Anda di halaman 1dari 16

VERZET

PERKARA PERDATA
Pengampu:
Marjo, SH. MHum
PENGERTIAN VERZET (1)
Verzet:
 Termasuk jenis upaya hukum
melawan putusan yang bersifat biasa
Pengertian:
yaitu suatu upaya hukum untuk
melawan putusan verstek, yang
disediakan bagi pihak tergugat
PENGERTIAN VERZET (2)

Putusan yang dilawan adalah


putusan verstek dan upaya hukum ini
hanya diperuntukan bagi pihak
tergugatnya saja.
Putusan verstek:
Adalah putusan yang dijatuhkan oleh
hakim Pengadilan Negeri “diluar”
hadirnya pihak tergugat.
DASAR HUKUM VERZET
I. Ketentuan Umum: Pasal 132 HIR.
II. Ketentuan Khusus:
a. HIR (Herziene Indonesisch Reglement atau
RIB Pasal 129 (untuk wilayah Jawa dan
Madura).
b. Rechtreglement voor de buitengewesten
atau RBg (untuk wilayah luar Jawa dan
Madura)
PENGERTIAN PUTUSAN VERSTEK (1):

Pengertian Putusan verstek


adalah putusan yang dijatuhkan oleh
hakim Pengadilan Negeri “diluar”
hadirnya pihak tergugat.
Makna “diluar” yaitu bahwa pihak
tergugat/ para tergugat belum pernah
hadir sama sekali dalam persidangan.
PENGERTIAN PUTUSAN VERSTEK (2):

Pentingnya:
 mengetahui suatu putusan verstek atau
bukan, hal ini karena berkaitan dengan
upaya hukum yang akan dilakukan untuk
melawan putusan tersebut.
KAPAN DIJATUHKAN
PUTUSAN VERSTEK (1):
Ada beberapa pandangan tentang
kapan dijatuhkan putusan verstek
Putusan verstek dijatuhkan pada
sidang yang pertama-tama sekali,
dimana tergugat/para tergugat tidak
hadir
KAPAN DIJATUHKAN
PUTUSAN VERSTEK (2):
Putusan verstek dapat dijatuhkan pada
sidang yang kebarapapun, asal
tergugat/para tergugat belum pernah hadir
sama sekali. Alasannya:
Menurut Ps 126 HIR, hakim itu dapat
menunda sidang, apabila P dan T tidak
hadir dalam sidang meskipun sudah
dipanggil secara patut/layak
SEBELUM DIJATUHKAN PUTUSAN
VERSTEK APAKAH PERLU BUKTI:
1. Tidak perlu mengajukan alat bukti.
 Alasannya terhadap putusan verstek itu,
diberikan wewenang untuk mengajukan
verzet. Dan di verzet inilah nanti ada
wewenang untuk memberikan bukti-bukti.
2. Penggugat perlu mengajukan alat bukti,
dengan alasan:
a. Sebagian rakyat indonesia masih
buta hukum, sehingga ada
kemungkinan dia tidak tahu
mengenai upaya hukum tentang
putusan verstek tersebut.
b. Pembuktian berguna bagi hakim
untuk menentukan apakah gugatan
beralasan dan berdasar hukum atau
tidak.
c. Pembuktian yang diajukan hanya
secara sumir saja, sehingga
nantinya dalam perlawanan
terhadap putusan verstek dapat
diajukan lagi alat-2 bukti secara
terperinci.
SYARAT PUTUSAN VERSTEK (1):

1. Tergugat/Para tergugat belum


pernah hadir dalam sidang.
2. Ada panggilan secara patut/Layak:
a. Memenuhi ketentuan tentang
siapa yang memanggil (Ps. 388
HIR).
SYARAT PUTUSAN VERSTEK (2):

b. Memenuhi ketentuan tentang


cara memanggil (Ps . 390 HIR).
c. Memenuhi ketentuan tentang
tenggang waktu pemanggilan
(Ps. 122 HIR).
UPAYA MELAWAN
PUTUSAN VERSTEK (1):
1. Bagi Tergugat/Para tergugat :
 Dalam kondisi normal yaitu Verzet
sebagaimana diatur dalam Ps. 129 HIR.
 Dalam segala hal bila Tergugat terhalang
untuk verzet maka Tergugat dapat
mengajukan banding (terhalang oleh karena
Penggugat sudah lebih dahulu banding atas
putusan verstek tsb) dalam UU No. 20 Th.
1947.
UPAYA MELAWAN
PUTUSAN VERSTEK (2):
2. Bagi Penggugat:
 upaya hukumnya adalah banding
bukan verzet sebagaimana diatur
dalam Ps 8 UU No. 20 Th. 1947.
LAIN-2 PUTUSAN VERSTEK:

 Dalam putusan verstek tidak selalu


dengan kemenangan P, namun
dapat saja P kalah yaitu apabila
ternyata gugatan P tidak beralasan
dan tidak berdasar hukum.

Anda mungkin juga menyukai