DAN WARRANT (Waran ) NAMA : NIKEN WIBAWANTI NINGSIH NIM : 1714290040 JURUSAN : MANAJEMEN S1 MATA KULIAH : PENGANTAR PASAR MODAL Pengertian opsi Opsi sering disebut sebagai financial derivatives. Penyebutan ini menunjukkan bahwa instrumen keuangan yang disebut opsi adalah instrumen keuangan yang muncul karena telah ada instrumen keuangan lain. Option atau Opsi adalah kontrak untuk membeli atau menjual aset sekuritas dengan harga tetap pada atau sebelum jatuh tempo. Opsi adalah hak untuk melakukan sesuatu. Karena merupakan hak (rights), maka pemodal atau manajer keuangan bisa melakukan atau tidak. Jenis-jenis opsi Jenis opsi dibedakan menjadi dua tipe, adalah sebagai berikut:
Opsi Beli (call option) Opsi Jual (put option)
Apa itu opsi call atau call option? Opsi beli atau call option adalah kontrak untuk membeli aset. Opsi call adalah menunjukkan hak untuk membeli suatu saham dengan harga tertentu (harga ini disebut sebagai exercise price) pada tanggal tertentu. Tanggal jatuh tempo tersebut disebut sebagai exercise date Misalkan seseorang menawarkan opsi call sebagai berikut: Bila kita membeli opsi call tersebut, maka satu tahun yang akan datang kita bisa memperoleh opsi adalah saham A dengan harga Rp 10.000 dari penerbit opsi tersebut. Terlepas dari berapa harga yang tersedia kita bayar untuk opsi tersebut.Maka diagram posisi dalam gambar berikut ini menunjukkan nilai call pada saat opsi call tersebut jatuh tempo. Contoh : Bila pada saat opsi call jatuh tempo harga saham A di bawah Rp 10.000, maka nilai call tersebut sama dengan nol rupiah. Bila harga saham di atas Rp 10.000, maka kita akan memperoleh keuntungan jika meng-exercise-kan kontrak opsi saham tersebut.Dalam keadaan seperti ini nilai call akan sebesar harga pasar opsi adalah dikurangi dengan execise price. Apa itu opsi jual atau put option? Pengertian opsi put adalah hak untuk menjual suatu saham dengan harga tertentu pada waktu tertentu (atau sebelumnya).Jadi, opsi jual atau put option adalah kontrak untuk menjual aset. Perhatikan contoh put option sebagai berikut: Misalkan seseorang menawarkan opsi put sebagai berikut: Dengan membeli opsi put tersebut anda bisa menjual saham A kepada orang tersebut dengan harga Rp 10.000 satu tahun yang akan datang.Kapan opsi put tersebut mempunyai nilai, artinya anda akan meng-exercise-kan opsi tersebut? Jawabannya sederhana sekali. Yaitu bila harga saham A pada saat jatuh tempo di bawah Rp 10.000. Pada saat harga saham A misalnya Rp 8.000, akan datang ke pihak yang menerbitkan opsi put tadi dan memintanya untuk membeli saham A sebesar Rp 8.000. Maka sesaat sebelum opsi put di-exercise-kan, nilai opsi tersebut adalah Rp 2.000 (selisih antara Rp 10.000 dengan Rp 8.000). Keadaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Nilai tertinggi opsi put (put option) adalah pada saat harga saham sebesar nol rupiah. Pada saat itu nilai put akan sebesar Rp 10.000 sama dengan exercise price-nya.Hal yang sama dapat dilakukan bila misalkna harga opsi put adalah sebesar Rp 500.Pada berbagai tingkat saham, maka laba (rugi) dengan membeli opsi put dengan harga premi Rp 500 disajikan pada tabel berikut: Dengan cara yang sama dengan opsi call di atas, maka tabel tersebut dapat digambarkan dengan sebuah grafik sebagai berikut: Bagi penjual opsi call dan opsi put nilainya ditunjukan pada gambar berikut ini : Manfaat opsi dalam mencari keuntungan dalam pasar modal Opsi pada saham biasanya mewakili 100 saham. Sebaliknya, pembuat opsi perlu • Jadi, jika opsi biaya $ 0,35, membeli satu opsi memberikan underlying security kepada akan berharga $ 35 ($ 0,35 x 100). pembeli opsi, pada harga strike, dalam hal Dalam hal spekulasi, pembeli opsi dan penerbit / harga pasar saham melebihi harga strike. penjualnya memiliki pandangan yang bertentangan mengenai kinerja underlying Seorang pembuat opsi yang menjual call security.Opsi Beli (Call Option) Opsi beli option yakin bahwa harga underlying memberikan opsi kepada pembeli dengan hak stock akan turun atau tetap relatif sama untuk membeli underlying security pada harga dengan harga strike opsi selama masa strike, sehingga pembeli ingin agar saham tersebut naik. opsi tersebut. Lanjutan … Itulah caranya mereka akan memperoleh Namun, jika underlying stock tidak berada di keuntungan maksimum. Keuntungan atas harga strike pada tanggal kedaluwarsa, maksimum penerbit opsi adalah premium pembeli opsi kehilangan premi yang dibayarkan untuk melakukan call option. Risiko bagi yang diterima saat menjual opsi. Jika pembeli opsi terbatas pada premi yang pembeli benar, dan harga saham naik di dibayarkan untuk opsi, tidak peduli berapa atas strike price, pembeli akan dapat banyak underlying stock bergerak. membeli saham dengan harga lebih Keuntungan pada saat kedaluwarsa, jika berlaku, rendah (harga strike) dan kemudian adalah: Harga pasar saat ini dari Underlying – menjualnya untuk mendapatkan (Harga Strike + Premium dibayar) = Laba. keuntungan dengan harga pasar saat ini. WARRANT (Waran ) DEFINISI WARRANT
Warrant adalah sebuah hak yang diberikan kepada pemegang saham untuk
membeli lembar saham pada harga yang telah ditentukan (harga eksekusi) oleh emiten yang menerbitkannya dalam jangka waktu tertentu. Lembar sahamnya ditransaksikan dengan menggunakan kode “-W” di belakang kode saham emiten yang mengeluarkannya. Misalnya “ALTO-W”, adalah yang dikeluarkan oleh emiten saham berkode “ALTO”. Dalam Bursa Efek Indonesia, Warrant lebih dikenal dengan istilah “Call Warrant” Warrant di Dalam Undang-Undang Istilah ini juga dirumuskan dalam Undang-Undang, yaitu dalam dalam penjelasan Pasal 1 Angka 5 Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal adalah sebagai berikut :
Efek yang diterbitkan oleh suatu
perusahaan yang memberi hak kepada pemegang Efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak Efek dimaksud diterbitkan. Kelemahan dan kelebihan warrant Kelebihan : Kelemahan Waran memiliki karakteristik yang tidak memperoleh deviden dan hak suara di perusahaan terbatas publik, karena pemiliknya sama dengan saham biasa yaitu bukan pemegang saham perusahaan. Periode penerbitan hak (atau negosiasi perdagangan waran lebih lama dari kredensial dan penawaran publik terbatas pada 3-5 tahun. Waran adalah opsi di mana pemegang Waran dapat memilih untuk membayar waran saat pemegang saham yang ada dalam jatuh tempo atau tidak. Pemilik waran bisa konteks masalah hak opsi) dan alokasi menukarkan waran yang dimilikinya 6 bulan setelah saham (dapat diperdagangkan) di pasar penerbitan Waran oleh Penerbit. Harga waran ini berfluktuasi selama periode perdagangan. sekunder Dampak atau resiko warrant : • Jika harga saham pada periode pelaksanaan (exercise period) jatuh dan menjadi lebih rendah daripada harga pelaksanaannya, investor tidak akan menukar waran yang mereka miliki dengan saham Perusahaan dan oleh karena itu menimbulkan kerugian pada harga pembelian waran. • Sebagai contoh, seorang investor membeli waran di pasar sekunder dengan harga Rp 200,00 dan harga pelaksanaan Rp 1,500,00. Pada tanggal pelaksanaan, harga saham perusahaan turun menjadi Rp 1.200,00. • Pada saat ini investor tidak menukar waran yang dia miliki karena dia harus menghabiskan Rp. 1.700,00 (Rp. 1.500,00 Harga pelaksanaan + harga Rp200.00 waran). Jika dia tidak menukar waran yang dimilikinya, kerugiannya hanya Rp 200,00; yaitu harga pembelian waran. • Karena sifat waran hampir sama dengan saham dan bisa diperdagangkan di bursa, pemegang waran juga dapat menderita kerugian (kerugian modal) jika harga pembelian waran lebih tinggi dari harga jual. Perbedaan antara warrant dengan opsi : Opsinya adalah perjanjian antar pihak, di mana pembeli memiliki hak, bukan kewajiban untuk membeli atau menjual saham pada harga yang ditentukan pada tanggal tertentu. Instrumen yang terdaftar dan diperdagangkan secara terpisah, yang memberi pembeli hak untuk mendapatkan jumlah saham tertentu dengan harga dan tanggal yang telah ditentukan, disebut sebagai waran Sementara opsi adalah kontrak, waran adalah sekuritas. Opsi sangat standar, pada dasarnya, mereka harus mematuhi aturan mengenai jatuh tempo, durasi, ukuran kontrak, harga pelaksanaan dan unit perdagangan, namun, waran bersifat fleksibel. Opsi saham adalah instrumen pasar sekunder, karena perdagangan terjadi antara investor. Tidak seperti opsi, waran saham adalah instrumen pasar utama, karena perusahaan itu sendiri mengeluarkan waran. Dalam hal opsi saham, perdagangan dilakukan antara investor. Tetapi waran saham dikeluarkan oleh perusahaan atau lembaga keuangan. Ketika opsi saham dilaksanakan, satu investor memberi atau menerima saham ke / dari investor lain. Sebaliknya, ketika waran dilaksanakan, saham yang memenuhi kewajiban diterima langsung dari perusahaan. Aset yang dapat diperdagangkan yang mendasari opsi adalah obligasi, indeks dan saham domestik. Sebaliknya, aset dasar yang dapat diperdagangkan untuk waran adalah mata uang, saham internasional.