M AT E R I S E J A R A H I N D O N E S I A K E L A S X
•Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi
4.3 Menyajikan informasi mengenai kehidupan manusia 1. Mempresentasikan hasil diskusi tentang kehidupan
purba dan asal-usul nenek moyang bangsa indonesia manusia purba dan asal-usul nenek moyang bangsa
(Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu) dalam bentuk indonesia (Melanesoid, Proto, dan Deutero Melayu)
tulisan dalam bentuk tulisan
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning dan
pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan mampu menjelaskan perkembangan bumi dan
munculnya makhluk hidup, Menjelaskan proses terbentuknya kepulauan Indonesia,
Menjelaskan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia, Mengidentifikasi manusia purba di
Indonesia, serta Menjelaskan corak kehidupan dan hasil-hasil kebudayaan pada masa
praaksara Indonesia dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses
pembelajaran, bersikap jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap
responsif (berpikir kritis) dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan
bekerjasama dengan baik.
KARAKTER
A K T I V I TA S
M A N U S I A PA D A
Pola Hunian MASA PRA AKSARA
• Pola hunian manusia purba paling awal Guna mengetahui
yaitu dengan melakukan pola hunian corak kehidupan
yang masih berpindah-pindah
(nomaden). Kondisi ini terjadi pada masa manusia pada zaman
paleolitikum (zaman batu tua). pra aksara dapat
• Sedangkan manusia purba mulai diamati melalui
menerapkan pola hunian menetap ketika berbagai aspek
memasuki masa mesolitikum (zaman kehidupannya, pola
batu tengah)
perkembangan tersebut
dapat diamati melalui
pola hunian atau
berbagai tempat tinggal
POLA HUNIAN MEMPERLIHATKAN 2
KARAKTER KHAS
Kedekatan dengan sumber air Kehidupan di alam terbuka
• Dengan adanya kedekatan dengan sumber • Selain corak hunian yang berhubungan
air, karena air merupakan factor yang dengan kedekatan sumber air, manusia
sangat penting bagi keberlangsungan purba juga memanfaatkan berbagai
kehidupan. sumber alam yang tersedia di sekitar
lingkungannya. Salah satunya dengan
memanfaatkan gua-gua untuk dijadikan
tempat tinggal sementara.
HAL INI DIBUKTIKAN DENGAN :
Dilihat dari aspek geografis,
Hampir semua fosil manusia purba masyarakat pada zaman pra aksara
yang ditemukan berada di sekitar cenderung untuk hidup di daerah
sepanjang aliran sungai besar (air) lembah atau sungai dibandingkan
dengan di daerah pegunungan.
Masa Perundagian
Manusia purba hidup secara berkelompok meskipun dalam
Masa Berburu dan
jumlah relatif kecil sekira 10–15 orang. Mereka hidup secara
Mengumpulkan
berpindah-pindah (nomaden), dan tinggal di gua-gua karang
sekitar sungai, danau, atau pantai. Makanan
Sebagian besar hasil kebudayaan peninggalan masa berburu
Masa berburu dan
dan mengumpulkan makanan berupa alat-alat batu yang
mengumpulkan makanan
masih sederhana. Beberapa peralatan tersebut yaitu kapak
perimbas, kapak genggam, kapak penetak, dan alat-alat serpih merupakan tahap awal
(flakes). kehidupan manusia. Pada
masa ini manusia
menghabiskan 90%
waktu hidupnya dengan
berburu dan
mengumpulkan
makanan.
MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN
MAKNAN
T I NG K AT S E D E R H A N A T IN G K AT L A N J U T
• Alat komunikasi berupa isyarat • Sudah mula menetap dengan tinggal di gua-
gua pedalaman atau ceruk batu di tepi pantai
• Telah mengenal pembagian kerja
• Peralatan sudah lebih halus
• Peralatan kehidupan masih sangat sederhana
• Sudah mulai tahu cara menyimpan sisa
• Manusia purba pendukung adalah homo
makanan, mengenal cara penguburan mayat,
erectus dan system kepercayaan
Diperkirakan telah muncul sistem masyarakat yang dipimpin Masa Bercocok
oleh seorang kepala suku. Pemilihan kepala suku biasanya Tanam dan
dilakukan dengan menggunakan sistem primus interpares, yaitu Beternak
orang yang utama atau paling berpengaruh.
Manusia berhasil membuat perlengkapan pertanian dan Pada masa ini manusia
perkakas rumah tangga yang memiliki permukaan halus dan sudah menetap di suatu
tajam. Benda-benda tersebut yaitu beliung persegi, mata panah, wilayah. Manusia
kapak lonjong, gurdi dan pisau, perhiasan, serta gerabah. memenuhi kebutuhan
Manusia mulai mengenal aktivitas ekonomi perdagangan dari hasil bercocok
dengan sistem barter.
tanam. Pola kehidupan
bercocok tanam
menunjukkan manusia
pada masa ini sudah
dapat menguasai
lingkungan alam.
Masyarakat mulai membentuk kelompok lebih besar dengan
penguasaan terhadap sebuah wilayah. Kelompok masyarakat Masa Perundagian
tersebut dipimpin oleh seorang kepala suku terpandang yang
bergelar datu atau datuk.
Muncul golongan undagi dalam masyarakat. Mereka dapat Masa perundagian
membuat barang-barang logam yang indah sebagai simbol merupakan masa dengan
status sosial. Barang-barang yang dihasilkan antara lain tingkat kebudayaan
nekara, moko, kapak corong, bejana perunggu, dan arca tertinggi pada masa
perunggu. praaksara. Pada masa
perundagian masyarakat
sudah mampu membuat
peralatan dari perunggu
dan mengenal sistem
pembagian kerja
berdasarkan kemampuan
tiap-tiap individu.
SISTEM KEPERCAYAAN
Animisme
• Merupakan sebuah kepercayaan yang memuja roh nenek moyang
• Manusia purba percaya bahwa roh nenek moyang masih berpengaruh terhadap kehidupan
Dinamisme
• Merupakan sebuah kepercayaan yang memuja benda-benda yang dianggap memiliki
kekuatan gaib sehingga benda tersebut dikeramatkan dan dihormati,
Totenisme
• Kepercayaan yang ada sejak zaman dulu adalah totenisme, totenisme adalah kepercayaan
bahwa hewan tertentu dinggap suci karena memiliki kekuatan supranatural.
SISTEM KEPERCAYAAN
Punden
Menhir Dolmen
berundak
Waruga Sarkofagus
Tugas catatlah materi PPT ini ke
dalam buku catatan kamu