Sesi 4
Meiosis I Meiosis II
1. Menghasilkan 2 sel baru 1. Menghasilkan 4 sel baru
dengan jumlah kromosom dengan jumlah kromosom
setengah dari jumlah setengah dari jumlah
kromosom sel induk kromosom sel induk
(haploid) (haploid)
2. Sister chromatid tidak 2. Sister chromatid terpisah
terpisah
3. Durasi panjang dan lebih 3. Durasi pendek dan lebih
rumit sederhana
Penentuan Jenis Kelamin
• Beberapa makhluk hidup memiliki cara
penentuan jenis kelamin yang berbeda
• Untuk manusia dan Drosophila melanogaster
menggunakan tipe XY :
– Lalat jantan : 3AAXY
– Lalat betina : 3AAXX
• Untuk belalang menggunakan tipe XO:
– Belalang jantan : XO
– Belalang betina : XX
Penentuan Jenis Kelamin
• Pada kupu-kupu menggunakan tipe ZW :
– Kupu-kupu jantan : ZZ
– Kupu-kupu betina : ZW
• Pada unggas (ayam, itik, bebek)
menggunakan tipe ZO:
– Ayam jantan : ZZ
– Ayam betina : ZO
Penentuan jenis kelamin
• Pada lebah madu, semut,
penentuannya bukan berdasar
kromosom kelamin
• Tetapi bergantung pada sifat
ploidi individu
• Lebah jantan bersifat haploid
• Sel telur yang dibuahi sperma
menjadi lebah ratu dan
pekerja yang bersifat diploid
Kromatin kelamin pada manusia
• Kromatin kelamin ditemukan oleh M.L Barr
dan Bertram
• Melalui pengamatan dengan sel epitel mukosa
mulut
• Disebut juga Badan Barr (Barr body)
• Terletak pada membran inti
• Wanita memiliki Badan Barr sedangkan laki-
laki tidak memiliki
Kromatin Kelamin
• Pada sel neutrofil bentuknya seperti stik drum
(drumstick)
• Karena dapat digunakan untuk membedakan
jenis kelamin maka dinamakan kromatin
kelamin
• Hipotesa Lyon menyatakan bahwa kromatin
kelamin berasal dari salah satu dari sepasang
kromosom X yang inaktif setelah mitosis
Genetika Dasar
Sesi 5
CuSr
1 = Sayap dan dada normal
F2 CuSr
CuSr
2 = Sayap dan dada normal
cusr
cusr
1 = Sayap keriput dan dada bergaris-garis
cusr
Gen-gen terangkai sempurna dalam
susunan trans
• Misalnya
lalat jantan sayap keriput dada
normal homozigotik () dikawinkan dengan
lalat betina sayap normal homozigotik dada
bergaris-garis (). Lalat F1 tentunya normal
(baik sayap maupun dadanya) tetapi
heterozigot (. Karena gen-gennya terangkai
sempurna, maka F1 akan membentuk 2
gamet, yaitu (Cu sr) dan (cu Sr).
Dalam susunan “trans”
P MB >< mb
MB mb
F1 MB
mb
uji silang MB mb
mb >< mb
F2 M B M b m B m b
m b m b m b m b
Rasio 1 1 1 1
Yang dihasilkan…….
F2 MB Mb mB mb
mb mb mb mb
Rasio n 1 1 n
Contoh perkawinan bunga sweet pea
dengan gen-gen terangkai tidak sempurna
• Pada penelitian oleh Bateson dan Punnet (1900-an)
menemukan :
F2 MB Mb mB mb
mb mb mb mb
Hasil 4831 390 393 1338
11 1 1 3
Rasio
Rangkai Tidak Sempurna
• Gamet MB dan mb mengalami pindah silang
yang sedikit
• Sedangkan gamet Mb dan mB mengalami
pindah silang yang lebih banyak
• Sehingga pada F2 menghasilkan lebih banyak
individu dengan genotipe M B dan m b
mb mb
Dalam susunan “trans”
P Mb >< mB
Mb mB
F1 Mb
mB
uji silang Mb mb
mB >< mb
F2 M B M b m B m b
m b m b m b m b
Rasio 1 1 1 1
Yang dihasilkan…….
F2 MB Mb mB mb
mb mb mb mb
Rasio 1 n n 1
Pindah silang (crossing over)
• Merupakan pertukaran
segmen-segmen antara 2
kromatid yang berbeda
• Dua kromatid ini merupakan
kromosom homolog
• Pindah silang terjadi pada
akhir Profase I-awal
Metafase I (meiosis) setelah
proses sinapsis
Sinapsis
• Merupakan proses pensejajaran kromosom-
kromosom homolog
• Sehingga membentuk tetrad susunan 4
kromatid yang sejajar
Pindah silang (crossing over)
• Proses pindah silang ini akan menghasilkan
kromatid-kromatid rekombinan
Pindah silang (crossing over)
• Titik dimana 2 segmen kromatid saling pindah
silang dinamakan kiasma
Pindah silang (crossing over)
• Terdapat 3 macam pindah silang:
1. Pindah silang tunggal : pindah silang terjadi di 1
tempat
2. Pindah silang ganda : pindah silang yang terjadi
di 2 tempat
3. Pindah silang multipel : pindah silang yang
terjadi di beberapa tempat pada kromosom
Pindah silang ganda
Pindah silang multipel
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pindah
Silang
1. Usia semakin tua seseorang, semakin
berkurang kejadian pindah silang
2. Penyinaran dengan sinar X
mempermudah terjadinya pindah silang
3. Jenis kelamin pada mamalia pindah silang
lebih terjadi pada individu betina
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pindah
Silang
4. Temperatur pada beberapa organisme
kejadian pindah silang lebih sering di luar
suhu tertentu (mis.25°C)
5. Zat kimia terdapat beberapa bahan kimia
yang dapat meningkatkan atau menurunkan
angka kejadian pindah silang
6. Jarak antara gen semakin jauh, semakin
besar kemungkinan terjadinya pindah silang
Pemetaan Kromosom
• Adalah skema urutan gen-gen dan jaraknya pada
satu kromosom
• Kegunaan pemetaan kromosom:
– Memahami kompleksitas gen dalam satu kromosom
– Dapat mengetahui peran suatu gen
– Mengetahui gen-gen yang berperan pada kejadian
suatu penyakit, mis.kanker payudara
– Pada pertanian/peternakan bisa digunakan untuk
menghasilkan bibit unggul
Cara pemetaan kromosom
• Setiap gen terdapat pada tempat tertentu
yang dinamakan lokus
• Sentromer dianggap sebagai pangkalnya,
sehingga diberi angka 0
• Jarak antara suatu gen dengan sentromer
dinilai dengan satuan unit
Cara pemetaan kromosom
• Misalkan ada suatu gen (p) di lokus 6,2
• Hal ini berarti gen p terletak 6,2 unit dari
sentromer
• Apabila ada gen kedua (q) di lokus 10 jarak
antara sentromer dengan gen q adalah 10 unit
• Berapa jarak antara gen p dan q?
– 10 – 6,2 = 3,8 unit
Pemetaan kromosom pada Drosophila melanogaster
Human Genome Project (HGP)
• Suatu proyek untuk memetakan gen-gen pada
manusia (Homo sapiens)
• Proyek ini dimulai tahun 1990 dan selesai
tahun 2003
Human Genome Project (HGP)
• Merupakan proyek kerjasama internasional
antar beberapa negara (Amerika Serikat,
Inggris, Jepang, Prancis, Jerman, Kanada, Cina)
• Proyek ini berhasil memetakan sekitar 20.000
gen manusia
• Didapatkan banyak informasi terkait gen-gen
ini, contohnya gen yang berperan dalam suatu
penyakit tertentu