CIRI-CIRI KHUSUS
Assyifa Salsabilla Amalia
20210810400007
SASTRA ANAK
Hasyim (1981) mengemukakan bahwa cerita yang diberikan kepada anak hendaknya memiliki ciri
sebagai berikut:
Bahasa yang digunakan haruslah sesuai dengan tingkat perkembangan bahasa anak.
Isi ceritanya haruslah sesuai dengan tingkat umur dan perhatian anak. Pada tahap pertama (kelas
1-3 SD) bacaan untuk anak laki-laki dan wanita dapat disamakan. Untuk selanjutnya (kelas 4-6
SD) secara berangsur-angsur akan kelihatan bahwa anak laki-laki lebih menyenangi cerita
petualangan, olahraga, dan teknik, sedangkan anak wanita lebih menyenangi cerita yang bersifat
kekeluargaan dan sosial.
Hendaknya jangan diberikan cerita yang bersendikan politik tetapi mengutamakan pendidikan
moral dan pembentukan watak.
SASTRA DEWASA
Ciri-ciri sastra dewasa:
Kalimat pada sastra dewasa menggunakan kata-kata yang
dianggap sangatlah rumit dengan berbagai macam diksi yang
dianggap lebih rumit
Sastra akan memberikan sebuah konflik, pengalaman dan juga
sebuah konsep dari kehidupan
Melakukan pembahasan moral, permasalahan jiwa dan juga
psikologi
Mengambil ide cerita yang berasal dari pengalaman seks,
kekerasan dan juga kehidupan masyarakat.
SASTRA POPULER
Ciri-ciri sastra populer:
Banyak dikritik
Komersial
Situational
Kontemporer
Over fictional
SASTRA SERIUS
Ciri-ciri sastra serius:
Sastra serius bersifat tetap
tidak mudah dilupakan dan selalu diingat sepanjang masa.
Sastra serius lebih menonjolkan hakikat kehidupan secara mendalam.
PUISI
Ciri-ciri puisi secara umum:
diksi (pilihan kata) yang digunakan bersifat kias, padat dan indah.
dalam penggunaan majasnya, sangat dominan dalam bahasa puisi tersebut.
dituangkan dalam bentuk bait yang terdiri dari baris-baris, bukan bentuk
paragraf seperti pada prosa dan dialog pada drama.
dalam pemilihan diksi yang digunakan dipetimbangkan dengan adanya
rima dan sajak
alur, setting dan penokohan tidak begitu ditonjolkan
PUISI LAMA
Ciri-ciri puisi lama:
Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan lama seperti jumlah baris, jumlah
bait, bunyi sajak atau rima, jumlah suku kata pada tiap baris, dan irama. Berikut beberapa jenis
puisi lama:
Mantra, adalah sajak yang berisi ucapan-ucapan yang masih dianggap mempunyai suatu kekuatan
gaib.
Pantun, adalah bentuk puisi lama yang memiliki ciri-ciri puisi yang bersajak a-b-a-b, tiap baris
terdiri 8 hingga 12 suku kata, dua baris awal pantun merupakan sampiran, dan dua baris akhir
merupakan isi, dan tiap bait terdiri dari 4 baris.
Karmina, adalah jenis pantun lebih pendek.
Gurindam, adalah jenis puisi lama yang terdiri dari dua baris dalam satu bait, bersajak a-a-a-a, dan
berisi nasihat-nasihat.
Syair, adalah jenis puisi lama yang berasal dari negara Arab, mempunyai ciri tiap bait terdiri 4
baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau sebuah cerita.
Talibun, adalah jenis puisi lama yang memiliki ciri-ciri puisi seperti sebuah pantun genap, yang
tiap baitnya terdiri dari sebuah bilangan genap seperti 6, 8, maupun 10 baris.
PUISI BARU
Ciri-ciri puisi baru:
Nama pengarang atau penulis puisi diketahui.
Tidak terikat jumlah baris, rima, dan irama.
Mempunyai gaya bahasa yang dinamis atau
berubah-ubah.
Puisi cenderung bersifat simetris atau memiliki
bentuk rapi.
Lebih menggunakan sajak syair atau pola pantun.
Puisi biasanya berbentuk empat seuntai.
Terdiri dari kesatuan sintaksis atau gatra.
Pada tiap gatra terdiri dari 4 sampai 5 suku kata.
Isi puisi baru umumnya berisi tentang kehidupan.
PROSA
Ciri-ciri prosa:
Bentuknya Bebas
Mempunyai tema tertentu
Mengalami perkembangan berkelanjutan
Memiliki urutan peristiwa
Mempunyai Latar Cerita
Mempunyai Latar Cerita
PROSA LAMA
Ciri-ciri prosa lama:
● Statis
● Diferensiasi sedikit
● Tradisional
● Terbentuk oleh masyarakat dan hidup di
tengah-tengah masyarakat
● Tidak mengindahkan sejarah atau perhitungan
tahun
● Bahasanya menunjukkan bentuk-bentuk yang
tradisional
● Pokok Cerita
PROSA BARU
Ciri-ciri prosa baru:
Tertulis
Bersifat realistis
Dinamis
Tidak anonim
Dipengaruhi sastra barat
DRAMA
Ciri-ciri drama:
Seluruh kisah dalam cerita drama disampaikan dalam
bentuk dialog, baik dialog antartokoh maupun dialog
tokoh dengan dirinya sendiri (monolog).
Drama harus memiliki tokoh atau karakter yang
diperankan oleh manusia, wayang, atau boneka.
Dalam drama harus terdapat konflik atau ketegangan
yang menjadi inti dari cerita drama.
Durasi waktu pementasan drama dapat berlangsung
selama sekitar tiga jam.
Pementasan drama biasanya dilakukan di atas panggung
yang telah dilengkapi beberapa perlengkapan dan
peralatan untuk menghidupkan suasana.
Pertunjukan drama selalu dilakukan dihadapan penonton
di mana drama tersebut dilakukan sebagai sarana hiburan.
NOVEL
Ciri-ciri novel:
Jumlah kata dalam novel lebih dari 35.000
kata.
Terdiri dari setidaknya itu 100 halaman.
Durasi dakan membaca novel itu setidaknya
2 jam atau 120 menit.
Ceritanya lebih dari satu impresi, efek, serta
emosi.
Alur cerita cukup kompleks dalam novel.
Seleksi cerita dalam karya sastra novel lebih
luas.
Ceritanya lebih panjang, namun tetapi
banyak juga kalimat yang di ulang-ulang.
Novel ditulis dengan narasi kemudian di
dukung dengan deskripsi dalam
menggambarkan atau mengilustrasikan
situasi dan kondisi yang ada di dalamnya.
CERPEN
Ciri-ciri cerpen:
Ceritanya fiktif atau rekaan
Fokus pada satu aspek cerita
Mengungkapkan masalah yang penting
saja
Menyajikan peristiwa dengan cermat
dan jelas
Ceritanya pendek atau singkat
Menggunakan bahasa yang tajam,
sugestif, dan provokatif atau menarik
perhatian
Tokoh yang ditampilkan terbatas sekitar
1-3 orang saja
NOVELET
Ciri-ciri novelet:
Novelet lebih panjang dari cerpen dan
lebih pendek dari novel.
Panjang cerita biasanya 17.500-
40.000 kata.
Jumlah halaman rata-rata 60-150
halaman.
TERIMA
KASIH