Anda di halaman 1dari 14

WEBINAR

HARI SANTRI
NASIONAL

SYEKH AHMAD KHATIB AS-SAMBASY


ULAMA NUSANTARA
PENDIRI TAREKAT QADIRIYAH NAQSYABANDIYAH

Rabu, 21 Oktober 2020 @Zoom Meeting


SYEKH AHMAD KHATIB AS-SAMBASY

Seorang Tokoh dan Ulama Besar Monume


ntal popular di dunia Tarekat.

Lahir di Kampung Dagang Kabupaten Sam


bas Kal-Bar.

Beliau adalah salah seorang Ulama Besar


Tokoh Sufy yang ajarannya masih eksis da
n berkembang sampai sekarang
Ahmad Khatib Sambas

Lahir di Kampung Dagang Sambas Kalimantan Barat


pada bulan Safar tahun 1217 H bertepatan pada tahu
n 1803 M. Ayahnya bernama Abdul Ghaffar bin Abdull
ah bin Muhammad bin Jalaluddin. Orang tua Khatib S
ambas Perantauan dari Kampung Sange’ Sambas ya
ng kemudian menetap di kampung Dadang.

Pada umur sekitar empat sampai lima tahun Khatib S


ambas tinggal dan diasuh oleh pamannya. Khatib Sa
mbas Muda memperoleh pendidikan dasar seperti m
embaca Alqur’an dan pelajaran shalat dari orang tuan
ya juga pengetahuan dasar lainnya
Selain belajar pada orang tuanya juga belajar dengan
pamannya yang dikenal alim dan wara.
Suatu kejadian yang ajaib disaksikan oleh Khatib Sa
mbas saat berwudhu mau shalat tahajud malam akhir
Ramadhan.
Khatib Sambas melihat peci pamannya tiba-tiba mela
yang ke udara padahal angin tidak bertiup, anehnya l
agi dalam pandangannya pohon-pohon yang ada di p
inggir sungai seolah olah tumbang seperti mau sujud.
Pamannya melihat keajaiban ini mengucapkan Tasbih
kemudian menjelaskan peristiwa ajaib yang terjadi ini
adalah Lailatul Qadr, di mana saat seperti ini doa dika
bulkan oleh Allah SWT. Usai peristiwa itu berlalu pam
annya memanjakan doa kepada Allah memohon agar
Khatib Sambas nantinya dapat menjadi seorang ulam
a besar.
*Dikutip dari buku biografi Syekh Ahmad Khatib Samb
as yang disusun oleh Erwin Marus CS.
Khatib Sambas yang cinta terhadap ajaran Islam pun
ya semangat memperdalam ilmu keIslaman. Maka se
kitar tahun 1820 M berangkat ke tanah Suci Makkah,
belajar ilmu agama Islam dan bermukim di sana.
Dari tulisan Asfia Mahyus disebutkan bahwa Khatib S
ambas di tanah Suci Makkah belajar pada beberapa
ulama antara lain Syekh Dawud Abdullah Al Fatoni, S
yekh Abdul Hafidz Al’Ajami, Ahmad Marzuqi dan Syek
h Shama Al Din.
Dari gurunya tersebut beragam ilmu yang diperoleh n
ya dan kini menunjukkan Pendidikan Khatib Sambas
sangat lengkap dan komprehensif dan kenallah seba
gai tokoh ulama yang menguasai hampir seluruh disi
plin ilmu Islam dan terutama sekali Tasawuf (Tarekat).
Dalam bidang Tasawuf Khatib Sambas belajar kepad
a guru Tarekat Qadiriyah, Syekh Shams Al Din
Berkat keterpelajarannya terutama kesufiannya yang
luar biasa, kehadiran Khatib Sambas telah menimbul
kan kesan yang mendalam pada guru dan teman-tem
an seperguruannya.
Atas dasar kelebihan nya kemudian hari Khatib Samb
as dilantik menjadi Syekh Mursyid Kamil Al-Mutakalli
m. Sekitar tahun 1850an Khatib Sambas memutuska
n untuk mendirikan tarekat jenis baru yang disebut Ta
rekat Qodiriyah Naqsabandiyah.
Ia menyatukan dan mengembangkan metode spiritual
dari dua tarekat Sufi besar yaitu Qodiriyah dan Naqsa
bandiyah menjadi satu tarekat yang saling melengkap
i untuk mengantarkan seseorang menempuh jenjang
perjalanan spiritualnya.
Tarekat Qodiriyah-Naqsabandiyah hasil pemikiran Kh
atib Sambas bukan sekedar penggabungan dua tarek
at yang berbeda lalu diamalkan bersama sama.
TQN ini lebih merupakan sebuah tarekat baru dan be
rdiri sendiri. Didalamnya terdapat unsur unsur pilihan
dari dua tarekat tersebut yang telah dipadukan
Tarekat Qodiriyah-Naqsabandiyah sebagai hasil Khati
b Sambas telah memainkan peranan penting dalam u
paya rekonstruksi Sosio-Religius tradisi dalam tarekat
ini seperti Takbiran, Shalawat, akan terus menyadark
an umat Islam tentang perilaku merevitalisasi (memp
erbarui) kehidupan agama nya yakni dengan cara lebi
h ta’at menjalankan ibadah.
Selain itu melakukan metode “pisikologis moral”. Tare
kat Qodiriyah-Naqsabandiyah berusaha membimbing
seseorang agar dapat memaknai dan merasakan hak
ikat beribadah kepada Tuhan secara sempurna serta
membentuk kesadaran kreatif dalam membangun kes
atuan Jamaah spriritual dan moral
Tarekat yang memiliki aturan dan metode ritual merup
akan sebuah sistem dan kauisme kedisiplinan keaga
maan dan cita. Upaya ini tampak dalam 3 tradisi yang
dikembangkan oleh TQN kepada jamaahnya yaitu:
1. Ajaran pusat teladan itu terhadap guru spiritual :
Syekh atau Khalifah
2. Ajaran kerohanian bertingkat bagi seluruh anggot
anya dalam menaiki jenjang spiritual secara terbu
ka dan kompetitif
3. Ajaran tentang lingkungan atau wilayah ideal suat
u zona yang meniscayakan keagamaan dapat ter
laksana dan terpelihara dengan baik
Tarekat menawarkan agar terus menurus melaksana
kan jihad Intelektual, spriritual dan moral dalam mewu
judkan Insan Kamil. Caranya adalah melalui proses tr
ansformasi makna Takhalli yaitu proses pembersihan
dari sikap dan perilaku tercela, dilanjutkan dengan m
emperkuat transformasi makna Takhalli ; memakai da
n menghiasi diri dengan sikap dan perilaku yang baik
(luhur).
Akhirnya mentransformasikan makna Tajalli yaitu me
ngaktualisasikan diri secara gemilang sebagai dampa
k dari pancaran Keagungan Tuhan
Format dan karakter manusia seperti itulah yang terb
aik dan akan mendapatkan legitimasi ILAHI sebagai
Khairu Ummah yaitu manusia pilihan.
Sehingga secara keseluruhan kinerja pikir, sikap dan
perilakunya senantiasa memancarkan Rahmah (Kese
lamatan) kepada sesamanya tanpa batas ruang dan
waktu.
WALLAHU A’LAM BISSAWAB
TERIMA KASIH

WEBINAR
HARI SANTRI
NASIONAL

SYEKH AHMAD KHATIB AS-SAMBASY


ULAMA NUSANTARA
PENDIRI TAREKAT QADIRIYAH NAQSYABANDIYAH

Rabu, 21 Oktober 2020 @Zoom Meeting

Anda mungkin juga menyukai