Anda di halaman 1dari 32

Referensi Artikel

CLOSED-GLOBE INJURY

Muhammad Ferdy Asyiraq


NIM. G992108046
Pembimbing : dr. Nisita Suryanto, Sp.M

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RS UD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
OKTOBER 2021
“ menjadi
Trauma mekanik bola mata terbagi
open-globe injury dan closed-
globe injury

-Birmingham Eye Trauma Terminology (BETT)


Trauma Mekanik Bola Mata

OPEN GLOBE INJURY CLOSED GLOBE INJURY


Cedera bola mata yang lukanya Cedera bola mata yang lukanya
menembus lapisan korneoscleral belum menembus lapisan
(full thickness injury) korneoscleral (no full
thickness injury)
Epidemiology

• Di Amerika setiap 4.49 kasus per 100.000


penduduk (2006-2014)
• Di negara-negara Asia 4.9-12.6 kasus per
100.000 penduduk
• Penelitian oleh Pradana (2017) di Bali 
closed-globe kasus terbanyak (49.5%)
• 60% usia <30 tahun
• Laki-laki (71.4%) > Perempuan
Etiology

Contusion Lamellar laceration


Trauma benda tumpul (blunt Trauma benda tajam 
trauma) partial thickness injury
Patomekanisme

Anterior-posterior ocular
compression (Equatorial
expansion)

Coup & Countre-


coup
Coup & Countre-coup

Coup  Trauma lokal pada lokasi


benturan

Countre-coup  Impact pada sisi di


belakangnya
Anterior-posterior ocular compression
(Equatorial expansion)

Kompresi bola mata pada sumbu anterior-


posterior sehingga melebar pada sumbu
equator

MANIFESTASI KLINIS
Perdarahan Retrobulbar

Trauma tumpul sekitar palpebra dan orbita


 perdarahan di ruangan retrobulbar
Perdarahan Subkonjungtiva

• Pelebaran pembuluh darah konjungtiva


posterior dan superficial

• Tampak sebagai bercak darah merah


terang pada jaringan konjungtiva dengan
batas yang jelas
Abrasi kornea

• Trauma  epitel terlepas dari membran


basalis  abrasi

• Nyeri, penurunan visus, fotofobia, mata


merah, sensasi seperti adanya benda
asing
Angle recession

• Trauma tumpul  penekanan aqueous


humor ke badan siliaris  robek dan
terpisahnya serabut longitudinal dan
sirkuler m. ciliaris
Hifema

• Darah terkumpul di COA

• Dapat juga terkait dengan angle


recession jika terdapat ruptur pada m.
ciliaris, darah akan terisi di COA

• Peningkatan TIO
Subluksasi & dislokasi lensa

• Normalnya lensa ditahan oleh zonula lensa,


rusaknya sebagian dari zonula lensa akan
menyebabkan subluksasi.

• Namun rusaknya keseluruhan dari zonular


lensa akan menyebabkan dislokasi lensa

• Subluksasi  karna lensa masih bisa


ditopang oleh zonula  pergeseran minimal
 cenderung asimtomatik

• Dislokasi  penurunan tajam penglihatan,


karena secara fungsional akan mata akan
afakia
Commotio retinae

• Trauma tumpul  countre-coup


mechanism

• Tampak warna putih pada retina (edema)

• Jika terjadi di macula  Berlin’s Edema

• Penurunan tajam penglihatan sesaat


hingga beberapa jam setelah trauma
Perdarahan vitreous

• Trauma tumpul  rusak pembuluh darah


siliaris, retina, choroid  terlihat adanya
ekstravasasi darah pada cavitas vitreous

• Keluhan pandangan berbayang,


kekaburan, pandangan terlihat seperti
jaring laba-laba

• Visus dapat terpengaruh  tergantung


volume darah yg terekstravasasi

TATALAKSANA
Anamnesis
• Waktu kejadian
• Proses terjadinya trauma dan jenis benda
• Bagaimana arah datangnya benda yang mengenai mata itu
• Seberapa besar benda mengenai yang mata dan terbuat dari apakah bahannya
• Apakah trauma tersebut disertai dengan keluarnya darah dan apakah sudah pernah
mendapat pertolongan sebelumnya.
• Riwayat kesehatan mata sebelum terjadi trauma
Pemeriksaan Fisik

Tajam penglihatan (visus)

Lapang pandang

Otot ekstra okuler (gerakan bola mata)

Segmen anterior

Fundus

Tekanan bola mata


Pemeriksaan Penunjang

Slit-lamp B-scan USG

Optical coherence
tomography (OCT)
Perdarahan Retrobulbar

Trauma tumpul sekitar palpebra dan orbita


 perdarahan di ruangan retrobulbar
Perdarahan Subkonjungtiva

• Dapat sembuh secara spontan 1-2


minggu

• Kompres es  rasa nyaman dan


mengurangi pembengkakan

• Brimonidine dan oxymetazoline 


meningkatkan kenyamanan
Abrasi kornea

• Tes fluorescein

• Soft contact lens  melindungi kornea


yang sedang proses penyembuhan

• Eritromisin  cegah infeksi

• Ketorolac  mengurangi nyeri


Hifema

• Tirah baring dengan meninggikan


kepala 30o

• Protective eye shield

• Ondansetron IV  mengontrol mual

• Intervensi bedah  paracentesis


Hifema
Indikasi intervensi bedah:

• Peningkatan TIO yang tidak kunjung


membaik meskipun telah diberikan
terapi medikasi (>60 mmHg selama 2
hari pada pasien non sickle-cell atau
>24 mmHg selama lebih dari 1 hari
pada pasien sickle-cell)

• Hifema total selama lebih dari 5 hari


dengan TIO >25 mmHg;

• Corneal blood-staining;

• Hifema yang tidak kunjung membaik


(persisten) dan mengisi setidaknya
setengah dari COA.
Subluksasi & dislokasi lensa

• Bisa komplikasi katarak

• Lensectomy

• Phacoemulsifikasi + IOL
Commotio retinae

• Dapat sembuh spontan dalam 4


minggu

• Jika kerusakan lebih lanjut pada epitel


pigment retina atau terbentuk lubang
macula  pembedahan (vitrectomy)
Perdarahan vitreous

• Tirah baring dengan meninggikan


kepala 30o

• Observasi rutin fundus dan USG

• Jika ditemukan retinal detachment 


vitrectomy
Komplikasi

1 2 3

Katarak Glaukoma Retinal


Traumatis Sekunder Detachment
PROGNOSIS
“ Bagian mata yang
Cepatnya
penanganan dan
terlibat pengobatan

Besar dan dalamnya Penyulit yang


luka timbul
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai