Anda di halaman 1dari 16

Gejala Psikologi Siswa Dalam Belajar, Berpikir,

Intelegensia, dan Motivasi

Disusun Oleh
Muhammad Ilhans Maulana (2197184014)
Mochamad Musfir (2197184008)
Owen Nurcholis Madjid
Berpikir dan Aplikasinya Dalam Pembelajaran
• berpikir menurut Solso dalam Sugihartono dkk. merupakan proses yang
menghasilkan representasi mental yang baru melalui transformasi informasi
yang melibatkan interaksi yang kompleks antara berbagai proses mental,
seperti penilaian, abstraksi, penalaran, imajinasi, dan pemecahan masalah.
• Menurut Wasty Soemanto pada dasarnya aktivitas atau kegiatan berpikir
merupakan sebuah proses yang kompleks dan dinamis. Proses dinamis
dalam berpikir mencakup tiga tahapan, yaitu proses pembentukan
pengertian, proses pembentukan pendapat, dan proses pembentukan
keputusan.
Macam-Macam Berpikir
• Menurut Sugihartono dkk. (2007: 13), menjelaskan bahwa
ada dua jenis cara berpikir pada individu, yaitu berpikir
otak kanan dan otak kiri. Sementara Crow & Crow dalam
Sri Rumini dkk. (2006: 8-10), menyebutkan ada dua jenis
berpikir pada individu, yaitu berpikir reflektif dan berpikir
kreatif.
Berpikir Otak Kanan dan Otak Kiri
• Pada otak kiri, karakteristik • otak kanan bersifat acak,
kerjanya cenderung pada hal- memahami sesuatu dari
hal yang bersifat kuantitatif, hal umum menuju pada
logika, angka-angka, kata-
kata, dan huruf. Sifat kerjanya
hal spesifik, dan
adalah sistematis, dan karakteristik kerjanya
mencoba memahami sesuatu cenderung pada grafik,
dari hal spesifik ke hal yang gambar, musik.
bersifat umum.
Berpikir Reflektif dan Berpikir Kreatif
• Berpikir reflektif berarti • Menurut Chandra dalam
tidak hanya mengandalkan Sugihartono dkk
pengetahuan yang ada, istilah kreativitas merujuk
pada sebuah bentuk
tetapi juga mampu kemampuan mental yang khas
menggunakan dan pada seseorang untuk
mengolah pengetahuan melahirkan dan
individu untuk pengungkapan sesuatu yang
memecahkan masalah unik, berbeda dari hal-hal
yang dihadapi. pada umumnya, orisinal,
indah, baru, efisien, tepat
sasaran, dan tepat guna.
Tahapan dalam berpikir kreatif
• Tahap Persiapan
• Tahap Inkubasi
• Tahap insight
Inteligensia atau Kecerdasan dan Aplikasinya dalam Pembelajaran

Konsep Dasar Kecerdasan terbagi 3 :


• Kemampuan untuk Menyesuaikan Diri
• Kemampuan untuk Belajar
• Kemampuan untuk Berpikir Abstrak
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Inteligensia

• Faktor bawaan (berasal • Faktor Lingkungan


dari Orang tua)
Macam-Macam Bentuk Inteligensia
• Inteligensia linguistik (kecerdasan dalam berbahasa),
• b. Inteligensia matematik-logik,
• c. Inteligensia spasial,
• d. Inteligensia kinestetik jasmani,
• e. Inteligensia musikal,
• f. Inteligensia interpersonal,
• g. Inteligensia intrapersonal, dan
• h. Inteligensia naturalistik.
Peran Inteligensia dalam Belajar
• Menurut bebrapa penelitian yang telah dilakukan oleh
beberapa ahli, peran inteligensia atau IQ pada
kesuksesan seseorang hanya 20%. Sisanya, 80%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Tetapi memang
seseorang dengan tingkat inteligensia yang tinggi juga
dalam belajarnya sungguh-sungguh akan memiliki
peluang sukses yang besar.
Implikasi Inteligensia dalam Pembelajaran
• Seorang pendidik harus mampu memahami dan mengerti
bagaimana keadaan inteligensia peserta didiknya. Karena
dalam satu ruang kelas, ada anak yang memiliki tingkat
inteligensia berbeda-beda, misalnya ada yang memiliki
tingkat inteligensia sangat tinggi, tinggi, menengah,
bahkan rendah.
Motivasi dan Emosi Serta Aplikasinya Dalam Pembelajaran

• Menurut Sri Rumini dkk. Motivasi merupakan keadaan


atau kondisi pribadi pada siswa yang mendorongnya
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu dengan
tujuan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan siswa
yang bersangkutan
Macam-Macam Motivasi
• Motivasi Bawaan
• Motivasi yang dipelajari
• Motivasi berdasarkan sumber
• Motivasi berdasarkan Isi
Peran Emosi dan Motivasi dalam Belajar
• Emosi sangat berpengaruh pada motivasi belajar seseorang. Jika seseorang
merasa bahagia, semangat karena suatu hal (kategori emosi), maka
otomatis dalam belajar pasti ia akan berusaha menunjukkan dan menjadi
yang terbaik. Sebaliknya, jika seseorang dalam keadaan emosi yang negatif,
sedih, gundah, maka dampaknya motivasi belajar akan berkurang, siswa
tidak memiliki semangat karena dalam keadaan psikis emosinya tidak baik.
Implikasi Adanya Emosi dan Motivasi dalam Pembelajaran

• Seorang pendidik harus mampu menumbuh kembangkan


motivasi anak didiknya. Karena dengan adanya motivasi
yang tinggi, seolah-olah hal itu merupakan asupan energi
positif bagi anak didik. Maka dengan menjaga asupan
energi positif itu, anak didik akan terlecut untuk terus
berpacu dalam belajar.
Sekian

Anda mungkin juga menyukai