Anda di halaman 1dari 29

PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KATUK

TERHADAP KADAR TNF-α PADA GIGI


YANG DIGERAKKAN SEPARATOR ORTODONTI

(Penelitian pada Cairan Sulkus Gingiva Marmut)

Oleh: Fadia Naura Adila


4211181044
Pembimbing:
• Hillda Herawati, drg., Sp.Ort FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
• Rahmadaniah Khaerunnnisa, drg., M.Kes UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD
YANI
PENDAHULUAN Latar Belakang

 Kesadaran masyarakat terkait perawatan gigi semakin meningkat.

 Gaya mekanis perawatan ortodonti  merangsang respon inflamasi dan terbentuk


daerah tekanan dan tarikan di ligamen periodontal  terjadi remodeling tulang 
mempengaruhi pergerakan gigi.

 Flavonoid pada daun katuk efektif sebagai anti inflamasi  menangkap radikal bebas
 dapat menetralkan ROS  ROS yang stabil dan tidak reaktif akan mempengaruhi
penurunan sitokin proinflamasi seperti TNF-α.
Sarah Syarifah 2017 Latar Belakang

Ekstrak etanol daun katuk (Sauropus Ekstrak etanol daun katuk (Sauropus

Yudandi S. 2017
androgynus (L.) Merr.) efektif androgynus (L.) Merr.) mampu
meningkatkan osteoblast pada marmut menurunkan secara signifikan ekspresi
yang dilakukan perawatan ortodonti TNF-α, dengan dosis efektif, 48,6
dengan dosis terbaik 78,3mg/kgBB. mg/200g BB dan dapat menurunkan
infiltrasi sel radang pada tikus putih.
Rumusan Masalah

Apakah terdapat pengaruh pemberian ekstrak


daun katuk terhadap kadar TNF-α pada cairan
sulkus gingiva gigi marmut yang digerakan
separator ortodonti?
Tujuan Umum Penelitian Tujuan Khusus Penelitian

Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak


Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak
daun katuk pada dosis tertentu terhadap
daun katuk terhadap kadar TNF-α pada
kadar TNF-α pada cairan sulkus gingiva gigi
cairan sulkus gingiva gigi marmut yang
marmut yang digerakkan separator ortodonti.
digerakkan separator ortodonti.
Manfaat Akademis Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan sebagai Penelitian ini diharapkan dapat memberikan


salah satu sumber acuan bagi informasi terhadap dokter gigi dan masyarakat
penelitian berikutnya. terkait pengaruh daun katuk (Sauropus
androgynus (L.) Merr.) sebagai bahan alam
terhadap pergerakan gigi dalam perawatan
ortodonti.
TINJAUAN
Perawatan Ortodonti
PUSTAKA

Salah satu efek samping perawatan

Tujuan Perawatan ortodonti : ortodonti adalah nyeri;

untuk memperbaiki maloklusi dan


• Nyeri pada jaringan lunak akibat
mendapatkan hasil akhir estetika
yang baik. terkena komponen ortodonti
• Nyeri periodontal akibat gaya
ortodonti pada gigi.
Separator Ortodonti

• Separator digunakan untuk melonggarkan kontak interproksimal,


umumnya untuk pemasangan band.

• Separator jenis elastic module paling umum digunakan.

• Kekurangan dari elastic module  paling nyeri saat dipasangkan diantara jenis separator
lainnya.
Biomekanika Pergerakan Gigi
Remodeling Tulang
TNF- α

• Sitokin proinflamasi utama yang berperan penting dalam jarak pergerakan gigi

• Dapat ditemui pada sisi yang tertekan karena mengatur pembentukan


osteoklas.

• Menjadi tanda apakah suatu inflamasi (peradangan) sudah membaik atau


belum.
Cairan Sulkus Gingiva

• Gingival Crevicular Fluid (GCF)  terdiri dari antibodi, mediator inflamasi


dan bahan serum, yaitu interaksi dari dari biofilm bakteri pada permukaan gigi dengan sel-sel
jaringan periodontal.

• Penilitian Kornialia tahun 2014: “Ligamen periodontal mendapatkan tekanan saat


pergerakan gigi karena komponen ortodonti, sehingga sitokin proinflamasi bermigrasi ke
GCF”  dipilih sebagai tempat pemeriksaan.
Daun Katuk
• Daun katuk tumbuh pada dataran di ketinggian 5 - 1300 meter di atas
permukaan laut, pada kondisi tempat yang cukup air. Daun katuk mengandung
fitokimia yang lebih tinggi dibanding sayuran lain.

• Kandungan:Flavonoid, karotenoid, terpenoid, alkaloid, sterol, vitamin A, vitamin


C dan tanin.
• Manfaat: antioksidan, antiinflamasi, anti-ulser, anti-lipid, antikarsinogen, anti-
diabetes, imunoregulasi dan anti-diare.

• Penelitian Desnita 2018: “Patch ekstrak daun S.androgynus dosis 400 mg/kgBB
memiliki persentase dari penghambatan inflamasi berkisar antara 66,67-100% .”
Efek dari Senyawa Fitokimia Flavonoid terhadap TNF-α

Gugus hidroksil memberi atom hidrogen dari genistein pada flavonoid


sehingga dapat menangkap radikal bebas

Gugus hidroksil yang stabil menyebabkan ROS menurun

Berbanding lurus dengan aktivitas stress oksidatif

Jalur aktivasi NF-kB terhambat, yang merupakan faktor transkripsi sitokin proinflamasi,
seperti TNF- α, IL-1β dan IL-10, ­oleh karena itu pelepasannya pun menurun

Aktivitas sel inflamasi pun menurun.


Marmut
Marmut  hewan mamalia dan herbivora yang memiliki
sepasang gigi insisif dengan bentuk seperti pahat, memiliki 2
premolar dan 6 molar di masing-masing regio.

Kaki marmut beradaptasi dengan memanjat, menggali tanah,


berjalan dan melompat.

Memiliki kesamaan dengan manusia, dalam sistem imun,


kesamaan reaksi antigen makrofag pada pencegahan
hipersensitifitas kutan, sehingga seringkali digunakan untuk
penelitian tulang, luka dan gigi.
Kerangka Pemikiran
Ekstrak daun katuk

Flavonoid

Aktivitas stress oksidatif


menurun

Jalaur aktivasi NF-KkB


terhambat

Menurunkan sitokin proinflamasi (TNF- α , IL-1β dan IL-10)


menurun

TNF- α terdapat pada sisi tertekan saat pergerakan gigi

Meredakan rasa nyeri pada pemakaian separator ortodonti


Premis
1. Premis 1: Separator ortodonti dapat memicu inflamasi dan
menyebabkan rasa nyeri.
2. Premis 2: Nyeri dapat berkurang dengan menurunkan TNF-α pada Hipotesis
pergerakan gigi.
3. Premis 3: Daun katuk mengandung flavonoid yang berpengaruh Berdasarkan premis-premis diatas,
Berdasarkan premis-premis diatas,
dengan menurunnya sitokin proinflamasi. maka dapat dibuat hipotesis, yaitu
maka dapat dibuat hipotesis, yaitu
4. Premis 4: Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa daun ungu ekstrak daun katuk dapat
ekstrak daun katuk dapat
(Gratophyllum pictum (L.)) yang mengandung flavonoid, tanin, menurunkan kadar TNF-α pada
menurunkan kadar TNF-α pada
alkaloid dan steroid dapat menurunkan kadar TNF-α pada mencit. cairan sulkus gingiva gigi marmut
cairan sulkus gingiva gigi marmut
5. Premis 5: Ekstrak etanol daun katuk (Sauropus androgynus (L.) yang digerakkan separator
yang digerakkan separator
Merr.) mampu menurunkan secara signifikan ekspresi TNF-α pada ortodonti.
ortodonti.
mencit.
 
 
TINJAUAN Subjek Penelitian

PUSTAKA
 Marmut (Cavia cobaya), yang sebelumnya telah
melewati masa adaptasi selama 7 hari di Laboratorium
Rancangan Penelitian Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran
Universitas Padjajaran
Penelitian eksperimental dengan
rancangan pre test and post test
control group design. Objek Penelitian

Ekstrak daun katuk, yang didapat dari Kebun Obat


Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani.
Subjek Penelitian

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi


1. Gerak aktif.
1. Kondisi sakit, dilihat dari marmut tidak
2. Merespon rangsangan dengan baik.
mau makan, gerak pasif dan penurunan
3. Usia 2 - 4 bulan.
berat baran >10%.
4. Berat badan 300 – 400 gram.
2. Memiliki diastema pada gigi insisifnya.
5. Berasal dari tempat pembiakan yang
3. Separator ortodonti lepas sebelum masa
sama dan diberi pakan yang sama.
pengamatan.
4. Marmut mati saat proses penelitian.
Jumlah Sampel
Jumlah sampel terdiri atas 2 kelompok, yaitu:
• kelompok 1: kelompok kontrol negatif, hanya diaplikasikan karet
separator Variabel Penelitian
• kelompok 2: kelompok yang diberi ekstrak daun katuk 78,3
mg/kgBB dan diaplikasikan karet separator.
1. Variabel Bebas:
ekstrak daun katuk.
Rumus Federer:
(n-1) (t-1) ≥ 15 2. Variabel Terikat:
 Jumlah sampel masing-masing kelompok yang kadar TNF-α.
(n-1) (2-1) ≥ 15
(n-1) 1 ≥ 15 digunakan adalah 17. Maka, jumlah sampel dari

n – 1 ≥ 15 dua kelompok adalah 34 ekor.

n ≥ 16
Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Ekstrak Ekstrak daun katuk Neraca Gram Rasio


Daun Katuk diperoleh dari kebun
analitik
obat Fakultas
Farmasi UNJANI
yang ditambahkan
pelarut etanol. Dosis
78,3 mg/kgBB.

TNF-α Kadar TNF-α pada TNF-α ELISA pg/ml Rasio


penelitian ini diambil reader
dari cairan sulkus
gingiva dengan
micropipette dan
diukur dengan
metode ELISA.
Alat Penelitian Bahan Penelitian

Alat pemeliharaan: kandang marmut, timbangan digital, dan Bahan pembuatan ekstrak katuk: katuk basah,
Alat pemeliharaan: kandang marmut, timbangan digital, dan Bahan pembuatan ekstrak katuk: katuk basah,
tempat untuk makan minum marmut. pelarut etanol dan kertas saring.
tempat untuk makan minum marmut. pelarut etanol dan kertas saring.

Alat pembuat ekstrak: tabung erlenmeyer, oven, pH meter, Bahan untuk perlakuan: separator ortodonti.
Alat pembuat ekstrak: tabung erlenmeyer, oven, pH meter, Bahan untuk perlakuan: separator ortodonti.
neraca analitik, rotary evaporator dan waterbath.
neraca analitik, rotary evaporator dan waterbath.
Bahan untuk pengambilan sampel, yaitu
Bahan untuk pengambilan sampel, yaitu
Alat pengambilan sampel: micropipette dan microtube. Phosphate Buffer Saline (PBS) dengan pH 7.
Alat pengambilan sampel: micropipette dan microtube. Phosphate Buffer Saline (PBS) dengan pH 7.

Alat pemeriksaan kadar TNF-α: ELISA kit, ELISA reader, Bahan untuk pemeriksaan kadar TNF-α: larutan
Alat pemeriksaan kadar TNF-α: ELISA kit, ELISA reader, Bahan untuk pemeriksaan kadar TNF-α: larutan
kertas hisap, 48 wells/plate dan plate sealer. kerja reagen deteksi A, reagen deteksi B, wash
kertas hisap, 48 wells/plate dan plate sealer. kerja reagen deteksi A, reagen deteksi B, wash
buffer dan stop solution.
buffer dan stop solution.
Prosedur Penelitian

Determinasi Pembuatan Ekstrak Persiapan Marmut


Tahap Persiapan Daun Katuk Daun Katuk

Tahap Tahap
Tahap Pemeriksaan Tahap Perlakuan
Pengambilan Terminasi
Kadar TNF- α Hewan Coba
Sampel Marmut

Tahap
Perhitungan Hasil
Determinasi daun katuk

Pembuatan ekstrak daun katuk

Alur Penelitian Marmut diadaptasi selama 7 hari

Periksa kriteria inklusi dan eksklusi

Karet separator ortodonti dipasangkan pada insisif kiri selama 7 hari,


lalu hari diganti kemudian diamati dihari ke-14

Kelompok I: Kelompok II:


Aplikasi karet separator Aplikasi karet separator tanpa
tanpa pemberian EEDK pemberian EEDK 78,3 mg/kgBB

Pengambilan cairan sulkus gingiva pada inisif rahang atas marmut

Pemeriksaan kadar TNF-α dengan Metode ELISA

Perhitungan Hasil

Analisis Data
Analisis Data

 Uji statistik SPSS versi 24.0.


 Uji normalitas dengan uji saphiro wilk

Paired sample Data distribusi normal


T-test
Wilcoxon Data distribusi tidak normal
Aspek Etik Penelitian

Prinsip 5 F terdiri atas :


Prinsip 3 R terdiri atas : 1. freedom of hunger and thirst
1. Replacement 2. freedom from discomfort
2. Reduction 3. freedom of pain, injury or disease
3. Refinement 4. freedom to fear and distress
5. freedom to express natural
behavior
Tempat dan Waktu Penelitian

 Program Studi Biologi Fakultas MIPA UNPAD


 Determinasi daun katuk.

 Laboratorium Farmasi Fakultas Farmasi UNJANI


 Pembuatan ekstrak daun katuk. Waktu penelitian:
September 2021 - Januari 2022
 Laboratorium Farmakologi dan Terapi UNPAD
 Pemeliharaan dan perlakuan marmut.

 Laboratorium Genetika Molekuler UNPAD


 Pemeriksaan Kadar TNF-α.
Jadwal Penelitian
No. 2021 2022
Kegiatan
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2
1. Pengumuman judul usulan                        
penelitian
2. Bimbingan                        
3. Penyusunan usulan penelitian                        
4.
5.
Pengumpulan usulan penelitian
Sidang usulan penelitian
 
 
Jadwal
 
 
 
 
Penelitian
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
6. Pembuatan ekstrak daun katuk                        
7. Pengajuan etik                        
8. Pelaksanaan penelitian                        
9. Pengamatan kadar TNF-α                        
10. Penyusunan laporan hasil penelitian                        
11. Sidang Skripsi                        
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai