Anda di halaman 1dari 12

METODOLOGI

PENELITIAN
TUGAS 4
PERUMUSAN MASALAH DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
PENELITIAN
Profil

Nama : Rida Suci Rahayu


NIM : 18050514026
Prodi : S1 Pendidikan Teknik Elektro
Rumusan Masalah

Rumusan masalah adala Hal-hal yang perlu diperhatikan d


alam membuat rumusan masalah
h sebuah masalah yang
:
mendasari timbulnya per
a. Dirumuskan secara jelas.
tanyaan-pertanyaan sehi
b. Menggunakan kalimat tanya.
ngga dari pertanyaan ter
sebut dapat dilakukan se c. Dapat diuji secara empiris.
buah penelitian untuk m d. Deskripsi tentang kenyataan y
ang
enjawab sesuai dengan
metode ilmiah. e. Disusun dalam bahasa yang j
elas dan singkat.
f. Jelas cangkupannya.
Fungsi Rumusan M Sumber Masalah
asalah
a. Rumusan masalah sebagai ti a. Pengalaman pribadi
tik sentral dalam sebuah pen b. Lanjutan atau perluasan penelitian
elitian. c. Sumber kepustakaan : buku teks, jur
b. Rumusan masalah mampu m nal, laporan penelitian
emberikan sebuah solusi ata d. Forum pertemuan ilmiah dan diskusi
u sebagai penentu. e. Observasi atau pengalaman langsun
c. Rumusan masalah mampu m g dalam praktek
embuka pikiran kita terhadap f. Perubahan paradigma dalam pendidi
suatu permasalahan. kan
d. Sebagai pendorong suatu ke g. Fenomena pendidikan dalam kelas, l
giatan penelitian. uar kelas, dan di masyarakat
h. Deduksi dan teori
Bentuk Rumusan Masalah
1. Bentuk deskriptif
2. Bentuk komparasif
3. Bentuk asosisatif, bentuk ini terbagi m
enjadi 3 yaitu :
a. Hubungan simetris
b. Hubungan kausal
c. Hubungan interaktif/timbal balik
Kriteria Rumusan Masalah

a. Berwujud kalimat tanya atau yang bersifat kalimat interogatif.


b. Kriteria Kedua dari suatu masalah penelitian adalah bermanfaa
t atau berhubungan dengan upaya pembentukan dan perkemb
angan teori.
c. Suatu perumusan masalah yang baik, juga hendaknya dirumus
kan di dalam konteks kebijakan pragmatis yang sedang aktual.
Pengertian Hipotesis

hipotesis adalah sebuah jawaban yang bersi


fat sementara dalam suatu permasalahan ya
ng diangkat oleh seorang peneliti. Yang kem
udian hipotesis tersebut diuji melalui sebuah
penelitian dan hasil dari hipotesis tersebut s
esuai dengan hasil pengujian.
Fungsi Hipotesis

1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tent


ang gejala-gejala serta memudahkan perluasan p
engetahuan dalam suatu bidang
2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubunga
n yang berlangsung dapat diuji dalam penelitian
3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporka
n kesimpulan penyelidikan
Jenis-jenis Hipotesis
Berdasarkan arah penolakan 1. Hipotesis satu sisi
2. Hipotesis dua sisi
Berdasarkan arah/tujuan 1. Directional hypothesis
penelitian 2. Non directional hypothesis
Berdasarkan jumlah variabel 1. Simple hypothesis
2. Complex hypothesis
Berdasarkan terbentuknya 1. Null hypothesis
hipotesis 2. Research hypothesis
Berdasarkan hubungan antar 1. Hipotesis deskriptif
variabel 2. Hipotesis komparatif
3. Hipotesis asosiatif
Berdasarkan cara memperolehnya 1. Hipotesis induktif
2. Hipotesis deduktif
Berdasarkan jenis parameternya 1. Hipotesis tentang rata-rata
2. Hipotesis tentang proporsi
Ciri-ciri Hipotesis Prosedur Uji Hipotesis

1. Hipotesis harus menyatakan hub 1. Merumuskan hipotesis penelitian


ungan 2. Menentukan nilai α dan β yang ak
2. Hipotesis harus sesuai dengan fa an digunakan
kta 3. Menentukan metode statistik yan
3. Hipotesis harus berhubungan den g digunakan
gan ilmu, serta sesuai dengan tu 4. Menentukan kriteria untuk menola
mbuhnya ilmu pengetahuan k dan menerima hipotesis nol (H
4. Hipotesis harus dapat diuji 0) sesuai dengan nillai α yang tel
5. Hipotesis harus sederhana ah ditentukan
6. Hipotesis harus bisa menerangka 5. Membuat kesimpulan sesuai den
n fakta gan hasil uji statistik
Uji Hipotesis
Hipotesis bersifat sementara sehingga sebuah hipotesis bis
a benar dan bisa juga salah. Maka nilai hipotesis ini harus
dibandingkan dengan nilai statisik sampel. Prosedur memb
andingkan ini disebut dengan uji hipotesis. Terdapat dua ke
tentuan dalam uji hipotesis tersebut, yaitu :
1. Perbedaan antara nilai statistik sampel dengan nilai hipo
tesis cukup besar, maka hipotesis tersebut ditolak (atau
tepatnya menolak hipotesis).
2. Perbedaan antara nilai statistik sampel dengan nilai hipo
tesis kecil, maka hipotesis tersebut diterima (atau tepatn
ya gagal menolak hipotesis).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai