokasikan secara •Masyarakat belum mengetahui
efektif fungsi membayar pajak

OPPORTUNITIES THREATS
•Terbangunnya infrastruktur yang •Pembangunan tidak terlaksana
berkualitas sesuai dengan rencana
•Teknis pembangunan dan •Teknis dan pembiayaan
pembiayaan infrastruktur berjalan pembangunan terhambat
lancar
SWOT

Padat Karya
STRENGTH (KEKUATAN)

– Terciptanya lapangan pekerjaan


– Sarana infrastruktur sudah terbangun
WEAKNESS (KELEMAHAN)
– Kurangnya jumlah SDM yang berkualitas
– terbatasnya alokasi anggaran dan personil
kegiatan
OPPORTUNITIES (PELUANG)

– Berkurangnya tingkat pengangguran


apabila dilakukan pembangunan secara
terus-menerus
– Kesulitan ekonomi dapat diatasi dengan
baik
– Terbangunnya ruas jalan dan daerah irigasi
THREATS (ANCAMAN)

– Terbatasnya pemanfaatan teknologi dan


peralatan dalam pembangunan
infrastruktur
– Angka pengangguran tidak berkurang
MATRIKS ANALISIS SWOT

STRENGHTH WEAKNESS
•Terciptanya lapangan pekerjaan •Kurangnya jumlah SDM yang
•Sarana infrastruktur sudah terbangun berkualitas
•terbatasnya alokasi anggaran dan
personil kegiatan

OPPORTUNITIES THREATS
•Berkurangnya tingkat pengangguran •Terbatasnya pemanfaatan teknologi
apabila dilakukan pembangunan dan peralatan dalam pembangunan
secara terus-menerus infrastruktur
•Kesulitan ekonomi dapat diatasi •Angka pengangguran tidak berkurang
dengan baik
•Terbangunnya ruas jalan dan daerah
irigasi
BAGIAN 4

KESIMPULAN DARI SOLUSI


Berdasarkan dari 2 solusi yang telah didapatkan,
dipilih 1 yang paling fleksibel.
KESIMPULAN
Bahwa masalah infrastruktur pembangunan pada provinsi jambi masih terdapat
hambatan dalam pembangunan yang dimana disebabkan oleh sumber daya
manusia yang rendah, kurangnya informasi dari pemerintah terhadap teknologi
maupun keuangan, Kesiapan rantai pasok material dan peralatan kontruksi yang
kurang, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kemajuan infrastruktur
di daerahnya, keterbatasan penggunaan teknologi baru.
Dan juga untuk mendapatkan pembangunan yang dapat terealisasi secara
sempurna, diperlukan kerja sama antara masyarakat dan pemerintah. Perlunya
sosialisasi dari Pemerintah Provinsi Jambi kepada masyarakat dengan gencar agar
tidak terjadi kesalahpahaman dalam pelaksanaan pembangunan.
DATA PENDUKUNG

Anda mungkin juga menyukai