Anda di halaman 1dari 43

PEMBELAJARAN

DAN PENILAIAN HOTS

BIMBINGAN TEKNIS
PENYEGARAN INSTRUKTUR KURIKULUM 2013
Permendikbud No 20 tahun 2016
SKL adalah kriteria/standar mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. SKL terdiri standar kemampuan peserta didik yang diharapkan
dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah
Standar sikap dalam SKL dirumuskan: memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
(1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, (2) berkarakter, jujur, dan peduli, (3)
bertanggungjawab, (4) pembelajar sejati sepanjang hayat, dan (5) sehat jasmani dan
rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional
Kemampuan minimal pengetahuan yaitu memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan
dengan (1) ilmu pengetahuan, (2) teknologi, (3) seni, (4) budaya, dan (5) humaniora,
serta mampu mengaitkan pengetahuan tersebut dalam konteks diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional
dan internasional
kemampuan minimal keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak (1) kreatif, (2) produktif, (3) kritis, (4) mandiri, (5) kolaboratif, dan (6)
komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari di
satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri
Kompetensi Keterampilan

Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati,


menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata pelajaran
yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong
peserta didik untuk melakukan proses pengamatan
hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan
tersebut perlu melakukan pembelajaran yang
menerapkan modus belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning)
dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning).
Permendikbud No 21 Tahun 2016

KI merupakan tingkat kemampuan minimal


untuk mencapai standar kompetensi lulusan SKL
yang harus dimiliki seorang peserta didik KI
pada setiap tingkat kelas yang menjadi
landasan pengembangan KD. 

KI mencakup: sikap spiritual, sikap sosial,


pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi
sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata
pelajaran atau program dalam mencapai SKL.
Kompetensi Dasar
KD merupakan kemampuan minimal dan materi pembelajaran
minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata
pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang
mengacu pada KI
KD mencakup sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan
dalam muatan pembelajaran dan mata pelajaran. Pembelajaran merupakan
proses interaksi antar Peserta Didik, antara Peserta Didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

KD dikembangkan dalam konteks muatan pembelajaran,


pengalaman belajar, mata pelajaran sesuai dengan KI.
KD memuat:
KI KD
Kemampuan minimal Peserta Didik
Muatan pembelajaran untuk suatu mata pelajaran
yang mengacu pada KI.
 
Indikator Pencapaian Kompetensi

IPK merupakan kemampuan minimal yang dapat


KD diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan
KD pada KI 1 dan KI 2, dan kemampuan yang dapat
diukur dan/atau diobservasi untuk disimpulkan
sebagai pemenuhan KD pada KI 3 dan KI 4. Seorang
IPK Peserta Didik boleh memiliki kemampuan di atas
yang telah ditetapkan dalam IPK
Prosedural Metakognitif Pengembangan Indikator Pengetahuan
Membongk
Mengiden- Mem- Mengguna- Merefleksika
ar/ Mengkreasi
tifikasi prediksi kan n
mengurai

Menyebut
Dimensi Pengetahuan

Menmper- Memaduka Memutuska


kan Melakukan Merancang
jelas n n
kembali
Konseptual

Membeda-
Menetapka
Mengelom- kan/ Merumusk
Mengenali n/menetapk Memastikan
pokkan Membandin an
an
gkan
Faktual

Membuat Merangku Menggener


Menanggapi Memilih Memeriksa
Daftar m alisasi

Dimensi Proses
Menerapka Kognitif
Menganalisi Mengevalua
Mengingat Memahami Mencipta
n s si
Langkah Perumusan Indikator

Cermati kompetensi dasar dan kompetensi inti sesuai dengan


tingkatan kelas
Pastikan posisi KD pengetahuan berdasarkan tingkat
kompetensi (dimensi proses kognitif) dan dimensi
pengetahuan (posisi KD memetakan jumlah indicator
pencapaian)
Jabarkan KD menjadi indicator dari tingkat terendah ke tingkat
minimal yang harus dicapai memenuhi KD
Rumusan KD sekurang-kurangnya memuat kompetensi yang
dapat diukur (kompetensi spesifik) dan muatannya (materinya)
Pilih indicator yang digunakan untuk pembelajaran dan
penilaian (RPP) sesuai kemampuan awal peserta didik
Menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi
Meta
kognitif
Dimensi pengetahuan

Prosedu
ral

Konseptu
al

Faktual

Menginga Memaha Menerap Menganali Meng eva Mencipta


kan sis luasi
t mi

Dimensi proses kognitif

Contoh:
KD 3.3 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor sebidang
Tuntutan KD: pengetahuan prosedural, dan kemampuan berfikir menerapkan
Posisi KD Pengetahuan
Metakogni
13 14 15 16 • •
DIMENSI PENGETAHUAN

tif

Prosedural 5 7 9 12 • •

Konseptual 2 4 8 11 17 •
Faktual 1 3 6 10 16 18

Mengevaluasi
Menganalisis
Menerapkan
Memahami
Mengingat
P

Mencipta
S E
R
E I
A P S

DIMENSI PROSES KOGNITIF


Contoh KD Pengetahuan
3.3. Menerapkan prinsip penjumlahan vektor
sebidang
Menyebutkan contoh besaran vektor
Menuliskan daftar 4 contoh besaran vector dan scalar
Menjelaskan perbedaan vector dan scalar
Membuat gambar vector sesuai besar dan arahnya
Menyebutkan kembali tiga cara menjumlah vektor
Menjelaskan langkah penjumlahan vector dengan cara segitiga
atau polygon
Menguraikan vector menjadi komponen pada sumbu x dan y
Menggunakan hasil proyeksi untuk menjumlah vector sebidang
Menggunakan prinsip dan prosedur penjumlahan vector untuk
menentukan resultan perpindahan, kecepatan, atau gaya
KETERAMPILAN
 Keterampilan adalah kemampuan berpikir dan bertindak untuk
merespon tuntutan keadaan lingkungan berupa perintah, situasi
mendesak, atau kesadaran diri untuk bertindak.
 Keterampilan abstrak merupakan kemampuan pikir dan tindak
mental non motorik seperti mengambil keputusan, menyusun
strategi, bernalar, dan sebagainya. Hasil keterampilan abstrak
cenderung berupa karya bukan benda. Keterampilan abstrak
mencakup kemampuan belajar dan kemampuan berpikir.
 kemampuan belajar yang meliputi: mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan, serta
 kemampuan berpikir yang meliputi: mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta
 Keterampilan konkret merupakan kemampuan tindak motorik
seperti menendang, menggunting, mengoperasikan alat, dan
sebagainya. Hasil keterampilan konkret cenderung berupa karya
benda.
Contoh Kata Kerja Keterampilan
Mempertanyaka
Mengumpulkan Membuat ide/
n
data/informasi Mengolah data gagasan
Mengkritisi Mempresentasikan
Mencatat Mengelompokkan Mendesain
ABSTRAK

Melihat Mendiskusikan Menyampaikan


Menyalin Membuat Merekomendas
Mendengar Mengidentifikasi laporan lisan
Menyadur pernyataan ikan
Mencermati masalah Menceritakan
Mengutip korelasi Mengusulkan
Menyimak Merumuskan Menyaji melalui
Merangkum Menegaskan Menakar
masalah website/ blog
Mengidentifikasi Menyimpulkan Memprediksi
Menyusun
Menjawab Menilai
hipotesis
Menirukan Menulis laporan
Menghidupkan/ Menyusun bahan
mematikan presentasi
Mengelompokkan
Mengoperasikan Mempresentasikan Memodifikasi
data
Membuat / menjalankan Membuat video Memproduksi
Memegang Membuat table
KONKRIT

pertanyaan Merangkai laporan Merekonstruks


Melihat Mengolah data
Mempertanyaka Melakukan Menyusun i
Mencicipi Membuat grafik/
n instruksi kerja gambar/ foto Menghitung
Mendengar diagram/ dll
Mengajukan Melaksanakan Mengupload estimasi
Membaca Menyusun
pertanyaan percobaan video/ presentasi Menentukan
persamaan regresi
Mengukur Menyaji melalui nilai/ harga
Menghitung error
Mengumpulkan website/ blog
data Mengirim email
Menghitung laporan
  Mengamati Menanya Mencoba Menalar Menyaji Mencipta
Contoh Indikator Keterampilan
4.3 Melakukan percobaan tentang induksi magnetik dan gaya magnetik disekitar kawat berarus
listrik berikut presentasi hasilnya

Mencermati demonstrasi percobaan induksi


magnetic dan gaya magnetik
Merumuskan masalah/tujuan percobaan
Menirukan demonstrasi percobaan induksi
magnetic
Merangkai alat percobaan
Mengukur data kuat arus dan gaya magnetic
Membuat tabel analisis data
Menyimpulkan hasil percobaan
Menulis laporan percobaan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi/
Hingher Order Thinking Skills/ HOTS

Anderson dan Krathwohl (2001)


yang melibatkan meliputi 6 (enam)
tingkatan, yaitu mengetahui,
H L memahami, menerapkan,
OMengingat O
Mengevaluasi
Menganalisis
Menerapkan
Memahami
Mencipta
Mengingat
Mengevaluasi
Menganalisis
Menerapkan
Memahami
Mencipta menganalisis, mengevaluasi, dan
T T mencipta
S S Dan dimensi pengetahuan meliputi
 
faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif

HOTS merupakan pemikiran yang terjadi pada tingkat tinggi dalam


suatu proses kognitif yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta
Pembelajaran HOTS
Standar Proses

Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan


diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan
pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses
pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Ranah Kompetensi

Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima,


menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan”.
Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, mencipta”.
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas
“mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji,
dan mencipta”.
Pendekatan Pembelajaran

Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific),


tematik terpadu (tematik antar matapelajaran), dan
tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu
diterapkan pembelajaran berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry
learning). Untuk mendorong kemampuan peserta
didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik
individual maupun kelompok maka sangat
disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran
yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning).
Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk


Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan
pembelajaran meliputi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan
sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran,
dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan
RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang
digunakan.
Pengelolaan Kelas dan Laboratorium
 Guru wajib menjadi teladan yang baik bagi peserta didik dalam menghayati dan
mengamalkan ajaran agamanya serta mewujudkan kerukunan dalam kehidupan bersama.
 Guru wajib menjadi teladan bagi peserta didik dalam menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
 Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik dan sumber daya lain sesuai
dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.
 Volume dan intonasi suara guru harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik.
 Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh peserta
didik.
 Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kec dan kemampuan belajar peserta didik.
 Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam Pembel.
 Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta
didik selama proses pembelajaran berlangsung.
 Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat.
 Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
 Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran;
dan
 Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang
Kegiatan Pendahuluan
Guru wajib:
 menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran;
 memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual
sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan
sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan
lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan
karakteristik dan jenjang peserta didik;
 mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
 menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dicapai; dan
 menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.
Kegiatan Inti

Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran,


metode pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran.
Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik
terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan
penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran
yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning) disesuaikan
dengan karakteristik kompetensi dan jenjang
pendidikan.
a. Sikap

Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu


alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari
menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran
berorientasi pada tahapan kompetensi yang
mendorong peserta didik untuk melakuan aktivitas
tersebut.
PPK: religius, integritas,madiri, gotong royong,
nasionalisme
b. Pengetahuan

Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui,


memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,
hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam
domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan
dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk
memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan
tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar
berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry
learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan
karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun
kelompok, disarankan yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning).
c. Keterampilan

Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati,


menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata pelajaran
yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong
peserta didik untuk melakukan proses pengamatan
hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan
tersebut perlu melakukan pembelajaran yang
menerapkan modus belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning)
dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning).
Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik


secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk
mengevaluasi:
 seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil
yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari
hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
 melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian
tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan
 menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran

Penilaian Proses  Penilaian autentik


Hasil Penil autentik  merencanakan program
perbaikan (remedial) pembelajaran, pengayaan
(enrichment), atau pelayanan konseling.
Hasil Penil autentik memperbaiki proses
pembelajaran
Penilaian Hasil Pembelajaran  dilakukan saat
proses pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran
(non autentik)
Pengawasan Proses Pembelajaran

Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala


sekolah, pengawas, dan dinas pendidikan dan
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.
Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan
Mutu Pendidikan melakukan pengawasan dalam
rangka peningkatan mutu.
Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan
pengawasan dalam bentuk supervisi akademik dan
supervise manajerial.
Penilaian oleh Pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam


bentuk ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau
bentuk lain yang diperlukan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk:
a. mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi
peserta didik;
b. memperbaiki proses pembelajaran; dan
c. menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian,
tengah semester, akhir semester, akhir tahun.
dan/atau kenaikan kelas.
Penilaian oleh Pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan


dalam bentuk penilaian autentik dan juga non-
autentik.
Bentuk penilaian autentik mencakup penilaian
berdasarkan pengamatan, tugas ke lapangan,
portofolio, proyek, produk, jurnal, kerja laboratorium
dan unjuk kerja, serta penilaian diri.
Bentuk penilaian non-autentik mencakup tes,
penilaian akhir semester, penlaian akhir tahun, dan
ujian.
Ketuntasan Belajar
 Penilaian berdasarkan Acuan Kriteria: penilaian kemajuan peserta
didik dibandingkan dengan kriteria capaian kompetensi yang
ditetapkan.
 KKM ditentukan oleh satuan pendidikan mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan dengan mempertimbangkan karakteristik
peserta didik, karakteristik mata pelajaran dan kondisi satuan
pendidikan
 KKM untuk pengetahuan & keterampilan ditentukan oleh satuan
pendidikan dengan mempertimbangkan batas standar minimal nilai
Ujian Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah
 Sekolah dapat menentukan batas ketuntasan diatas standar dengan
mempertimbangkan aspek-aspek tertentu sesuai dengan karakteristik
dan potensi sekolah
 Ketuntasan kompetensi sikap dalam bentuk PREDIKAT dan
DESKRIPSI.
Lanjutan Ketuntasan Belajar
 Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan
dilaporkan dalam bentuk nilai dengan bilangan bulat (skala 0 –
100) dan predikat serta dilengkapi dengan deskripsi singkat
yang menggambarkan capaian kompetensi yang menonjol
dalam satu semester
 Predikat pada pengetahuan dan keterampilan, ditentukan
berdasarkan interval predikat yang disusun dan ditetapkan
oleh satuan pendidikan.
 Tabel interval predikat yang memilki KKM berbeda maka
harus dibuat tabel interval predikat sesuai dengan KKM yang
berbeda, namun jika KKM semua MP sama maka tabel
interval predikat dibuat hanya satu.
Mekanisme Penilaian

perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat


penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan
silabus;
penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan
teknik penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi
tanggungjawab wali kelas atau guru kelas;
penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
peserta didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus
mengikuti pembelajaran remedi; dan
hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan peserta didik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
Prosedur Penilaian oleh Pendidik

menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada


RPP yang telah disusun;
menyusun kisi-kisi penilaian;
membuat instrumen penilaian berikut pedoman
penilaian;
melakukan analisis kualitas instrumen;
melakukan penilaian;
mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan
hasil penilaian;
melaporkan hasil penilaian; dan
memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Contoh Hasil Jurnal
PENILAIAN SIKAPAKHIR SIKAP

Cotoh kesimpulan hasil deskripsi SIKAP SPIRITUAL oleh wali kelas :

Predikat Deskripsi
Baik Selalu bersyukur dan berdoa sebelum melakukan kegiatan serta
memiliki toleran pada agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai
berkembang

Cotoh kesimpulan hasil deskripsi SIKAP SOSIAL oleh wali kelas :

Predikat Deskripsi
Baik Memiliki sikap santun, disiplin, dan tanggung jawab yang baik;
sikap kepedulian mulai meningkat
Penilaian Pengetahuan
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas : X MIPA
KKM : 60
Hasil Penilaian ke
Penilaian
No Nama  KD Akhir Sem Rerata
1 2 3 4   Genap
1 Ani 3.1 75 68     70 71
3.2 60 60     70 63
3.3 86 80 90   80 84
3.4 79 93     95 89
3.5 88 80     80 83
  Nilai RAPOR 78
Contoh deskripsi: “Memiliki kemampuan mendeskripsikan operasi aritmetika pada
fungsi, perlu peningkatan pemahaman masalah kontekstual menggunakan konsep
sistem persamaan linear tiga variabel”
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai