Anda di halaman 1dari 32

Click icon to add picture Pengembangan

LPMP DKI DKI JAKARTA


Pembelajaran berbasis
P2KPTK2 Higher Order Thinking
JAKARTA TIMUR
MARET
2021
dalam Mendukung
Merdeka Belajar

Dr. DIDANG SETIAWAN, M.Pd – WA 087875000406

PELATIHAN MODEL PEMBELAJARAN HOT GURU GURU PENDIDIKAN DASAR


ALUR M E R R D E K A

Mulai Dari Eksplorasi Konsep


(Mandiri & Forum
Ruang Refleksi Terbimbing
Diri Kolaborasi
Diskusi)

Demonstrasi Kontekstual Elaborasi Pemahaman Koneksi Antar Materi Aksi


Nyata
Tujuan
Mengembangkan pembelajaran berorientasi keterampilan
berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills), dengan
tahapan:
- Memahami SKL sebagai tujuan utama pembelajaran
- Memahami konsep Higher Order thiking Skills
- Mengkaji KI-KD dan menjabarkannya ke dalam indikator
dan pengembangannya.
- Memahami ragam Model Pemebelajaran untuk merancang
kegiatan pembelajaran berbasis HOT
CAPAIAN STANDAR MUTU PENDIDIKAN
(PP 13 TAHUN 2015)

PRODUK SEKOLAH

PROSES PRODUKSI

FAKTOR PENDUKUNG PRODUKSI


STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – PERMEN 20 TAHUN 2016
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, dan negara.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan;
1. faktual,
2. konseptual,
3. prosedural,
4. dan metakognitif
pada tingkat dasar berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya. Mampu
mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan bertindak : 1) kreatif, 2) produtif, 3) kritis, 4) mandiri,
5) kolaboratif, dan komunikatif melalui pendekatan ilmiahnsebagai pengembangan dari yang
dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri.
Profil Pelajar Pancasila
PENGERTIAN
Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order
Thinking Skill (HOTS) adalah proses berfikir kompleks
dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan,
membangun representasi, mengnalisis, dan membangun
hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang
paling dasar. (Resnick:987)
MATRIK DIMENSI PENGETAHUAN DAN RANAH KOGNITIF HUBUNGANNYA DENGAN HOTS

METAKOGNITIF

PROSEDURAL
1. Transfer Knowlage
2. Critical and creative
thinking
3. Problem Solving
Tentang SKL Pendidikan Dasar dan Menangah)

KONSEPTUAL

FAKTUAL
SI PENGETAHUAN
ASPEK KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Sebagai
Transfer Keterampilan berpikir sesuai dengan
Knowled ranah kognitif, afektif, dan
ge psikomotor yang menjadi satu
kesatuan dalam proses belajar dan
Keterampilan yang memiliki mengajar.
keinginan kuat untuk dapat
memecahkan masalah muncul Keterampila Sebagai
pada kehidupan sehari-hari n Berikir Critical
Tingkat
TInggi and
Creative
Sebagai Thinking
Problem Keterampilan menemukan berbagai alternative
Solving untuk mengatasi masalah yang muncul,
mengambil keputusan, menganalisis,
menginvestigasi, dan menyimpulkan
PENJELASAN TENTANG DIMENSI PENGETAHUAN
Elemen-elemen dasar yang harus diketahui peserta didik
Pengetahuan Faktual untuk mempelajari suatu ilmu, fakta, peristiwa, symbol ,
( C-1 : Mengetahui ) bagan, kosa kata, grafik, warna, penyakit, benda-benda.

Pengetahuan Konseptual Terminologi, definisi, istilah yang digunakan, klasifikasi,


( C-2 : Memahami ) kategori, prinsip, teori, hukum dan generalisasi
berkenaan dengan ilmu pengetahuan
Pengetahuan Prosedural Pengetahuan tentang bagaimana tahapan-tahan
( C-3 : Menerapkan ) melakukan sesuatu, sebab akibat, cara-cara
mengerjakan sesuatu, menerapkan
Pengetahuan Metakognitif pengetahuan tentang kesadaran diri untuk
C- 4 : Menganalisis, menggunakan rangkaian pengetahuan yang telah
C- 5 : Mengevaluasi, dipelajarinya, menganalis, mengevaluasi, mengkreasi,
C- 6 : Mencipta ) menciptakan, memikirkan dan menyelsaikan masalah.
(Meta Kognitif) (C- 6)

(C- 5)

(C- 4)
KOMPETENSI INTI-KOMPETENSI DASAR PPKN SMP KURIKULUM 2013
Perumusan Indikator Pencapaia Kompetensi:
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar (KD) tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran, (Mulyasa, 2007:139).

Fungsi indikator antara lain sebagai pedoman dalam:


1. mengembangkan materi pembelajaran atau bahan ajar,
2. mendesain kegiatan pembelajaran
3. merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar

Ketentuan Perumusan Indikator


4. Indikator dirumuskan dari KD
5. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur
6. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami.
7. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda
8. Hanya mengandung satu tindakan.
9. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi & kebutuhan peserta
Format Perumusan IPK
INDIKATOR
PROSES PENCAPAIA
TINGKAT KOMPETENSI MATERI DAN
KD BERIFIKIR N
KD SUB MATERI
(C1-C6) KOMPETEN
SI
KD Pengetahuan
Dimensi Pengetahuan: Proses Berpikir dan IPK
dimensi Penunjang:
Proses Berpikir: pengetahuan:
<Gradasi dimensi IPK Kunci:
proses berfikir>
IPK
Pengayaan :
KD Keterampilan

Tingkat Proses Langkah Proses IPK


Keterampilan: Keterampilan: Penunjang:
<Gradasi dimensi
Keterampilan> IPK Kunci:

IPK
Pengayaan:
Perumusan Indikator
A. Menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD Menganalisis KKO
KD 3.2 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
dirumah
Mengidentifikasi ----- C1 (Mengingat)
Indikator:
3.2.1 Menyebutkan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari dirumah
3.2.1 Menjelaskan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari dirumah
3.2.3 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari dirumah
B. Menganalisis Indikator berdasarkan tingkat UKRK

Kompetensi pada KD Berdasar UKRK (Urgensi, Kontinuitas, Relevansi, Keterpakaian)


Indikator sangat penting, Indikator penunjang. Keterangan: UKRK dapat dijadikan
kiteria dalam memilih dan memilah ketepatan indikator penting atau indikator
penunjang.
Tingkat UKRK pada KD
• Urgensi adalah tingkat kepentingannya. Maka urgensi
dimaknai bahwa indikator tersebut penting dikuasai oleh
peserta didik.
• Kontinuitas adalah berkelanjutan, menjadi dasar bagi indikator
selanjutnya atau mempunyai hubungan dengan indikator pada
tingkat lanjut.
• Relevansi bermakna bahwa indikator tersebut mempunyai
hubungan dengan mata pelajaran lain serta memiliki nilai yang
aplikatif dalam kehidupan bermasyarakat.
Klasifikasi Indikator
1. INDIKATOR KUNCI
• Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK.
• Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang terdapat pada KD.
• Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD.
• dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus teraktualisasi dalam pelaksanaan
proses pembelajaran, sehingga kompetensi minimal yang harus dikuasai siswa tercapai
berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran.
2. INDIKATOR PENDUKUNG
• Membantu peserta didik memahami indikator kunci.
• Dinamakan juga indikator prasyarat yang berarti kompetensi yang sebelumnya telah
dipelajarai siswa, berkaitan dengan indicator kunci yang dipelajari.
3. INDIKATOR PENGAYAAN
• mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan kompetensi dari standar
minimal KD.
• tidak selalu harus ada.
• dirumuskan oleh pendidik apabila potensi peserta didik memiliki kompetensi yang lebih
Indikator dalam Penilaian
• Dalam melakukan penilaian adalah indikator yang harus diujikan kepada siswa
adalah indikator kunci.
• Indikator kunci tidak boleh terabaikan oleh pendidikan dalam pelaksanaan
penilaian, karena ndikator inilah yang menjadi tolah ukur dalam mengukur
ketercapaian kompetensi minimal siswa berdasarkan KD.
• Di samping itu, pencapaian komptensi minimal ini merupakan pencapaian yang
berstandar nasional.
• Seperti halnya dengan indicator pendukung dan indicator pengayaan di dalam
melakukan penilaian disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pemahaman peserta
didik terhadap indicator kunci yang telah diberikan.
Merumuskan tujuan pembelajaran,
apakah peningkatan kognitif, psikomotor atau afektif.
Perumusan tujuan pembelajaran harus jelas dalam
menunjukkan kecakapan yang harus dimiliki peserta didik.

Tujuan pembelajaran mengisyaratkan bahwa ada beberapa


karakter kecakapan yang akan dikembangkan guru dalam
pembelajaran. Selain itu, tujuan pembelajaran ini juga
bertujuan untuk menguatkan pilar pendidikan.
6. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran berdasarkan model pembelajaran:
a. Pahami KD yang sudah dianalisis
b. Pahami IPK dan materi pembelajaran yang telah dikembangkan
c. Pahami sintak-sintak yang ada pada model pembelajaran, rumuskan kegiatan pendahuluan yang meliputi
Orientasi, Motivasi, dan Apersepsi
d. Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada:
• IPK
• Karakteristik peserta didik
• Pendekatan saintifik
• 4C (creativity, critical thinking, communication, collaboration)
• PPK dan literasi
e. Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan refleksi baik individual maupun kelompok.
• memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
• melakukan kegiatan tindak lanjut
• menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
• Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir sesuai KD bersangkutan
f. Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan pembelajaran
g. Rumusan penilaian (formatif dan sumatif) untuk pembelajaran yang mengacu kepada IPK
THE ROLE OF THE TEACHER
• FACILITATOR
(plan, organize)
• GUIDE
• (Counseling, show direction)
• OPEN MINDED
(learn along the way)
• COGNITIVE SUPPORT
(make suggestion give recommendation, challenge
creativity,encourage independent thinking)
• ASSESS THE INDIVIDUAL LEARNER
(possibilities, strengths,needs, feelings)
• SET LIMITS
Sintak Discovery Base Learning :
1) Stimulasi
2) Mengumpulkan Informasi,
3) Pengolahan Informasi, PENDEKATAN
4) Verifikasi Hasil, (SAINTIFIK : 5 M)
5) Generalisasi.
Sintak Project Base Learning
1) Identifikasi dan merumuskan project,
MODEL
2) Menyusun rancangan penyelesaian Project,
3) Mengumpulkan Informasi, (Discovery, Project, Problem,
4) Pengolahan Informasi,
Produk) base learning
5) Menyusun Laporan.
METODE
Produk base Learning Sintak Problem Base Learning
(pengamatan, diskusi,
1) Merencanakan Produk 1) Merumuskan Masalah, penugasan, presntasi …)
2) Melaksanakan Produk 2) Menyusun Rancangan
3) Memonitor Pelaksnaan Produk Penyelesaian Masalah,
4) Mengevaluasi Produk 3) Mengumpulkan Informasi,
5) Menggelar hasil produksi untuk 4) Mengolah Informasi,
ditindak lanjuti 5) Menyelesaikan Masalah.
THE ROLE OF THE TEACHER
• FACILITATOR
(plan, organize)
• GUIDE
• (Counseling, show direction)
• OPEN MINDED
(learn along the way)
• COGNITIVE SUPPORT
(make suggestion give recommendation, challenge
creativity,encourage independent thinking)
• ASSESS THE INDIVIDUAL LEARNER
(possibilities, strengths,needs, feelings)
• SET LIMITS
MENGAMATI

PROSES SAINTIFIK MENGOMUNIKASIK


MENANYA
DALAM MODEL AN

PEMBELAJARAN PROSES
SAINTIFIK

MENGUMPULKAN
MENALAR INFORMASI
Model-Model Pembelajaran
1. Model Penemuan/Penyingkapan
a. Discovery Learning
Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah memahami konsep, arti,
dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.

Sintak model Discovery Learning:


1) Pemberian rangsangan (Stimulation);
2)Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
3)Pengumpulan data (Data Collection);
4)Pengolahan data (Data Processing);
5)Pembuktian (Verification), dan
6)Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
Model-Model Pembelajaran
b. Inquiry Learning
Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam proses
penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu yang singkat.

Sintak/tahap model inkuiri meliputi:


1) Orientasi masalah;
2) Pengumpulan data dan verifikasi;
3) Pengumpulan data melalui eksperimen;
4) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
5) Analisis proses inkuiri.
Model-Model Pembelajaran
2. Problem Based Learning (PBL)
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai
kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk
mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual
Sintak model Problem Based Learning :
1) Orientasi peserta didik pada masalah
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Model-Model Pembelajaran
3. Project Based Learning
Model Project Based Learning adalah Model pembelajaran yang melibatkan keaktifan
siswa dalam memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok/ mandiri melalui
tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk
untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
Sintak PJBL:
1) Pertanyaan mendasar
2) Mendesain perencanaan produk
3) Menyusun jadwal pembuatan
4) Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek
5) Menguji hasil
6) Evaluasi penglaman belajar
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai