Anda di halaman 1dari 9

SEMIOTIKA JULIA KRISTEVA

Firstiyana Romadlon Ash Shidiqiyah (20201012002)


Zulfan Hardiansyah (20201012008)
Ilham Rozaq Al As’at (20201012029)
Julia Kristiva merupakan ahli linguistik,
kritikus sastra, filsuf, psikoanalisis, novelis yang
lahir di Bulgaria pada tahun 1941. Walaupun
Kristeva lahir di Bulgaria, namun beliau hidup
dan berkarya di Paris sejak pertengahan tahun
1960-an.

Julia Kristeva mencapai reputasi yang


istimewa sebagai ahli lingusitik dan semiotik
ketika bergabung dengan kelompok intelek Tel
Quel di Paris pada akhir tahun 1960-an dan
1970- an bersama Derrira dan filsuf lainnya.
Dalam buku-bukunya
Titik awal teori semanalisis
Kristeva banyak membahas
adalah teori makna yang mau
tentang bahasa, semiotika dan
tidak mau menyesuaikan diri
simbolik, namun agak berbeda
dengan teori tentang subyek
dengan semiotika De Sausure,
yang berbicara.
semiotika Kristeva lebih banyak
Semanalisis mengkaji strategi
mengacu pada pemikiran Freud,
bahasa yang khas di dalam
Barthes dan Lacan. situasi yang khas, juga
Hubungan antara bahasa merupakan pengkajian terhadap
dan pentingnya bahasa bagi bahasa sebagai wacana yang
pembentukan subjek spesifik, bukan sebagai suatu
mendorong Kristeva untuk system (langue) dan mengangap
mulai mengembangkan teori bahwa pengkajian teks beserta
tentang semiotika (le dengan konteksnya merupakan
semiotique) pada tahun 1974 hal yang penting
yang kemudian disebut
semanalisis.
3
Fenotek

Teks aktual yang bersumber dari


genoteks, Fenoteks meliputi seluruh
Genotek fenomena dan ciri-ciri yang
dimiliki oleh struktur bahasa,
Teks yang mempunyai kaidah-kaidah genre, bentuk
kemungkinan tak terbatas dalam melismatik yang terkode, idialek
menjadi substratum bagi teks-teks pengarang dan gaya interpretasi
aktual, ataupun dapat disebut teks
sumber

Semanalisis sebagai suatu proses penandaan (signifiying process) yang heterogen dan
terletak pada subjek-subjek yang berbicara (speaking subjects) sehingga memunculkan
istilah genotek dan fenotek
4
Semanalisis yang melahirkan makna melalui genotek dan fenotek, kemudian dalam penemuan
makna tersebut diatur oleh Julia Kristeva menjadi 2 bagian, yakni signifiance dan signifikasi

Signifikasi Signifiance
Makna yang melembagakan dan dikontrol Makna yang subversif dan kreatif, proses
secara sosial (tanda berfungsi sebagai penciptaan makna yang tanpa batas dan
refleksi dari konvensi dan kode-kode tak terbatas. Signifiance berada pada batas
sosial yang ada) terjauh dari subjek, konvensi moral, tabu,
dan kesepakatan sosial dalam suatu
masyarakat

5
Genotek (Teks Sumber)

Genoteks

Fenotek (Buah Pikiran/Makna)


Fenoteks

Signifikasi Signifiance
(Makna yang Terkontrol) (Makna yang Berinovasi Baru)

6
Adapun dalam analisis semiotika Kristeva, biasanya setelah menemukan makna
ia akan melanjutkan dengan analisis intertekstualitas karena seperti halnya tanda-
tanda mengacu kepada tanda-tanda yang lain sehingga setiap teks juga mengacu
kepada teks-teks yang lain.
Berikut penulis paparkan contoh pengaplikasian semiotika Julia Kristeva
dalam film “Sexy Killers”, sebuah film dokumenter Indonesia yang mengangkat
isu fakta kelam di balik terangnya lampu-lampu kota melalui rangkaian investigasi
yang memberikan banyak perspektif.

7
Genotek Signifiance

Film “Sexy Killers” itu sendiri dalam Sutradara mengambil tema film tersebut
bentuk yang utuh yang kemudian karena tema tersebut merupakan tema yang
mempunyai kemungkinan untuk dimaknai sensitif sehingga akan banyak menarik minat
oleh orang-orang. penonton

Fenotek Signifikasi

Hasil dari pemaknaan orang terhadap film Contoh ceorang pejabat akan memaknai film
tersebut, buah pikiran yang bersumber tersebut sebagai sebuah proses untuk
dari genotek. Dalam fenotek ini dapat kita mengembangkan teknologi di Indonesia,
lihat betapa beragam makna yang muncul makna yang dihasilkan masih melembaga dan
dari berbagai kalangan. masih dikontrol oleh lembaga maupun
dikontrol secara sosial
8
ANALISIS SEMIOTIKA TENTANG “KHAMAR” PADA QS. AL MAIDAH : 90

Genoteks Signifiance

QS. al-Maidah ayat 90 Khamar haram karena dapat membuat


manusia menjadi miskin

Fenotek Signifikasi

Hasil dari pemaknaan orang Seorang muslim memaknai ayat tersebut jika

terhadap ayat tersebut merupakan khamar haram untuk diminum, maka makna
yang lahir dari orang tersebut adalah pada sisi
sebuah fenoteks yakni, buah pikiran
signifikasi, yakni makna yang dihasilkan
yang bersumber dari genoteks masih melembaga dan masih dikontrol oleh
agama atau mungkin sebuah aliran.
9

Anda mungkin juga menyukai