Anda di halaman 1dari 11

ANALISA CO2 AGRESIF

PRINSIP
• CO2 agresif adalah CO2 dalam air yg dapat
bereaksi dg marmer (CaCO3) juga dapat
melarutkan logam dari pipa logam.
• CO2 Agresif = CO2 total - CO2 bebas
• Karbondioksida bebas beraksi dg natrium
karbonat atau natrium hidroksida membentuk
natrium bikarbonat
PRINSIP
• Akhir reaksi ditunjukkan dengan indikator
fenol ftalein yg memberikan warna merah
jambu (merah muda) pada pH 8,3.
• CO2 total dalam air adalah jumlah CO2 bebas
dan CO2 dalam bentuk ion karbonat dan
bikarbonat
PENGGANGGU
• Beberapa kation dan anion yg secara kuantitatif
mengganggu kesetimbangan karbondioksida karbonat
mempengaruhi hasil pemeriksaan
• Logam-logam alumunium, kromium, tembaga dan besi
mengakibatkan hasil lebih tinggi. Demikian juga yg
ditimbulkan oleh amine, amonia, borat, nitrit, fosfat, silikat
dan sulfida
• Kandungan ferro tidak boleh melebihi 1,0 mg/l
• Asam mineral serta garam-garam dari asam kuat dan basa
lemah mempengaruhi pemeriksaan, oleh karena itu tidak
boleh ada.
PERSYARATAN
• Maksimum diperbolehkan = 0,0 mg/l
PERALATAN
• Botol oksigen / botol tutup 250 ml
• Pipet gondok 50 ml
• Pipet ukur 10 ml
• Buret
REAGEN
• 1% fenol ftalein dalam 70% alkohol
• 0,2% metil oranye dalam 70 alkohol
• 0,1 N NaOH
• 0,1 N HCl
CARA KERJA
Penentuan Lapangan
1. Sampel dimasukkan ke dalam botol oksigen @ 250 ml
lewat dinding sampai penuh (jangan sampai ada
gelembung udara)
2. Ambil 50 ml sampel tersebut dg pipet gondok,
dibuang
3. Sisa dalam botol oksigen ditambah 3-10 tetes fenol
ftalein (selalu dipergunakan volume indikator yg
sama utk setiap sampel sebagaimana tata cara pada
standarisasi)
CARA KERJA
bila warna sampel menjadi merah, berarti CO 2 bebas
tidak ada.
bila sampel tetap tidak berwarna, titrasi dg 0,1 N
NaOH sampai terjadi warna merah jambu selama 30
detik. Untuk hasil yg paling baik dipergunakan
perbandingan warna standar yg dibuat dg
menambahkan jumlah indikator fenolftalein yg sama
ke dalam 100 ml larutan NaHCO3 dalam gelas ukur.
HASIL PEMERIKSAAN
• Titrasi I membutuhkan a ml 0,1 N NaOH ,
faktor b
• Titrasi II membutuhkan d ml 0,1 N HCl, faktor
e
PERHITUNGAN
• 1 ml 0,1 N NaOH = 4,4 mg CO2
• 1 ml 0,1 N HCl = 6,1 mg HCO3
• Kadar CO2 = a x b x 4,4 x 1000/200 mg CO2 /l
• Kadar HCO3 = { ( d x e ) – ( a x b) } x 6,1 x
1000/200 mg HCO3 /l

Anda mungkin juga menyukai