2. Berdasarkan fungsinya :
A. Tanaman penghasil gula (Sugar Crops)
B. Tanaman Kacangan (Legume Crops)
C. Tanaman pangan/padi-padian (Cereal Crops)
D. Serat (Fiber Crops)
E. Industri (Tembakau)
F. Pangan/ubi-ubian (Tuber Crops)
BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM
PENGGUNA: Konsumen
Pasar
Pabrik pengolah
KERANGKA BERPIKIR
Teknik Biotik
Agronomi
(Gulma)
Faktor Faktor
Internal Eksternal Abiotik
(I. chy)
Menghambat Mendukung
Proses Fisiologi
(Fotosintesis, Respirasi)
Pertumbuhan Vegetatif
Pertumbuhan Generatif
Rendah Tinggi
Hasil Akhir
- Menurun Meningkat +
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN
- Reaksi fotosintesis :
6CO2 + 12 H2O Energi Cahaya C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
Khlorofil
Input Fotocintesis Output
Respirasi
- Pertumbuhan tanaman ditentukan oleh kinerja zat pengatur
tumbuhan
Alami (Hormon Pertumbuhan)
- ZPT dihasilkan tanaman
Buatan Tiruan, sintesis
Memacu
- ZPT
Pertumbuhan
Buatan
- Sifat khas ZPT:
- Pada konsentrasi sangat rendah, mampu berpengaruh nyata
terhdap proses fisiologi tanaman
- Konsentrasi (ppm) sangat rendah
- Auksin
Bunga
Germination Requirements
Perlu diketahui, sebagai :
1. Pedoman penanaman
2. Dasar penentuan perlakuan khusus Pematahan/perpanjangan
dormansi
3. Pedoman pengendalian pada biji gulma
Persyaratan lingkungan:
Konst air
rendah
Air masuk (a) (a > b)
Air keluar
Air riil yang terserap
(b) biji = a - b
Suhu
Ada 3 suhu kritis untuk perkecambahan biji (suhu (kardinal) :
1. Suhu Minimum: Suhu terendah yang menyebabkan kecepatan dan
persentase biji berkec. minimal
2. Suhu Optimum: Suhu yang menyebabkan kecepatan dan
prosentase berkec. maksimal
3. Suhu Maksimum: Suhu tertinggi yang menyebabkan kecepatan
dan persentase biji berkecambah minimal
Suhu sub optimal: Suhu diatas titik beku, tetapi di bawah suhu
minimum yang umumnya menghambat
perkecambahan
Kecepatan Perkec.
Sub optimal
Suhu
Titik
1 2 3
beku
Suhu berganti (Alternating Temperature)
- Biji tanaman pakan ternak
Berkecambah lebih baik, bila
- Paspalum mengalami suhu berganti,
- Festuca daripada suhu konstan
Dasar Teorinya:
4. Teori zat penghambat
Tinggi Memacu pembentukan zat penghambat (ABA)
Pada suhu
Rendah Menghambat pembentukan zat penghambat
B. Teori oksigen
Tinggi Terjadi penghambatan suplai O2
Pada suhu (biji mengalami dehidrasi volu,e biji mengecil
kulit menebal, kaku, rigid impermeabel
Rendah terjadi peningkatan suplai O2
Kesimpulan :
Zat penghambat meningkat Perkec. Biji
Tinggi
Suplai O2 menurun terhambat
1. Water Absorption
- Merupakan proses paling awal pada fase perkec.
- Proses penting, sangat menentukan terhadap keberlangsungan
proses-proses berikutnya
- Setelah proses “W.A” diikuti: pelunakan kulit biji dan pengembangan
biji (swelling of the seed)
- Proses “W.A” berlangsung melalui Imbibisi dan Osmose, O.k.i tidak
perlu energi
- Setelah air melewati kulit biji, akan diserap embrio dan endosperm,
terjadi ‘pembengkakan’, pendesakan kulit biji yang melunak,
akhirnya muncul ‘radicle’
Mekanisme Kerja Enzim:
- Setelah terjadi penyerapan air (rehydration), enzim ‘diaktivir’,
kemudian masuk ke dalam endosperm dan mencerna zat makanan
cadangan
- Senyawa hasil rombakan, larut dalam air dan ammpu berdiffusi, dan
ditranslokasikan dari daerah jaringan penyimpanan makanan
(source) ke daerah yang membutuhkan (sink)
3. Food Transfer
- Pada embrio, jaringan pengangkut (Conductive tissue) masih sangat
sederhana
- Oki pengangkutan dilakukan dengan cara diffusi atau osmose (dari
satu sel ke sel) hidup lainnya, disebut “Streaming System”
4. Assimilation
- Adalah: proses pembentukan kembali (rebuilding process) senyawa-
senyawa sederhana menjadi kompleks
- Proses ini perlu energi (diperoleh dari respirasi)
5. Respiration
- Adalah : proses perombakan sebagian makanan cadangan (stored
food) menjadi senyawa sederhana
- Perlu supply oksigen yang cukup
- Disebut pula: Proses reduksi dan pelepasan energi (“Reducing and
Energy Relaasing Process”)
SISTEM PERTANAMAN
(CROPING SYSTEM)
Adalah : cara pengaturan dan pemilihan tanaman yang dibudidayakan
disebidang tanah tertentu dalam jangka waktu tertentu.
1. HASIL TANAMAN
Produk tanaman yang dipanen per satuan luas lahan
2. PRODUKSI TANAMAN
Produksi tanaman yang dipanen per satuan luas wilayah per satuan
waktu
3. HASIL EKONOMI TAN (Economic Yield)
Bagian tanaman yang dipanen yang memiliki nilai ekonomi.
4. HASIL LIMBAH TAN
Bagian tanaman yang dipanen tetapi tidak memiliki nilai ekonomi.
5. HASIL BIOLOGI TAN (Biological Yield)
Hasil total tanaman yang dipanen (Hasil ekonomi + Limbah) tanaman
6. INDEKS PANEN (HARVEST INDEX)
Nisbah dari hasil ekonomi terhadap hasil biologi
I.P = Hasil Ekonomi
Hasil Biologi
Tan HMT (Hijauan Makanan Ternak)
/ Forage Crops : I.P mendekati 1
Sistem budidaya tanaman
Pengertian :
Sistem pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam nabati melalui
upaya manusia yang dengan modal, teknologi dan sumber daya lainnya
menghasilkan barang guna memenuhi kebutuhan manusia secara baik
Azas :
Manfaat, lestari, dan berkelanjutan
Tujuan :
1. Meningkatkan dan memperluas penganekaragaman hasl pertanian
guna memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, industri
dalam nenegri dan memperbesar eksport;
2. Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani
3. Mendorong perluasan dan pemerataan kesempatan berusaha dan
kesempatan kerja