KOTA BENGKULU
DISUSUN OLEH:
1826010014
PERCEPTOR CO PERCEPTOR
(Ns.Hanifah,S.Kep,M.Kep) (Padriana,S.Kep)
PPOK merupakan salah satu dari kelompok penyakit tidak menular yang
menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan oleh
meningkatnya usia harapan hidup dan semakin tingginya pajanan faktor resiko,
seperti banyaknya jumlah perokok, serta pencemaran udara didalam ruangan
maupun diluar ruangan (Persatuan Dokter Paru Indonesia, 2011).
Merokok dan berbagai partikel berbahaya seperti inhalasi dari biomass fuels
menyebabkan inflamasi pada paru, respons normal ini kelihatannya berubah pada
pasien yang berkembang menjadi PPOK. Respons inflamasi kronik dapat
mencetuskan destruksi jaringan parenkim (menyebabkan emfisema), mengganggu
perbaikan normal dan mekanisme pertahanan menyebabkan fibrosis jalan nafas
kecil).Perubahan patologis ini menyebabkan air trapping dan terbatasnya aliran
udara progresif, mengakibatkan sesak nafas dan gejala khas PPOK lainnya.
Faktor predisposisi
sekret bronkus
Udara terperangkap
dalam Alveolus
Pola
nafas
Suplai O2 jaringan sesak nafas
tidak
rendah pcO2 meningkat efektif
PO2 menurun
kompensasi kardiovaskuler
Gangguan Gangguan
ventilasi spontan
metabolisme
jaringan
hipertensi pulminal
metabolisme
Aerob
E. Manifestasi Klinis
Menurut Putra (2013) manifetasi klinis pasien Penyakit Paru
Obstruktif Kronik (PPOK) adalah : Gejala dari Penyakit Paru Obstruktif
Kronik (PPOK) adalah seperti susah bernapas, kelemahan badan, batuk
kronik, nafas berbunyi, mengi atau wheezing dan terbentuknya sputum
dalam saluran nafas dalam waktu yang lama. Salah satu gejala yang paling
umum dari Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah sesak nafas
atau dyosnea.Pada tahap lanjutan dari Penyakit Paru Obstruktif Kronik
(PPOK), dypsnea dapat memburuk bahkan dapat dirasakan ketika
penderita sedang istirahat atau tidur.
Manifestasi klinis utama yang pasti dapat diamati dari penyakit ini
adalah sesak nafas yang berlangsung terus menerus.Menurut Chronic
Obstructive Pulmonary Disease (COPD) Internasional (2012), pasien
dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) mengalami perubahan
bentuk dada.Perubahan bentuk yang terjadi yaitu diameter bentuk dada
antero-posterior dan transversal sebanding atau sering disebut barrel chest.
Kesulitan bernafas juga terjadi pada pasien Penyakit Paru Obstruktif
Kronik (PPOK) yaitu bernafas dengan menggunakan otot bantu pernafasan
dalam jangka waktu yang lama, maka akan terjadi hipertropi otot dan
pelebaran di sela-sela iga atau daerah intercostalis. Bila telah mengalami
gagal jantung kanan, tekanan vena jugularis meninggi dan akan terjadi
edema pada ekstremitas bagian bawah. Hal ini menandakan bahwa terlah
terjadi penumpukan cairan pada tubuh akibat dari gagalnya jantung
memompa darah dan sirkulasi cairan ke seluruh tubuh. Palpasi tektil
fremitus tada emfisema akan teraba lemah, perkusi terdengar suara
hipersonor, batas jantung mengecil, letak diafragma rendah, dan hepar
terdorong ke bawah. Bunyi nafas vesikuler normal atau melemah, ronkhi
pada waktu nafas biasa atau ekspirasi paksa. Ekspirasi akan terdengar
lebih panjang dari pada inspirasi dan bunyi jangtung juga terdengar
menjauh.
F. Penatalaksanaan
G. Pemeriksaan penunjang
1. Tes Faal Paru
a. Spirometri (FEV1, FEV1 prediksi, FVC, FEV1/FVC) Obstruksi
ditentukan oleh nilai FEV1 prediksi (%) dan atau FEV1/FVC (%). FEV1
merupakan parameter yang paling umum dipakai untuk menilai beratnya
PPOK dan memantau perjalanan penyakit. APE meter walaupun kurang
tepat, dapat dipakai sebagai alternatif dengan memantau variabilitas harian
pagi dan sore, tidak lebih dari 20%
b. Peak flow Meter
2. Diagnosa keperawatan
1. Bersihan Jalan Nafas Berhubungan Dengan Spasma Jalan
Nafas Dibuktikan Dengan Sputum Berlebih
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan
upaya nafas dibuktikan dengan Dispnea
3. Gangguan ventilasi spontan berhubungan dengan
kelelahan otot pernafasan dibuktikan dengan PcO2
meningkat dan pO2 menurun
3. Intervensi keperawatan
Asih, Niluh Gede Yasmin. 2003. Keperawatan Medikal Bedah Klien dengan
Gangguan Sistem Pernafasan.Jakarta : EGC Buku Kedokteran.
KOTA BENGKULU
DISUSUN OLEH:
1826010014
PERCEPTOR CO PERCEPTOR
(Ns.Hanifah,S.Kep,M.Kep) (Padriana,S.Kep)
Pengkajian
Nama panti : Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa
Alamat panti : Jl. Adam Malik No 9 pagar dewa provinsi
Bengkulu
Tanggal masuk :-
No. Register :-
1. Identitas klien
Nama : Tn.S
Alamat : Desa padang ulak tanjung
Jenis kelamin : Laki –Laki
Umur :-
Status perkawinan : Cerai
Agama : Islam
Suku :-
Pendidikan terakhir :-
Lama tinggal dipanti : 10 bulan
Sumber pendapatan : Tidak Ada
Keluarga yang dapat dihubungi :-
Riwayat pekerjaan : Petani
2. Alasan kunjungan ke panti
Tn.S Mengatakan Dirinya Masuk Kepanti Karena Keinginanya sendiri
3. Riwayat kesehatan
Masalah kesehatan dahulu
Klien mengatakan dulu seorang perokok aktif
Masalah kesehatan sekarang
Klien mengatakan bagian dada terasa panas dan Klien mengalami nafas
sesak
Masalah kesehatan keluarga / keturunan
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
4. PemeriksaanFisik
Suhu 360 C, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 90x/menit, Respirasi
21x /menit, tingkat kesadaran composmentis
b. Mata
Konjungtiva : tidak
Sklera : tidak
Strabismus : tidak
Penglihatan : jelas
Peradangan : tidak
:
c. Hidung
Bentuk : simetris
Peradangan : tidak
Penciuman : tidak terganggu
Jika ya, jelaskan :
d. Mulut dan tenggorokan
Kebersihan : bersih
Mukosa : lembab
Peradangan/stomatitis : tidak
Gigi geligi : karies,
Radang gusi : tidak
Kesulitan mengunyah : tidak
Kesulitan menelan : tidak
e. Telinga
Kebersihan : bersih
Peradangan : tidak
Pendengaran : iya,Tn S masih bisa mendengar dengan
jelas
Jika terganggu, jelaskan :-
Keluhan lain : tidak
Jika ya, jelaskan :
f. Leher
Pembesaran kelj. Tiroid : tidak
JVP : tidak
Kaku kuduk : tidak
g. Dada
Bentuk dada : pigeon chest
Retraksi : tidak
Wheezing : ya
Ronchi : ya
Suara jantung tambahan : tidak
Ictus cordis : ICS
h. Abdomen
Bentuk : flat
Nyeri tekan : tidak
Kembung : tidak
Bising usus : tidak
Massa : tidak
i. Genitalia
Kebersihan : bersih
Haemoroid : tidak
Hernia : tidak
j. Ektremitas
Kekuatan otot
4444 4444
4444 4444
(Skala 0-5)
0: Lumpuh
1: Ada kontraksi
2: Melawangravitasidengansokongan
3:Melawangravitasitapitidakadatahanan
4: Melawangravitasitapiadatahanansedikit
5: Melawangravitasidengankekuatanpenuh
1. Postur tubuh
Posurtubuh : tegap
Rentanggerak : Kanan : tidak adaketerbatasangerak
Kiri : tidakadaketerbatasangerak
Deformitas : tidak ada
Tremor : kaki
Edema kaki : tidak ada
Penggunaanalatbantu : Tidak ada
Reflek
Refleks Kanan Kiri
Biseps + +
Trisep + +
Patela + +
Archiles + +
2. Integumen
Integumen terlihat bersih, warna kulit sawo matang, kulit lembab,
tidak ada gangguan pada kulit, turgor kulit keriput
k. Pengkajian keseimbangan untuk lansia (Tinneti, ME dan Ginter,
SF,1998)
1. Perubahan posisi atau gerakan kesimbangan
a. Bangun dari kursi
Tn.S dapat bangun dari duduk secara hati-hati dengan satu kali
gerakan dan tidak ada mengalami kesulitan.
b. Duduk ke kursi
Tn.Sduduk dikursi secara hati-hati dan mengatur posisi duduk yang
sesuai dan nyaman.
c. Menahan dorongan pada sternum
Tn.S memegang objek dukungan untuk menahan dorongan pada
sternum.
d. Mata tertutup
Menggerakkan kaki secara hati-hati dan memegang objek
dukungan untuk menahan dorongan.
e. Gerakan menggapai sesuatu
Tn.S mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi
sepenuhnya
f. Membungkuk
Tn.S kurang mampu membungkuk, untuk mengambil objek-objek
kecil (misalnya : pulpen) dari lantai, dan berdiri memegang alat
bantu.
2. Komponen gaya berjalan atau gerakan
Minta klien untuk berjalan pada tempat yang ditentukan :
a. Tn.Smampu berjalanmenggunakan kaki namun dengan hati-hati
b. Ketinggian langkah kaki
Tn.S mampu mengangkat kaki
c. Kontinuitas langkah kaki
Dapatmelihatkontinuitaslangkah kaki Tn.S walaupun klien
berjalan dengan hati-hati
d. Kesimetrisan langkah
Saat berjalan langkah kaki Tn.S simetris
e. Penyimpangan jalur pada saat berjalan
Tidak ada penyimpangan jalur pada saat berjalan
f. Berbalik
Pada saat berbalik, Tn. Smampu berbalikdenganbaik namun tetap
berhati-hati
l. Pengkajian Psikososial
Hubungan dengan orang lain dalam wisma :
1. Tidak dikenal
2. Sebatas kenal
3. Mampu berinteraksi
4. Mampu bekerjasama √
Tn.Smampu berkerjasama dengan teman-teman diwismanya dan
hubungan mereka terbina dengan baik.
Hubungan dengan orang lain di luar wisma di dalam panti
1. Tidak dikenal
2. Sebatas kenal √
3. Mampu berinteraksi
4. Mampu bekerjasama
Tn.Smengatakan ia jarang datang ke wisma lainnya untuk
mengobrol bersama-sama. Tn.Slebih sering mengobrol dengan teman
satu wismanya saja
Kebiasaan lansia berinteraksi ke wisma lainnya dalam panti
1. Sering
2. Jarang
3. Tidak pernah √
Tn.S tidak pernah melakukan interakasi dengan teman-teman
diwisma lainnya, untuk berjalan keluar klien dapat melihat dengan
jelas
Stabilitas emosi
1. Labil
2. Stabil √
3. Iritabel
4. Datar
Emosi Tn.S stabil, Tn.Stampak tenang, dengan emosi yang menetap
sesuai dengan stimulus yang ada.
Motivasi penghuni panti
1) Kemampuan sendiri √
2) Terpaksa
Tn .Smengatakan masuk kepanti tidak ada sedikit unsur paksaan
dari pihak keluarga, karena klien mulai mengalami penyakit ppok
dan tidak bisa mengurus dirinya sendiri.
Frekuensi kunjungan keluarga
1) 1 kali/bulan
2) 2 kali/bulan
3) Jarang √
3) Tidak pernah
Tn.Smengatakan keluarga yang datang mengunjunginya termasuk
jarang karena jarak yang lumayan jauh
m. Pengkajian Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
1. Apakah klien mengalami susah tidur : tidak , Tn.S mudah terbangun
saat malam hari
2. Ada masalah atau banyak pikiran : untuk saat ini kadang ada
masalah atau pikiran
3. Apakah klien murung atau menangis sendiri : tidak.
4. Apakah klien sering was-was atau khawatir : tidak.
5. Pengukuran tingkat depresi
SkorMaksim SkorMa
Orientasi
um nula
5 4 Sekarang (hari), (tanggal), (bulan), (tahun), berapa
dan (musim) apa?
5 3 Sekarang kita berada dimana? (jalan), (no. rumah),
(kota), (kabupaten), (propinsi).
REGISTRASI
3 Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda, 1
detik untuk tiap benda. Kemudian mintalah lansia
mengulang ke 3 nama tersebut. Berikan satu
angka untuk setiap jawaban yang benar. Bila
masih salah, ulanglah penyebutan ke 3 nama
tersebut, sampai ia dapat mengulangnya dengan
benar. Hitunglah jumlah percobaan dan catatlah
(bola, kursi, sepatu)
(jumlah percobaan 4 x)
ATENSI DAN KALKULASI
5 0 Hitunglah berturut-turut selang 7 mulai dari 100
ke bawah 1 angka untuk tiap jawaban yang benar.
Berhenti setelah 5 hitungan. (93, 86, 79, 72, 65).
Kemungkinan lain : ejalah kata “dunia” dari akhir
ke awal (a-i-n-u-d).
MENGINGAT KEMBALI (RECALL)
3 3 Tanyalah kembali nama ke 3 benda yang telah
disebutkan di atas. Berikan 1 angka untuk setiap
jawaban yang benar.
BAHASA
9 7 a. apakah nama benda-benda ini ? (perlihatkan
pensil dan arloji) (2 angka)
b. ulanglah kalimat berikut: “ Jika Tidak Dan
Atau Tapi” (1 angka)
c. laksanakan 3 buah perintah ini: “peganglah
selembar kertas dengan tangan kananmu,
lipatlah kertas itu pada pertengahan dan
letakkan di lantai (3 angka)
d. bacalah dan laksanakan perintah berikut:
“pejamkan mata anda” (1 angka).
e. Tulislah sebuah kalimat (1 angka)
f. Tirulah gambar ini (1 angka)
0
Skor Total 19
Skor :19
Nilai 24-30 : Normal
Nilai 17-23 : Probable gangguankognitif
Nilai 0-16 : Definitifgangguankognitif
Kesimpulan : Ny.Smempunyaiskor 19,
jadikliendalamkeadaanProbable gangguankognitif
1. Pengkajian perilaku terhadap kesehatan
Kebiasaan merokok
1) > 3 batang sehari
2) <3 batang sehari
3) Tidak merokok
a. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi :
Frekuensi makan
1) 1 kali sehari
2) 2 kali sehari
3) 3 kali sehari
4) 4 kali sehari
Makanan tambahan
1) Dihabiskan
2) Tidak dihabiskan
3) Kadang-kadang dihabiskan
Jenis minuman
(1) Air putih (2) Teh (3) Kopi
(2) Susu (5) lainnya...............
Pola BAK
Frekuensi BAK
(1) 1 – 3 kali sehari
(2) 4 – 6 kali sehari
(3) > 6 kali sehari
Warna urine
(1) Kuning jernih
(2) Putih jernih
(3) Kuning keruh
Gangguan BAK
(1) Inkontinensia urine
(2) Retensi urine
(3) Lainnya …………
Pola aktifitas
Kegiatan produktif lansia yang sering dilakukan
(1) Membantu kegiatan dapur
(2) Berkebun
(3) Pekerjaan rumah tangga
(4) Keterampilan tangan
Memakai sabun
(1) Ya (2) Tidak
Sikat gigi
(1) 1 kali sehari
(2) 2 kali sehari
(3) 3 kali sehari
Penilain :
0–2 : ketergantungan
21 – 61 :ketergantungan berat/ sangat tergantung
62 – 90 : ketergantungan berat
91 – 99 : ketergantungan ringan
100 : Mandiri
Kesimpulan : Tingkat kemandirian Tn.Ssehari-hari
adalah mandiri.
2. Pengkajian lingkungan
PEMUKIMAN
Luas bangunan :
Bentuk bangunan :
(1) Rumah (2) Petak (3) Asrama (4) Paviliun
Jenis bangunan :
(2) Permanen (2) Semi permanen (3) Non permanen
Atap rumah
(1) Genteng (2) Seng (3) Ijuk (4) Kayu (5) Asbes
Dinding
(1) Tembok (2) Kayu (3) Bambu (4) Lainnya……….
Lantai
(1) Semen (2) Tegel (3) Keramik (4) Tanah (5)
Lainnya……….
Kebersihan lantai
(1) Baik (2) Kurang
Ventilasi
(1) < 15% luas lantai (2) 15% luas lantai
Pencahayaan
(1) Baik (2) Kurang, jelaskan ……….
SANITASI
Pengelolaam jamban
(1) Bersama (2) Kelompok (3)Pribadi (4) lainnya……
Jenis jamban
(1) Leher angsa (2) Cemplung terbuka (3) Cemplung Tertutup
(4) Lainnya
Petugas sampah
(1) Ditimbun (2) dibakar (3) daur ulang
(4) dibuang sembarang tempat (5) dikelola dinas
Pengelolaan binatang pengerat
(1) Tidak (2) ya, (*) dengan racun (*) dengan alat (*) lainnya
………
FASILITAS
Peternakan
(1) Ada (2) Tidak Jenis : ayam
Perikanan
(1) Ada (2)Tidak Jenis ……………...
Teman
(1) Ada (2) Tidak Jenis : datuk ishaq, datuk sumardi, datuk
jamalul
Ruang pertemuan
(1) Ada (2) Tidak Jenis : aula
Sarana hiburan
(1) Ada (2) Tidak Jenis : radio
Sarana ibadah
(1) Ada (2) Tidak Jenis : masjid
Keamanan
System keamanan lingkungan
Penanggulangan kebakaran (1) Ada (2) Tidak
Penanggulangan bencana (1) Ada (2) Tidak
Transportasi
Kondisi jalan masuk panti
(1) rata (2) tidak rata (3) licin (4) tidak licin
Jenis transportasi yang dimiliki
(1) mobil (2) sepeda motor (3) lainnya : tidak ada
Komunikasi
Sarana komunikasi
(1) ada (2) Tidak ada
Jenis komunikasi yang digunakan dalam panti
(1) telphon (2) kotak surat (3) fax (4) lainnya : radio
n. Pengkajian Spiritual/Kultural
1. Pelaksanaan ibadah
Klienrajinberibadah di mesjid / dikamarnya.
2. Keyakinan tentang kesehatan
Klien mengatakan bahwa setiap penyakit ada obatnya dan klien selalu
mengatakan harus tawakal dan berusaha dan selalu berdoa akan
sembuhan pasien
ANALISA DATA
Nama : Datuk sabari
Umur :-
Wisma : Teratai
Edukasi :
-jelakskan tujuan dan
teknik nafas
-jelaskan prosedur
teknik nafas
-anjurkan
memposisikan tubuh
senyaman mungkin
-ajarkan melakukan
inspirasi dengan
menghirup udara
melalui hidung secara
perlahan
-ajarkan melakukan
ekspirasi dengan
menghembuskan
udara mulut mecucu
secara perlahan
2. Gangguan pola L. Gangguan Pola I. Pemantauan
Tidur respirasi
tidur berhungan 01003 0101
Setelah
dengan kurang nya dilakukan 4 Observasi
pengkajian - Identifikasi
kontrol tidur pola aktivitas
diharapkan
dibuktikan dengan pasien dan tidur
mampu : - Identifikasi
mengeluh sulit faktor
- Keluhan
tidur sulit tidur pengganggu
cukup tidur
meningkat - Identifikasi
- Kemampua makanan dan
n minuman yang
beraktivitas mengganggu
cukup tidur
meningkat Terapeutik
- Batasi waktu
tidur siang jika
perlu
- Lakukan
prosedur untk
meningkatkan
kenyamanan
Edukasi
- Jelaskan
pentingnya
tidur cukup
selama sakit
- Anjurkan
menghindari
makanan/minu
man yang
menganggu
tidur
CATATAN PERKEMBANGAN