Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 6  

Dennizer
Dennizer Sakti
Sakti Tangideluk_G031211063
Tangideluk_G031211063
PENGEMBANGAN MASYARAKAT Galih Anom Arya Zamrud M._G031211085
Galih Anom Arya Zamrud M._G031211085
  

MARITIM DAN DESA Yolando


  
YolandoYosef
Yosef F._G041211074
F._G041211074
ATAU    
Rizka
RizkaAlpiani
Alpiani Safitri_
Safitri_ G041211083
G041211083
KOMUNITAS PANTAI DAN PULAU-PULAU   
Salsahira_G041211084
Salsahira_G041211084
Latar Belakang

Masyarakat maritim adalah mereka yang hidup bersama-sama mendiami wilayah pesisir pantai dan pulau-pulau. Karena
pada umumnya masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah pesisir pantai dan pulau-pulau juga memiliki suatu budaya yang
selaras dengan alam, sehingga teknologi pemanfaatan sumber daya alam yang digunakan adalah teknologi adaptif.

Nelayan adalah masyarakat yang hidup, tumbuh, dan berkembang di kawasan pesisir pantai maupun pulau-pulau.
Karakteristik masyarakat nelayan terbentuk mengikuti sifat dinamis sumber daya yang digarapnya. Dengan resiko usaha yang tinggi
menyebabkan masyarakat nelayan hidup dalam suasana alam yang keras yang selalu diliputi ketidakpastian dalam menjalankan
usahanya. Seperti juga masyarakat yang lain, masyarakat nelayan menghadapi sejumlah masalah social ekonomi yang begitu
komplek. Selain permasalahan yang dimiliki oleh nelayan diatas,nelayan juga identik dengan keterbatasan aset serta lemahnya
kemampuan modal. Dengan ini dapat dikatakan bahwa kondisi masyarakat pesisir secara umum adalah masyarakat nelayan yang
masih tradisional dan berada dalam kondisi atau di bawah garis kemiskinan
 Masalah Yang Dihadapi Komunitas Pantai dan Pulau-Pulau

Masyarakat maritim khususnya masyarakat perisir atau nelayan memiliki banyak


permasalahan. Menurut Sutardjo dalam Rosalina (2012), terdapat empat persoalan utama yang
dihadapi masyarakat pesisir yaitu tingkat kemiskinan, kerusakan sumber daya pesisir,
rendahnya kemandirian organisasi sosial desa, dan minimnya infrastruktur dan kesehatan
lingkungan di desa.
Masalah yang diderita oleh masyarakat pesisir ini merupakan akibat dari kurangnya
kesadaran, perhatian, dan juga keinginan untuk berkembang, tak hanya dari pemerintah, tapi
juga para penduduk yang tinggal di sekitar pesisir itu sendiri. Tak hanya itu, walaupun
Indonesia dipenuhi akan kekayaan alam yang melimpah serta produksi terkait sektor
perikanan dalam negeri sudah mulai berkembang, masih banyak masyarakat yang masih
berada dalam kemiskinan. Hal ini karena tingginya ketergantungan masyarakat pesisir
terhadap jumlah dari hasil dan nilai tangkapan, belum termasuk keterbatasan yang dialami,
seperti sedikitnya tempat pelelangan ikan, dan juga kurangnya akses teknologi yang bisa saja
mempermudah pekerjaan mereka.
Dinamika masyarakat pesisir pantai dan pulau-pulau memiliki masalah yang sangat
kompleks. Kemiskinan ini umumnya terjadi akibat tekanan sosial dan keterbatasan akses yang
dimiliki. Maka dari itu telah ada upaya dalam membangkitkan kesejahteraan nelayan, seperti
memberikan kesempatan kepada para nelayan agar mampu menggunakan teknologi yang
dapat membantu perkejaan mereka, menciptakan diversitas pekerjaan di lingkungan pesisir
untuk memberi sumber pendapatan baru diluar perdagangan hasil tangkap, dan improvisasi
teknologi dan kelompok nelayan yang sudah ada untuk bersaing dengan kapal asing dalam
kemampuan menangkap ikan.
Strategi Pengembangan Masyarakat Maritim

Strategi pengembangan masyarakat maritim dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu yang
bersifat struktural dan non struktural. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai pendekatan tersebut yaitu
sebagai berikut :
a. Pendekatan struktural
Pendekatan struktural adalah pendekatan makro yang menekankan pada penataan sistem dan
struktur sosial politik. Pendekatan ini lebih mengutamakan peranan instansi yang berwenang atau
organisasi yang dibentuk. Langkah ini diharapkan agar masyarakat mendapatkan kesempatan lebih luas
untuk dapat memanfaatkan sumberdaya alam secara berkelanjutan, menciptakan peluang bagi
masyarakat untuk ikutserta melindungi sumber daya alam dari ancaman yang datang baik daridalam
maupun luar, serta diharapkan mampu mengurangi masalahekonomi dan sosial yang selama ini secara
terus menerus menempatkan masyarakat pada posisi yang sulit.
b. Pendekatan Non Struktural
 
Pendekatan non struktural adalah pendekatan yang subjektif. Pendekatan ini mengutamakan
pemberdayaan masyarakat secara mental dalam rangka meningkatkan kemampuan anggota masyarakat
untuk ikut serta dalam pengelolaan dan persoalan pesisir pantai dan laut. Pendekatan non struktural ini
sering juga disebut pendekatan subjektif dimana pendekatan ini menempatkan berinisiatif atau berbuat
menurutkehendaknya sendiri.
Kesimpulan
 
Dengan Sejarah dan berbagai fakta yang ada , serta bukti kejayaan nenek moyang kita,
kesimpulan yang bisa kita dapatkan yaitu bahwa sesungguhnya Indonesia terlahir sebagai
negara maritim. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita untuk memanfaatkan hasil laut
Indonesia sebaik-baiknya dan kita juga harus melindungi laut Indonesia apabila ada
sekelompok orang yang akan merusak kekeyaan laut indonesia sehingga Indonesia bisa
Kembali menjadi bangsa yang disegani dan diperhitungkan di dunia dalam bidang maritim
seperti pada zaman dulu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai