Anda di halaman 1dari 30

PURSED LIPS BREATHING

PADA PENYAKIT PARU


OBSTRUKTIF KRONIK

24/11/21 Mifta 1
Pursed lips breathing (PLB) :
latihan napas pada PPOK dalam
program fisioterapi
meningkatkan efisiensi napas,
mengurangi sesak napas.

direkomendasikan pertengahan tahun


1950 dan awal 1960 efek
mengurangi dipsnea.

24/11/21 2
Tujuan penatalaksanaan PPOK
mencegah progresiviti penyakit, mengurangi
gejala
meningkatkan toleransi latihan
mencegah dan mengobati eksaserbasi berulang
mencegah dan meminimalkan efek samping
obat
memperbaiki dan mencegah penurunan faal
paru
paru
meningkatkan kualiti hidup penderita dan
menurunkan angka kematian

24/11/21 3
WHO th 2020 PPOK penyakit kelima terbanyak
dan penyebab kematian ketiga terbanyak

AS
– th 2000 PPOK peringkat keempat penyebab kematian.
– meningkat 41,5% th 1994 dibanding th 1982.
– angka kematian laki-laki = perempuan (< 55 th), > 70 th
laki-laki 2 kali meningkat

angka merokok & polusi lingkungan di negara


berkembang.

peringkat kelima SKRT th 1995.

24/11/21 4
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK

keterbatasan jalan napas yang


tidak sepenuhnya reversibel,
progresif inflamasi kronik
(pajanan partikel, gas beracun) waktu
lama sesak napas, batuk dan
produksi sputum.

menurut GOLD 2006

penyakit yang bisa dicegah dan diobati


yang mempunyai pengaruh
ekstrapulmoner yang mempengaruhi
beratnya penyakit.
24/11/21 5
Patogenesis PPOK

Faktor
Asap rokok pejamu

antioksidan Inflamasi antiproteinase


paru

Stres proteinase
oksidatif
Mekanisme perbaikan
PPOK
24/11/21 GOLD 20066
irreversible keterbatasan aliran udara 
fibrosis dan penyempitan jalan napas,
kehilangan elastic recoil karena kerusakan
alveoli

reversible hipersekresi mukus

peningkatan tahanan saluran napas, VR


penurunan faal paru (KVP, VEP1)
Usia lanjut  penyulit
– kekakuan dinding dada
– daya regang dinding
sendi kostovertebra
dada berkurang.
– perubahan bentuk tulang belakang

24/11/21 7
Mekanisme keterbatasan aliran udara pada PPOK

Penyakit paru obstruktif kronik

Gangguan
Hipersekresi mukus alveolar
(obstruksi lumen) (emfisema)

Jalan napas Inflamasi dan fibrosis


terbuka mukosa dan peribronkial
(bronkiolitis obliteratif)
24/11/21 8
NEJM 2000
Penanganan bronkodilator, latihan teknik bernapas
dan terapi oksigen

Faktor penyebab sesak napas adalah


– peningkatan kebutuhan ventilasi
– gangguan pertukaran udara
– kompresi jalan napas dinamis
– peningkatan muatan mekanik intrinsik otot inspirasi
– peningkatan restriksi mekanik dinding dada
– kelemahan otot inspirasi dan pengaruh
kardiovaskular

24/11/21 9
REHABILITASI PARU

program multidisiplin pada penderita gangguan


napas kronik yang diprogram secara individual untuk
meningkatkan penampilan fisik dan sosial

 program edukasi, latihan dan fisioterapi dada

 meningkatkan kapasiti latihan, kualiti hidup serta


menurunkan angka dan lama rawat rumah sakit

 Latihan napas bagian program rehabilitasi


paru

 Keterbatasan ekspirasi diatasi dengan PLB


24/11/21 10
Keuntungan program rehabilitasi paru
pada PPOK

Meningkatkan kapasitas latihan


Menurunkan intensitas kesulitan bernapas
Meningkatkan kualitas hidup
Mengurangi angka rawat inap dan lama rawat
Menurunkan kecemasan dan depresi
Meningkatkan fungsi lengan atas, kekuatan dan
ketahanan
Meningkatkan angka harapan hidup
Latihan otot pernapasan menguntungkan,
khususnya bila dikombinasi dengan latihan umum
Intervensi psikososial sangat membantu

24/11/21 11
Program dalam rehabilitasi paru

Rehabilitasi fisik
Latihan relaksasi
Terapi fisik dada
Latihan napas (latihan napas diafragma, PLB )
Latihan meningkatkan kemampuan fisik

Rehabilitasi psikososial
 Pendidikan perseorangan dan keluarga
 Latihan pekerjaan
 Penempatan tugas
 Latihan merawat diri sendiri

24/11/21 12
Penatalaksanaan PPOK pada setiap derajat
IV. Sangat berat
I. Ringan II. Sedang III. Berat

VEP1/KVP < 0,70


VEP1/KVP < 0,70 VEP1 < 30% prediksi
VEP1/KVP < 0,70 50% ≤ VEP1 < 50% atau VEP1 < 50%
VEP1/KVP < 0,70 prediksi
50% ≤ VEP1 < 80% prediksi + gagal
VEP1 ≥ 80%
prediksi prediksi napas kronik
Menurunkan faktor risiko, vaksinasi influenza

Bronkodilator kerja singkat (jika perlu)


Ditambahkan satu atau lebih bronkodilator kerja lama
Ditambahkan rehabilitasi paru
Ditambahkan rehabilitasi paru

Ditambahkan glukokortikosteroid jika


eksaserbasi berulang
Ditambahkan O2 jangka
lama jika gagal napas
Terapi bedah

24/11/21 13
GOLD 2006
PURSED LIPS BREATHING
bagian latihan napas pada rehabilitasi paru.

bertujuan meningkatkan ventilasi, pertukaran


udara, fungsi otot respirasi, volume tidal dan
saturasi oksigen, toleransi latihan dan kualiti
hidup

menurunkan frekuensi napas, tekanan


karbondioksida arteri (PaCO2) juga
mengurangi sesak napas

24/11/21 14
Tujuan
Relax your neck and shoulder muscles.

Breathe in for two seconds through your


nose, keeping your mouth closed.

Breathe out for four seconds through


pursed lips. If this is too long for you, simply
breathe out twice as long as you breathe in.

24/11/21 15
Teknik bernapas PLB teknik
bernapas ekspirasi, bernapas pelan melalui
hidung selama beberapa detik, mulut tetap
terkatup, tidak bernapas dalam

Ekspirasi melalui mulut selama 4 sampai 6


detik dalam posisi bersiul atau meniup lilin

Ekspirasi aktif diperpanjang untuk


mencegah kolaps jalan napas.

24/11/21 16
4-5 kali sehari
napas menjadi lebih efektif karena
– meningkatkan ventilasi
– melepaskan udara yang terperangkap
– menjaga jalan napas terbuka lebih
lama
– menurunkan kerja napas
– menurunkan kecepatan napas
– memperbaiki pola napas
– memulihkan kesulitan napas dan terjadi
relaksasi

24/11/21 17
Teknik pursed lips breathing

24/11/21 18
Hiperinflasi paru & menurunnya kekuatan otot
respirasi sesak napas pada PPOK

PLB
– menurunkan kecepatan pernapasan dan
meningkatkan volume tidal

– meningkatkan konsentrasi gas darah dan


menurunkan sesak napas

– meningkatkan tekanan intrabronkial  jalan napas


terbuka  mengeluarkan udara yang terperangkap

tanpa PLB, bronkus tetap tertutup, udara tetap


terperangkap dalam paru

24/11/21 19
Pengaruh bernapas dengan PLB dan tanpa PLB

Bronkus tertutup, udara


Bronkus terbuka Bronkus tertutup,
terperangkap udaraparu
dalam
terperangkap dalam paru
24/11/21 20
Pengaruh pursed lips breathing
pada fungsi paru

Tekanan rongga mulut meningkat cabang


bronkus mencegah udara terperangkap dan
kolaps jalan napas kecil pada waktu ekspirasi

meningkatkan
meningkatkan oksigenasi, saturasi arteri, kapasiti
vital, meningkatkan volume tidal, tekanan oksigen
arteri (PaO2), saturasi oksigen darah
menurunkan
menurunkan PaCO2, volume residu, ventilasi
semenit, frekuensi napas, memperbaiki
pertukaran gas di alveol.

24/11/21 21
Pengaruh pursed lips breathing
pada pola napas

Pola napas menggambarkan proses


pertukaran udara antara lingkungan dan
paru.

menurunkan frekuensi napas dan


meningkatkan volume tidal.
Mueller  dua kelompok
1. terjadi peningkatan volume tidal dan
penurunan frekuensi napas,
2. tidak ada peningkatan volume tidal dan
terjadi penurunan frekuensi napas.
24/11/21 22
Ugalde efek PLB pada pasien myotonic
muscular dystrophy (MMD) efeknya sama pada
pasien PPOK peningkatan volume tidal
selama PLB, menurunkan frekuensi napas,
ventilasi semenit tidak berubah,

Spahija penurunan 3-4% volume akhir


ekspirasi pada pasien PPOK

Van der Schans peningkatan volume


tidal

24/11/21 23
Pengaruh pursed lips breathing
pada otot napas

Usaha dan tahanan otot napas diukur dengan


tekanan respirasi maksimum, maximum
voluntary ventilation, dan tekanan
transdiafragma

Otot napas diukur  tekanan intratoraks di


esofagus atau dengan menggunakan
plethysmograf

Fungsi otot napas dinilai secara noninvasif atau


invasif elektromiografi otot dinding dada

24/11/21 24
Roa penurunan tekanan
lambung dan pleura selama inspirasi
dan peningkatan kerja napas

Breslin pemakaian otot perut


selama pernapasan dan terdapat
penurunan yang signifikan indeks waktu
tegangan diafragma

24/11/21 25
Otot perut dan ekspansi dinding dada saat istirahat dan
selama latihan lebih besar pada PLB.

Pursed lips breathing mengubah pola otot napas,


meningkatkan penggunaan otot asesoris dinding dada,
meningkatkan aktiviti otot perut melalui siklus napas dan
menurunkan penggunaan otot diafragma.

Semua perubahan ini menyebabkan pasien PPOK


bernapas lebih efisien dalam memakai oksigen.

Pursed lips breathing mengubah pola otot napas,


meningkatkan penggunaan otot asesoris dinding
dada, meningkatkan aktiviti otot perut melalui siklus
napas dan menurunkan penggunaan otot diafragma

24/11/21 26
Efek klinis pursed lips breathing

Schmidt pertama kali membuat hipotesis


tentang dampak PLB pada emfisema.

PLB meningkatkan ventilasi namun tidak


menurunkan derajat sesak napas.

Spahija  awal sesak napas (-) tetapi selama


latihan dispnu menjadi lebih berat pada pasien
yang melakukan PLB dibandingkan yang tidak.

24/11/21 27
PLB menguntungkan pasien dengan
exercise induced asthma

Jones penggunaan oksigen


berkurang disemua pola napas
diaphragmatic breathing (DB), PLB, serta
kombinasi DB dan PLB

Urutan penggunaan oksigen yang paling


sedikit adalah PLB diikuti DB serta kombinasi
PLB dan DB

24/11/21 28
Kesimpulan
Rehabilitasi paru penting selain pemberian obat

fisioterapi dapat mengurangi rasa sesak,


membersihkan sekret jalan napas dan
menggunakan otot napas secara optimal.

Pursed lips breathing dapat memperbaiki fungsi


napas  peningkatan volume tidal, pertukaran
udara dan menurunkan penggunaan oksigen.

24/11/21 29
24/11/21 30

Anda mungkin juga menyukai