Anda di halaman 1dari 10

PENTINGNYA PERTOLONGAN PERTAMA

PADA FRAKTUR DAN DISLOKASI

Di Susun Oleh :
Mahasiswa Kelompok 2
Tingkat III A/Semester V
Alvina Putri NIM.2019.C.11a.0998
Khofifah Wulannor NIM.2019.C.11a.1014
Malisa NIM.2019.C.11a.1017
Novin Anggraini NIM.2019.C.11a.1022
Rischo Rasmara NIM.2019.C.11a.1025
Rista Bela NIM.2019.C.11a.1026
Stella Ratna C NIM.2019.C.11a.1028
Tina Novela NIM.2019.C.11a.1030
Virgo Mandala P NIM.2019.C.11a.1033
1. PENTINGNYA PERTOLONGAN PERTAMA PADA
FRAKTUR

1.1 Ciri-Ciri Patah Tulang


Tulang yang patah dapat dikenali
dari satu atau lebih tanda-tanda
berikut:
• Rasa sakit di area yang cedera
dan makin memburuk saat
digerakkan.
• Mati rasa di area yang cedera.
• Area yang cedera tampak
kebiruan, bengkak, atau
berubah bentuk.
• Tulang tampak menembus
kulit.
• Pendarahan hebat di lokasi
cedera.
1.2 Cara memberikan pertolongan pertama pada fraktur
Perdarahan dapat dihentikan dengan memberikan tekanan
pada luka menggunakan perban steril, kain bersih, atau pakaian
bersih.
Berikut adalah cara melakukan pembidaian sebagai
pertolongan pertama pada korban patah tulang :

• Lepaskan pakaian yang menutupi area tubuh yang dicurigai


mengalami patah tulang.
• Jika tidak bisa dilepas, gunting pakaian tanpa memindahkan
bagian tubuh yang patah.
• Rekatkan area patah tulang dengan penggaris atau tongkat
sebagai bidai.
• Apabila tidak ada perban gulung, Anda bisa melilit atau
membebat bidai dengan kertas koran atau sepotong pakaian.
1.3 Patah tulang terjadi di kepala, leher, atau punggung
Patah tulang di lokasi ini dapat menyebabkan cedera
saraf di tulang belakang. Untuk mengangkut korban cedera
yang diduga patah tulang leher, baringkan ia dengan posisi
miring di atas alas dengan permukaan yang kaku. Tapi
ingat, posisi lehernya jangan sampai tertekuk. Tangan
korban harus dibebat di samping dan lindungi agar
kepalanya tidak berputar.
1.4 Bagian patahan tulang yang telah menembus kulit
Jika bagian yang patah terlihat sampai menembus
kulit, diperlukan tindakan medis segera untuk mencegah
luka terinfeksi. bersihkan luka dan jaringan yang
terkontaminasi (debridement), lalu melakukan pencucian
luka (lavage).
1.5 Cedera disertai perdarahan berat
Perdarahan berat dapat menyebabkan
pasien syok hingga meninggal. Bila memiliki alat
bebat kencang (tourniquet), dapat memasangkan
5-7 cm di atas lokasi perdarahan di lengan atau
tungkai. Setelah itu, kencangkan bebat hingga
perdarahan berhenti sambil menunggu bantuan
medis datang.
2. PERTOLONGAN PERTAMA PADA DISLOKASI SENDI

Banyak orang yang sering salah membedakan


antara dislokasi sendi dengan patah tulang. Maka dari
itu, sangat penting untuk segera melakukan
pemeriksaan setelah mengalami cedera. Pemeriksaan
ke dokter akan membantu mengetahui apakah cedera
menyebabkan dislokasi sendi atau penyakit lain. Hal itu
juga bisa membantu menentukan pengobatan yang
tepat, sehingga sendi bisa pulih dengan cepat.
2.1 Istirahatkan Sendi
Agar lekas sembuh, pastikan untuk
mengistirahatkan sendi yang mengalami dislokasi.
Hindari terlalu banyak menggerakkan sendi yang
cedera serta jangan melakukan gerakan yang bisa
memicu rasa sakit pada sendi.
2.2 Obat Pereda Nyeri
Jika dibutuhkan, kamu bisa
mengonsumsi obat pereda nyeri. Ada
sejumlah jenis obat pereda nyeri yang bisa
dibeli dengan bebas di apotek. Tujuan
konsumsi obat adalah mengurangi gejala
dan rasa nyeri akibat dislokasi sendi.
2.3 Kompres Sendi yang Cedera
Salah satu pertolongan pertama yang bisa dilakukan
untuk mengatasi rasa nyeri akibat dislokasi sendi adalah
mengompres bagian yang cedera. Kamu bisa mengompres
dengan air dingin pada awal-awal cedera terjadi serta
ketika rasa sakit dan peradangan mulai menghilang, ganti
kompresan dengan air hangat. Tujuannya untuk
membantu melemaskan otot-otot yang kencang dan sakit
akibat dislokasi sendi.

Anda mungkin juga menyukai