Anda di halaman 1dari 40

PPK

Faizah Hadi
Jurusan T.Kimia UPNVY

Pert ke 11 Semester Genap 2021


SINTESIS SISTEM
REAKSI-PEMISAH

1
I. FUNGSI PROSES DAUR ULANG

o Daur Ulang Bahan :Ciri2 dasar proses kimia.


→ Yg harus diperhatikan : Fungsi daur ulang dan hambatan proses.

1. KONVERSI REAKTOR
F→P
Konversi ~ 100% → Perlu Resident Time yg cukup lama.
(Hal yg ekstrem) → tidak ekonomis
 Bila tidak ada BP
→ Konversi awal reaktor diatur ± 95%
Jika ingin produk murni, perlu pemisah, F yg tdk bereaksi didaur
ulang ke Reaktor memakai pompa atau kompresor
2. PEMBENTUKAN HASIL SAMPING
 F → P + BP (rx. Utama)
F→P (rx. Sekunder)
P → BP

Untuk menjaga Neraca Masa


keseluruhan
- Perlu 2 pemisahan
- Urutan pemisah dpt diubah.

F → losses
Cost → Waste treatment
Syarat : BP → tdk merusak katalis
F + BP → -pemisahan mahal
-Volatilitas dekat
3. RECYCLE UTK MEMPERBAIKI SELEKTIVITAS
F→P
F ↔BP

 Recycle BP dpr menghambat


pembentukan BP baru asal
tdk merusak katalis

 Alternatif dengan purging BP


4. RECYCLE BP ATAU KONTAMINAN YG DAPAT
MERUSAK KATALIS

Strukturnya sama dgn gambar 2a & 2b


5. UMPAN YG MENGANDUNG IMPURITIS

Impuritis beracun

Impuritis tidak beracun

-Cost Separation mahal


-Losses F
6. REAKTOR PERLU DILUENT ATAU SOLVENT

Diluent → gas inert, pd fase gas utk mengurangi tekn partial.


→ steam.

Solvent → fase cair.


7. REAKSI YG PERLU “HEATCARRIER”

- Untuk proses adiabatis, hal ini tdk mungkin, krn control temp.
dgn perpindahan panas langsung

 Adanya heat carrier


mengakibatkan :
-Utk proses eksotermis → T turun
-Utk proses endotermis → T naik
sehingga m Cp >>

 Utk alternatif (b), bisa asal tdk


terbentuk BP.
 Bila keluar reaktor mengandung F, P, BP,
beberapa cara dpt dipergunakan :

1. Pengembunan dgn pendinginan


atas dasar α → Kombinasi P & Refrigeration
2. Absorpsi → Solvent → environmental
3. Adsorbsi → transer ke solid surface
mis. : Adsorbsi uap organik dgn C – black/aktif
Carbon aktif → Porous
→ Adsorbent
Regenerasi → Steam → Separator
→ bisa dgn perubahan P dan T
4. Membrane → atas dasar tekn. ( > 40 bar )
fast gasses → BM <<
low gasses → BM >>
purge → material losses
→ enviromental problem meningkat
UAP & RECYCLE CAIRAN

Recycle uap (P↓) → ke reaktor bentuk uap (P↑)


perlu kompresor
- power tinggi Higher operating
- capital cost naik cost
Cairan direcycle → P↑ (sedikit) → pompa operating cost ↓

→ Maka recycle uap kalau bisa dihindari


PROSES BATCH

 Kapasitas kecil
 Fleksibel → - laju umpan
- perubahan produk
 Pembersihan lebih gampang
 Dapat langsung di scale – up dari lab
 Dapat diketahui kemurnian
MINIMASI
LIMBAH
o WASTE → Polusi
- Langsung → emisi ravun, pd dosis mematikan, dpt meracuni ikan,
kehidupan binatang dan kehidupan manusia.
- Tdk langsung → Bahan beracun yg tdk dpt dihancurkan seperti
limbah pembuatan insektisida dan peptisida,
jika dibuang ke linggkungan akan oleh bakteri
dan masuk dlm mata rantai makanan.

→ Emulsi harus tdk lebih dari konsentrasi yg membahayakan.


o Ada 2 (dua) pendekatan berhubungan dgn emisi

1. Treatment Effluent : Pengolahan effluent dgn incenerasi,


penghancuran biologis, dan lainnya, yg tdk
menhasilkan bahan aman utk dibuang
dilingkungan, disebut end-of-pipe treatment
Limbah tdk dpt dimusnahkan → Konsentrat terlarut
→ diubah secara physical & kimia
Jadi pengolahan end of pipe tdk dpt menyelesaikan masalah,
tp menimbulkan masalah baru.
Contoh : Lart. Mengadung logam berat
→ treat. Kimia → ↓ (sludge) → landfil
2. Minimasi Limbah
Sumber limbah dimonitor dan dikontrol.
Keuntungan : - Cost waste treatment ↓
- Cost raw material ↓

 Ada 2 (dua) klas limbah dari proses kimia yg dpt diidentifikasi :


1. Lapisan kedua dari Onion model, yaitu : reaksi, aeparasi dan sistem
recycle → menghasilkan limbah proses.
2. Lapisan terluar dari Onion model (Utility sistem)
→ Utility waste : - fuel combustion
(CO2,SO2,NO2)
- steam generation
TIGA PROSES SUMBER LIMBAH
1. Reaktor : BP
2. Separasi dan Recycle sistem → terbatas
3. Proses Operasi → - Start up & Shut down utk proses kontinu
- Pembersihan Alat, dll

 Limbah Utilitas : dpt berasal dari :


furnace
steam boiler Waste combustion gas
gas turbine (CO2, SOx, NOx & Partikel)
diesel engines
CO2, SOx, N2O → Efek Green House
NOx, SOx → Efek Acid Rain
NOx, Partikulate → Smog

MINIMASI LIMBAH DARI REAKTOR

1. Bila tdk memungkinkan utk merecycle feed yg tdk bereaksi,


dpt dgn rx. Konversi rendah.
2. F1 + F2 → P + BP
3. F1 + F2 → P
P → BP (waste)
4. Impurities dlm umpan → waste (BP) cara reaksi utk sistem yg lain.
5. Waste BP terbentuk, hal tsb dpt diperbaiki dgn cara reaksi utk
sistem lain.
6. Limbah oleh katalis
 CARA MENGURANGI LIMBAH DARI REAKTOR

1. Pengurangan limbah, bila daur ulang sulit.


 Meningkat konversi reaksi irreversible tunggal. Umpan yg
tdk bereaksi, tdk dpt dipisahkan ataupun didaur ulang → perlu x ↑.
Jika rx nya irreversible, x ↓ → x ↑ dgn cara Ѳ ↑ dlm reaktor
( T atau P ↑)
 x ↑ untuk rx reversible tunggal.
Hal ini bertambah sulit, apabila tdk dpt dipisahkan ataupun
didaur ulang.
•Untuk meningkatkan konversi kesetimbangan (Xe), dengan cara :

- Reaktan berlebihan, ratio reaktan ↑ → Xe ↑


- Pengambilan produk selama rx berlangsung
(pemb. H2SO4 dari SO2 & O2 → absorbsi dgn H2O)
- Konsentrasi inert, Xe ↑ dgn jumlah mol ↑.
- Temperatur reaksi : T ↑ → rx endotermis Xe ↑
T ↓ → rx eksotermis
- Tekanan reaktor
Pengurangan mole → Xe ↑
2. Mengurangi limbah BP
Dapat dihindari dgn rx. Kimia yg lain meninjau reaction path.

3. Mengurangi limbah dari reaksi


F1 + F2 → P
P → BP (limbah)
Type Reaktor → Selektivitas max.
Konsentrasi reaktor, agar S ↑ dengan cara :
- Umpan exess (bila umpa > 1)
- Konst. Inert ↑, bila rx reversible termasuk jumlah mol ↓ dan
sebaliknya.
- Daur ulang limbah BP, bila rx reversible.
 T dan P reaktor → selektivitas baik
 Katalis, ganti katalis → rx berbeda.

4. Mengerungai limbah dari impurities umpan.


Perlu adanya feed purifikation, hal ini akan mengurangi biaya :
- product separation cost
- waste disposal cost
- raw mat’s cost

5. Ubah limbah BP → komponen umpan


O2
(misal : HCl → Cl2 + H2O)
6. Mengurangi limbah katalis

→ katalis heterogen → pemisahan mudah

Untuk menghindari loval hot spot dan umur pakai katalis :


- Distribusi aliran baik
- Heat transfer yg lebih baik
- Pemberian diluent
- Instrumentasi dan control yg baik.
Minimasi Limbah dari Pemisahan dan Sistem Recycle.

1. Recycle aliran limbah secara langsung.


2. Menghilangkan impurities dlm umpan.
3. Menghilangkan extra material utk pemisahan
4. Menambah unit pemisahan.
5. Mengadakan reaksi lain dan pemisahan aliran limbah → Recovery ↑

Minimasi limbah dari Proses Operasi

1. Start-up/Shutdown (proses kontinu)


2. Product Change over → cleaning
3. Pembersihan alat (Mantenance) & bocor
• Disarankan :
- Low inventories
- Mengurangi frekuensi shutdown
- Ubah proses dari Batch → kontinue
- Pengadaan intermediate storage → bisa dipakai lagi untuk keperluan
yg sama
- Membuat schedule utk change over

Minimasi limbah Utilitas


1. Produk pembakaran → CO2, SO, NO dan partikel
(metal oksid, C, HC)
→ Debu
2. Efisiensi energi → hot utility (CO2, SOx, NOx)
3. Local & Global Emissions
Furnace → 1 Megawatt, 90 % → 300 CO2/j
4. Fuel switch
Batubara → natural gas → CO2 ↓ sebesar 40%
SOx, NOx, ↓
5. Limbah dari steam system
Air → ion – exchange
Regenerasi → Acid
Limbah
→ Alkali
Limbah air dari Boiler blowdown (2-10%)
(agar tdk terjadi penimbunan padatan terlarut)
6. Limbah dari Cooling Water blowdown
CONTOH-CONTOH
PERMASALAHAN
1. Daur ulang aliran limbah secara langsung

Contoh : Proses pembuatan Iso Propyl Alkohol dengan Dehidrasi


langsung Propilen.

Reaksi : C3H6 + H2O → (CH3)2CHOH


propilen air Iso propil alkohol

 Propilen mengandung propan sebagai kotoran.


 Terjadi pembentukan BP : Di Iso propilen Eter
 Hasil dari reaktor didinginkan dan dipisahkan, uap hasil pemisahan
(C3H6 dan C3H8) di daur ulang ke reaktor, dan sebagaian
di purge untuk mencegah menumpuknya propana.
 Kolom Distilasi C1 menghilangkan komponen ringan (DIPE).
Kolom kedua (C2) membuang H2O se-banyak2 nya untuk
mendekatkan ke komposisi campuran azeotrop iso propil
alkohol- air. Kolom C3 adalah distilasi azeotrop menggunakan
Etrainer, sbg entrainer dipakai DIPE.
 Limbah air keluar proses dari dasar kolom C2 dan Decanter setelah
kolom distilasi Azeotrop. Keduanya berupa H2O yg masih
mengandung sejumlah kecil bahan organik. Jadi perlu diolah dulu
sebelum dibuang.
 Pengolahan dpt dihindari dg cara mencampur dgn air bersih, kmdn
dimasukkan ke reaktor
 Pada proses ini aliran limbah dpt di daur ulang langsung ke dlm arus
air bersih. Ini merupakan cara termudah utk mengurangi pengolahan
limbah.
2. Menghilangkan Impurities dalam umpan

Contoh : Pada proses Pembuatan Isopropil Alkohol, umpan propilen


mengandung kotoran propana
- Propana diambil dgn proses purge, menyebabkan limbah propilen
dgn sedikit isopropilalk.
- Dari purge dpt dikurangi limbahnya bila propilen dimurnikan dulu
sebelum masuk reaktor. Purifikasi umpan dpt dgn Distilasi.
Contoh lain : Reaksi Oksikhlorinasi : Etilen, HCl, dan Oksigen
direaksikan menhasilkan dikhloroetana

C2H4 + 2 HCL + ½ O2 → C2H4Cl2 + H2O


Etilen udara dikkloroetana
a. Dengan udara tanpa daur ulang

 Hasil :
0,71 kg Vent/kg dikloroetan

b. Udara diganti dengan oksigen murni.

 Proses berbasis O2, dpt dipakai


C2H4 berlebih, akan menaikkan
konversi HCl tanpa mengurangi
Yield Etilen.

Kelemahan :
- Masalah keselamatan kerja, dalam aliran keluar reaktor. Etilen yg tdk
bereaksi dgn O2 dpt menimbulkan peledakan
- Untuk menghindari campuran mudah meledak, dengan Nitrogen
sedikit yg berasal dari Bleed off.
3. Mengjilangkan bahan tak berguna utk pemisahan.
 Bahan tdk berguna dlm proses, dihilangkan dgn pemisahan.
Cara : Dgn menambah pelarut bhn organik, kadang2 dipakai asam
atau basa utk pengendapan bahan lain dlm larutan
Contoh : Proses pembuatan Vinil Khlorida.
Langkah awal proses : Etilen dan direaksikan menghasilkan
dikhloroetana.
C2H4 + Cl2 → C2H4Cl

Reaktan atilen dan khlorine dilarutkan dlm cairan dikhloroetane,


T dijaga 45⁰C-65⁰C dgn katalis, rx eksotermis.

C1 : Kolom utk kompnen ringan


C2 : Kolom utk komponen berat
T1 : Acid wash
T2 : Alkali wash
 Panas reaksi dibuang dgn pendingin air
 Dikloroetan kotor diambil dari reaktor sbg cairan, Feriklorida
diambil dgn mencuci pakai alkali encer dan dimurnikan dgn
distilasi
 Bahan yg dipakai utk pemisahan Feri klorida dpt di daur ulang,
ttp harus di purge
 Aliran limbah kontaminan dan HCl harus diolah sebelum dibuang.
Masalah : Katalis feri klorida keluar dari reaktor bersama hasil,
ini dpt dipisahkan dgn pencucian
 Jika reaktor yg dipakai dpt dibuat tanpa Feri klorida keluar bersama
hasil, effluent tak perlu dicuci dan dinetralkan.
 Karena feri klorida tdk volatil, caranya dgn kondisi T campuran
reaksi pd titik didihnya, dan hasil diambil berupa uap,
Feri tertinggal dlm reaktor.

Kelemahannya :
Jika campuran reaksi mendidih,
akibatnya : Etilen dan khlorine diambil
dari fase cair, konversi kecil dan hasil
samping berlebih

Dapat diatasi dgn :


Etilen dan Chlorine dilarutkan kedalam
dikloroetane cair yg disirkulasi,
keduanya akan larut dan bereaksi
membentuk dikloroetane baru.
 Reaktor bentuk U, sirkulasi disebabkan efek pengangkatan gas dan
efek termosipon.
 Reaktan masuk dari dasar, pd hidrostatik head yg menjaga
pendidihan. Reaksi akan sempurna pada 2/3 tinggi diatas kaki.
Mula2 bentuk cair, naik keatas scr kontinue, pendidihan dimulai,
akhirnya bentuk campuran uap cair.
Etilen sedikit berlebih, konversi khlor dpt → 100%

→ Dpt mengurangi pengolahan limbah & kehilangan bahan.


4. Menambah pemisah dan daur ulang
 Bila dijumpai kondisi ekstrim dgn aliran purge maka perlu
dipertimbangkan bgmn ukuran purge dikurangi dgn pemurnian
umpan.
 Jika cara ini kurang ekonomis perlu dipertimbangkan menambah
unit pemisah.
 Bahan ter recovery ↑, cost pemisahan dan daur ulang ↑.

5. Tambahan reaksi dan pemisahan aliran limbah.


 Kadang2 perlu menambahkan dlm bentuk raksi lain,
agar pemisahan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai