Anda di halaman 1dari 30

KONSEP DASAR KURIKULUM

EKO GIYANTORO
NIM 200220303013
Latar Belakang
Perubahan konsep pendidikan ini berimplikasi pada perubahan proses pendidikan agar sesuai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dibutuhkan untuk membantu siswa
dalam mengikuti proses pendidikan dan mencapai tujuan pendidikan dengan efektif, efisien, dan
optimal. Salah satu aspek yang berperan di sini adalah kurikulum

Rumusan Masalah :
1) Apa Definisi Kurikulum dari para tokoh luar dan dalam negeri?
2) Bagaimana Konsep Kurikulum ?
3) Apa Tujuan dan manfaat kurikulum ?

Tujuan
Adapun tujuan pada makalah ini adalah
1) Untuk mengetahui pengertian Kurikulum baik dari definisi tokoh luar negeri maupun
dalam negeri.
2) Untuk mengetahui Konsep Kurikulum.
3) Untuk Tujuan dan manfaat kurikulum.
Pengertian Kurikulum
Secara etimologi kurikulum berasal dari bahasa Yunani

Curir Kurikulum
Curere
(Jarak yang
(Tempat
ditempuh
Terpacu)
(Pelari) Pelari)
Pengertian Kurikulum
• bahasa Latin, kurikulum berasal dari kata currere yang berarti berlari (running) sebagai
suatu pengalaman hidup
• Dalam bahasa Prancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang berarti berlari (to
run)
• Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start sampai
dengan garis finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yang harus ditempuh
tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya
Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli
• Menurut Saylor, Alexander, dan Lewis (1981), Beauchamp (1981) menyatakan Kurikulum
adalah semua pembelajaran yang direncanakan yang menjadi tanggung jawab sekolah.
• Menurut Rowntree(1981) menyatakan Kurikulum dapat mengacu pada total struktur gagasan
dan kegiatan yang dikembangkan oleh suatu lembaga pendidikan untuk memenuhi kebutuhan
Belajar siswa, dan untuk mencapai tujuan pendidikan.
• Menurut (Wiles dan Bondi, 1988) Menyatakan Kurikulum bisa disebut rencana pembelajaran yang
memuat asumsi-asumsi tentang tujuan pendidikan di masyarakat kita
• Carter V. Good mendeskripsikan kurikulum sebagai "sekelompok sistematis kursus atau urutan
mata pelajaran yang diperlukan untuk kelulusan atau sertifikasi dalam bidang studi utama
• Tanner dan Tanner (1980) mendefinisikan, kurikulum adalah rekonstruksi pengetahuan dan
pengalaman yang dikembangkan secara sistematis di Sekolah/Universitas.
• Doll (1986), mendefinisikan kurikulum sekolah sebagai isi dan proses formal dan informal
dimana peserta didik memperoleh pengetahuan dan pemahaman, mengembangkan
keterampilan, dan mengubah sikap, apresiasi, dan nilai-nilai di bawah naungan sekolah itu
• Ornstein & Hunkins (2009: 10-11) memberikan lima pokok pengertian kurikulum.
• Menurut Glatthorn, Boschee, Whitehead, & Boschee, (2016) Kuriklum adalah
Kurikulum adalah seperangkat rencana yang dibuat untuk kumpulan rencana,
memandu pembelajaran. . . biasanya diwakili dalam dokumen tujuan, materi untuk
yang dapat diambil dari beberapa tingkat umum, dan
aktualisasi rencana tersebut di kelas, seperti yang dialami oleh sebagai
siswa dan seperti yang dicatat oleh pengamat; Pengalaman pedoman di suatu
tersebut terjadi dalam lingkungan belajar yang juga instansi pendidikan.
mempengaruhi apa yang dipelajari.

• Parkay, Anctil, and Hass (2014) menyatakan Kurikulum adalah


semua pengalaman pendidikan yang dimiliki peserta didik
dalam program pendidikan, yang tujuannya adalah untuk
mencapai tujuan yang luas dan tujuan spesifik terkait yang
telah dikembangkan dalam kerangka teori dan penelitian,
praktik profesional masa lalu dan sekarang, dan kebutuhan
masyarakat yang berubah.
Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli

Nama Ahli Tahun Kurikulum


John Dewey 1916 ….education consistes primarily in transmission through comunication. …. As societes become
more complex in structure and resources, the need for formal or intentional teaching and
learning increases.

Wiliam C. Bagley 1907 [The curriculum]… is a storehouse of organized race experience, conserved [until] needed in
the constructive solution of new and untried  problems

Frederi ck G. Bonser 1920 …experiences in which pupils are expected to enganged in school, and the
general…..sequence in which these experiences are to come.

Franklin Bobbitt 1924 ...the series of things which children and youth must do and experience by way of developing
abilities to do the things well that make up the affairs of adult life; and to be in all respect
what adult should be

Hollis L. Caswell and 1935 ...all of experinces choldren have under the guidances of teachers
Doak S. Campbell

Robert M. Hutchins 1936 The curriculum should include grammar, reading, rhetoric and logic, and mathematics, and in
addition at the secondary level introduce the great books of Western world
Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli

Pickens E. Harris 1937 ...real curriculum development is individual. It is also multiple in the sense that there are
teachers and separate children....there will be a curriculum for each child.

Henry C. Marrison 1940 ...the content of instruction without reference to instructional ways or means.

Dorris Lee and Murray 1940 ...those experiences of the child which the school in any way utilizes or attempts to influence.
Lee

L. Thomas Hopkins 1941 The curriculum [is a design made] by all of those who are most intimately concerned with the
activities of the life of the children while they are in school... a curriculum must be as flexibel
as life and living. It cannot be made beforehand and given to pupils and teachers to install.
[also it]...represent those learning each child select, accepts, and incorporetes into himself to
act with, in, and upon in subsequent experiences.

H. H. Giles, S. P. 1942 ...the curriculum is...the total experiences with which the school deals in educating young
McCutchen, and A. N. people
Zechiel
Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli

Harold Rugg 1947 [the curriculum is] the...stream of guided activities that constitutes the life of young
people and theirs elders. [in a much earlier book, Rugg disapprovingly spoke of the
traditional curriculum as one”...passing on descriptions of earlier cultures and to
perpetuating dead languages nad abstract techniques which were useful to no more than a
negligible fraction of our population.”]

Ralph Tyler 1949 ...learning take place through the experinces the learner has...”learning experinces”...[the
curriculum consist of]...all of the learning of students which is planned by and directed by
the school to attain its educational goals.

Edward A. Krug 1950 ...all learning experiences under the direction of the school.

B  Othanel Smith, W.O. 1950 ...a sequences of potential experinces...set up in school for the purpose of disciplining
Stanley, and J. Harlan children and youth in group ways of thinking and acting
Shores

Roland B. Faunce and 1951 ...those learning experiences that fundamental for all learners  because they derive from (1)
Nelson L. Bossing our common, individual drivers and needs and (2) our civil and social needs as participating
members of a democratic society.
Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli
Authur E. Bestor 1953 The economic, political, and spiritual health of democratic state,,,requires of every man and women
a variety of complex skill which rest upon sound knowledge of science, history, economic,
philosophy, and other fundamental discplines...the fundamental discplines...have become, in the
jargon of educationists, “sunject matter fields.” But a discpline is by no means the same as a subject
matter field. The one is a way of thinking, the other a mere aggregation of facts.

Harold Alberty 1953 All of the activities that are provided for students by the school constitute its curriculum

George Beauchamp 1956 ...the design of a social group for the educational experiences of their children in school. [Dr.
Beauchamp reflects growing emphasis on group processes by the 1950s]

Philip H. phenix 1962 The curriculum should consist entirely of knowledge which comes from the disciplines [while]
education should be conceived as guided recapitulation of the processes of inquiry  which gave rise to
the fruitful bodies of organized knowledge comprising the established disciplines.

Hilda Taba 1962 A curriculum is a plan for learning; therefore, what is known about the learning process and the
development of the individual has beating on the shaping of a curriculum

John I. Goddlad 1963 A curriculum consists of all those learning intended for a student or group of student
Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli
Harry S. Broudy, B. 1964 ...modes og teaching are not, strictly speaking, a part of the curriculum [which] consist primarily of
Othanel Smith, and Joe R. certain kinds of content organized into categories of instruction
Burnett

J. Galen saylor and 1966 and [the curriculum is]...all learning opportunities provided by the school...a plan for providing sets of
William M. Alexander 1974 learning opportunities to achieve broad educational goals and related specific objectives for an
identifiable population served by single school center.

The Plowden Report 1967 The curriculum, in the narrow sense, [consist of] the subjects studied,,,in the period 1898 to 1944...
(British)

Mauritz Johnson, Jr. 1967 ...a structured series of intended learning outcomes
W.J. Popham and Eva L. 1970 ...alll planned learning outcomes for which the school is responsible
Baker

Daniel Tanner and laurel 1975 ...the planned and guided learning experiences and intended learning outcomes, formulated through the
Tenner systematic reconstruction of knowledge and experiences under the auspices of the school, for the
learner’s continuous and will full growth in personal-social competence

Donald E. Orlosky and B. 1978 Curriculum is the substances of the school program, it is the content pupils are expected to learn
Othanel Smith

Peter F. Oliva 1982 Curriculum [is] the plan or program for all experiences which the learner encounters under the direction
of the school.
Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli Dalam Negeri

1. Undang-Undang No.20 Tahun 2003


“Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu."

2. Prof. Dr. S. Nasution, M.A


Dalam bukunya yang bertajuk Kurikulum dan Pengajaran, beliau menyatakan bahwa kurikulum
adalah serangkaian rencana yang disusun demi melancarkan proses belajar-mengajar.

Rencana tersebut dilakukan di bawah bimbingan dan tanggung jawab lembaga pendidikan dan
para pengajar di lembaga tersebut.

3. Dr. H. Nana Sudjana


Dalam bukunya yang berjudul Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, beliau
berpendapat bahwa kurikulum merupakan kumpulan niat dan harapan yang teertuang dalam
bentuk program pendidikan yang mana dilaksanakan oleh guru di sekolah.
4. Zainal Arifin (2011: 3)
a. mengemukakan bahwa ada empat implikasi dari pengertian tradisional dari kurikulum ini :

1. kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dimana mata pelajaran adalah kumpulan
warisan budaya dan pengalaman-pengalaman masa lampau yang mengandung nilai-nilai
positif untuk disampaikan kepada generasi muda. Mata pelajaran terebut harus mewakili
semua aspek kehidupan dan semua domain hasil belajar sesuai dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
2. peserta didik harus mempelajari dan menguasai seluruh mata pelajaran.
3. mata pelajaran tersebut hanya dipelajari di sekolah secara t/erpisah-pisah.
4. tujuan akhir kurikulum adalah memperoleh ijazah

b. kurikulum secara modern adalah semua kegiatan dan pengalaman potensial (isi atau
materi) yang telah disusun secara ilmiah, baik yang terjadi di dalam kelas, di halaman sekolah,
maupun di luar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan
Perbedaan Kurikulum Tradisional dan Modern menurut
Zainal arifim
Aspek-Aspek Kurikulum Tradisional Kurikulum Modern
Orientasi Masa lampau. Masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang.
Dasar Falsafah Tidak berdasarkan filsafat pendidikan yang jelas. Berdasarkan filsafat pendidikan yang jelas dan dapat
diwujudkan dalam kegiatan yang konkret.

Tujuan Pendidikan Mengutamakan pengetahuan. Mengembangkan keseluruhan pribadi peserta didik secara
utuh.

Organisasi Kurikulum Berpusat pada mata pelajaran. Berpusat pada masalah atau topik di mana peserta didik
belajar mengalami sendiri secara langsung.

Sumber Belajar Guru sebagai satu-satunya sumber belajar. Di samping guru, ada juga sumber belajar lainnya, seperti
pakar, kegiatan, bahan, alat dan perlengkapan, gedung, dan
lain-lain.

Strategi dan Pendekatan Cenderung hanya menggunakan strategi Menggunakan multistrategi dan berbagai pendekatan
Pembelajaran ekspositori dengan pendekatan klasikal. (individual, kelompok, dan klasikal).

Teknik Evaluasi Tes sebagai satu-satunya teknik penilaian. Teknik penilaian terdiri dari tes dan nontes.
Peran Guru Peran guru sangat terbatas dan bersifat Peran guru sangat luas dan bersifat kolektif-kolegial dengan
perorangan. Guru menjadi cardinal factor. tidak mengurangi kebebasan guru. Guru harus aktif, kreatif,
inovatif, konstruktif, adaptif, dan kondusif.
Konsep Kurikulum
Walker (2002) berpendapat bahwa konsep dasar kurikulum meliputi

KONTEN
• Suatu hal yang diperhatikan,dipelajari oleh guru dan peserta didik.
• Hal ini berupa daftar mata pelajaran atau lebih khusus ke daftar
topik,tema

TUJUAN
• Alasan untuk mengajarkan sebuah konten.
• Tujuan yang lebih terperinci untuk mempelajari topik tertentu biasanya
dinyatakan sebagai tujuan atau sasaran khusus yang harus dicapai siswa.

ORGANISASI
• Pengurutan Isi dan Tujuan dari waktu ke waktu.
• Contoh : Waktu digunakan pengurutan pada mata pelajaran Sejarah
Longstreet dan Shane (1993) mengacu pada empat konsepsi utama kurikulum

1 kurikulum berorientasi masyarakat: tujuan sekolah adalah untuk


melayani masyarakat

kurikulum berorientasi masyarakat: tujuan sekolah adalah untuk


2
melayani masyarakat

kurikulum yang berpusat pada pengetahuan : pengetahuan adalah inti


4 dari kurikulum; kurikulum eklektik: berbagai kompromi dimungkinkan
termasuk eklektisisme tanpa pikiran
Konsepsi
Konsepsi kurikulum menurut Eisner dan Vallance (1974)

Proses kognitif
keterampilan kognitif yang dapat diterapkan
pada masalah intelektual.

Orientasi teknologi
mengembangkan sarana untuk
orientasi rasionalis akademis
mencapai tujuan
menggunakan dan menghargai
gagasan dan karya
dari berbagai disiplin ilmu.

Orientasi aktualisasi
individu menemukan dan
mengembangkan identitas unik
mereka;
Teori Kurikulum
Glatthorn (2005) mengklarifikasikan teori kurikulum berdasarkan pada ranah penyelidikan kurikulum
Beroritentasi
Struktur
Berorientasi Nilai

Berorientasis Konten

Teori ini Penjelasan next slide


berkaitan Teori berorientasi
dengan usaha nilai berkaitan
untuk terutama dengan
menganalisis analisis nilai dan
komponen- asumsi pembuat Teori Kurikulum
komponen kurikulum dan yang berpusat
produk. dengan
kurikulum dan
konten/Sumber
hubungan antar
komponen
tersebut.
Teori Kurikulum
Teori Berorientasi Struktur

Teori ini berkaitan dengan usaha untuk


menganalisis komponen-komponen
kurikulum dan hubungan antar komponen
tersebut.

Tujuanya adalah untuk memberikan


kejelasan interaksi atau hubungan
komponen kurikulum dengan
lingkungan.
Glatthorn (2005)
Teori Kurikulum
Teori Berorientasi Nilai

Teori berorientasi nilai berkaitan


terutama dengan analisis nilai dan asumsi
pembuat kurikulum dan produk.

Tujuanya adalah membuat peka terhadap


masalah Nilai-Nilai seperti se mangat
perjuangan individu,budaya.

Glatthorn (2005)
Teori Kurikulum
Teori Berorientasi Konten

Teori Kurikulum yang berpusat


dengan konten

Kurikulum Kurikulum Kurikulum


Berpusat pada Berpusat Berpusat
Anak/Peserta didik pengetahuan Masyarakat
pendidikan afektif
(Perasaan), Kaum Konformis (berpusat
pendidikan terbuka kurikulum “struktur- pada nilai norma)
(Sosial), pendidikan disiplin Ilmu” Reformis(Berpusat pada
Perkembangan dan kurikulum “cara Masalah Sosial)
(Perkembangan Anak) -mengetahui”. Kaum Futuris (Berpusat
Glatthorn (2005) pada masa depan)
Dimensi Kurikulum
R. Ibrahim (dalam Toto Ruhimat, dkk., 2011: 5)
mengelompokkan kurikulum menjadi tiga dimensi

kurikulum sebagai substansi, kurikulum sebagai bidang studi, yaitu bidang


memandang kurikulum sebagai C studi kurikulum. Kurikulum merupakan hasil
rencana kegiatan belajar bagi siswa kajian dari para ahli kurikulum dan ahli
di sekolah atau sebagai perangkat pendidikan dan pengajaran
tujuan yang ingin dicapai. A

kurikulum sebagai sistem,


memandang kurikulum sebagai
bagian dari sistem persekolahan,
sistem pendidikan, bahkan sistem
masyarakat
Said Hamid Hasan (dalam Toto Ruhimat, dkk., 2011: 6) mengemukakan bahwa istilah kurikulum
memiliki empat dimensi

1. Kurikulum sebagai Suatu Ide


“...curriculum it self is a construct or concept, a verbalization of an extremely complex idea or set of ideas” (Oliva, 1997)
2. Kurikulum sebagai Suatu Rencana Tertulis
“...the planned and guided learning experiences and intended learning outcomes formulated through the systematic reconstruction of
knowledge and experiences of the school, for learner’s continuous and will full growth in personal-social competence” (Danial Tanner
and Laurel Tanner, 1975)
3. Kurikulum sebagai Suatu Kegiatan
“All of the activities that are provided for student by the school constitutes its curriculum” (Harold Alberty, 1953)
4. Kurikulum sebagai Hasil Belajar
“...a structured series of intended learning outcomes” (Mauritz Johnson, Jr., 1967).
5. Kurikulum sebagai Suatu Disiplin Ilmu

6. Kurikulum sebagai Suatu Sistem


Fungsi Kurikulum
1. Fungsi Kurikulum Dalam Rangka Pencapaian Tujuan Pendidikan
2. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah Yang Bersangkutan
3. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah Tingkat Di Atasnya
4. Fungsi Kurikulum Bagi Setiap Jenjang Pendidikan
5. Fungsi Kurikulum Bagi Guru
6. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah
7. Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (Supervisor)
8. Fungsi Kurikulum Bagi Orang Tua
9. Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat
10. Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan
11. Fungsi Kurikulum Bagi Siswa Sebagai Subjek Didik
Religiusitas
Fungsi Kurikulum
Fungsi Kurikulum Bagi Siswa Sebagai Subjek Didik

Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi
kurikulum, yaitu:

a. Kurikulum berfungsi integrasi atau The Integrating Function


b. Kurikulum berfungsi untuk persiapan atau The Propaeduetic Function
c. Kurikulum berfungsi untuk deferensiasi atau The Diferentiating Function
d. Kurikulum berfungsi untuk diagnostik atau The Diagnostic Function
e. Kurikulum berfungsi untuk penyesuaian atau The Adjustive Or Adaptive Function
f. Kurikulum berfungsi untuk pemilihan atau The Selective Function
Religiusitas
Tujuan Kurikulum
Adapun tujuan kurikulum menurut Oliva, Peter F(1988) adalah

Menyampaikan warisan Budaya

Mengembangkan pemikiran reflektif pada peserta didik


Tujuan Kurikulum

1. Tujuan Nasional
a. Mencerdaskan kehidupan bangsa
b. Membentuk masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada tuhan YME
c. Membentuk masyarakat dengan bentuk budi pekerti luhur, terampil dan cerdas.
d. Membentuk masyarakat yang sehat secara Jasmani dan Rohani
e. Membentuk masyarakat yang memiliki kepribadian kuat, mandiri serta memiliki rasa tanggung
jawab untuk masyarakat dan negaranya
Tujuan Kurikulum
2. Tujuan Institusional
Yang dimaksud tujuan institusional adalah sebuah tujuan yang harus dicapai oleh sebuah
Lembaga, dalam hal ini Lembaga Pendidikan misalnya MI, SD, SMP, MTs, SMA, MAN dsb. Salah satu
bentuk dari tujuan institusional ini adalah kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa
setelah menyelesaikan Pendidikan dalam institusi tersebut.

3. Tujuan Kurikuler
Merupakan tujuan dari sebuah mata pelajaran hingga dapat mencerminkan dasar ilmu yang
ada dalam mata pelajaran tersebut.

4. Tujuan Instruksional
Tujuan ini adalah tujuan yang akan langsung diterapkan untuk para siswa, dan para siswa ini
sudah harus dapat mencapai tujuantersebut ketika mereka selesai menempuh proses belajar
mengajar.
Referensi
• Marsh, C.J.1997.Key Concepts for Understanding Curriculum.London:Falmer Press
• Oliva, P. F. 1988. Developing the Curriculum, Edisi 2. Boston: Scott, Foresman and Company.
• Saylor, J.G., Alexander, W.M. And Lewis, A.J.1981. Curriculum Planning for Better Teaching and Learning. New
York : Holt Rinehart and Winston
• Schiro, M. (2013). Introduction to the curriculum ideologies. In M. Schiro Curriculum Theory: Conflicting Vision s and
Enduring Concerns (2nd. ed.), pp. 1–13. Thousand Oaks, CA: Sage Publications Inc
• Rowntree, D. 1981. A Dictionary of Education.London: Harper & Row
• Tanner Daniel and Tanner Laurel N.1980.Curriculum Development: Theory into Practice. New
York: Macmillan.
• Doll, Ronald C..1996.Curriculum Improvements: Decision Making and Process. Boston: Allyn
& Bacon.
• GOODLAD. J.1979.Curriculum Inquiry: The Study of Curriculum Practice.New York:
McGraw-Hill.
• WALKER, D.F.2002.Fundamentals of Curriculum.New York:Harcourt Brace Jovanovich.
• BEANE, J.A., TOEPFER, C.F. and ALESSI, S.J.1986.Curriculum Planning and
Development.Boston:Allyn and Bacon.
• Longstreet, W.S. And Shane, H.G.1993.Curriculum for a New Millennium.Boston:
Allyn and Bacon
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai