Anda di halaman 1dari 11

TUGAS EPIDEMIOLOGI INTERMEDIET

RANDOMIZED CLINICAL TRIAL (RCT)


Oleh:
Giovanny Yan Mario Paridy Man
291231031
ARTIKEL

 Judul artikel: Effects of Psilocybin-Assisted Therapy on Major Depressive Disorder: A


Randomized Clinical Trial
 Penulis: Alan K. Davis, PhD; Frederick S. Barrett, PhD; Darrick G. May, MD; Mary P.
Cosimano, MSW; Nathan D. Sepeda, BS; Matthew W. Johnson, PhD; Patrick H. Finan,
PhD; Roland R. Griffiths, PhD
 Dimuat pada: JAMA Psychiatry Volume 78 Issue 5
 Tahun terbit: 2020
 https://doi.org/10.1001/jamapsychiatry.2020.3285
LATAR BELAKANG

 Gangguan depresi mayor (Major Depressive Disorder/MDD) adalah beban kesehatan


masyarakat yang substansial, tetapi perawatan saat ini memiliki efektivitas dan kepatuhan
yang terbatas. Bukti terbaru menunjukkan bahwa 1 atau 2 administrasi psilocybin dengan
dukungan psikologis menghasilkan efek antidepresan pada pasien dengan kanker dan pada
mereka dengan depresi yang resisten terhadap pengobatan.
TUJUAN

 Untuk menyelidiki efek terapi psilocybin pada pasien dengan gangguan depresi mayor.
METODE PENELITIAN

 Uji klinis terkontrol daftar tunggu acak ini dilakukan di Pusat Penelitian Psikedelik dan
Kesadaran di Johns Hopkins Bayview Medical Center di Baltimore, Maryland.
PARTISIPAN

 Orang dewasa berusia 21 hingga 75 tahun dengan diagnosis MDD, saat ini tidak
menggunakan obat antidepresan, dan tanpa riwayat gangguan psikotik, upaya bunuh diri
yang serius, atau rawat inap memenuhi syarat untuk berpartisipasi. Pendaftaran terjadi
antara Agustus 2017 dan April 2019, dan penilaian hasil utama 4 minggu diselesaikan pada
Juli 2019.
RANDOMISASI

 Sebanyak 27 peserta diacak ke kelompok kondisi pengobatan segera (n = 15) atau


kelompok kondisi pengobatan tertunda (kondisi kontrol daftar tunggu; n = 12). Analisis
data dilakukan dari 1 Juli 2019 hingga 31 Juli 2020, dan melibatkan peserta yang
menyelesaikan intervensi (populasi yang dievaluasi).
HASIL

 Dari peserta yang diacak, 24 dari 27 (89%) menyelesaikan intervensi dan


penilaian pascasesi minggu 1 dan minggu 4. Populasi ini memiliki usia rata-
rata (SD) 39,8 (12,2) tahun, terdiri dari 16 wanita (67%), dan memiliki skor
GRID-HAMD dasar rata-rata (SD) 22,8 (3,9). Skor rata-rata (SD) GRID-
HAMD pada minggu 1 dan 4 (8,0 [7,1] dan 8,5 [5,7]) pada kelompok
pengobatan langsung secara statistik secara signifikan lebih rendah daripada
skor pada titik waktu yang sebanding dari minggu 5 dan 8 (23,8 [5,4] dan
23,5 [6,0]) pada kelompok pengobatan tertunda. Ukuran efek besar pada
minggu ke 5 (Cohen d = 2,5; 95% CI, 1,4-3,5; P < 0,001) dan minggu ke-8
(Cohen d = 2,6; 95% CI, 1,53,7; P < 0,001). QIDS-SR mendokumentasikan
penurunan cepat dalam skor depresi rata-rata (SD) dari awal hingga hari 1
setelah sesi 1 (16,7 [3,5] vs 6,3 [4,4]; Cohen d = 2, 6; 95% CI, 1,8-3,5; P <
0,001), yang secara statistik tetap berkurang secara signifikan selama tindak
lanjut minggu ke-4 (6,0 [5,7]; Cohen d = 2, 3; 95% CI, 1,5-3,0; P < 0,001).
Dalam sampel keseluruhan, 17 peserta (71%) pada minggu 1 dan 17 (71%)
pada minggu 4 memiliki respons yang signifikan secara klinis terhadap
intervensi (≥50% pengurangan skor GRID-HAMD), dan 14 peserta (58%)
pada minggu 1 dan 13 peserta (54%) pada minggu 4 berada dalam remisi (≤7
skor GRID-HAMD).
KESIMPULAN

 Temuan menunjukkan bahwa psilocybin dengan terapi berkhasiat dalam mengobati


gangguan depresi mayor, sehingga memperluas hasil penelitian sebelumnya tentang
intervensi ini pada pasien dengan kanker dan depresi dan studi non-acak pada pasien
dengan depresi yang resisten terhadap pengobatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai