Anda di halaman 1dari 32

Obat Hipoglikemik Oral

 Rani Nisaul Karomah 1408010001


 Saskia Salsa N 1408010002
 Hermariasi Panjaitan 1408010004
 Theresia A. Nor 1408010005
 Gloria Josephin T 1408010006
 Dewa G. Eka Yudistira 1408010007
 Samuel Yan Touw 1408010009
 Ansieta V.C Bulu Olu 1408010010
FAKULTAS KEDOKTERAN
 Natalya Dethan 1408010011
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
 Rendy C. Nunuhitu1408010012
 Sri J.W Adang Djaha 1408010013
2015/2016
 Alexandro Valent H 1408010014
 Imelda Maria Mauti 1408010015
 Sofiana P. Go’o 1408010016
 Maria P.M Letor 1408010017
 Janet Edrina Ung 1408010018
 Anastasya R. Lian 1408010019
Obat Hipoglikemik Oral

Penghambat
Golongan Golongan
Enzim Α- Tiazolidinedion
Golongan Meglitinide Biguanida
Glikosidase
sulfonilurea

Golongan
Golongan
agonis reseptor
GLP-1 inhibitor dipeptil
peptidase-4
Golongan Sulfonilurea

Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi


insulin di kelenjar pancreas, oleh sebab itu hanya
efektif apabila sel-sel β Langerhans pankreas masih
dapat berproduksi
Tolbutamid

Generasi
pertama Klorpropamid

Tolazamid

Gole
man
sulfo
nilur
ea

Gliburid

Generasi
kedua
Glipizid
Efek samping

1. Gangguan saluran cerna (mual, diare, sakit perut,


hipersekresi asam lambung dan sakit kepala)
2. Gangguan susunan syaraf pusat (vertigo, bingung,
ataksia dan lain sebagainya).
3. Gejala hematologik termasuk leukopenia,
trombositopenia, agranulosistosis dan anemia
aplastik dapat terjadi walau jarang sekali.
Interaksi Obat
senyawa-senyawa yang dapat  Dikumarol
meningkatkan risiko  Kloramfenikol
hipoglikemia sewaktu pemberian  penghambat MAO (Mono
obat-obat hipoglikemik
Amin Oksigenase)
sulfonilurea antara lain:
 Alkohol
 Guanetidin
 Insulin
 steroida anabolik
 Fenformin
 Fenfluramin
 Sulfonamida
 klofibrat.
 salisilat dosis besar
 Fenilbutazon
 Oksifenbutazon
 Probenezida
Peringatan dan Kontraindikasi
 Klorpropamida dan glibenklamida tidak disarankan
untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal
(untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih
dapat digunakan glikuidon, gliklazida, atau
tolbutamida yang kerjanya singkat)
 Wanita hamil dan menyusui, porfiria, dan ketoasidosis
 Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada
penderita diabetes yuvenil, penderita yang kebutuhan
insulinnya tidak stabil, dan diabetes melitus berat
 Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung
meningkatkan berat badan
Golongan Meglitinide

•Meningkatkan sekresi insuin dari sel-sel B di pulau


langerhans

•Umumnya senyawa obat hipoglikemik golongan


meglitinida dan turunan fenilalanin ini dipakai dalam
bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral
lainnya.
Kontraindikasi
 Repaglinida
› Pasien gangguan fungsi hepar
› Pasien gangguan fungsi ginjal
 Nateglinida
› Pasien insufiensi hati
Golongan Biguanida
Sediaan biguanid yang tersedia adalah Metformin
biguanid menurunkan resistensi insulin terhadap
jaringan, menurunkan produksi gula hati,
menghambat gluoneogenesis di ginjal, menurunkan
penyerapan glukosa di saluran pencernaan, menekan
glukagon
Efek samping
 Mual
 Muntah
 Diare
 Kecap logam (metailic taste)
 Terkadang bisa terjadi ketosis yang tidak disertai dengan
hiperglikemia

Pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal atau sistem


kardiovaskular, pemberian biguanid dapat menimbulkan
peninggian kadar asam laktat dalam darah, sehingga hal ini dapat
mengganggu keseimbangan elektrolit dalam cairan tubuh.
Kontraindikasi

1. Pasien dengan penyakit hati berat


2. Pasien penyakit ginjal dengan uremia
3. Pasien dengan penyakit jantung kongestif
4. Wanita masa kehamilan
Dosis

Metformin dosis 600-3000mg/hari 2-3 kali sehari.


Bentuk sediaan tablet 500 mg.
PENGHAMBAT ENZIM α-
GLIKOSIDASE (ACARBOSE)
perlambat absorbsi mencegah
Inhibitor enzim a-
polisakarida & peningkatan glukosa
glukosidase
disakarida di usus plasma

 Akarbose dapat digunakan sebagai monoterapi


pada DM usia lanjut atau DM yang glukosa
postprandialnya sangat tinggi.
 sering digunakan bersama anti diabetik oral lain
dan atau insulin.
Efek samping
 Dose-dependent
 Malabsorbsi
 Flatulen
 Diare
 Abdominal bloating
Dosis

Untuk mengurangi efek samping ini sebainya dosis


dititrasi, mulai dosis awal 25mg pada saat mulai
makan untuk selama 4-8 minggu, kemudian secara
bertahap ditingkatkan setiap 4-8 minggu sampai
dosis maksimal 75 mg setiap tepat sebelum makan.
Dosis yang lebih kecil dapat diberikan dengan
makanan kecil (snack)
Tiazolidinedion Hypoglicemic
Oral
Tiga senyawa tiazolidinedion telah digunakan dalam
praktik klinis (troglitazon,rosiglitazon,dan
pioglitazon). Namun,senyawa pertama yang
diperkenalkan (troglitazon) ditarik dari penggunaan
karena menyebabkan toksitas hati yang parah .
Efek
Efek dari tiazolidinedion pada glukosa darah memiliki onset yang lambat
,dan efek maksimum hanya bisa didapatkan 1-2 bulan setelah terapi
 mereduksi output glukosa hati
 meningkatkan uptake glukosa otot
 meningkatkan keefektifan dari dari endogenous insulin
 menurunkan jumlah dari exogenous insulin
 Pereduksian jumlah asam lemak bebas
 Pereduksian jumlah insulin yang bersirkulasi
 Trigliserida mungkin mengalami penurunan
 LDL atau HDL tidak mengalami perubahan atau sedikit peningkatan
 peningkatan berat badan sebesar 1-4 kg
EFEK SAMPING
 Retensi cairan , yang bermanifestasi sebagai
anemia ringan dan edema perifer
 Meningkatkan risiko gagal jantung
 Berkurangnya pembentukan osteoblast
Kontraindikasi
 Wanita hamil
 Pasien dengan penyakit hati signifikan
 Pasien dengan gagal jantung
Dosis
 Piogliazon dapat diminum sekali sehari ,dosis
awal yang lazim adalah 15-30 mg/hari dan
maksimalnya adalah 45 mg/hari
 Rosiglitazone diberikan sekali atau dua kali
sehari ,dosis total lazim adalah 2-8 mg
Inkretin mimetik
 Inkretin mimetik yang digunakan untuk terapi
adalah analog GLP-1 yang resisten terhadap
DPP-4 sehingga memiliki waktu paruh cukup
panjang.
Inkretin GLP-1 (Glucagon like
hormon ini meningkatkan peptide-1)
produksi insulin yang lebih
tinggi setelah pemberian
glukosa oral dibanding
dengan pemberian glukosa
intravena
GIP (Glucose-
dependent Selain meningkatkan
Insulinotropic sekresi insulin &
Polypeptide = Gastric menghambat sekresi
Inhibitory Polypeptide) glukagon

tidak mempengaruhi
sekresi glukagon
Eksenatid

Inketr
in
mimet
ik

Liraglutid
Kedua obat ini tidak
diabsorpsi di saluran
cerna, sehingga harus
diberikan secara injeksi.
Obat ini
dikontraindikasikan pada
ketoasidosis diabetik dan
DM tipe 1
Penghambat DPP-4

menghambat kerja DPP-4 sehingga


Inhibitor DPP-4 mencegah degradasi GLP-1

menurunkan kadar gula darah puasa


dan post prandial, tapi tidak
mempengaruhi kadar insulin plasma

Obat golongan ini tidak


meningkatkan berat badan
dan tidak ditemukan
kejadian hipoglikemia
Sitagliptin

Vildagliptin

Penghambat DPP-4 Saxagliptin

Alogliptin

Linagliptin
Terapi kombinasi obat
hipoglikemik oral dan obat suntik
 Terapi Kombinasi dengan Agonis Reseptor
GLP – 1
 Terapi Kombinasi dengan Inhibitor DPP-4
 Terapi Kombinasi dengan Pramlintid
Terapi Kombinasi dengan Agonis Reseptor GLP – 1

 Eksenatid dan Liraglutid telah disetujui untuk


digunakan pada pasien yang gagal mencapai
kontrol glikemik yang diinginkan dengan
metformin, sulfonilurea, metformin plus
sulfonilurea atau Tiazolidinedion. Pemakaian
agonis reseptor GLP – 1 dengan suatu secret
insulin dapat beresiko menyebabkan
hipoglikemia. Dosis obat – obat yang terakhir
perlu dikurangi pada awal pengobatan dan
kemudian dititrasi.
Terapi Kombinasi dengan Inhibitor
DPP-4

Sitagliptin, saksagliptin, dan linagliptin telah


disetujui untuk digunakan pada pasien yang gagal
mencapai kontrol glikemik yang diinginkan
dengan metformin, sulfonilurea, atau
Tiazolidinedion. Pemakaian inhibitor DPP-4
dengan suatu secret insulin atau dengan insulin
beresiko menyebabkan hipoglikemia dan
mungkin diperlukan penyesuaian dosis obat yang
terakhir untuk mencegah hipoglikemia.
Terapi Kombinasi dengan Pramlintid

Pramlintid telah diberi izin untuk pengobatan yang


diberikan ketika makan bagi pasien dengan
diabetes tipe 2 yang sedang diterapi dengan
insulin, metformin, atau sulfonilurea yang tidak
mampu mencapai sasaran glukosa pasca makan
mereka. Terapi kombinasi ini menurunkan secara
signifikan penyimpanan kadar glukosa pasca
makan dini. Dosis insulin atau sulfonilurea ketika
makan biasanya perlu dikurangi untuk mencegah
hipoglikemia.
Sekian Dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai