Anda di halaman 1dari 52

CASE REPORT SESSION

RUPTUR KORNEA, ENDOFTALMITIS,


KATARAK TRAUMATIK
ILDIANI RAMLI 0910312123
NURHAYATI 1010313096
FARISAH IZZATI 1110312033
MILA PERMATA SARI 1210313008

PRESEPTOR :
DR. GETRY SUKMAWATI, SP.M (K)
DR. HAVRIZA VITRESIA, SP.M (K)
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Tn. G
 Jenis Kelamin: Laki – laki

 Usia : 59 tahun
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Agama : Islam
 Alamat : Gunung Talang, Kab. Solok
Anamnesa
 Seorang pasien laki – laki berusia 59 tahun
datang ke IGD RSUP Dr M Djamil Padang pada
pukul 19.49 WIB, tanggal 16 Januari 2017.

Keluhan Utama :
 Mata kiri terkena lentingan besi sejak 7 jam
sebelum masuk RS
Riwayat Penyakit Sekarang :
 Penglihatan kabur pada mata kiri sejak 7 jam sebelum
masuk RS karena terkena lentingan besi saat pasien
berada di bengkel. Setelah trauma pasien mengeluhkan
mata merah, nyeri, dan berair. Pasien berobat ke RSUD
Solok dan dirujuk ke RSUP Dr. M. Djamil dan dilakukan
ekstraksi benda asing dan hecting kornea.
 Mata merah (+) pada mata kiri sejak 7 jam sebelum
masuk RS, nyeri (+) dan mata berair (+).
 Sakit kepala (-)
 Mata terasa berpasir (-), demam (-)

Riwayat Penyakit Dahulu :


 Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini
sebelumnya.
STATUS OFTALMIKUS (25 JANUARI 2017)
Diagnosis Kerja : Ruptur kornea OS post hecting hari ke-8
Endoftalmitis eksogen OS post trauma
Katarak Traumatika OS

Rencana :
Ceftriaxone inj 2 x 1 g iv (hari 8)
Ceftriaxone 2x tiap jam OS
LFX ed tiap jam OS
Fluconazole ed tiap jam OS
SA ed 3x1 OS
Glaucon 4 x 125 mg
Aspar K tab 2x1
EDTA ed 4x1 OS
Noncort ed 4x1 OS
As. Mefenamat 3x500 mg
Cenfresh ed 6x1 OS
Post Inj Mydricane sub konj
DISKUSI
Laki – laki,
59 thn

IGD RSUP
dr. M. Djamil

mata kiri terkena


lentingan besi sejak
7 jam sebelum
masuk RS
penglihatan kabur
pada mata kiri sejak 7 abrasi kornea atau
Tajam penglihatan
jam sebelum masuk perdarahan
menurun
RS karena terkena intraokular.
lentingan besi
Mata merah
 injeksi
konjungtiva
dan injeksi
siliar

mata
merah,
nyeri dan
berair
Injeksi konjungtiva injeksi siliar
disebabkan oleh pelebaran pembuluh
adanya pengaruh darah pericorneal (a.
mekanik sehingga siliar anterior) yang
pembuluh darah disebabkan karena
arteri konjungtiva adanya peradangan
melebar kornea.
• adanya kelainan pada media
refraksi
visus tanpa
koreksi 1/300

• gangguan keseimbangan cairan


kornea tampak pada membrane kornea yang
edema dan disebabkan karena kerusakan epitel
akibat trauma mekanik sehingga
epitelialisasi menggangu barrier epitel.
Pengobatan •tetes mata dan antibiotic spectrum luas yang dapat
mencegah pertumbuhan dari bakteri

Komplikasi •endoftalmitis

•berhubungan dengan berbagai faktor seperti visus


Prognosis awal, tipe dan luasnya luka, adanya atau tidak
adanya ablasio retina, atau benda asing intraokuler.
TINJAUAN PUSTAKA
RUPTUR KORNEA
Anatomi dan Histologi Kornea

•Ukuran : 11-12 mm
(horizontal), 10-11 mm
(vertikal)
Kornea •Transparan
•Avaskuler
•Sebagai pelindung
HISTOLOGI KORNEA

•Lapisan Epitel
•Lapisan Bowman
Kornea •Stroma Kornea
•Membran Descemet
•Lapisan endotel
Terkoyaknya jaringan kornea
Ruptur secara paksa kornea secara paksa,
Kornea yang akhirnya dapat menimbulkan
kelainan kornea mulai dari erosi
kornea sampai laserasi kornea
EPIDEMIOLOGI

Who memperkirakan 55 trauma mata terjadi di


dunia setiap tahun

750.000 di rawat di Rumah Sakit dan lebih


kurang 200.000 adalah trauma terbuka bola
mata

Prevalensi buta ( < 3 / 60 atau < 20 / 400 )


yang di hasilkan oleh trauma adalah 1,6 juta.
19 juta dengan gangguan penglihatan
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

Penyebabnya disebabkan kecelakaan di


rumah, kecelakaan kerja, kekerasan,
ledakan, kecelakaan lalu lintas , dan cedera
yang disebabkan oleh olah raga
PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Berdasarkan “American Ocular Trauma Society”
untuk trauma okuli mekanik yaitu meliputi:
A.
Close Kontusio
Globe
Injury Laserasi
lamelar

ditandai dengan adanya


kerusakan intraokular tanpa
disertai luka full thickness
pada sklera dan kornea
B.
Ditandai dengan luka
Open full thickness pada
Globe kornea atau sklera
Injury atau keduanya.

Intraoculr foregn
Ruptur body injury
laserasi
DIAGNOSIS
Anamnesis :
 Proses terjadinya trauma, kapan dan bagaimana,
benda yang mengenai, bagaimana arah
datangnya benda, dan kecepatan sewaktu
mengenai mata.
 Penglihatan yang menurun

 Adanya hifema, memar pada retina, atau retina


yang lepas juga dapat menyebabkan penglihatan
menurun.
PEMERIKSAAN

Pemeriksaan Visus

Pemeriksaan Kornea

Oftalmoskopi direct
& indirect
TATALAKSANA

 Antibiotik sistemik diberikan dengan/ tanpa


antibiotik topikal
 Atropin

 Hecting korneal
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS

• corneal abrasi, astigmatisma, endoftalmitis


Komplikasi

• Prognosis berhubungan dengan faktor


seperti visus awal, tipe dan luasnya luka,
adanya atau tidak adanya ablasio retina,
atau benda asing intraokuler. Secara
Prognosis umum, semakin posterior penetrasi dan
semakin besar ruptur, prognosis semakin
buruk
ENDOFTALMITIS

Endoftalmitis adalah reaksi inflamasi atau infeksi


intraokular terutama mengenai korpus vitreus dan
COA, dapat mengenai lapisan atau dinding bola
mata seperti retina dan atau koroid
KLASIFIKASI ENDOFTALMITIS

Endoftalmitis Endoftalmitis
eksogen endogen
EPIDEMIOLOGI

Endoftalmitis eksogen Insiden tahunan rata-


terjadi pasca rata adalah 5 dari
pembedahan 10.000 pasien yang
intraokular dirawat

Di Amerika Serikat Pada kasus endoftalmitis


endoftalmitis endogen unilateral, mata kanan
jarang terjadi, hanya dua kali lebih sering
berkisar antara 2-15% terinfeksi dibanding mata
dari seluruh kasus kiri
endoftalmitis
ETIOLOGI
•Endoftalmitis endogen

•Endoftalmitis eksogen

•Endoftalmitis fakoanafilaktik
FAKTOR RESIKO

Endoftamitis
Trauma tembus
pasca operasi

Badan
Endoftalmitis
intraokular asing,
endogen
gangguan lensa
PATOFISIOLOGI

Endoftalmiti Kerusakan jaringan


s endogen intraokuler

Invasi langsung Mediator inflamasi


mikroorganisme dari respon imun

nodul putih yang halus


pada kapsul lensa, iris,
retina, atau koroid
prosedur opersi yang
Endoftalmitis mengganggu
eksogen integritas bola mata
MANIFESTASI KLINIS

Gejala
 Penglihatan kabur (gejala tersering)

 Nyeri okuli, mata merah, fotofobia, dan sakit


kepala
 Endoftalmitis endogen: gejala yang
berhubungan dengan infeksi primer
TANDA

 Penurunan tajam penglihatan


 Edema dan eritema pada kelopak mta

 Hiperemis dan kemosis konjungtiva

 Sekret okuli (sering purulen)

 Kekeruhan dan edema kornea

 Inflamasi pada COA , sering dengan hipopion


 Inflamasi vitreus dan kekeruhan media
progresif
 Perdarahan retina yang tersebar dan
periflebitis
 Endoftalmitis jamur: infiltrate putih yang sering
menempel pada iris atau permukaan kornea
posterior dan juga fluffy white fungus ball
infiltrate atau string of pearls pada vitreus
 Demam pada endoftalmitis endogen.
DIAGNOSIS

•Kultur cairan
intraocular

•Pemeriksaan
Radiologi
TATALAKSANA

 Antibiotik sistemik
 Antibiotik intravitreal

 Bedah
KOMPLIKASI

Komplikasi yang dapat terjadi jika proses


peradangan mengenai ketiga lapisan mata
(retina, koroid, dan sclera) maka akan
mengakibatkan panoftalmitis. Panoftalmitis
merupakan peradangan pada seluruh bola
mata termasuk sclera dan kapsula tenon.
KATARAK TRAUMATIKA
FISIOLOGI LENSA
EPIDEMIOLOGI

Laki-laki : Perempuan = 4:1

Rata-rata usia 28 tahun (dari 648 kasus)


ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
• coup/ counter coup
Trauma • Terjadinya pemanjangan
garis ekuator sehingga
Tumpul terjadinya peregangan
kapsul

Trauma
tusuk
GEJALA KLINIS
PENATALAKSANAAN
INDIKASI PEMBEDAHAN

 Penurunan visus berat


 Glaukoma

 Inflamasi yang diinduksi lensa

 Ruptur kapsul dengan edema lensa


KOMPLIKASI

Dislokasi dan subluksasi lensa

Prognosis

tergantung dengan besarnya cidera yang ditimbulkan


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai