Anda di halaman 1dari 8

FARMASI

KLINIK
NAMA : REINA AULIA RAODAH MADJID
NIM : OA1A119118
KELAS : B
DOSEN : ASNIAR PASCAYANTRI, S.Si., M.Si.,
Apt
TUGAS KASUS
1. M.C., wanita berusia 61 tahun, tdk memiliki riwayat alergi obat, MRS
dengan keluhan susah bernafas dan mengalami orthopnea selama 1 minggu
sebelumnya. Mendapatkan pengobatan untuk HF (heart failure) dan tidak
minum obat selama 2 minggu. M.C. mengalami edema berat (4+) dan sdg dlm
keadaan respiratory
distress.
Hasil laboratorium menunjukkan :
Na 123 mEq/L (normal, 135–145);
K  4.1 mEq/L (normal, 3.5–5.0)
Cl  90 mEq/L (normal, 95–105)
CO2  28 mEq/L (normal, 22 to 28);
BUN  30 mg/dL (normal, 8–18);
SCr  1.3 mg/dL (normal, 0.6–1.2)
GDP  100 mg/dL (normal, 70–110).
Pertanyaan :
Assessmen dan Plan?
Mengapa tidak diberikan cairan infus?

Jawab :
- Assessmen : Tidak minum obat selama 2 minggu
- Plan : Digoxin 0.125 mg
- pasien tidak diberikan cairan infus karena pasien tidak
kekurangan cairan . pasien ini memerlukan oksigen karena ia
mengeluhkan sesak napa s dan dan mengalami orthopnea
selama 1 minggu sebelumnya. selain itu pasien juga mengalami
edema berat, dimana Edema adalah penumpukan cairan dalam
ruang di antara sel tubuh, jika pasien dipasangkan cairan infus
maka edema akan semakin parah
2. L.M., wanita berusia 59 tahun, mengkonsumsi atorvastatin 40 mg sehari untuk
hiperkolesterolemia, mengeluh lemas dan myalgia selama 1 mggu lebih sejak
diresepkan kembali obatnya. Pd assessment, Penyedia Primary Care mengatakan
bahwa dosisnya salah. Seharusnya LM membagi dua tablet atorvastatin 80-mg,
tetapi meminum 1tablet, shg dipengaruhi karena dosis berlebih. The physician
menyarankan LM untuk memeriksa tes fs.hati dan SCr untuk mengevaluasi
myalgia yg dialaminya.
Hasil tes menunjukkan :
AST  51 units/L (normal, <35);
ALT  72 units/L (normal, <35);
ALP 82 units/L (normal, 30–120);
CK 216 units/L (normal, <150);
SCr 1.4 mg/dL (normal, 0.6–1.2).
Assessmen dan Plan?
Mengapa perlu diskontinuasi penggunaan atorvastatin?
Jawab :
- Assessmen : Dosisnya salah. Seharusnya LM membagi dua
tablet atorvastatin 80-mg, tetapi dia meminum 1 tablet,
sehingga dipengaruhi karena dosis berlebih dan terjadinya
peningkatan AST, ALT dan SCr.
- Plan : a. Mengganti atorvastatin menjadi simvastatin 20 mg
b. Perubahan pola makan menjadi lebih sehat dan
olahraga teratur
- Perlu diskontinuasi penggunaan atorvastatin karena obat
atorvastatin menyebabkan kenaikan AST dan ALT yang
menunjukkan terjadinya kerusakan pada sel-sel hati.
3. A.R., seorang pria berusia 42 tahun dengan riwayat
hipertensi selama 2 tahun yg diobati dgn HCT
(hydrochlorothiazide) dan riwayat Parkinson selama
1 tahun yg diobati dgn carbidopa/levodopa, MRS
dengan episode hipotensi ortostatik. MRS dgn hasil
tes laboratorium Hematocrit (Hct)  27% (normal,
39–49). AR jg memiliki riwayat alkoholisme sejak
lama. Sehingga mempengaruhi hasil tes laboratorium
lainnya yaitu : Total bilirubin  3.5 mg/dL (normal,
0.1–1.0); Direct bilirubin  0.5 mg/dL (normal,
Jawaban
Assessment : Pasien Bpk. A.R. Mengalami Riwayat hipertensi
selama 2 tahun dan riwayat Parkinson selama 1 tahun (Telah
mendapatkan pengobatan)
Plan : Pasien Bpk. A.R. harus melakukan modivication
lifestyle yaitu berhenti meminum minuman keras (Alkohol)
karena dapat meningkatkan kadar bilirubin pada pasien dan
juga dapat mempengaruhi fungsi organ hati.
- Jumlah bilirubin bisa meningkat akibat kerusakan pada
organ hati atau liver. Di dalam tubuh, bilirubin akan diolah
dan disimpan di dalam empedu. Ketika terjadi kerusakan
atau kelainan pada hati
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai