Anda di halaman 1dari 19

Te s I n t e l e g e n s i U n t u k A n a k

Cevy Amelia.,Cht’s.Mpsi.psikolog
Pengetahuan mengenai kemampuan intelektual atau
intelegensi siswa akan membantu pengajar
menentukan apakah siswa mampu mengikuti
pelajaran yang diberikan serta meramalkan
keberhasilan atau gagalnya siswa yang bersangkutan
bila telah mengikuti pengajaran yang diberikan.

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa prestasi


siswa tidak semata-mata ditentukan oleh tingkatan
kemampuan intelektualnya.

IQ ≠Prestasi Belajar
Inteligensi dan IQ

• IQ atau tingkatan dari Intelligence


Quotient, adalah skor yang diperoleh
dari sebuah alat tes kecerdasan.
• IQ hanya memberikan sedikit indikasi
mengenai taraf kecerdasan seseorang
dan tidak menggambarkan kecerdasan
seseorang secara keseluruhan.
Pengukuran Inteligensi
• Pada tahun 1904, Alfred Binet dan
Theodor Simon, 2 orang psikolog asal
Perancis merancang suatu alat evaluasi
yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi
siswa-siswa yang memerlukan kelas-kelas
khusus (anak-anak yang kurang pandai).
Alat tes itu dinamakan Tes Binet-Simon.
Tes ini kemudian direvisi pada tahun 1911.
F a k t o r - F a k t o r Ya n g M e m p e n g a r u h i I n t e l e g e n s i

1. Keturunan, studi korelasi nilai-nilai test intelegensi diantara anak dan orang
tua atau dengan kakek neneknya, menunjukkan adanya pengaruh faktor
keturunan terhadap tingkat kemampuan mental seseorang sampai kepada
tingkat tertentu.
2. Latar belakang sosial ekonomi ; pendapatan keluarga, pekerjaan orang tua dan
faktor-faktor sosial ekonomi lainnya, berkorelasi positif dan cukup tinggi
dengan taraf kecerdasan individu mulai usia 3 tahun sampai remaja.
3. Lingkungan hidup : lingkungan yang baik akan menghasilkan intelegensi yang
baik, sedang lingkungan yang kurang baik akan menghasilkan intelegensi yang
kurang baik pula.
4. Kondisi fisik : keadaan gizi yang kurang baik, kesehatan yang buruk,
perkembangan fisik yang lambat, menyebabkan tingkat kemampuan mental
yang rendah
5. Iklim emosi dimana individu dibesarkan mempengaruhi perkembangan mental
individu yang bersangkutan.

Disisi lain, faktor-faktor yang mempengaruhi intelegensi lainnya digambarkan oleh Spearman
sebagai berikut :
a) Faktor umum / general faktor
b) Faktor-faktor khusus / spesial faktor
Kemudian, oleh Burt ditambah satu faktor lagi yang menurut pendiriannya faktor tersebut
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap intelegensi individu yaitu, faktor grup / kelompok
Inteligensi dan Bakat
• Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat
kemampuan-kemampuan yang amat spesifik.
• Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini
memberikan pada individu suatu kondisi yang
memungkinkan tercapainya pengetahuan,
kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah
melalui suatu latihan. Inilah yang disebut
Bakat atau Aptitude
Inteligensi dan Kreativitas
Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku
yang inteligen karena kreativitas juga merupakan
manifestasi dari suatu proses kognitif.
Skor IQ yang rendah memang diikuti oleh tingkat
kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi
skor IQ, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang
tinggi pula. Sampai pada skor IQ tertentu, masih
terdapat korelasi yang cukup berarti.
Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan
adanya hubungan antara IQ dengan tingkat kreativitas.
J. P. Guilford menjelaskan bahwa kreativitas
adalah suatu proses berpikir yang bersifat
divergen, yaitu kemampuan untuk
memberikan berbagai alternatif jawaban
berdasarkan informasi yang diberikan.
tes inteligensi hanya dirancang untuk
mengukur proses berpikir yang bersifat
konvergen, yaitu kemampuan untuk
memberikan satu jawaban atau kesimpulan
yang logis berdasarkan informasi yang
diberikan.
Ciri-Ciri Kedelapan Intelegensi Anak

Ada beberapa ciri-ciri tingkah laku anak yang dapat menunjukkan intelegensi yang
dimiliki oleh anak tersebut, berikut penjelasannya.

A. Anak yang Memiliki Intelegensi Linguistik, biasanya memiliki ciri-ciri kebiasaan


(1) berpikir dalam kata-kata;
(2) suka membaca dan manulis;
(3) menyukai cerita;
(4) suka bermain permainan kata;
(5) punya memori bagus untuk nama, tempat, tanggal, puisi, lirik dan hal kecil;
(6) mengetahui mengeja itu mudah;
(7) punya kosa kata yang berkembang baik.

B. Intelegensi Logika dan Matematika, biasanya memiliki ciri-ciri kebiasaan


(2) mudah melihat pola;
(2) suka ide-ide abstrak;
(3) suka permainan strategi dan teka-teki logika;
(4) menjumlah dengan mudah di luar kepala, mengajukan pertanyaan yang besar, misalnya “dimana
alam semesta berakhir”;
(5) menggunakan computer;
(6) membuat alat untuk menguji benda yang tidak Anda mengerti;
(7) berpikir dalam kategori melihat hubungan antar ide.
C. Intelegensi Spasial, biasanya memiliki ciri-ciri kebiasaan
(1) berpikir dalam Imagedan gambar;
(2) mudah mengingat dimana benda telah diletakkan;
(3) suka menggambar, merancang, membangun, melamun;
(4) membaca peta dan diagram dengan mudah;
(5) mengerjakan teka-teki jigsaw dengan mudah;
(6) terpesona oleh mesin;
(7) meniru gambar dengan akurat.

D. Intelegensi Musikal, biasanya memiliki ciri-ciri kebiasaan


(2) sering bernyanyi, bersenandung atau bersiul sendiri;
(2) ingat melode;
(3) punya indera yang baik untuk ritme;
(4) memainkan sebuah instrument;
(5) sensitif terhadap suara di lingkungan;
(6) perlu musik sewaktu belajar.

E. Intelegensi Fisik/Kinestetik, biasanya memiliki ciri-ciri kebiasaan


(3) mengingat melalui sensasi fisik;
(2) sulit duduk diam yang lama;
(3) punya intuisi tentang jawaban ujian;
(4) bagus dalam olahraga dan tari atau acting atau mime;
(5) punya koordinasi yang sangat bagus;
(6) berkomunikasi dengan baik melalui isyarat;
(7) belajar paling baik melalui aktivitas fisik;
(8) simulasi dan role play;
(9) meniru orang dengan mudah.
F. Intelegensi Interpersonal, biasanya memiliki ciri-ciri kebiasaan
(1) memahami orang dengan baik;
(2) belajar paling baik dengan berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain;
(3) bagus dalam memimpin dan mengorganisir;
(4) mengerti perasaan orang lain;
(5) penengah di antara orang-orang;
(6) suka bermain permainan sosial;
(7) mendengarkan orang lain dengan baik.

G. Intelegensi Intrapersonal, biasanya memiliki ciri-ciri kebiasaan


(1) suka bekerja sendiri;
(2) memotivasi dirinya sendiri;
(3) intuitif;
(4) mempunyai perasaan sendiri;
(5) berkemauan kuat dan punya pendapat personal yang kuat;
(6) menentukan tujuan sendiri;
(7) percaya diri;
(8) reflektif;
(9) sadar akan kekuatan dan kelemahan pribadinya sendiri.

H. Intelegensi Naturalistik, biasanya memiliki ciri-ciri kebiasaan


(2) mengenali flora dan fauna;
(2) membedakan dan mengenali pila di alam;
(3) menggunakan hal-hal umum dan khas untuk mengkategori dan mengolompokkan fenomena; menggunakan
kriteria secara konsisten;
(4) menggunakan kemampuannya ini secara produktif, misalnya bertani, memelihara binatang, perlindungan.
C i r i – c i r i a n a k m e m i l i k i i n t e l i g e n s i ti n g g i d a n r e n d a h

C i r i – c i r i a n a k m e m i l i k i i n t e l i g e n s i ti n g g i
1.Memiliki kemampuan verbal yang baik
2.Memiliki pengetahuan umum yang luas
3.Memiliki pemahaman yang tinggi akan teks
4.Memiliki kemampuan aritmatik yang baik
5.Memiliki kemampuan pengabstraksian fikiran yang baik.
6.Memiliki kemampuan mengingat yang tinggi.
7.Memiliki banyak kosa kata
8.Memiliki kemampuan visual motorik yang terkoordinasi baik.
9.Menyukai akan detail
10.Memiliki kemampuan perencanaan yang baik
11.Memiliki kemampuan alasan non verbal
12.Memiliki kemampuan analisis hubungan dari bagian- bagian dari suatu yang
berhubungan satu sama lain.
C i r i – c i r i a n a k m e m i l i k i i n t e l i g e n s i ti n g g i d a n r e n d a h

Ciri –ciri anak memiliki inteligensi Rendah


1. Berfungsinya kemampuan kognisi, namun di bawah rata-rata.
Kondisi ini membuatnya mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir.
2. Rata-rata prestasi belajarnya kurang dari 6.
3. Daya tangkap terhadap pelajaran lambat.
4. Pernah tidak naik kelas.
5. Dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik sering terlambat dibandingkan
teman seusianya.
6. Cenderung kesulitan dalam mengikuti petunjuk yang memiliki banyak
langkah/kompleks.
7. Memiliki self image yang buruk. Misalnya pemalu, pendiam, kurang percaya diri,
menarik diri dari lingkungan sosial dan sebagainya. Sehingga anak akan mengalami
kesulitan berteman.
8. Memiliki daya ingat yang memadai, namun lambat dalam mengingat.
9. Menguasai suatu ketrampilan dengan lambat, dan untuk beberapa kemampuan bahkan
tak dapat dikuasai.
10. Terbatasnya kemampuan koordinasi.
Test IQ (Inteligent Quotient)

Fungsi dari Test IQ (Inteligent Quotient) adalah psikotes yang bertujuan untuk


memperoleh nilai yang dapat mencerminkan tingkat kecerdasan individu yang
melakukan Test IQ tersebut. 
Test IQ sendiri ada beberapa macam, ada yang berupa pertanyaan tertulis dan ada juga 
pertanyaan berupa gambar. Kata“kecerdasan” sendiri merupakan istilah umum yang
sering dipakai untuk menjelaskan sejumlah kemampuan, seperti menalar, merencanakan,
memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan
belajar. Kecerdasan sangat erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh
individu. Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa
disebut sebagai tes IQ.

Adapun manfaat dan fungsi dari Tes IQ anak adalah :


1.Untuk mengukur tingkat kecerdasan seseorang.
2.Untuk melihat sejauh mana potensi yang dapat dikembangkan secara maksimal.
3.Untuk mengkreasikan antara tingkat kecerdasan dengan hasil belajar yang selama ini
dicapai (apabila IQ tinggi seharusnya berbanding lurus dengan prestasi belajar)
Untuk mendeteksi kesulitan belajar yang disebabkan oleh faktor kemampuan atau
faktor yang lain seperti kemalasan dan sebagainya.
4.Dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan jenjang pendek/panjang.
Untuk skor tes IQ yang dihasilkan berkisar 70 – 169 dengan pengelompokan sebagai
berikut :
140 – 169 : Very superior (sangat pandai)
120 – 139 : Superior (pandai)
110 – 119 : High Average (diatas rata-rata)
90 – 109 : Average (rata-rata)
80 – 89 : Low average (dibawah rata-rata)
70 – 79 : Barderline (lambat belajar)

Dengan mengetahui manfaat dan fungsi dari Test IQ tersebut maka dapat dijadikan dasar
untuk membantu mengarahkan, membimbing dan mendidik anak atau siswa kita sesuai
dengan tingkat kecerdasan mereka masing-masing.
LATIHAN.

Berapakah titik hitam ?


LATIHAN.

Itu gunung atau beruang ?


LATIHAN.

Ada berapa wajah yang bisa Anda liat?

Anda mungkin juga menyukai