Anda di halaman 1dari 21

Anestesi Pada Bedah Glaukoma

Pendahuluan
• Glaukoma  suatu kelainan mata yang
ditandai dengan adanya peningkatan tekanan
bola mata, penurunan fasilitas aliran keluar
cairan akuos, kelainan pada diskus optikus dan
penyempitan lapang pandang
Pendahuluan
• Terapi pada glaukoma
– Obat-obatan
– Operatif :
a. Trabekulektomi
b. Trabekulotomi
c. Prosedur siliodestruktif
d. Pemasangan alat drainase
e. Laser
Pendahuluan
• Prinsip dasar anestesi pada bedah
glaukoma=prinsip pada semua tindakan bedah
mata  anestesi adekuat

Khusus glaukoma  anestesi yang dilakukan


harus mempunyai risiko sekecil mungkin
terhadap kerusakan fungsi saraf mata
Anestesi yang digunakan
• Anestesi umum
• Anestesi lokal :
– Anestesi regional
– Retrobulbar
– Peribulbar
– Subkonjungtiva
– topikal
Anestesi Umum
• Efek obat-obatan yang digunakan pada anestesi
umum harus mempunyai efek minimal
terhadap kenaikan tekanan intra okular

• Obat-obatan selain suksinilkolin dan mungkin


ketamin, mempunyai efek minimal terhadap
tekanan intraokular dan bahkan menurunkan
tekanan intraokular
Anestesi Umum
• Obat-obat anestesi yang aman digunakan pada
bedah glaukoma :
– Propofol
– Thiopental
– Etimodate
– Narkotika
– Benzodiasepine
– Pancuronium
– Vecuronium
Anestesi Umum
• Faktor lain yang berpengaruh pada tekanan
intraokular:
– Faktor psikologis pasien
– Hiperkarbia
– Hipoksia
– Batuk, muntah
– Intubasi endotrakheal
Anestesi umum
• Keuntungan
- Dapat digunakan untuk pasien anak dan
dewasa yang tidak mungkin dilakukan
dengan anestesi lokal

• Kerugian
– Perdarahan suprakoroidal karena peningkatan tekanan
vena akibat muntah, postekturbasi, batuh
– Apnea, malignant hipertermia, cardiac arrest
Anestesi Lokal
• Obat-obatan yang biasa digunakan :
a. Lidokain
b. Bupivakain
c. Mepivakain
d. Prokain
Anestesi Lokal
• Kadang-kadang digunakan kombinasi
lidokain/mepivakain + bupivakain
• Kadang-kadang ditambah enzim
hyaluronidase
Anestesi Lokal
• Beberapa operator menambahkan epinefrin
tanpa pengenceran

• Perlu obat anestesi dengan konsentrasi tinggi


untuk mengurangi total volume yang
disuntikkan pada anestesi retrobulbar dan
peribulbar bila tidak ditambah dengan
epinefrin
Anestesi Lokal
• Patokan
– Trabekulektomi : mepivakain 2 % / lidokain 2 %
– Trabekulektomi + bedah katarak /menggunakan
implan: ditambah bupivakain 0.50 – 0.75%
Anestesi Blok Regional
• Teknik Blok O’Brien, Spaeth, dan Nadbath baik
digunakan karena akan membuat paralisis
kelopak mata secara sempurna, dapat
mencegah edema periorbital

• Jangan gunakan teknik van Lint klasik karena


sering menyebabkan periorbital edema
Anestesi Retrobulbar

• Anestesi retrobulbar juga digunakan pada


tindakan siklodestruktif
Anestesia Retrobulbar
• Volume yang digunakan tidak lebih dari 2 ml
untuk mencegah ekspansi berlebihan ke konus
otot yang akan meningkatkan tekanan
intraokular

• Jenis anestesi ini tidak digunakan pada pasien


galukoma dengan kerusakan nervus optikus
berat, hilang lapang pandang
Anestesi Retrobulbar
• Komplikasi  perdahanan suprakoroid
ekspulsif

• Untuk mengurangi komplikasi


– gunakan konsentrasi tinggi untuk mengurangi
volume obat yang akan disuntikkan  jangan
gunakan epifnefrin  injeksikan obat perlahan-
lahan untuk mencegah kenaikan tekanan
intraokular secara tiba-tiba
Anestesi Peribulbar
• Lebih baik digunakan daripada anestesi
retrobulbar karena teknik ini tidak
menempatkan volume obat yang banyak pada
konus otot yang akan meningkatkan tekanan
intraokular sehingga akan mengurangi aliran
darah ke nervus optikus dan akhirnya akan
menyebabkan kerusakan nervus optikus
Anestesi Peribulbar
• Umumnya menggunakan 2 tempat injeksi
• Pada pasien glaukoma, digunakan 1 tempat
injeksi di bagian inferior sebanyak 3-4 ml
Anestesi Subkonjungtiva
• Penggunaan anestesi ini tidak akan
menyebabkan peningkatan tekanan
intraokular
• Peterson dan Yanoff menggunakan 0,5 ml
lidokain + hyaluronidase+epinefrin dengan
jarum 27 G disuntikkan di subkonjungtiva
superior 5 mm dari limbus
Anestesi Topikal
• Digunakan pada tindakan bedah glukoma
dengan menggunakan laser

Anda mungkin juga menyukai