Anda di halaman 1dari 8

ETIKA DESKRIPTIF

PERTEMUAN KETIGA

RANDWITYA AYU GANIS HEMASTI, M. PSI., PSIKOLOG.


Pengertian Etika Deskriptif
Etika Deskriptif atau disebut juga etika komparatif,
merupakan kajian tentang kepercayaan manusia mengenai
moralitas. Sebagai pendekatan yang bebas nilai, etika
deskriptif bukan merupakan kajian dalam perspektif yang
prioritas, namun lebih merupakan kajian yang objektif
yang berlandaskan observasi dalam kehidupan nyata.
Etika deskriptif lebih membahas pilihan aktual yang
diambil seseorang ketika ia berhadapan dengan masalah
dilematik yang menyangkut dengan praktik etika
Contohnya : Seseorang yang mampu mengambil keputusan
untuk tetap di rumah untuk mengerjakan tugas meskipun
diajak oleh teman-temannya nonton bioskop
Etika deskriptif dapat disebut sebagai bentuk penelitian empirik
tentang sikap individu atau suatu suatu kelompok masyarakat.
Mereka yang meneliti etika deskriptif bertujuan untuk
menemukan kepercayaan orang tentang nilai-nilai tertentu,
perilaku apa yang dianggap salah atau benar, dan bagaimana
karakter agen moral yang berbudi luhur.
Etika deskriptif juga berhubungan dengan gagasan-gagasan etika
masyarakat, atau tindakan apa yang akan dipersalahkan atau
dihukum oleh masyarakat dalam hukum itu sendiri.
Informasi yang didapatkan dari etika deskriptif dapat
dipergunakan dalam argumentasi filosofis. Para filsuf mencoba
menggunakan etika deskriptif mengenai pilihan yang dibuat dan
diterima oleh masyarakat atau budaya tertentu untuk
menurunkan kategori, yang bervariasi menurut konteksnya.
RUANG LINGKUP ETIKA DESKRIPTIF

1. Wilayah kajian pertama


tentang estetika atau serangkaian aturan etika yang diterapkan oleh
berbagai kelompok. Terdapat pendapat bahwa, estetika merupakan
basis etika itu sendiri dan dasar moral yang dikembangkan melalui
seni dan hikayat yang berpengaruh pada etikal seseorang.
Contoh : etika di setiap daerah berbeda-beda, tergantung wilayahnya
2. wilayah kajian kedua
Tentang teori informal etiket yang cenderung lebih longgar dan
lebih situasional. Etika merupakan rangkuman akal sehat dari
sejumlah keputusan sosial
Contoh : etika perempuan tidak boleh pulang larut malam, apabila
terpaksa karena harus bekerja pada jam larut malam, sehingga perempuan
itu terpaksa harus pulang dini hari
3. Wilayah kajian ketiga
Mengenai arbitrasi dan hukum, bahwa etika itu sendiri
merupakan hal yang menyeimbangkan “benar lawan
benar”, yakni meletakan prioritas pada dua pihak yang
masing-masingnya benar, namun harus dipertimbangkan
dengan hati-hati pada setiap situasi.
Contoh : membunyikan klakson motor memang benar, tetapi
apabila dilakukan terus menerus akan salah
4. Wilayah kajian keempat
Pilihan yang bisa diobservasi yang dibuat oleh orang
biasa, tanpa bantuan atau nasihat pakar, untuk memilih,
membeli atau memutuskan nilai-nilai apa yang berharga.
Contoh : perilaku duduk, perilaku ramah, perilaku menyapa
orang lain
Tahap perkembangan Moral Kohlberg
Usia Tahap Contoh perilaku
0-9 Tingkat prakonvensional Anak mengikuti aturan untuk
tahun menghindari hukuman
Orientasi kepatuhan dan Anak mengikuti aturan untuk
hukuman mendapatkan kesenangan dalam
Orientasi pertukaran mencapai tujuan pribadi
instrumental
10-15 Tingkat konvensional Anak mematuhi aturan untuk
tahun menghindari ketidaksetujuan sosial atau
Orientasi anak baik-baik penolakan
Orientasi pemeliharaan otoritas Anak ingin menghindari kritikan dari
orang lain atau pihak otoritas

16- … Tingkat pascakonvensional Orang memilih prinsip moral untuk


tahun hidup
Orientasi legalistik kontraktual Orang bertingkah laku dengan cara
Orientasi prinsip etika universal menghormati harga diri semua orang
Banyak penelitian psikologi yang memberikan kontribusi
besar terhadap perkembangan etika deskriptif.
Tahun 1958, terdapat perhatian besar terhadap penalaran
moral. Teori pertama dan paling terkenal di bidang ini
adalah teori perkembangan moral yang dikembangkan
oleh Lawrence Kohlberg (1927-1987). Kohlberg
mengembangkan teori yang berdasarkan pemikiran bahwa
perilaku moral dimungkinkan oleh penalaran moral.
Teorinya membagi penalaran moral dalam berbagai
tahapan yang menunjukan rangkaian prinsip atau metode
yang dipergunakan seseorang ketika melakukan penilaian
dan pengambilan keputusan moral
Tugas !
Diskusikan dengan temanmu (6 orang) !
Carilah contoh masing-masing 2 contoh tahap
perkembangan moral kohlberg!
Tahap prakonvensional 2 contoh, tahap konvensional 2
contoh dan tahap pascakonvensional 2 contoh !

Anda mungkin juga menyukai