Anda di halaman 1dari 23

Peran Perawat

Generalis dan
Spesialis
Trend dan Issue dalam Keperawatan
Wenny Nugrahati Carsita, S.Kep.,
Ns., M.Kep
Keperawatan adalah kegiatan
Apa Itu pemberian asuhan kepada individu,
keluarga, kelompok, atau
Keperawatan? masyarakat, baik dalam keadaan
sakit maupun sehat (UU No. 38
Tahun 2014 tentang Keperawatan)

2
Perawat adalah seseorang yang telah
Siapa Itu lulus pendidikan tinggi
Keperawatan, baik di dalam maupun
Perawat? di luar negeri yang diakui oleh
Pemerintah sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan (UU
No. 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan) 3
Ners
Perawat
Jenis Profesi Ners
Jenis Perawat Perawat Perawat Spesialis
Vokasi

3
 Perawat Vokasi adalah Perawat
lulusan Pendidikan vokasi
Keperawatan paling rendah program
Diploma Tiga Keperawatan.

 Perawat Profesi adalah Perawat


lulusan pendidikan profesi
Jenis Perawat Keperawatan yang merupakan
program profesi Keperawatan dan
program spesialis Keperawatan.

(Permenkes No. 26 Tahun 2019)


Work
• DIII Keperawatan
Vokasi
Pendidikan
Tinggi Akademik
• Program Sarjana Keperawatan
• Program Magister Keperawatan

Keperawatan
• Program Doktor Keperawatan

• Program Profesi Keperawatan


Profesi • Program Spesialis Keperawatan
4
Sistem Pendidikan Keperawatan
Sistem Pendidikan Keperawatan Indonesia Secara umum Pendidikan Keperawatan di
Indonesia mengacu kepada Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang mencakup tiga tahap, yaitu:
1. Pendidikan Vokasional, yaitu jenis Pendidikan Diploma Tiga (D3) Keperawatan
yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi keperawatan untuk menghasilkan
lulusan yang memiliki kompetensi sebagai pelaksana asuhan keperawatan;
2. Pendidikan Akademik, yaitu pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana
yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu;
3. Pendidikan Profesi, yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan
keahlian khusus (program spesialis) (Lestari, 2014)
Dalam menyelenggarakan Praktik
Keperawatan, Perawat bertugas sebagai:

a. Pemberi Asuhan Keperawatan;


b. Penyuluh dan konselor bagi Klien;
Tugas c. Pengelola Pelayanan Keperawatan;
d. Peneliti Keperawatan;
Perawat e. Pelaksana tugas berdasarkan
pelimpahan wewenang; dan/atau
f. Pelaksana tugas dalam keadaan
keterbatasan tertentu
(Permenkes No. 26 Tahun 2019)
Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi
Asuhan Keperawatan Perawat berwenang:

a. melakukan pengkajian Keperawatan secara


holistik;
b. menetapkan diagnosis Keperawatan;
Tugas Perawat c. merencanakan tindakan Keperawatan;
d. melaksanakan tindakan Keperawatan;
Pemberi e. mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan;
f. melakukan rujukan;
Asuhan g. memberikan tindakan pada keadaan gawat
darurat sesuai dengan kompetensi;
h. memberikan konsultasi Keperawatan dan
berkolaborasi dengan dokter;
i. melakukan penyuluhan kesehatan dan
konseling; dan
j. melakukan penatalaksanaan pemberian obat
kepada Klien sesuai dengan resep tenaga
medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas.
Dalam menjalankan tugas sebagai
penyuluh dan konselor bagi Klien, Perawat
berwenang:

a. melakukan pengkajian Keperawatan


Tugas Perawat secara holistik di tingkat individu dan
Penyuluh dan keluarga serta di tingkat kelompok
masyarakat;
Konselor b. melakukan pemberdayaan masyarakat;
c. melaksanakan advokasi dalam
perawatan kesehatan masyarakat;
d. menjalin kemitraan dalam perawatan
kesehatan masyarakat; dan
e. melakukan penyuluhan kesehatan dan
konseling.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai
pengelola Pelayanan Keperawatan, Perawat
berwenang:
Tugas Perawat
Pengelola a. melakukan pengkajian dan menetapkan
Pelayanan permasalahan;
b. merencanakan, melaksanakan, dan
Keperawatan mengevaluasi Pelayanan Keperawatan;
dan
c. mengelola kasus.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai
peneliti Keperawatan, Perawat berwenang:

Tugas a. melakukan penelitian sesuai dengan


standar dan etika;
Perawat b. menggunakan sumber daya pada
Fasilitas Pelayanan Kesehatan atas izin
Peneliti pimpinan; dan
c. menggunakan pasien sebagai subjek
penelitian sesuai dengan etika profesi
dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Tugas sebagai pelaksana tugas berdasarkan
pelimpahan wewenang dilaksanakan
berdasarkan:

a. pelimpahan wewenang untuk


melakukan tindakan medis dari dokter
dan evaluasi pelaksanaannya; atau
b. dalam rangka pelaksanaan program
Tugas Perawat pemerintah
Pelaksana tugas
berdasarkan Pelimpahan wewenang untuk melakukan
pelimpahan tindakan medis dari dokter sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 huruf a dapat
wewenang berupa pelimpahan wewenang delegatif
atau mandat.
 Pelimpahan wewenang secara mandat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan oleh tenaga medis kepada Perawat
untuk melakukan sesuatu tindakan medis di
Lanjutan… bawah pengawasan tenaga medis yang
melimpahkan wewenang.
 Pelimpahan wewenang secara delegatif untuk
melakukan sesuatu tindakan medis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan oleh tenaga medis kepada Perawat
dengan disertai pelimpahan tanggung jawab.
15
 Jenis tindakan medis dalam pelimpahan
wewenang secara mandat meliputi tindakan:
a. memberikan terapi parenteral;
Jenis Tindakan b. menjahit luka; dan
Medis dalam c. tindakan medis lainnya sesuai dengan
Pelimpahan kompetensi Perawat.
Wewenang Secara  Jenis tindakan medis dalam pelimpahan
Mandat dan wewenang secara delegatif meliputi tindakan:

Delegatif a. memasang infus;


b. menyuntik;
c. imunisasi dasar; dan
d. tindakan medis lainnya yang dilakukan sesuai
dengan kompetensi Perawat.
Dalam menjalankan tugas sebagai
pelaksana tugas dalam keadaan
keterbatasan tertentu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 huruf f
Tugas Perawat merupakan penugasan pemerintah
yang dilaksanakan pada keadaan
Pelaksana tugas tidak adanya tenaga medis
dalam Keadaan dan/atau tenaga kefarmasian di
Keterbatasan suatu wilayah tempat Perawat
bertugas.
Dalam rangka sebagai pelaksana tugas
dalam keadaan keterbatasan tertentu,
Perawat memiliki wewenang:
Keterbatasan a. melakukan pengobatan untuk penyakit
Tertentu umum dalam hal tidak terdapat tenaga
medis;
b. merujuk Klien sesuai dengan ketentuan
pada sistem rujukan; dan
c. melakukan pelayanan kefarmasian
secara terbatas dalam hal tidak terdapat
tenaga kefarmasian.
a. Dalam keadaan darurat untuk memberikan pertolongan
pertama, Perawat dapat melakukan tindakan medis dan
pemberian obat sesuai dengan kompetensinya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Pertolongan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) bertujuan untuk menyelamatkan nyawa Klien dan
mencegah kecacatan lebih lanjut.
c. Selain bertujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Keadaan pemberian pertolongan pertama ditujukan untuk
mengurangi rasa sakit dan menstabilkan kondisi Klien.
d. Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Darurat merupakan keadaan yang mengancam nyawa atau
kecacatan Klien.
e. Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Perawat sesuai dengan hasil evaluasi
berdasarkan keilmuannya.
f. Keadaan darurat yang ditetapkan oleh
Perawatsebagaimana dimaksud pada ayat (4)
merupakanpenilaian terhadap keadaan Klien.
g. Perawat wajib merujuk Klien kepada dokter atau
Fasilitas Pelayanan Kesehatan setelah pertolongan
pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selesai
dilakukan.
Peran Perawat Generalis dan Spesialis dalam Praktik
Keperawatan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai