Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 5

Fransiskus Xaverius Yosep Sike Tawa 21210272


Yoel Okista Saputra 21210129
Olivia Elsyadai Bennewati 21210480
Amelia Kusnanda Ramadhani 21210261
Grace Berliana Irawan 21210263
Zerina Tri Handayani 21210357
Agnes Angela Brigita 21210141
1.Apa yang membuat iman kita menjadi goyah?
Berikut adalah rincian dan aktualisasinya serta data
pendukung
COVID- 19
Saat ini dunia sedang dilanda pandemi Covid-19 yang sangat dahsyat. Pandemi
ini tidak membedakan bangsa, ras, usia ,kaya atau miskin, ataupun agama.
Dimusim pandemi ini banyak orang yang kehilangan harta, pekerjaan, masa
depan, kenyamanan bahkan keluarga ataupun teman. Hal- hal tersebut dengan
gampang membuat iman kita goyah karena kita menjadi kecewa, marah, atau
mungkin sakit hati kepada Tuhan dan ingin meninggalkan Dia.
Masih tidak percaya hal tersebut benar terjadi? Mari kita simak vidonya
Ramalan/ Zodiak
Di Indonesia, sekalipun beberapa orang sudah berpendidikan cukup tinggi, tetapi tetap
saja ada yang datang ke dukun, ke peramal, ke ahli nujum untuk mengetahui peruntungan
atau nasibnya di tahun baru. Mulai dari kehidupan asmara, pekerjaan, bisnis,
keberuntungan atau kegagalan, bencana, semuanya ingin diketahui.Seperti contohnya :
● Sadar atau tidak hal2 tersebut masih dianut oleh banyak orang bahkan umat kristen.
Padahal hal tersebut dapat menggoyahkan iman kita dan membuat kita lebih percaya
ramalan/zodiak dibandingkan Tuhan. “Injil Matius 6:34 mengatakan,“Janganlah kuatir
akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan
sehari cukuplah untuk sehari.” Melalui perkataan ini, Tuhan ingin agar kita sebagai
umat-Nya dapat menikmati hidup sepenuhnya, dan tidak dikuasai oleh kekuatiran
yang menghilangkan damai sejahtera dan kegembiraan dalam hidup.
Simak Video dibawah ini
Tidak seorang pun tahu mengenai masa depan, apa yang akan terjadi dengan hidupnya
besok, kapan ia mati, dan tidak perlu rasanya mencari tahu mengenai masa depan. Yang
perlu dilakukan adalah menjalani hari ini, saat ini, detik ini dengan sebaik-baiknya sebagai
anugerah Tuhan, mensyukurinya sambil memercayakan diri bahwa Tuhan tidak akan
membiarkan kita sendiri. Ia adalah Imanuel, Allah yang senantiasa beserta umat-Nya baik
di kala umat-Nya mengalami kegembiraan maupun kesedihaan, keberhasilan maupun
kegagalan, kelahiran maupun kematian .
2. Apa yang membuat kekristenan kita terpecah? Berikut
adalah rincian dan aktualisasinya serta data pendukung!!
1. Reformasi Gereja Marthin Luther
Titik awal dimulainya reformasi adalah ketika Martin Luther memaku selembar
kertas yang berisi 95 kritik terhadap otoritas Gereja Katolik.
Aksi ini dilakukan di depan sebuah gereja di Wittenberg, Jerman, pada 31 Oktober
1517. Saat itu, Martin Luther dikenal sebagai seorang biarawan dan dosen di sebuah
universitas di Wittenberg.
Pada 1521, Luther dipanggil ke hadapan Dewan Worms dan secara resmi dikucilkan oleh Gereja
Katolik.
Tidak hanya itu, Dewan Worms mengutuk aksi Luther dan melarang warga Kekaisaran Romawi Suci
untuk membela ataupun menyebarkan gagasan-gagasannya.

Atas perlindungan Frederick III, Luther kemudian menerjemahkan Alkitab dari bahasa latin ke bahasa
Jerman.
Alhasil, legitimasi para imam Katolik pun terancam karena orang-orang tidak perlu bergantung padanya
untuk menafsirkan Alkitab.
Serangkaian perang antara Gereja Katolik Roma dan reformis Protestan pun pecah antara 1524-1648.
Pada akhir reformasi, Lutheranisme telah menjadi agama di sebagian besar wilayah Jerman,
Skandinavia, dan Baltik.
DATA PENDUKUNG:

● Reformasi Protestan adalah pergolakan agama, politik, intelektual, dan budaya pada
abad ke-16 atas Gereja Katolik yang pada akhirnya melahirkan Protestantisme.

● Gerakan ini dipelopori oleh Martin Luther, yang kemudian diikuti oleh John Calvin, Ulrich
Zwingli, dan Henry VIII.

● Para reformis mengkritik otoritas kepausan dan mempertanyakan berbagai


penyalahgunaan dan ketidaksesuaian Gereja Katolik sebagai pusat politik dan budaya
Kekristenan di Eropa.

● Reformasi Protestan berujung pada perpecahan Gereja Barat menjadi Potestantisme


dan Gereja Katolik Roma.

● Gerakan ini memicu perang, penganiayaan, dan Gereja Katolik pun menanggapinya
dengan gerakan Kontra-Reformasi yang diprakarsai oleh Konsili Trente.

● Oleh para sejarawan Eropa, Reformasi Protestan dianggap sebagai salah satu peristiwa
yang manandai berakhirnya Abad Pertengahan dan awal dari periode modern.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai