Anda di halaman 1dari 12

REFLEKTIF JURNAL

Apakah pemberian kompres hangat dengan Warm Water Zack (WWZ) dapat menurunkan nyeri pada pasien dyspepsia?

OLEH : MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI NERS


POLTEKKES MATARAM
DESCRIPTION

 Pada saat kami berpraktik di ruang instalasi gawat darurat kami mengobservasi pasien

dengan diagnosa medis dyspepsia yang mengalami keluhan nyeri ulu hati, di ruang

instalasi gawat darurat pasien hanya di injeksi obat ranitidin tanpa diberikan kompres

hangat dengan Warm Water Zack (WWZ) terlebih dahulu.


DISSECTION

Dispepsia adalah suatu gejala yang ditandai dengan nyeri ulu hati,
rasa mual dan kembung. Pasien yang mengalami dispepsia sering disertai
dengan rasa nyeri atau rasa tidak nyaman dibagian perut. Nyeri
merupakan bentuk ketidaknyamanan yang dapat dialami oleh setiap
orang (Musta’in & Muhammad, 2019).
 The symptom complex includes epigastric pain,
bloating, early satiety, fullness, epigastric
burning, belching, nausea, and vomiting.
Although often chronic, the symptoms in
functional dyspepsia are frequently intermittent,
even during a period with marked symptoms. In
patients with functional dyspepsia seen at a
tertiary referral center, the most prevalent
symptoms were postprandial fullness and
bloating, followed by epigastric pain, early
satiety, nausea, and belching (Jan Tack, 2004).
Namun ada hal lain yang bisa kita terapkan salah
Nyeri merupakan sebuah tanda dan gejala dari sebuah satunya tindakan yang dilakukan adalah pemberian
penyakit, hampir semua penyakit didasari oleh nyeri, kompres hangat dengan WWZ (Warm Water
salah satunya adalah dyspepsia. Dyspepsia berasal dari Zack). WWZ adalah botol karet yang berisi air
bahasa Yunani, yaitu dys- (buruk) dan– peptein panas untuk mengkompres bagian tubuh yang
(pencernaan). sakit.
Gejalanya bisa berupa kepenuhan perut bagian atas,
mulas, mual, sendawa, atau sakit perut bagian atas,
(Kesehatan, 2020)
DISCOVER

 Dispepsia merupakan penyakit sindrom gejala  Solusi dalam menangani masalah nyeri pada

yang sering ditemukan di kalangan masyarakat penderita dispepsia dapat dilakukan dengan

yang ditandai dengan adanya rasa nyeri atau tidak manajemen nyeri meliputi pemberian terapi

nyaman pada bagian atas atau ulu hati analgesik dan terapi nonfarmakologi berupa

(Satria, 2018) dalam (Zakiyah, 2021). intervensi seperti teknik relaksasi nafas dalam,

akupresur,kompres air hangat, relaksasi genggam

jari (Usman & Masta, 2021).


 Tindakan mandiri perawat untuk membantu pasien dalam managemen nyeri adalah dengan pemberian kompres

hangat. Tujuan penerapan kompres hangat untuk meningkatkan relaksasi otot-otot dan mengurangi nyeri akibat
spasme atau kekakuan serta memberikan rasa hangat local. Kompres hangat dapat menyebabkan pelepasan
endorfin tubuh sehingga menghambat transmisi stimulus nyeri (Muda, 2021).
 Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu. Pengukuran intensitas

nyeri bersifat sangan subjektif dan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan berbeda oleh dua orang yang
berbeda

Salah satu penyembuhan non farmakologi atau fase rehabilitasi untuk menurunkan nyeri pada dyspepsia adalah
teknik kompres hangat dengan WWZ (Warm Water Zack) (Kesehatan, 2020).
 Hydrotherapy or water therapy is the application of water which initiates healing. Three states of water (liquid,

steam, ice) can be used therapeutically. The goals of hydrotherapy are to increase the circulation and quality of

blood. This is important because blood supplies nutrients to and dispels wastes from tissues and organs. If

circulation is less or slow, healing nutrients cannot be delivered and toxins cannot be removed, which causes

degeneration of the tissues and organs. By raising the quality of blood, more nutrients are available for cells to use

and toxins are managed more efficiently (Chowdhury, 2021).


 The uses of hydrotherapy include for pain relief
Hydrotherapy has substantiated to be a highly
effective type of natural therapy which works by
stimulating the endorphins which in turn help to
relieve tension and control pain (Chowdhury,
2021).
DECISION

 Mahasiswa menyaran kan kepada kepala ruangan untuk:


1. Terapi kompres hangat pada pasien dispepsia di ruang instalasi
gawat darurat (IGD)
2. Menyediakan alat buli-buli hangat (Warm Water Zack / WWZ)
DAFTAR PUSTAKA
• Chowdhury, dkk (2021) Therapeutic Aspect of hydrotherapy: A Review

• Jan Tack, dkk (2004). Pathophysiology and Treatment of Functional Dyspepsia

• Kesehatan, J. (2020). Pengaruh Terapi Kompres Hangat Dengan Wwz ( Warm Water Zack ) Terhadap Nyeri Pada Pasien
Dyspepsia. 11(1), 77–82.

• Muda, J. C. (2021). Penerapan kompres hangat terhadap nyeri pada pasien gastritis implementation of warm compress to
pain in gastritical patients. 1.

• Mustain & Muhammad, (2019). Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. S Dengan Dispepsia Di Ruang Bougenvile Rsud Ungaran

• Usman, S., & Masta, W. (2021). Studi literatur asuhan keperawatan dengan masalah nyeri pada pasien dispepsia.

• Zakiyah, W . (2021). Definisi, Penyebab, Klasifikasi, Dan Terapi Sindrom Dispepsia


Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai