Anda di halaman 1dari 16

Peran IT Dalam

Supply Chain
CONTENTS OF THIS TEMPLATE
Supply Chain Management (SCM) yang disebut juga sebagai Manajemen Rantai
Pasokan merupakan serangkaian mekanisme kegiatan dalam mengkonversikan
bahan mentah menjadi bahan jadi dimana cabang manajemen ini akan
menghubungkan pemasok, pabrik atau manufakturer,  penyedia logistik dan juga
pelanggan. Menurut Chopra & Meindl (2001) di dalam Supply Chain
Management (SCM)terdapat empat penggerak (driver), yaitu persediaan,
transportasi, fasilitas, dan informasi. Informasi merupakan penggerak utama yang
sangat mempengaruhi ketiga penggerak lainnya.
Framework IT Dalam Suppky Chain
Menurut Simchi-Levi et. al (2000), Supply Chain (SC) adalah suatu jaringan dari
organisasi-organisasi independen dan saling terhubung yang bekerjasama secara
kooperatif dan saling menguntungkan dalam mengontrol, mengatur dan
memperbaiki aliran material dan informasi dari pemasok sampai pemakai.
Sedangkan Supply Chain Management (SCM) merupakan sekumpulan metode
dan pendekatan guna meningkatkan integritas dan efisiensi antara pemasok,
manufaktur, gudang dan toko sehingga barang dagangan dapat diproduksi dan
didistribusikan dengan akurat baik dari sisi jumlah, lokasi maupun waktunya.
Framework IT Dalam Suppky Chain
Ada berbagai model dalam teori SCM, diantara banyak pendapat para peneliti,
Min, H. & Zhou, G.(2002) membagi model SC menjadi 4 yaitu:
● deterministic model: single objective & multiple objective
● stochastic model: optimal control theory & dynamic control programming
● hybrid model : inventory theoretic & simulation
● IT-Driven model: yang terdiri dari warehouse management system (WMS),
enterprise resource planning (ERP) dan geographical information system
(GIS).
Framework IT Dalam Suppky Chain
Copra, S. & Mendle, P. (2004) membagi aktivitas utama SC berdasarkan
tingkatannya dari supplier sampai customer dalam 4 (empat) siklus kegiatan,
yaitu : customer order cycle, distribution/replenishment cycle, manufacturing
cycle dan procurement cycle. Masing-masing siklus terdiri dari aktivitas-aktivitas
yang mendukung fungsi pada tingkatan SC
Customer Relationship Management
(CRM)
Konsep CRM tidak lepas dari konsep Relationship marketing. Menurut Tunggal
konsep ini menyampaikan bahwa tujuan utama yang dibidik oleh semua strategi
CRM adalah motif ekonomi, yaitu agar perusahaan mampu mengelola baseline
konsumen untuk mengidentifikasi, memuaskan dan berhasil mempertahankan
konsumen mereka yang paling menguntungkan dan konsumen pun menjadi loyal
pada produk tersebut. Secara konsepsi ada anggapan yang menganggap bahwa
CRM merupakan sebuah proses pemasaran. Pada level aplikasi, CRM diterapkan
untuk aktifitas pemasaran, seperti segmentasi pasar, mendapatkan konsumen
baru, mempertahankan kesetiaan konsumen, mengembangkan konsumen,
menejemen kampanye penjualan, dan manajemen kesempatan.
01
.
Definisi Customer Relationship
Management (CRM)
Menurut Newell yang dikutip oleh Kartika Imasari, Customer
Relationship Management (CRM) adalah sebuah modifikasi
dan pembelajaran perilaku konsumen setiap waktu dari setiap
interaksi, perlakuan terhadap pelanggan dan membangun
kekuatan antara konsumen dan perusahaan.
1
Menggunakan hubungan yang sudah ada untuk meningkatkan
pendapatan.

2
Menggunakan informasi yang terintegrasi untuk
pelayanan yang memuaskan.

3
Menciptakan saluran proses dan prosedur
komunikasi yang konsisten dan berulang.
Faktor-faktor Customer Relationship
Management
Pada mulanya, perusahaan mengembangkan rencana CRM dalam hubungan
kemampuan strategis dari pada strategi di dalam perusahaan. Hal ini membantu
untuk memastikan bahwa perusahaan dapat menyesuaikan variasi yang lebih luas
dari perubahan pasar dan industri tanpa merusak tujuan utama dari rencana
tersebut. Menurut Anton dan Goldenbery yang dikutip oleh Kanaidi dan Ari
Kurniawan, CRM memiliki tiga aspek utama yang saling terkait, yaitu:
OUR BUSINESS VALUES
1 2
Karyawan (people) Proses (process)

VALU
ES
3
• Database Konsumen
Teknology (technology)
• Database Konsumen

• Operasional CRM
Internal Supply Chain Management
Manajemen Rantai Suplai Internal (Internal Supply Chain Management) Bagian
dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang
yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam
keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam
organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah
manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.
Supplier Relationship Management
Posisi pemasok dalam suatu perusahaan sangatlah penting, terutama menyangkut
pasokan produk di suatu perusahaan atau industri. Manajemen pemasok menjadi
sangat penting bagi perusahaan, terutama untuk memperoleh material atau produk
dan bahan baku berkualitas. Berbagai pendekatan teah dilakukan oleh
perusahaan.
Supplier Relationship Management
Meningkatkan kinerja pemasok
01 dengan membuat persetujuan 04 Menentukan tujuan dan hasil
yang diinginkan dengan
pencapaian tingkat layanan
mengukur kemajuan
(service level)

02 Mengoptimalkan biaya
pengadaan

03 Memapankan aliansi atau


joint venture
Supplier Relationship Management
Management) diperlukan untuk memenuhi kepuasan kedua belah pihak, baik
perusahaan atau organisasi maupun pemasok. Metodologi untuk mengatur
kinerja pemasok di antaranya adalah first point assessment, yang dikembangkan
untuk mengevaluasi kinerja pada industri petrokimia. Metodologi ini meliputi 3
laporan yang saling terintegrasi yakni:
● Kinerja pemasok: melaporkan kinerja pemasok selama pengiriman produk
atau jasa kepada perusahaan atau organisasi.
● Kinerja produk dan pelayanan: melaporkan kinerja pelayanan yang sedang
berlangsung dari produk ke peralatan setelah beroperasi selama periode
tertentu.
● Kinerja pengadaan (pembeli): melaporkan bagaimana pembeli mendukung
pemasok selama persediaan produk atau jasa tersedia.
Supplier Relationship Management
Peningkatan pesanan pemasok
01 Jumlah pemasok 04 kepada perusahaan atau
organisasi

Tingkat kerjasama antara


Pembayaran tepat waktu
02 kepada pemasok
05 pemasok dan perusahaan
atau organisasi
Gambaran masa
03 depan yang 06 Alternatif jumlah
diberikan kepada pemasok
pemasok
Supplier Relationship Management
Stabilitas Peningkatan pesanan pemasok
07 perencanaan atau 04 kepada perusahaan atau
penjadwalan organisasi

Tingkat kerjasama antara


Stabilitas hubungan
08 antara pemasok dan
05 pemasok dan perusahaan
atau organisasi
perusahaan

09 Kepuasan pemasok 06 Alternatif jumlah


pemasok

Anda mungkin juga menyukai