Anda di halaman 1dari 44

ILMU PENYAKIT

TUMBUHAN
KULIAH I.
PENDAHULUAN
Ilmu Penyakit Tumbuhan
(Fitopatologi)
Berasal dari gabungan kata bahasa Yunani,
yaitu :
 Phyton berarti tumbuhan
 Pathos berart sakit
 Logos berarti ilmu/pengetahuan
Sejarah Ringkas Ilmu Penyakit
Tumbuhan
 Keterangantertulis yang tertua mengenai penyakit
tumbuhan terdapat dalam Injil Perjanjian Lama
(Kitab Kejadian 4000 SM : I Raja-raja, Ulangan, II
Tawarih, Amos dan Kitab Hajai 500 SM). Penyakit
embun tepung (mildew) dan penyakit blas yang
menimbulkan kerugian besar pada pertanaman
gandum orang Mesir dan Israel. Penyakit
tumbuhan dianggap sebagai hukuman Tuhan
terhadap dosa-dosa mereka.
 1900 SM, Jamur api (smut) pada gandum (dan
biji-bijian lain) dilaporkan di Babylonia kuno
(Barat Daya Baghdad, Irak).

Stinking Smut
(Common Bunt)
of Wheat
 715 SM, penyakit karat pada
gandum sangat ditakuti pada
zaman romawi kuno.
Mereka percaya bahwa
penyakit ini dikuasai oleh
dewa “Robigo” dan
“Robigus”. Untuk
melindungi tanaman
gandum dari penyakit karat
daun, diadakan upacara
yang disebut Robigalia yang
bertujuan untuk memuja The Robigalia festival
dewa-dewa tersebut. was held in April to
protect the fields from
this disease.
 350 SM, Cleidenus (Yunani) menulis adanya
penyakit-penyakit pada tanaman ara (Ficus carica),
zaitun (Olea europaea) dan anggur
 325 SM, Aristoteles (Yunani) menulis tentang
penyakit-penyakit pada anggur dan gandum.
 300 SM, Theophrastus melaporkan berbagai penyakit
pada serealea (smut, karat, busuk dan kudis)
 10 Masehi, Ibnu Sina (Avicennia) dari Persia
menguraikan berbagai penyakit tanaman bahkan
membuat anjuran cara pemberantasannya.
 10 M, Ibnu Al Awam dari Arab, sudah membuat
komentar tentang gejala penyakit tanaman dan
pengendaliannya
 Sekitar tahun 875 hingga beberapa tahun kemudian, terjadi
epidemik ergot pada rye (sebangsa gandum) yang
menyebabkan epidemik penyakit manusia diberbagai negara
eropa. Ergot pada rye disebabkan oleh cendawan yang
mengandung senyawa alkaloid yang dapat menyumbat
sirkulasi dan menyebabkan gangrene; putusnya tangan, kaki,
kuku, jari; dan akhirnya kematian bagi manusia yang
memakan rye yang terinfeksi cendawan tersebut.
 Padatahun 1667, setelah ditemukannya
mikroskop, Hooke di Inggris pertama kali
mengamati spora dari jamur karat pada gandum
(Puccinia graminis).
 Tahun 1853, Heinrich Anton de Bary membuktikan bahwa
jamur adalah penyebab penyakit bukan akibat atau hasil dari
penyakit. Penelitian yang banyak dikerjakannya mengenai
Phytophthora infestans penyebab hawar daun kentang dan
siklus hidup Puccinia graminis penyebab karat pada gandum.
 Julius Kuhn pada tahun 1858 menerbitkan buku
teks pertama tentang penyakit tumbuhan yang
berjudul “ Die krankheiten der kulturgewaechse
ihre ursachen und ihre verhuetung” (penyakit
tanaman, penyebabnya dan pencegahannya). Dia
mengemukakan pendapat bahwa jamur adalah
organisme yang independen dapat menyebar dan
bertahan dengan spora
 Tahun 1885, Pierre Alexis Millardet (Perancis)
memformulasikan bubur Bordo (bordeaux
mixture) yaitu berupa campuran CuSO4 dan kapur
tohor (lime) yang dapat mengendalikan penyakit
embun tepung (downy meldew) pada anggur dan
penyakit lain yang disebabkan oleh jamur.
BAKTERI

 Thomas J.Burrill (1878) dari Amerika membuktikan


bahwa penyakit fire blight pada apel dan pir disebabkan
oleh bakteri.
 Pada tahun 1890an Erwin Smith (Amerika) adalah yang
pertama menyatakan bahwa penyakit crown gall
disebabkan oleh Agrobacterium tumefaciens
 1887, Robert Heinrich Herman Koch, mengemukakakn
postulat Koch untuk mendiagnosis suatu penyakit yang
disebabkan oleh bakteri atau patogen lainnya.
NEMATODA

 Tahun1743, Needham adalah orang pertama yang


melaporkan tentang nematoda yang berasosiasi
dengan panyakit tumbuhan di Inggris. Dia
mengamati nematoda didalam biji gandum yang
mengalami pembengkakan (wheat gall).
 Berkeley,1855,
melaporkan nematoda
bengkak akar pada akar
mentimun.
VIRUS

 Adolf Mayer (1886) menginokulasikan cairan daun


tembakau yang bergejala mosaik ke tanaman tembakau
sehat akan menimbulkan gejala yang sama.
 1936, Bawden dkk membuktikan bahwa virus sebenarnya
terdiri dari asam nukleat dan protein.
 1939, Kausche dkk pertama kali melihat bentuk partikel
Tobacco Mosaic Virus dibawah mikroskop elektron.
VIROID

 Tahun 1971, Diener mempelajari tentang penyakit Potato


Spindle Tuber yang disebabkan oleh RNA berukuran lebih
kecil dan tidak mempunyai selubung protein.

D: Diener, E: Potato Spindle Tuber, F : viroid


PROTOZOA

 Tahun 1931, Stahel menemukan flagellata yang


menginfeksi jaringan floem kopi dan menyebabkan
tanaman menjadi layu.
 Pada tahun 1976, flagelata sudah dilaporkan berasosiasi
dengan beberapa penyakit pada kelapa dan kelapa sawit.
MOLLICUTES
(PHYTOPLASMA)

 Tahun 1967, Doi dkk (Jepang) meneliti mollicutes yaitu


jasad berbentuk mikoplasma tanpa dinding sel pada
tumbuhan yang bergejala menguning dang sapu setan
(witches broom). Gejala menghilang secara berkala bila
diperlakukan dengan antibiotik tetrasiklin.

Witches broom symptoms and short internodes with yellow, reduced, twisted leaves
on sesame plants 
SEJARAH ILMU PENYAKIT
TUMBUHAN DI INDONESIA
 Fitopatologi mulai mendapat
perhatian pemerintah Hindia
Belanda baru pada tahun 1877
saat epidemik berat penyakit
karat daun kopi (Hemileia
vastatrix) di Sri Lanka. Untuk
mencegahnya, pemerintah
Hindia Belanda mengeluarkan
peraturan yang melarang
pemasukan kopi dari Sri
Lanka.
 Sejak tahun 1887, dimulailah penelitian di bidang
penyakit tumbuhan yang ditujukan pada penyakit
tanaman perkebunan yang diusahakan oleh
Belanda seperti tebu, tembakau, karet, kopi, dan
kakao. Penelitinya kebanyakan orang Belanda.
 Salah satu ahli ilmu penyakit tumbuhan dari
Indonesia pada awal kemerdekaan adalah
Prof.Dr.Ir. Toyib Hadiwijaya seorang guru besar
pada Faperta Universitas Indonesia di Bogor
(sekarang IPB)
 Dengan berdirinya beberapa fakultas pertanian
setelah Indonesia merdeka maka jumlah peneliti di
bidang fitopatologi makin bertambah. Pada tanggal 5
Agustus 1970, dibentuk organisasi Perhimpunan
Fitopatologi Indonesia (PFI) di perkebunan teh
Pagilaran (Pekalongan, Jawa Tengah). Ketua I PFI
yaitu Ir.Haryono Semangun yang merupakan salah
satu penggagas dan pendiri PFI.
 Dalam beberapa dekade terakhir, dengan makin
intensifnya cara budidaya dan banyaknya komoditas
yang diimpor dari luar negeri, tentu juga akan
menambah persoalan dibidang penyakit tumbuhan.
PENGERTIAN PENYAKIT
TUMBUHAN
TANAMAN SEHAT
 Tanaman dengan fungsi-fungsi fisiologis yang dapat berfungsi
dengan baik sesuai dengan potensi genetiknya, sehingga
tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik/normal
 Pembelahan sel, fotosintesa, reproduksi, diferensiasi,
menyimpan hasil fotosintesis, translokasi nutrisi dan hasil
TANAMAN SAKIT
 Tanaman tidak dapat melaksanakan proses
metabolisme & fisiologisnya dg normal, sehingga
nilai produksinya menurun.
 Tanaman yang fungsi-fungsi fisilogisnya tidak
dapat berlangsung dengan baik/normal karena
adanya gangguan baik dari patogen
(mikroorganisme) dan/atau faktor-faktor lingkungan
 Akibat infeksi patogen atau karena nutrisi yang
tidak seimbang
DEFINISI PENYAKIT TUMBUHAN

Segi biologis
 Suatu rangkaian proses fisiologisyang merugikan,
yang disebabkan oleh rangsangan yang terus menerus
pada tanaman oleh suatu penyebab primer yang
ditunjukkan lewat aktivitas sel yang abnormal berupa
morfologis dan fisiologis yang disebut dengan gejala
Segi ekonomis
 Ketidak mampuan tanaman untuk memberikan hasil
yang cukup kualitas dan kuantitas
 Pengecualian bunga tulip dan kelapa kopyor
Penyakit tanaman
Whetzel(1929):
 Suatu proses fisiologi tumbuhan yang abnormal
dan merugikan, yang disebabkan oleh faktor
primer (biotik atau abiotik) dan gangguannya
bersifat terus menerus serta akibatnya dinyatakan
oleh aktivitas sel/jaringan yang abnormal, akibat
yang muncul disebut gejala.
PATOGEN
 Patogen berasal dari kata pathos dan genesis
 Pathos artinya menderita atau iritasi
 Genesis artinya asal
 Sebagai istilah patogen adalah sesuatu yang benar-
benar ada wujudnya (organisme) yang
menyebabkan tanaman sakit
Penyebab Penyakit :
ABIOTIK :
 SUHU EKSTRIM
 KELEMBABAN TANAH EKSTRIM
 POLUSI UDARA
 KONDISI CUACA YANG TIDAK SESUAI
 KEKURANGAN, KELEBIHAN DAN KETIDAK
SEIMBANGAN UNSUR HARA,
 SENYAWA KIMIA TOKSIK
 KEKURANGAN OKSIGEN
 GARAM
 STRUKTUR TANAH
KONSEP TERJADINYA PENYAKIT
33

KONSEP INTERAKSI
(MODERN)
KONSEP INTERAKSI (MODERN)
1. Segitiga penyakit (disease
triangle)
2. Segiempat penyakit (disease
square)
3. Piramida penyakit (disease
pyramide)
34

1. SEGITIGA PENYAKIT L

3 komponen penyakit
 Tumbuhan (= T), Patogen (= P) dan
Lingkungan (= L)

T P
•Syarat terjadinya penyakit
–Tumbuhan rentan (tidak tahan)
–Patogen virulen
•Mampu menyerang & menyebabkan sakit
–Lingkungan
•Tidak cocok utk. tumbuhan, cocok utk. patogen
35

SEGITIGA PENYAKIT
 Berlaku di ekosistem alami (natural ecosystem)
 Belum ada campur tangan manusia
 Bukan di lahan pertanian
 Dicirikan adanya keragaman & keseimbangan
 Contoh
 Interaksi tumbuhan-patogen di hutan belantara
36

2. SEGIEMPAT PENYAKIT
L
KOMPONEN PENYAKIT

T = Tumbuhan
P = Patogen
T P
L = Lingkungan
M = Manusia

Segitiga penyakit ditambah


M
‘Manusia’
37

SEGIEMPAT PENYAKIT
 Berlakudalam ekosistem pertanian
(agroecosystem)
 Ada campur tangan manusia
 Di lahan pertanian
 Dicirikan adanya keseragaman & ketidak stabilan

 Manusia dapat mempengaruhi


 Tumbuhan : memilih jenis, varietas
 Patogen : mematikan dgn fungisida/nematisida
 Lingkungan : mengatur lingkungan
38

3. PIRAMIDA PENYAKIT
KOMPONEN PENYAKIT
T = Tumbuhan - bidang tegak
L
W
P P = Patogen - bidang tegak
M T
L = Lingkungan - bidang tegak
M = Manusia - bidang tegak
W = Waktu - garis tinggi

Sangat pentingnya komponen WAKTU


39

PIRAMIDA PENYAKIT
 Penyakit adalah proses yang dinamis
 Keadaan penyakit berubah dari waktu ke waktu
 Menjadi dasar epidemiologi penyakit
 Pengukuran penyakit
 Persentase penyakit
 Intensitas penyakit
 Laju penyakit
 Peramalan penyakit
40

PENYAKIT DIPENGARUHI
WAKTU
Xt = Xoert
Xt : keadaan penyakit pada waktu t
X0 : keadaan penyakit pada awal (t = 0)
e : konstante (2,718)
r : laju pertambahan penyakit
t : waktu (hari/minggu/bulan, dst.)
41

PENGEMBANGAN KONSEP
 Pengukuran penyakit
 Laju penyakit
 Intensitas penyakit
 Peramalan penyakit
 Berdasar persamaan Xt = X0 ert
 Berdasar data cuaca
 Berdasar penangkapan inokulum
42

PERAMALAN PENYAKIT
 Penyakit penting pada komoditas bernilai ekonomi
tinggi
 Program komputer
 Blitecast - fireblight pada apel
 Epidem - karat pada gandum
 Epimay - hawar daun pada jagung
43

D. KONSEP KERUCUT PENYAKIT


KOMPONEN PENYAKIT:
T = Tumbuhan
P = Patogen
W L = Lingkungan
M = Manusia
W = Waktu

Penyakit berbeda: . Di tanaman yang sama


. Di lingkungan yang sama
. Di petani yang sama
Penyakit sama: . Di tanaman berbeda
. Di lingkungan berbeda
. Di petani berbeda
REFERENSI
 Agrios,GN.2005. Plant Pathology. 5th eds.
Academic Press. New York
 Semangun,H.1996. Pengantar Ilmu Penyakit
Tumbuhan. Yogyakarta. Gajah Mada University
Press.
 Sinaga,MS.2006. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit
Tumbuhan. Jakarta . Penebar Swadaya.
 Berbagai sumber dari internet.

Anda mungkin juga menyukai